Dalam mendesain suatu permukiman desa terdapat beberapa alternatif bentuk pola permukiman yang biasanya diterapkan di desa, yaitu :
Ciri-ciri dari pola permukiman menyebar adalah jarak antara permukiman penduduk yang satu dengan yang lain terbilang sangat jauh, sehingga
menyebabkan tidak kondusif lagi bagi perhubungan desa serta dapat mengganggu evolusi dari desa yang baru terbentuk menjadi komunitas
fungsional.
Sumber Pustaka
Mansur, Y. M. 1988. Sistem Kekerabatan dan Pola Pewarisan. Jakarta: Pustaka Graika Kita. Rapoport, A. 1993. Development, Culture, Change and
Supportive Design. USA: University of Wisconsin-Milwaukee. Sasongko, I. 2002. Transformasi Struktur Ruang pada Permukiman Sasak, Kasus: Permukiman
Desa Puyung. Jurnal ASPI. 2 (1):117-125. Soekanto, S. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Cetakan ke-35, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Daldjoeni, N. 2003.
Geografi Kota dan Desa. Bandung: P.T. Alumni. Soeroto, M. 2003. Dari Arsitektur Tradisional Menuju Arsitektur Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.