BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi kabur sehingga dunia menjadi sebuah global village. Arus globalisasi
yang terjadi di dunia membawa dampak di segala bidang kehidupan, salah satunya
bisnis baik secara lokal maupun global. Perkembangan bisnis meningkat secara
negara, khususnya di kawasan Asia Tenggara sempat terkena dampak dari krisis
ekonomi, beberapa diantaranya berhasil bertahan dan bahkan ikut bersaing dengan
ekspansi operasi pemasaran berbagai jenis industri antar negara. Kondisi yang
demikian menjadikan persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, siapa yang
tidak dapat bertahan maka ia akan tersingkir. Akibat dari persaingan, menuntut
para pelaku bisnis untuk mempertahankan hidup perusahaannya agar dapat terus
satu titik yang sama untuk memilih produk yang ditawarkan. Hanya perusahaan
vital bagi masyarakat dan negara. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kabupaten Jember sebagai lembaga bisnis yang bergerak dalam bidang jasa
beberapa elemen seperti sumber daya manusia, pendanaan dan bentuk acara.
hidup orang banyak Keluhan pelanggan merupakan salah satu bentuk tanggung
jawab sosial yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember sebagai pusat pelayanan mempunyai unit
(keluhan pelanggan) baik yang melalui media elektronik maupun media cetak.
B. Identifikasi Masalah
yang dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember.
Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja.
C. Rumusan Masalah
Public Relations dalam usaha menciptakan opini publik sebagai perusahaan yang
Jember?
4
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi Perusahaan
private, that has its own function and administration”. Artinya organisasi dapat
berupa perusahaan, firma, institusi atau asosiasi atau bagian dari itu, tergabung
atau tidak, umum atau swasta yang menjalankan tugas dan administrasinya
sendiri.
effort of individual to product and sell for a profit the googds and services that
sekelompok individu yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
diprogramkan.
B. Public Relations
organisasi yang bersifat komersial maupun non komersial. Public Relations terdiri
bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannnya. Hingga saat
ini, belum ada definisi Public Relations yang dapat diterima oleh berbagai pihak
definisi Public Relations yang memuaskan setiap pihak disebabkan karena istilah
(1993:10) di Indonesia baru dikenal pada tahun 1950-an dan berkembang secara
Effendy (1993:110) melekat dua aspek yang hakiki yang harus ada. Apabila tidak
ada kedua aspek tersebut, maka nama lembaga atau nama kegiatan itu bukanlah
7
Public Relations. Kedua aspek tersebut adalah sasaran Public Relations dan
kegiatan Public Relations. Sasaran Public Relations adalah publik yang menjadi
sasaran komunikasi Public Relations baik publik intern maupun publik ekstern.
Kegiatan Public Relations adalah kegiatan komunikasi dua arah (timbal balik),
yang berarti bahwa dalam penyampaian informasi harus terjadi umpan balik.
namun definisi yang secara internasional telah dianggap sebagai batasan yang
lazim bagi orang-orang yang setiap harinya menggeluti dunia Public Relations
berasal dari The British Institute of Public Relations( dalam Adnan dan Hafied,
Beberapa definisi Public Relations yang telah dikemukakan oleh para ahli
Besar Bahasa Indonesia kata “khalayak” berarti orang banyak, ramai, publik, atau
disebut juga sebagai stakeholders. Stakeholders seperti yang ditulis Wheelen dan
tujuan perusahaan.
adanya sepuluh khalayak utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari
a. Masyarakat luas;
b. Calon pegawai atau anggota;
c. Para pegawai atau anggota;
d. Pemasok jasa dan berbagai macam barang;
e. Para investor, pasar uang;
f. Para distributor;
g. Konsumen dan pemakai produk organisasi;
h. Para pemimpin pendapat umum;
i. Serikat-serikat pekerja;
j. Media massa.
organisasi, Public Relations merupakan salah satu bagian atau divisi dari
organisasi tentu saja tidak bisa lepas dari tujuan organisasinya sendiri. Oxley
publiknya.”
10
a. Menjaga organisasi agar tidak dilanda krisis, serta mencoba menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan. Maksudnya, Public Relations harus berpegang
teguh pada prinsip bahwa “Menghindari sesuatu yang membahayakan jauh
lebih baik daripada mengatasinya.”
b. Berusaha mengahadapi segala kemungkinan yang bisa terjadi. Public
Relations yang berpengalaman senantiasa menyiapkan rencana untuk
mengatasi hal-hal yang bersifat krisis (emergency).
manajemen terus bertahan. Dalam proses Public Relations itu ada kegiatan yang
rutin untuk kegiatan atau peristiwa-peristiwa yang terduga dan kegiatan yang
sifatnya tak terduga, yaitu kegiatan Public Relations yang dinamakan manajemen
krisis.
membina hubungan dengan publik eksternal. Dalam hal ini melayani keluhan
pelanggan.
