Anda di halaman 1dari 9

Fitriani, Lia. 2013.

Hubungan Persepsi Gaya Mengajar Guru Dan Pemahaman


Konsep Dengan Kompetensi Rangkaian Listrik Studi Pada Siswa Kelas X Jurusan
Pembangkit Listrik Smk Pgri 3 Malang.

A. Hasil Uji Persyaratan


1. Uji Normalitas
Hasil uji kolmogorov-smirnov test atau tes goodness of-fit untunmengetahui
normalitas data dari masing-masing variabel menunjukkan bahwa semua variabel
berdistribusi normal. Data normal bila nilai signifikansi (p) > 0,05 dan data tidak
normal bila signifikansi (p) < 0,05. Hasil uji normalitas selengkapnya terdapat pada
lembar lampiran. Hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini ditunjukkan
pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data


N

Ketentuan Uji Kolmogorov Smimov bahwa jika nilainya p > 0,05 maka distribusi
data dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilainya p < 0,05 maka
dinyatakan data tidak terdistribusi normal. Dari Tabel 4.5 diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki nilai sig.>0,05 dari masing-masing variabel menunjukkan
bahwa semua variabel terdistribusi normal. Hasil uji normalitas secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 114.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel terikat (Y) dengan
variabel bebasnya (Xi dan X2) mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara
signifikan, kriteria keputusan yang digunakan adalah jika nilai sig < 0,05, maka
hubungan antara dua variabel tersebut adalah linear. Ringkasan hasil pengujian
linearitas dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Linearitas Ringkasan Hasil Uji

(Y) adalah 0,017 sedangkan signifikansi linearitas antara (X2) dan (Y) adalah 0,005
sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel dalam penelitian memenuhi
asumsi linearitas. Hasil uji linearitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 18
halaman 115.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
linear antar variabel independen dalam model regresi sehingga prasyarat yang harus
dipenuhi yaitu tidak adanya multikolinearitas. Uji multikolinearitas pada penelitian
ini dengan melihat nilai Inflation Faktor (VIF) dengan bantuan spss 16. Menurut
Priyatno (2012: 151) jika VIF < 10 dan mempunyai angka tolerance >0,10
dinyatakan bebas dari multikolinearitas. Sebaliknya jika VIF > 10 mempunyai
angka tolerance < 0,10 maka teijadi multikolinearitas.

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji


Multikolinearitas

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas diketahui bahwa nilai VIF variabel (Xi) dan (X2) yaitu
1,057 dan toleransi VIF sebesar 0,946 sehingga variabel persepsi siswa tentang
gaya mengajar guru dan pemahaman konsep dinyatakan tidak teijadi
multikolinearitas pada variabel bebas. Hasil perhitungan secara lengkap dapat —‘
—'“""Mii 10 halaman 116.
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mmengotohul apakah ada korelasi antar kesalahan
pengganggu pada periose t dengan kesalahan pada periode t sebelumnya pada
model regresi linear yang dipergunakan. Deteksi adanya outokorelasi dapat dilihat
dari besaran Durbin-Watson. Jika angka D-W berada diantara -2 sampai +2, berarti
tidak ada autokorelasi. Hasil analisis autokorelasi dengan bantuan program SPSS
terlihat angka D-W sebesar 1,788. Hasil ini berarti bahwa model regresi tidak
terdapat autokorelasi. Hasil dengan menggunakan program SPSS versi 16 lebih
jelasnya dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 118.
4. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode yang
digunakan dengan cara melihat grafik plots antara prediksi variabel terikat yaiu
ZPRED (sumbu X) dengan SRESID (sumbu Y). Jika ada pola tertentu dengan
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), mengindikasikar terjadi
heterokedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas atau teratur, serta titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka terjadi heteroskedasitas (Priyatno,
2012: 195).
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedasitas Dari gambar 4.4 di atas, terlihat titik-titik
menyebar secara acak dan tidak teratur, maka penelitian ini tidak terdapat
heterokedasitas.
C. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa setiap variabel penelitian
telah memenuhi syarat untuk dilakukan pengujian statistic lebih lanjut, yaitu
pengujian hipotesis. Uji hipotesis yang digunkan untuk analisis korelasi parsial dan
analisis regresi linear ganda dengan dua predictor. Analisis uji hipotesis dibahas
secara terperinci atas dasar hasil nilai-nilai yang diperoleh melalui perhitungan
dengan bantuan SPSS 16.
1. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Sesuai model hipotesis yang telah dirumuskan, hipotesis pertama dan kedua diuji
dengan analisis korelasi parsial. Uji signifikansi hubungan dengan membandingkan
nilai probabilitas hitung dan probabilitas standar (p=0,005). Data hasil analisis
lengkap terdapat pada lampiran 20 halaman 117. Ringkasan hasil analisis korelasi
parsial dengan satu variabel control ditunjukkan pada Tabel 4.8.
dengan Variabel Terikat

