Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PEMANASAN GLOBAL”
Disusun untuk memenuhi tugas mata Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Disusun oleh :
INTAN NURAINI VII F
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas berupa
makalah yang berjudul “Makalah IPA – Materi : Pemanasan global”.
Kami ucapkan terima kasih kepada ibu guru, selaku guru mata pelaja ran Ilmu
Pengetahuan Alam yang telah memberi bimbingan mengenai format makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari
sempurna. Karenanya, kami meminta kritik dan saran untuk revisi kedepannya dan
sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kata – kata yang kurang berkenan.

Kuala Kapuas, 7 April 2019

Penyusun

USER i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 1


D. Manfaat Penulisan ....................................................................... 2

E. Metode Penulisan ....................................................................... 2


BAB II PEMBAHASAN ....................................................................... 3
A. Pengertian ....................................................................... 3

B. Penyebab ....................................................................... 4

C. Dampak ....................................................................... 7

D. Solusi ....................................................................... 9
BAB III PENUTUP ....................................................................... 10
A. Kesimpulan ....................................................................... 10
B. Saran ....................................................................... 10

Daftar Pustaka

USER ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemanasan global adalah meningkatnya temperatur akibat peningkatan jumlah
emisi gas efek rumah kaca di bumi secara keseluruhan, meliputi peningkatan
atmosfer, temperatur laut, maupun daratan yang berdampak secara langsung maupun
tidak langsung terhadap masa depan dan eksistensi bumi termasuk manusia dan
seluruh makhluk hidup didalamnya.
Sadar atau tidak, kini kita telah mengalami dampak yang terjadi d ari pemanasan
global, misalnya tenggelamnya pulau – pulau kecil maupun iklim yang tidak
menentu. Fenomena ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu penulis
memilih pemanasan global sebagai topik dalam makalah ini selain berdasarkan tugas
yang diberikan, juga ingin mendalami tentang makna, penyebab, dampak, dan solusi
dari pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari pemanasan global ?
2. Bagaimana pemanasan global dapat terjadi ?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global ?
4. Bagaimana cara mengatasi dampak yang ditimbulkan pemanasan global ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah diatas adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan informasi mengenai pengertian dan konsep dari pemanasan global
2. Memberikan informasi mengenai penyebab timbulnya pemanasan global
3. Memberikan informasi mengenai dampak yang ditimbulkan pemanasan global
4. Memberikan informasi mengenai solusi dari pemanasan global

D. Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan,
referensi pembaca serta mengingatkan kembali mengenai fenomena pemanasan
global di bumi, dari makna, penyebab, dampak, maupun solusinya.

E. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan observasi adalah
penelitian arsip (archive research) yang dilakukan dengan cara membaca karya –
karya ilmiah di internet yang berhubungan dengan topik, tercantum pada daftar
pustaka.

USER 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pemanasan global adalah meningkatnya temperatur akibat peningkatan jumlah
emisi gas efek rumah kaca di bumi secara keseluruhan, meliputi peningkatan
atmosfer, temperatur laut, maupun daratan yang berdampak secara langsung maupun
tidak langsung terhadap masa depan dan eksistensi bumi termasuk manusia dan
seluruh makhluk hidup didalamnya.

Gambar 2.1 Pemanasan global

Pemanasan global adalah suatu bentuk fenomena terjadinya ketidakseimbangan


ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan di bumi dari tahun ke tahun akibat emisi gas rumah kaca, seperti
karbondioksida (CO 2 ), metana (CH4 ), dinitro oksida (N2 O), hidrofluorokarbon
(HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6 ) di atmosfer, yang
umumnya dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan
batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan yang dilakukan oleh
manusia.
Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca, ia semakin menjadi
insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke
Bumi, yang kemudian peristiwa ini disebut sebagai efek rumah kaca. Peristiwa
tersebut sebenarnya menjaga bumi agar tetap dalam kondisi hangat dan tidak
membeku, namun jika intensitasnya berlebih sifatnya sangat merusak karena semua
panas terperangkap di dalam bumi dan suhu umum bumi secara universal meningkat
yang menyebabkan banyak hal seperti mencairnya es di bagian kutub, tida k
menentunya cuaca, hewan – hewan yang kehilangan habitatnya, dan timbulnya
berbagai macam penyakit, misalnya kanker kulit.

USER 2
B. Penyebab
Segala bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan, baik itu
membawa dampak positif ataupun dampak negatif. Begitu pula dengan kondisi
atmosfer bumi saat ini yang mengalami perubahan akibat aktivitas manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan dapat meningkatkan kadar CO 2
di atmosfer. Dikarenakan CO 2 adalah salah satu gas rumah kaca, maka meningkatnya
kadar CO 2 di atmosfer akan berkontribusi terjadinya pemanasan global. Oleh karena
itu, setiap tahun CO 2 di atmosfer terus menerus meningkat.

Gambar 2.2 Penyebab Terjadinya Pemanasan Global

1. Efek Rumah Kaca

Gambar 2.3 Efek Ruamh Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di bumi berasal dari matahari.


Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek,
termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan bumi, ia
berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi,
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi
infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang

USER 3
yang dipancarkan bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan bumi. Oleh karena itu suhu di permukaan bumi akan meningkat, dan
terjadilah efek rumah kaca. Peningkatan kadar gas rumah kaca menyebabkan
meningkatnya intensitas efek rumah kaca, sehingga menyebabkan pemanasan
global.
Banyak orang termasuk para ahli yang menuding bahwa penyebab
kenaikan temperatrur bumi adalah aktivitas-aktivitas manusia yang memicu dan
mendorong timbulnya gas efek rumah kaca. Berbagai aktivitas manusia yang
memicu peningkatan gas efek rumah kaca antara lain kegiatan industri,
pembabatan hutan secara terus-menerus, kendaraan bermotor, kegiatan
peternakan dan rumah tangga. Pemicu atau penyumbang gas efek rumah tangga
yang dominan adalah kegiatan industri (dan pabrik-pabrik), kendaraan bermotor,
dan perambahan hutan yang berlangsung secara terus-menerus.

2. Lubang Ozon
Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer
yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 - 35 km dari permukaan bumi. Istilah
'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para
ilmuwan inggris, BAC menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika.
Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan
radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus
melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan mol ekul oksigen
yang lain untuk membentuk ozon .Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi
konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor
dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.

Gambar 2.3 Lubang Ozon

Penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan
temperatur rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan
terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom,
berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon. Berdasar
hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari
radiasi UV-B ini semakin menipis.

USER 4
Gas CFC atau freon disebut juga sebagai gas yang menyebabkan
terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern
seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan
pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Sehingga kegiatan manusia
merupakan faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Seperti halnya
karbondioksida, CFC juga merupakan gas rumah kaca dan berpotensi terhadap
pemanasan global jauh lebih tinggi dibanding karbondioksida sehingga dampak
akumulasi CFC di atmosfer mempercepat laju pemanasan global. CFC akan tetap
berada di atmosfer dalam waktu berabad -abad. Artinya, kontribusi CFC terhadap
penipisan lapisan ozon dan Perubahan Iklim akan berlangsung dalam waktu
sangat lama.

3. Efek balik
Contohnya pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan
gas rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah
uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Keadaan ini menyebabkan efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat
meningkatkan kandungan air absolut di udara, namun kelembaban relatif udara
hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat.
Karena usia CO 2 yang panjang di atmosfer maka efek balik ini secara perlahan
dapat dibalikkan.
Selain penguapan, awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah
akan dipantulkan kembali ke bumi oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek
pemanasan. Sementara awan tersebut akan memantulkan pula sinar Matahari dan
radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan .
Efek balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya oleh es. Lapisan es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan
yang terus meningkat ketika temperatur global meningkat. Bersamaan dengan
mencairnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Daratan
maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Kejadian ini akan menambah faktor penyebab pemanasan dan
menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, sehingga menjadi suatu siklus
yang berkelanjutan.
Faktor lain yang memiliki kontribusi terhadap pemanasan global adalah
efek balik positif akibat terlepasnya CO 2 dan CH 4 dari melunaknya tanah beku
(permafrost). Selain itu, es yang mencair juga akan melepas CH4 yang juga dapat
menimbulkan umpan balik positif.

C. Dampak

USER 5
1. Bidang Kesehatan
a. Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
b. Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat
akan memperbanyak polutan
c. Meningkatnya penyakit – penyakit tropis, seperti demam kuning dan encephalitis
d. Meningkatnya penularan penyakit seperti DBD dan malaria
e. Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, dan melemahnya
sistem kekebalan tubuh.

2. Bidang Ekologi dan Zoologi


a. Hewan – hewan melakukan migrasi untuk mendapatkan habitat baru
b. Habitat hewan berubah akibat perubahan faktor-faktor suhu, kelembaban dan
produktivitas primer
c. Perubahan terhadap resistensi kehidupan larva dan masa pertumbuhan
organisme tertentu
d. Laju produktivitas primer ikan berubah
e. Punahnya hewan yang tidak dapat beradaptasi
f. Munculnya kemampuan baru pada hewan yang telah berevolusi setelah
adaptasi selama pemanasan global

3. Bidang Iklimatologi dan Geografi


a. Gunung – gunung es akan mencair
b. Daratan akan mengecil karena air laut yang terus meningkat
c. Daerah – daerah yang sebelumya mengalami salju ringan mungkin tidak akan
mengalaminya lagi
d. Di daerah subtropis pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju
akan lebih cepat mencair
e. Bertambahnya frekuensi dan intensitas banjir
f. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat
g. Daerah tropis akan menjadi lembab karena lebih banyak air yang menguap dari
lautan
h. Mencairnya es di kutub utara maupun selatan.
i. Meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim
j. Perubahan tekanan udara, suhu, kecepatan dan arah angin menyebabkan
terjadinya perubahan arus laut
k. Siklus air berubah

