8384 14929 1 SM PDF
8384 14929 1 SM PDF
ABSTRAK
Selama prosedur preparasi saluran akar, kemungkinan patahnya instrumen selalu ada. Saat ini instrumen yang patah dapat
dikeluarkan dengan menggunakan alat ultrasonik seperti jarum Miller yang dihubungkan dengan tip ultrasonik endo, selain
itu diperlukan juga akses dan visibilitas yang baik sehingga memudahkan operator untuk mengeluarkan instrumen yang patah
tersebut. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk melaporkan keberhasilan pengambilan lentulo patah di dalam saluran akar
menggunakan jarum miller yang dihubungkan dengan tip ultrasonik endo dikombinasikan dengan hedstroem no 25. Dalam
makalah ini dilaporkan satu kasus perawatan saluran akar gigi molar satu kiri bawah pulpitis irreversibel pada pasien wanita 20
tahun, namun terjadi patah lentulo saat pengaplikasian bahan sterilisasi saluran akar. Pengambilan lentulo berhasil dilakukan
pada kunjungan kedua dengan menggunakan jarum miller yang dihubungkan dengan tip ultrasonik endo serta hedstroem file
no 25. Visibilitas didapatkan dengan melakukan coronal flaring menggunakan heroshaper dari mikro mega yang dihubungkan
dengan alat rotary. Setelah 1 minggu, gigi diobturasi dengan teknik single cone pada saluran akar distal dan teknik kondensasi
lateral pada saluran akar mesiobukal dan mesiolingual. Pada kunjungan berikutnya, gigi direstorasi dengan resin komposit
disertai pasak dentatus screw. Setelah 2 bulan diamati secara radiografis dan klinis, tidak ada keluhan dari pasien.
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 78-84.
Kata kunci: Lentulo patah, Hero shaper, jarum miller, Headstrome file, Perawatan saluran akar.
ABSTRACT: Broken Lentulo Removal During Root Canal Treatment On The First Molar Mandible Sinistra With Pulp Necrosis.
During root canal preparation procedure, there is always potential for instrument breakage. Nowadays, broken instruments can
be removed using ultrasonic instruments such as a needle miller connected to endo ultrasonic tip, but it needs good access and
visibility in order to make it easier for the operator to remove the broken instruments. The aim of this case report is to present the
successful removal of a broken lentulo left in a root canal by using smooth broach connected to a ultrasonic endo tip combined
with an hedstroem file no 25. This paper reports a case of molar root canal treatment of the lower left irreversible pulpitis in 20
year-old female patient, but the incident of broken lentulo occured while applying root canal medicament. The effort to remove
lentulo was successful on the second visits using a needle miller connected to endo ultrasonic tip and headstrom file no 25. Visibility
was obtained by using a coronal flaring of micro mega hero shaper associated with the rotary tool. In the following week, the teeth
was obturated with single cone technique on the distal root canal applying the lateral condensation technique on mesiolingual and
mesiobuccal root canal. In the next visit, the teeth were restored with composite resin with dowel dentatus screw. After 2 months
of being observed radiographically and clinically, there is no more complaint from the patient.
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 78-84.
Keywords: broken Lentulo, hero shaper, miller needle, headstrome files, root canal treatment.
78
Muhammad S & Tunjung N: Pengambilan Lentulo ...