Hasil pengujian hipotesis ketiga dengan regresi ganda 2 prediktor diperoleh nilai
(R) sebesar 0,422 dan nilai F sebesar 7,048. Uji signifikansi hubungan Xi dan X2
sebagai variabel bebas dengan Y sebagai variabel terikat, dapat dilakukan dengan
menguji nilai F, yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas (p), jika nilai
probabilitas patung < 0,05 maka hubungannya signifikan. Hasil analisis diperoleh
patung < Psumdor yaitu 0,00 < 0,05. Dengan demikian Xi dan X2 secara simultan
memiliki hubungan yang signifikan dengan Y. perhitungan lengkap regresi 2
prediktor pada lampiran 21 halaman 118. Hasil uji signifikansi analisis regresi
terangkum pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Analisis


Regresi

Berdasarkan pada Tabel 4.9 di atas, dapat ditulis persamaan regresinya sebagai
berikut:
Y = 6,979 + 0,007 X, + 0,029 X2
Pengujian Hipotesis Pertama
“Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang gaya
mengajar guru dengan Kompetensi RL mata pelajaran Rangkaian Listrik siswa
kelas X jurusan pembangkit tanaga listrik SMK PGRI 3 Malang”. Penghitungan
dilakukan dengan bantuan spss versi 16. Menurut Wulan (2012) jika nilai p <0,05
maka hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat
diintrepetasikan signifikan.
Pada Tabel 4.9 diperoleh besarnya nilai koefisien korelasi parsial antara (XJ)
dengan (Y) yaitu (rxyi) sebesar 0,269 dengan p sebesar 0,027 < 0,05 sehingga Hi
diterima yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
siswa tentang gaya mengajar guru dengan kompetensi RL mata pelajaran
Rangkaian Listrik siswa kelas X jurusan Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRJ 3
Malang. Hasil perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 20 halaman
117.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
“Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pemahaman Konsep dengan
Kompetensi RL mata pelajaran Rangkaian Listrik Siswa Kelas X jurusan
Pembangkit Tenaga Listrik SMK PGRI 3 Malang”. Dengan syarat nilai p < 0,05
maka hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat
diintrepetasikan signifikan.
Pada Tabel 4.9 diperoleh besarnya nilai koefisien korelasi parsial antar (X|) dengan
(Y) yaitu ( r s e b e s a r 0,393 dengan p sebesar 0,001 < 0,05 maka H diterima yang
berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemahaman konsep
dengan kompetensi RI mata pelajaran Rangkaian Listrik
Siswa kelas X jurusan pembangkit tenaga listrik SMK PGRI 3 Malang. Kasil
perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 117.
4. Pengujian Hipotesis Ketiga
- ‘‘Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya mengajar guru dan
pemahaman konsep dengan kompetensi RL mata pelajaran rangkaian listrik siswa
kelas X jurusan pembangkit tenaga listrik SMK PGRI 3 Malang”. Untuk
mengetahui signifikansi kedua variabel bebas sevara simultan terhadap variabel
terikat, maka dilakukan uji signifikansi terhadap nilai R yaitu dengan melihat sig F
pada hasil analisis regresi pada spss. Jika sig F < 0,05 maka hubungan kedua
variabel bebas dengan terikat dapat diintepretasikan signifikan.
Hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh besarnya nilai koefisien korelasi ganda
dua predictor antara Xj, Xj, dengan Y yaitu R sebesar 0,422 dan nilai F^tung sebesar
7,048 dengan phitung < Pstandar yaitu 0,002 < 0,05 berarti H1 diterima yang
artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Persepsi siswa ^
tentang gaya mengajar guru dan pemahaman konsep dengan kompetensi RL mata
pelajaran Rangakaian listrik siswa kelas X jurusan pembangkit tenaga listrik SMK
PGRI 3 Malang pada taraf signifikansi 5 % dan hubungan tersebut dalam kategori
indeks korelasi yang sangat rendah.
HASIL UJI KORELASI PARSIAL