13
C. Kerangka Konseptual
Perusahaan
Penanganan
Pelanggan
hidup perusahaan. Public Relations mempunyai peran yang vital bagi perusahaan,
menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan publik internal dan
eksternalnya.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
peneliti memilih lokasi ini adalah karena letak lokasi yang strategis, mudah
dijangkau, terdapat unit Public Relations, selain itu juga karena Perusahaan
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh melalui cara interview secara langsung dengan
informan.
2. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, untuk mencari teori-
teori dan pendapat serta dokumen atau arsip yang berhubungan dengan
pokok permasalahan yang akan dibahas.
3. Informan
Yaitu siapa saja yang mengetahui dan dapat memberikan informasi terkait
dengan pokok permasalahan yang akan dibahas.
mendalam, observasi dan studi pustaka. Data dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan melakukan wawancara
16
pengumpulan data dari dokumen atau arsip yang dimiliki Perusahaan Daerah Air
E. Alur Penelitian
metode analisis data kualitatif, yaitu data yang dapat diperoleh dari hasil
wawancara dengan informan dan data yang dikumpulkan dari studi kepustakaan
BAB IV
Surabaya pada tahun 1930. Perusahaan Daerah Air Minum untuk pertama kali
dibuka untuk umum pada tahun 1930 dan diberi nama Provencial Water Leding
Bedrif. Sedang status perusahaan ini diatur berdasarkan ketentuan Stats Gemente
Pada tahun 1939 oleh Provencial Oost Java Perusahaan Daerah Air Minum
ini dijual kepada Regentscape Te Djember, maka sejak tahun 1940 Perusahaan
tentara Jepang sarana-sarana produksi yang telah ada sejak masa pendudukan
sendirinya adalah mereka yang ditunjuk oleh pemerintah Jepang. Terhitung sejak
Kabupaten Jember, dimana antara lain dinyatakan bahwa Perusahaan Daerah Air
Minum tidak bernaung dibawah Dinas Pekerjaan Umum (yang dulunya PUK) dari
Maret 1975 maka ditetapkan nama Perusahaan Daerah Air Minum yang
dan pertimbangan bahwa sumber air bersih yang ada kurang memadai maka untuk
20
dana Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP).
a. Fungsi sosial.
Merupakan kewajiban memberi pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat
tanpa memperhatikan strata sosialnya.
b. Fungsi ekonomi.
Merupakan suatu tuntutan dalam pengelolaannya agar menganut prinsip-
prinsip ekonomi yakni mendapatkan keuntungan (profit oriented) guna
menunjang kelangsungan hidup dan pelayanan serta perluasan area pelayanan.
pengaliran air, yaitu sistem gravitasi dan pompa. Secara garis besar semua sistem
interkoneksi satu dengan yang lain. Ditinjau dari sistem jaringan memakai sistem
campuran yaitu sistem “loop” dan “branch” dengan pipa penghantar yang
Adapun cakupan pelayanan hingga saat ini baru meliputi wilayan Jember
3. Keuangan (Financial)
dipisahkan kemudian secara bertahap menerima tambahan modal berupa aset yang
dipinjam dari Bank Dunia dan Pemerintah Pusat melalui program P3KT. Sumber
penerimaan satu-satunya adalah berasal dari penjualan air kepada pelanggan atau
Jenis pendapatan yang diterima oleh PDAM terdiri dari 2 (dua) macam,
yaitu :
a. Pendapatan Usaha
1. Penjualan Air, yaitu hasil penjualan melalui pembacaan meter.
2. Penjualan Non Air, yaitu biaya pemasangan sambungan baru.
b. Pendapatan Di Luar Usaha
1. Jasa giro.
2. Denda, dll.
pendapatan, tidak lepas pula adanya pengeluaran berupa biaya-biaya yang jika
dikelompokkan menjadi :
Sesuai struktur organisasi yang ada dan berlaku sampai saaat ini adalah
a. Badan Pengawas
b. Direksi, terdiri dari :
1) Direktur Utama
2) Direktur Bidang Umum
3) Direktur Bidang Teknik
c. Kepala Bagian :
1) Kabag. Admin Umum dan Pesonalia
2) Kabag. Keuangan
3) Kabag. Langganan
4) Kabag. Transmisi dan Distribusi
5) Kabag. Produksi
6) Kabag. Perencanaan dan Pemeliharaan Teknik
7) Kabag. Kepala Satuan Pengawas Intern (SPI)
d. Kepala Cabang :
1) Kacab. Rambipuji
2) Kacab. Tanggul
3) Kacab. Puger
4) Kacab. Jelbuk
e. Kasubag di bawah Kepala Bagian
f. Kasubsi di bawah Kepala Cabang
121 orang
23
Kabupten Jember.