drill, lentulo-spiral paste fillers, thermomechanic Kemampuan untuk mengakses serta menyingkirkan
gutta percha compactor, atau ujung dari alat-alat instrumen patah secara non bedah dipengaruhi
mekanis seperti eksplorer atau spreader. Apapun oleh diameter saluran akar, panjang saluran akar,
jenis bahan instrumen yang digunakan, baik Niti kelengkungan saluran akar serta posisi obstruksi
atau stainless steel dan apapun cara penggunaannya dalam saluran akar. Ketika terjadi patah instrumen
manual ataupun dengan menggunakan mesin dapat dalam saluran akar, akan menimbulkan kecemasan
berpotensi patah saat dilakukan perawatan saluran dan berharap instrumen dapat dikeluarkan tanpa
akar. Hal-hal yang paling sering menyebabkan melakukan prosedur bedah.4
patahnya instrumen adalah penggunaan yang salah
Banyak teknik dapat digunakan untuk
seperti:3, 1) Tekanan kearah apikal yang berlebihan
pengambilan instrumen patah dalam saluran akar,
khususnya pada penggunaan file NiTi. Tekanan
dan pilihan teknik harus didasarkan pada lokasi
ini dapat Menyebabkan instrumen melengkung
dari instrumen yang patah.3 Sebelum dilakukan
(defleksi) dalam dinding saluran akar, gesekan yang
pengambilan instrumen patah, perlu dilakukan
kuat pada dinding saluran akar menyebabkan tekanan
radiografi untuk memperkirakan ketebalan dinding
berlebihan pada logam sehingga menyebabkan
dentin, kedalaman dan kelengkungan dari saluran
instrumen patah. 2) Aplikasi instrumen pada saluran
akar tanpa dilakukan irigasi. Saluran akar yang akar. Akses koronal adalah tahap awal pada
kering menyebabkan gaya gesek berlebih dan dapat pengambilan instrumen patah. Bur high speed,
menyebabkan instrumen patah. 3) File memiliki galur friction grip, dan surgical length burs diperlukan
yang dapat mempreparasi dentin yang jika dipakai untuk meluruskan preparasi akses pada orifis saluran
terus menerus efisiensinya akan berkurang dan dapat akar, selain itu diperlukan pelebaran dinding aksial
menyebabkan tekanan gesekan yang berlebihan. pada saluran akar tempat patahnya instrumen.
Untuk itu tekanan saat instrumentasi dilakukan Akses radikular adalah tahap kedua yang diperlukan
secara periodik dan dibersihkan dari debris. 4) dalam pengambilan instrumen yang patah. Jika akses
Preparasi akses yang tidak adekuat. Dinding pulpa radikular terbatas, dapat diperbesar menggunakan
yang menghalangi instrumen pada saat perawatan file dari ukuran kecil sampai file ukuran besar, dan
endodontik menyebabkan tekanan pada instrumen. obstruksi korona untuk mendapatkan tempat yang
5) Anatomi saluran akar yang sulit. Anatomi saluran aman dan cukup dalam penggunaan gates gliden. Saat
akar yang bervariasi juga dapat meningkatkan ini instrumen yang patah dapat dikeluarkan dengan
potensi patahnya instrumen dalam saluran akar menggunakan instrumen ultrasonik, selain diperlukan
pada saat dilakukan perawatan endodontik. akses dan visibiliti yang baik sehingga memudahkan
operator untuk mengeluarkan instrumen yang patah
Menurut Martin,4 sejumlah faktor dapat
dikaitkan dengan patahnya instrumen rotari yang tersebut.4 Dalam laporan kasus ini, pengambilan
78,1 % ternyata terbuat dari nikel titanium. Faktor- lentulo yang patah dapat dilakukan menggunakan
faktor tersebut adalah: 1) Pengalaman operator.5 2) jarum Miller yang dihubungkan dengan tip ultrasonic
Kecepatan rotasi. 3) Tingkat kelengkungan saluran endodontic dengan gerakan berlawanan arah jarum
akar. 4) Desain instrumen. 5) Teknik aplikasi.6) jam, dikombinasi dengan Hedstroem file no 25.