4. Bidang Pertanian dan Perikanan


a. Menurunnya produktivitas pertanian, khususnya pada wilayah pantai akibat
naiknya temperatur bumi
b. Terjadinya iklim ekstrim yang meningkat, sehingga sektor pertanan akan
kehilangan produksi akibat bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti
c. Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan
banjir

USER 6
d. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama
e. Masa tanam lebih lama di beberapa area
f. Hasil tangkapan berkurang karena perubahan jalur migrasi ikan

D. Solusi
1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan
di lahan-lahan kritis. Dalam hal ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan
menghasilkan oksigen yang berarti akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat
dikurangi.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi
penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas
karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar fosil. Untuk mengatasinya bisa dengan menggunakan energi matahari, air,
angin, dan bioenergi. Di daerah tropis, misalnya dengan mobil tenaga surya,
listrik tenaga surya. Selain itu ada bioenergi, antara lain biji tanaman jarak
(Jathropa. sp) yang menghasilkan minyak.
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan
kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon.
Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu
dikembangkan, misalnya dari sampah organik. Sampah yang akan dibuang
sebaliknya dipilah agar dapat didaur ulang.
4. Penegakan Hukum. Hutan di Indonesia sekarang sudah berkurang karena illegal
logging maupun pembakaran hutan untuk dijadikan lahan. Untuk
melestarikannya maka diperlukan dasar hukum yang mengatur sektor
perhutanan.
5. Mengubah kebiasaan individu, seperti mengurangi penggunaan listrik yang
berlebihan atau pemborosan seperti memakai lampu hemat listrik, memakai air
secukupnya, mematikan lampu atau AC saat tidak dipakai, dan mengurangi
produk yang menggunakan gas emisi rumah kaca seperti AC, kulkas dan parfum
6. Gaya hidup ramah lingkungan, misalnya berbelanja dengan membawa kantung
atau tas sendiri, mencatat dengan handphone, mengeringkan rambut dengan
handuk, mengeringkan cucian dengan sinar matahari, dan berjalan kaki atau
menggunakan transportasi umum saat berpergian.
7. Menjadi vegetarian. Memproduksi daging sarat CO 2 dan metana dan
membutuhkan banyak air. Food and Agriculture Organization (FAO) PBB
menyebutkan produksi daging menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar
daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia (13,5%). Selain itu, United
Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick The
Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per
tahunnya menyumbang 6.700 kg CO 2 , sementara diet vegan per orangnya hanya
menyumbang190 kg CO 2

USER 7
8. Pendidikan lingkungan hidup. Agar lebih mencintai alam, diperlukan penyuluhan
kepada masyarakat dari usia dini tentang wawasan lingkungan, misalnya agar
memilah sampah, tidak membakar sampah, dan menanam pohon.

USER 8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanasan global adalah fenomena meningkatnya suhu di bumi secara universal,
baik di atmosfer, laut, maupun daratan karena terperangkapnya energi panas yang
dipancarkan matahari di dalam bumi; disebabkan oleh gas – gas rumah kaca; dimana
gas tersebut bisa saja ditimbulkan oleh manusia maupun alam. Dampaknya sangat
banyak, meliputi bidang kesehatan, ekosistem, cuaca, dan geo grafi. Fenomena ini
dapat kita atasi dengan gaya hidup ramah lingkungan dan wawasan lingkungan sejak
dini.

B. Saran
Untuk mencegah pemanasan global perlu kerjasama seluruh manusia di bumi
untuk lebih menjaga dan mencintai lingkungannya, misalnya tidak melakukan
pemborosan ataupun produk yang dapat menambah gas emisi rumah kaca, selain itu
bisa juga dengan mengubah gaya hidup yang ramah lingkungan seperti membawa
kantung belanja sendiri dan menjadi vegetarian.

USER 9
DAFTAR PUSTAKA
Sinaga, Deddy. “Makalah Pemanasan Global” 2013. (Online),
(https://bhianrangga.files.wordpress.com/2013/12/makalah-pemanasan-global.pdf)

Utina, Ramli. “Pemanasan Global : Dampak dan Upaya Meminimalisasinya” ( Online),


(http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/324/PEMANASAN-GLOBAL-Dampak-dan-Upaya-
Meminimalisasinya.pdf)

Fadliah. “Pemanasan Global, Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi” (Online),


(http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JPI/article/download/576/527 )

Raha, Septian. “Makalah Pemanasan Global” (Online),


(https://www.academia.edu/5160586/MAKALAH_PEMANASAN_GLOBAL)

Muhi, Ali Hanapiah. “Praktek Lingkungan Hidup” 2011. (Online),


(http://alimuhi.staff.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2011/12/PEMANASAN-GLOBAL.pdf)

Warjono, Tarsoen. “Pemanasan Global” 2009. (Online),


(https://staff.blog.ui.ac.id/tarsoen.waryono/files/2009/12/15 -pemanasan-global.pdf)

Padmaningrum, Regina Tutik “Pemanasan Global” (Online),


(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/regina-tutik-padmaningrum-dra-
msi/c9pemanasan-globalregina-tutikuny.pdf)

Anda mungkin juga menyukai