I Hibiapd antara Persepsi Siswa Tentang Gaya Mcapjar Gara (X() dragM
Kompetensi RL 00, daa Variabel Pemakaman Konsep yang dUuniroi (Xj)
Kompetensi RL 00, daa Variabel Pemakaman Konsep yang
dUuniroi (Xj)
CorreteOone
Control O K
Variable» a o
'Pemahaman < 3
hptanaiQtn j .a
df
konsep RL 0M 35
M
Kompatanal 3a 01t
KpUcmaUP
daya 0 1"
0RL •0 0.M
MI
mengajar 0
CaraUWi J» 01v
guru 1
0u
2.CdnSS^
Hubungan antara Pemahaman Konsep
0i
(Xj) dr«(ii KooprtesU Kl. O k daa
R
Variabel Persepsi Siswa Tentang Gaya
L
Mengajar Gara yaag dikontrol (Xi>
Correlations
Control n
Variables
Gaya 1e
mengajar no
Kompetens j
guru oe
i RL m
Pemahama oh
Correlatio l
n konsep [a
n o
HASIL
RL UJI KORELASI SIMULTAN 2m
Significan t
3.Correlatio
Hubungan antara Persepsi Siswa *a
ce (2-taSed) »
Tentang
n Gaya Mengajar Guru (X|) daa *n
df .
dan Variabel Pemahaman Konsep yang
Significanc J1
0
e (2-iwied) 0K
2
df 0o
7
7m
I
op
6
Ia
dikontrol ( X j ) dengan Kompetensi RL
00
Modal Summary
M R A C S
R R F d d 3
o S d t n
T , . , , .S 7C 2f 8C .t

d Predictors:q (Constant).
j d
Pemahamana
4 1 1 2 1q ,h l 52 0a
e
Konsep, Gayau Mengajar
u Gum . n
2 7 5 0 7u 0a 0F
l a s E o
2 8 3 0 8a 4n 2C
r t r a
* 9 rS 8g t
UJI REGRESIe GANDA e r
9 am e m
Modri Summary d o
M R AR Sr CC
u n
R Rht F < d oA
o S dS to ha
1 , . ,q .f .Sas 7C 2s af e.i
d predictors:
a. q (Constant). j dPemahaman
n
4 1 1u 2t 1qn .h n s2 0n
e
Konsep. u Mengatar
Gaya u Guru E ge
2 7 6a 0h 7ug 0a 0F
l a s r S
2 8 3r 0e 8ae 4n 2C
r t r &
* 9E rua 8g h
ANOV/P e ee o
9s ea e a
M Sd dr M F S
R ot C_ —
S n
1o ,u 2f ,e 7 .*
R 2S 6fi h, g
d
R
T 35m 6 2a , 0f
a e ,
Predictors: o q(Constant), 5t m a 0 e
oe ,6 7 8n 0 0l
sPemahaman Konsep, 6u Gayah a n 4
tgl 19f 5S 4 2
iMengajar Guru b- 2 aDependent
et g 0
ar S
9 q 8 *
d
Variable: Kompetensi 6 e e
le q5 r RL E u
u
s ue s a
a t
s a r
l i
i r e
e m
o
s a
n
t
e
Coefficients?
M U S S
t
o n
B S t
B i
1 6 , 2 .
dG s, ,t a,e 2 g,
(
P , ,2 ,n 34 .0.
e t0 0d 2t
aa , 0
eC Dependent Variable: Kompetensi
9
0 RL 08 3d , 0
ly a0 .0 a6 2 2
om 72 20 9a 74 0
a n7 E
3 1 5 7
na 9 8 8r 34 1
M d r 5
sh 24
e a r d
at r i
n o
a
m
g d r z
an i e
a
tn
j z d
)K
a e C
o d o
r
n C e
G
s o f
u
e e f
r
p f i
u
f c
i i
c e
i n
e t
n s
t
s

Anda mungkin juga menyukai