Prosedur manufaktur. 7) Non-patensi saluran akar Sebelumnya dilakukan coronal flaring menggunakan
Heroshaper dari mikromega untuk memperjelas
Adanya instrumen patah akan menghambat
akses dan visibiliti ke dalam saluran akar.
instrumentasi mekanis berikutnya, sehingga perlu
segera dilakukan pengangkatan. Pengangkatan Tujuan artikel ini adalah untuk memaparkan
instrumen yang patah dipengaruhi oleh anatomi gigi, keberhasilan pengambilan lentulo patah di
derajat kemiringan saluran akar, dan lokasi patahan dalam saluran akar menggunakan jarum miller
instrumen. Faktor yang mempengaruhi pengambilan yang dihubungkan dengan tip ultrasonik endo
instrumen patah harus dapat diidentifikasi. dikombinasikan dengan hedstroem no 25.
79
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 78-84
(Gambar 4 dan 5) dari mikro mega,dengan untuk gliserin dan ditumpat sementara dengan
cavit. Pasien diinstruksikan untuk kembali 1 minggu.
melebarkan akses sehingga memudahkan
pengambilan lentulo yang patah.
Gambar 6.
Pengambilan patahan lentulo dengan
Hedstroem File no 25 dan jarum
ambar 4. Heroshaper dari Mikro Mega Miller yang dihubungkan dengan tip
Gambar 5. Pelebaran koronal saluran akar mesio ultrasonik
Gambarendo7. Patahan lentulo sudah tida
Gambar
bukal5. Pelebaran
dengan koronal saluran akar mesio
hero shaper pada
Gambar 7. saluran
Patahanakar mesiobuka
lentulo sudah
Gambar 5. Pelebaran
bukal dengan koronal saluran akar mesio
hero shaper pada saluran akar mesiob
Kunjungan berikutnyabukal dengan
dilakukan hero shaper
pengam-bilan
Pertama
lentulo sekali
yang patah digunakan
di dalam jarum
saluran akar. TidakMiller
Pertama sekali digunakan jarum Miller
dihubungkan
ada keluhandengan tip ultrasonik
sakit, pemeriksaan endodanyang
perkusi, palpasi
dihubungkan dengan tip ultrasonik endo Gambaryang
6. Pengambilan patahan lentulo dengan
diputar berlawanan
mobilitas
diputar berlawanan arah jarum diletakkan
arah
gigi pasien jarum
negatif. jam
Kemudianyang dilakukan
jam yang diletakkan
diantara patahan
tindakan lentulo
pengambilan
diantara dan lentulo
dinding
lentulo.
patahan Setelah
dansaluran
dindingakar.
dipasang Hedstroem File no 25 dan jarum Miller yang
saluran akar.
Namun cara
rubber damNamun cara ini tidak berhasilGambar
ini tidak
dan berhasil
pembukaan mengeluarkan
tumpatan sementara, 6. lentulo
lentulo
mengeluarkan Pengambilan
dihubungkan patahan
dengan tip ultrasonik endo lentulo dengan
yang patah.yang Selanjutnya no 25 no Hedstroem
HedstroemHedstroem
patah. Selanjutnya 25 File no 25 dan jarum
dimasukkan kedalam
dimasukkansaluran
kedalamakar mesio
saluran akarbukal
mesio bukal
aper dari Mikro
secara Megasecara
perlahan perlahan celah
menyusuri menyusuri celah
antara
Miller yang dihubungkan dengan
antara patahan
patahan
81 tip
lentulo denganlentulo dengan
dinding dinding
saluran saluran
akar. ultrasonik endo
akar. Headstroem
Headstroem
diputar berlawanan arah jarum
diputar berlawanan arah jarum jam. Jarum Miller jam. Jarum
Gambar Miller
7. Patahan lentulo sudah tidak terlihat
dihubungkan
ambar 5. Pelebaran koronal saluran dengan
akar mesio tip ultrasonik endo, lalu pada saluran akar mesiobukal
dihubungkan dengan tip ultrasonik endo, lalu
kontrol perawatan saluran akar. Pemeriksaan
subjektif:Hedstroem
tidak ada File keluhannosakit. 25 Pemeriksaan
dan jarum
objektif: Miller yang sementara
tumpatan dihubungkan masih dengan
baik, testip
palpasi negatif, perkusi negatif. Gambar 7. Patahan lentulo sudah tidak
Pada pemeriksaan (B) terlih
ultrasonik endo Gambar 9. Klinis sebelum peraw
saluranradiograf
Majakar
Ked Gi.mesio
tampak tumpatan
Juni 2013; 20(1): 78-84 sementara baik pada dan saluran akar mesiobukal
pengisian baik. Kemudian dilanjutkan preparasi perawatan (B)
o shapersaluran pasak dan sementasi tappered self
threading (dentatus screw). Restorasi akhir PEMBAHASAN
akan jarum dilakukan Miller dengan menggunakan resin komposit
packable P60 (3M). Setelah penumpatan resin Banyak teknik yang dapat d
asonik komposit
endo yang selesai, dilakukan pengecekan oklusi pengambilan instrumen patah dala
am yang dengan diletakkan
articulating paper. Finishing restorasi resin dan pilihan teknik harus didasarkan
2
nding saluran akar.