Peraturan tentang jam kerja yang berlaku pada Perusahaan Daerah Air
tetapi ketentuan yang menyangkut jumlah jam kerja per hari tetap disesuaikan
dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Mengenai peraturan hari kerja dan
jam kerja pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ditetapkan sebagai
berikut :
Tabel. 4.2 Hari dan Jam Kerja Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Kabupaten Jember.
Hari Kerja Jam Kerja
Senin – Kamis 08.00-12.30
Jumat 08.00 – 10.00
Sabtu 08.00 – 11.30
Sumber: Data Sekunder, Profil PDAM Kabupaten Jember, 2006
Sesuai dengan struktur organisasi yang ada dan berlaku sampai saaat ini
Tahun 1997, secara garis besar tugas dan tanggung jawab dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Badan Pengawas
1) Direktur Utama
a. Cabang type A.
Adalah satuan kerja di wilayah yang pendapatannya minimal mampu
menutup 80% dari seluruh biaya operasional cabang kecuali beban
penyusutan atau mempunyai pelanggan < 1.000 sambungan rumah dan
merupakan unit type terkecil yang kedudukannya setingkat dengan Sub
Bagian dengan personil relative kecil.
b. Cabang type B.
Adalah satuan kerja di wilayah yang pendapatannya minimal mampu
menutup 80% dari seluruh biaya operasional cabang kecuali beban
penyusutan atau mempunyai pelanggan 1.001 s/d 2.000 sambungan
rumah dan merupakan unit type sedang yang kedudukannya setingkat
dengan Bagian di Kantor Direksi Perusahaan Daerah Air Minum.
c. Cabang type C.
Adalah satuan kerja di wilayah yang pendapatannya mampu menutup
seluruh biaya operasional cabang termasuk beban penyusutan atau
mempunyai pelanggan > 2.000 sambungan rumah dan merupakan unit
type besar yang kedudukannya setingkat dengan Bagian di Kantor Direksi
Perusahaan Daerah Air Minum.
33
Kapasitas total debit air bersih yang mampu dihasilkan oleh PDAM untuk
total tersebut mampu melayani 15. 667 unit sambungan rumah. Hingga akhir
Desember 2005, tercatat sambungan rumah yang terlayani sebanyak 21. 737
detik. Akibat keterbatasan debit air yang dihasilkan ooleh PDAM, maka kendala
yang muncul pada musim kemarau adalah kurang lancarnya aliran air disejumlah
tempat. Di darah kota khususnya di seputar Kaliwates yaitu Jl. H. Syamsudi, Jl.
Gajah Mada, Jl. Raya Sultan Agung. Untuk daerah Sumbersari, pemakaian yang
mahasiswa mengakibatkan tidak terbaginya air bersih secara merata terutama pada
Jl. Jawa, Jl. Bangka, Jl. Halmahera, Jl. Mastrip, Jl. Kalimantan dan Jl. Brantas.
menambah kapasitas debit air bersih sehingga dapat mencapai 300 L/ detik.
rumah.
paling ideal untuk digunakan adalah mengambil air baku dari aliran Sungai Jompo
34
air secara gravitasi, estimasi biaya yang dibutuhkan kurang lebih sebesar 25
milyar.
Selain itu pembuatan sumur bor (P-17) di Jl. Bungur dengan kapasitas
debit 20L/ detik dan sumur bor (P-18) di Jl. Lumba-lumba dengan kapasitas debi
mengembangkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ada Tegal Besar dengan
selatan. Dengan selesainya Instalasi Pengolaha Air (IPA) Tegal Besar serta sarana
dan prasarana lainnnya yang dibangun oleh Perusahaan Daerah Air Minum
perkotaan mencapai 64,9 % atau dapat melayani sekitar 18.492 unit Sambungan
Rumah (SR).
36
Mula-mula air baku/ air sungai pada titik bendungan ditangkap perangkap
intake. Kemudian air baku dipompa dan masuk pada pra sedimentasi
(diendapkan). Partikel tanah yang terlarut dalam air baku selanjutnya diendapkan
dalam bak praseed. Air yang telah bebas dari endapan tanpa dipompa masuk ke
dalam bak pembagi. Selanjutnya air dialirkan pada proses pengolahan air. Setelah
proses pengolahan air dan didapatkan air bersih untuk treatment kaporit sesuai
dengan standart Dinas Kesehatan, air bersih dialirkan pada reservoir. Jika air telah
sesuai dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Jember No. 37 Tahun
1997.
Jember
1. Menjalin kerjasama secara sinergis dengan PT. TElkom dan PT. PLN
dalam wadah “Jember TELISA” (JEmbatan Maju BErsama Telepon
Listrik dan Air).