komposit menggunakan fine finishing bur. instrumen yang patah. Sebe
Kemudian dipoles dengan polishing disc (Optidisc, pengambilan instrumen yang patah
engeluarkan lentulo
KerrHawe) dan polishing brush (Optishine, radiografi untuk memperkirakan ke
edstroem KerrHawe). no Pasien 25 diinstruksikan untuk kontrol 1 dentin, kedalaman dan kelengkung
akar tersebut. Akses koronal ada
akar mesio
minggu kemudian.bukal pada pengambilan instrumen patah
Pada kunjungan berikutnya pasien sudah
ah antara patahan
merasa Patah nyaman dengan giginya yang baru, dan friction grip, dan surgical length
mbilan Lentulo pada…
akar. pada
Headstroempemeriksaan obyektif hubungan tepi baik, untuk meluruskan preparasi aks
tidak ada Miller perubahan warna pada gigi dan tidak saluran akar, selain itu diperlukan p
jam. Jarum
ambar 7. Patahan lentulo padasudah
restorasitidak
Gambar 7. Patahan lentulo sudah tidak terlihat
ditemukan garis fraktur maupun terlihat
gigi. aksial pada saluran akar tem
asonik (Gambar
endo,
pada saluran lalu
akar mesiobukal
9) saluran akar mesiobukal Gambar 8. Patahan lentulo
instrumen.
4 dikeluarkan
yang telah Beberapa ahli meng
pada
akar mesiobukal melebarkan akses koronal dengan
3,4
berikutnya
an lentulo dengan dilakukan Gates Glidden Drill. Saat ini instru
k single cone, namun Gambar 8. Patahan dapatlentulo yang menggun
dikeluarkan dengan tela
jarum Miller diputar ultrasonik. Tip ultrasonik ini d
dan mesiolingual dikeluarkan
mengelilingi patahan
ndensasi lateral. Guta
mengeluarkan fragmen melalui get
efektif, cara ini memerlukan wa
gdstroem
digunakan no 25
filenomer F3 keahlian dari dokter gigi, serta
e. Hasil obturasi mengambil dentin radikuler. Pada
1
Kemudian dilanjutkan preparasi saluran pasak dan disebabkan karena ujung dari lentulo menyangkut
sementasi tappered self threading (dentatus screw). di ujung apikal saluran akar mesiobukal, sehingga
Restorasi akhir dilakukan dengan menggunakan resin penggunaan tunggal dari tip ultrasonik ini tidak
komposit packable P60 (3M). Setelah penumpatan mampu mengeluarkan lentulo yang patah.
resin komposit selesai, dilakukan pengecekan oklusi Kombinasi penggunaan Headstroem file no 25
dengan articulating paper. Finishing restorasi resin ternyata sangat membantu dalam mengeluarkan
komposit menggunakan fine finishing bur. Kemudian lentulo yang patah dalam kasus ini. Hal ini sesuai
dipoles dengan polishing disc (Optidisc, KerrHawe) dengan pernyataaan Ruddle (2002, 2004) yang
dan polishing brush (Optishine, KerrHawe). Pasien menyatakan bahwa fragmen dapat dikeluarkan
diinstruksikan untuk kontrol 1 minggu kemudian. dengan getaran tip ultrasonik.1,6 Namun Ruddle
Pada kunjungan berikutnya pasien sudah (2002) tidak menggunakan Hedstroem file dalam
merasa nyaman dengan giginya yang baru, dan pada mengeluarkan instrumen yang patah.4 Pelebaran
pemeriksaan obyektif hubungan tepi baik, tidak ada koronal dalam laporan kasus ini dilakukan dengan
perubahan warna pada gigi dan tidak ditemukan garis menggunakan Heroshaper dari Micro mega yang
fraktur pada restorasi maupun gigi. (Gambar 9) dihubungkan dengan mesin rotari. Cara ini sangat
efektif dalam memberikan akses ke dalam saluran
akar, sehingga pengambilan lentulo dapat lebih
PEMBAHASAN mudah dilakukan. Hal ini sedikit berbeda dengan
Banyak teknik yang dapat digunakan untuk pendapat dari beberapa ahli yang menganjurkan
pengambilan instrumen patah dalam saluran akar, untuk menggunakan Gates Gliden Drill dalam
dan pilihan teknik harus didasarkan pada lokasi melebarkan akses koronal.1,4
dari instrumen yang patah.3 Sebelum dilakukan
pengambilan instrumen yang patah, perlu dilakukan
KESIMPULAN
radiografi untuk memperkirakan ketebalan dinding
dentin, kedalaman dan kelengkungan dari saluran Kasus lentulo patah dapat diakibatkan oleh
akar tersebut. Akses koronal adalah tahap awal pada kesalahan operator. Pengambilan lentulo yang
pengambilan instrumen patah. Bur highspeed, friction patah berhasil dilakukan menggunakan jarum
grip, dan surgical length burs diperlukan untuk Miller dihubungkan dengan tip ultrasonik endo
meluruskan preparasi akses pada orifis saluran akar, dan dikombinasi dengan Hedstroem file no 25
selain itu diperlukan pelebaran dinding aksial pada yang sangat efektif dalam mengeluarkan lentulo
saluran akar tempat patahnya instrumen.1 Beberapa dari saluran akar. Pelebaran koronal menggunakan
ahli menganjurkan untuk melebarkan akses koronal Heroshaper dari Micro mega, cukup membantu
dengan menggunakan Gates Glidden Drill.1,4 Saat ini dalam memberikan akses dan visibilitas ke dalam
instrumen yang patah dapat dikeluarkan dengan saluran akar, sehingga proses pengeluaran lentulo
menggunakan instrumen ultrasonik. Tip ultrasonik yang patah berhasil dilakukan.
ini dirancang untuk mengeluarkan fragmen melalui Penggunaan alat rotari selama prosedur
getaran.6 Meskipun efektif, cara ini memerlukan perawatan saluran akar diperlukan ketelitian
waktu lama dan keahlian dari dokter gigi, serta dan kewaspadaan dari operator selama prosedur
cukup banyak mengambil dentin radikuler.7 Pada pengerjaan untuk menghindari terjadinya patah
laporan kasus ini, lentulo yang patah dapat diambil instrumen. Saat menge-luarkan instrumen yang
menggunakan jarum Miller yang dihubungkan patah, sangat penting dilakukan pelebaran koronal
dengan tip ultrasonik endo dikombinasi dengan
sebagai akses dan visibiliti ke dalam saluran akar
penggunaan Hedstroem file no 25. Penggunaan
sehingga prosedur pengambilan instrumen dapat
tip ultrasonik secara tunggal tidak mampu
berhasil dilakukan.
mengeluarkan lentulo yang patah. Hal ini mungkin
83
Maj Ked Gi. Juni 2013; 20(1): 78-84
84