2. Penambahan loket tempat pembayaran rekening air via Koperasi Serba
Usaha (KSU) “Al Baitul Amien” Jember, dan loket melalui auto-debet
atau giral di Bank Jatim Cabang Jember.
3. Perubahan layanan pembayaran rekening air secara off-line yang sudah
diterapkan pada loket-loket seperti : LOket “ Jember TELISA”, Loket di
Bank Jatim, Jember.
4. Bekerjasama dengan BTKL Surabaya dalam bdang pemeriksaaan kualitas
air, baik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Ozora dan Instalasi
Pengolahan Air.
37
Khalayak Public Relations adalah publik yang menjadi sasaran komunikasi Public
1) Publik Internal
Publik internal adalah publik yang terdapat didalam Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kabupaten Jember yang terdiri dari :
a) Karyawan (tetap dan tidak tetap)
b) Keluarga karyawan
c) Pensiunan karyawan
d) Serikat kerja
e) Pemegang saham
f) Mitra kerja
2) Publik Eksternal
Publik eksternal adalah publik yang terdapat diluar lingkungan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember yang terdiri dari :
a) Pelanggan
b) Masyarakat
c) Pers
d) Pemerintah
e) Institusi publik
f) Kalangan akademis
g) Investor
h) Pemimpin masyarakat
penyelenggara jasa air bersih, menjalin komunikasi dengan publik adalah hal
yang mutlak. Komunikasi yang terjalin antara Perusahaan Daerah Air Minum
pada khususnya bersifat dua arah atau timbal balik (two-way traffic) dan itu
diberikan oleh pelanggan tidak selalu bersifat positif, ada juga tanggapan yang
layanan yaitu :
yang kecewa dan tidak puas dengan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pelanggan yang tidak puas dan kecewa
(media massa melalui Radar Jember dan media elektronik melalui Radio Prosalina
dalam acara “Suara Rakyat”). Menurut Ibu Anik Kurniawati di Bagian Keluhan
pelanggan yang sering dikeluhkan antara lain: air yang mengalir tidak bersih
(kotor dan berwarna agak keruh), air yang tidak keluar pada siang hari dan kasus
Upaya yang telah dilakukan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
memuaskan terhadap kinerja Public Relations dan Perusahaan Daerah Air Minum
keluhan pelanggan ini merupakan stretch the goal, yang tidak hannya
yang prima maka akan terlihat dan terukur dalam mengedepankan pelayanan
menyerahkan kewenangan tugasnya pada unit Public Relations. Berikut ini adalah
salah satu keluhan pelanggan yang akan dibahas, yaitu kebocoran pipa sambungan
menjadi terarah dan terkoordinasi dengan baik. Tahap-tahap yang harus dilalui
pelanggan dan petugas teknis yang terkait dalam menangani masalah kebocoran
saluran, dan tahap terakhir adalah mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
1. Pengumpulan Fakta
Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember diterima secara utuh oleh Public
bagian meja ukur dan petugas yang ada di jaringan bagian lapangan.
pelanggan yang mengalami masalah saja, melainkan juga print out tagihan
pelanggan dan kondisi yang ada di lapangan. Hal pertama yang dilakukan
bagian meja ukur dan mengecek tanggal terjadinya kebocoran air. Langkah
2. Mengidentifikasikan Permasalahan
Tahap kedua yang dilalui oleh Public Relations dalam proses menangani
permasalah yang sebenarnya dengan jelas dan teliti, apakah benar terjadi
hanya berdasarkan fakta-fakta yang ada, tetapi juga berdasarkan data sudut
Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember. Hal ini perlu dilakukan
dan keputusan.
Perencanaan dan keputusan yang dibuat oleh Perusahaan Daerah Air Minum
publik. Hal ini juga pada penanganan keluhan yang masuk pada Perusahaan
4. Mengkomunikasikan
yang telah diambil oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
untuk menampung dan mengetahui keluhan pelanggan dan juga sebagai alat
Tahap terakhir yang harus dilalui oleh Public Relations dalam proses
dapat dilihat dari tanggapan kembali dari pelanggan atas jawaban yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan :
B. Saran
a. Data yang diambil sebaiknya tidah hanya dari pihak Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Jember saja, tetapi juga dari pihak
pelanggan. Hal ini untuk mendapatkan keseimbangan dan keakuratan data.
b. Pokok permasalahan yang diambil sebaiknya sedikit tetapi fokus pada
pokok permasalahan sehingga pembahasan bisa maksimal.
c. Sistematika dalam wawancara sebaiknya diperhatikan. Hal ini perlu
dilakukan untuk efisiensi dan efektifitas penelitian serta untuk
menghindari kekurangan data.