PENDAHULUAN
intrakranial akibat akumulasi cairan serebro spinalis (CSS) pada sistem ventrikel
serebrospinal. Hal ini dapat pula disebabkan oleh gangguan hidrodinamik CSS.1
setiap 1000 kelahiran. Insiden hydrosephalus sama pada wanita dan laki-laki,
membentuk suatu kurva bimodal dengan dua puncak. Satu puncak terjadi pada
aliiran CSS di dalam ventrikel sehingga CSS tidak dapat mencapai rongga sub
1
berlebihan CSS ( jarang terjadi ), gangguan absorbsi CSS ( sering ), atau insufisiensi
pada bayi dan anak-anak dapat disebabkan karena massa, hemorrhage, infeksi,
stenosis, meningitis.1
Tumor atau neoplasma susunan saraf pusat dibedakan menjadi tumor primer
dan tumor sekunder atau metastatik. Tumor primer bisa timbul dari jaringan otak,
meningen, hipofisis dan selaput myelin. Tumor sekunder adalah suatu metastasis
yang tumor primernya berada di luar susunan saraf pusat, bisa berasal dari paru-
Pada makalah ini akan dilaporkan sebuah laporan kasus pada wanita usia 60
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(LCS). LCS juga mengisi rongga dalam otak, yaitu ventriculus, sehingga mungkin
dan ventriculus quartus pada rombencephalon (pons dan med. oblongata). Kedua
3
Ventrikel tertius merupakan suatu celah ventrikel yang sempit di antara dua
paruhan diencephalons. Atapnya dibentuk oleh tela choroidea yang tipis, suatu
lapisan ependim, dan piamater dari suatu pleksus choroideus yang kecil
lateralis pada kedua sisi. Masing-masing recessus berakhir pada foramen Luscka,
leptomeninx. Di sebelah interna dibatasi oleh piamater dan sebelah externa dibatasi
konveks otak dan di dasar otak membesar hanya pada daerah-daerah tertentu,
melekat erat pada permukaan luar SSP, membran arachnoidea meluas ke sulci,
lekukan, dan fossa sehingga di atas lekukan yang lebih dalam terbentuklah rongga
yang lebih besar, yaitu cisterna subarachnoidea, yang diisi liquor cerebrospinalis.
2.2.1 Fungsi
4
LCS memberikan dukungan mekanik pada otak dan bekerja seperti jaket
pelindung dari air. Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak dengan mengatur
Cairan cerebrospinal jernih, tidak berwarna dan tidak berbau. Nilai normal
mm air
Ventrikel Jernih dan 70-19 0-5 (limfosit) 5-15 mg/dl Nitrogen non
mg/dl. Tes
Kahn dan
wasserman
(VDRL)
negatif
LCS terdapat dalam suatu sistem yang terdiri dari spatium liquor
keduanya melalui dua apertura lateral dari ventrikel keempat (foramen Luscka) dan
5
apetura medial dari ventrikel keempat (foramen Magendie). Volume CSS normal
pada dewasa adalah 120 ml. CSS diproduksi oleh pleksus choroid pada tingkat
2.2.3. Tekanan
pada tumor), volume darah (pada perdarahan), atau volume cairan cerebrospinal
(pada hidrosefalus) karena tengkorak dewasa merupakan suatu kotak yang kaku
dari tulang yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap penambahan volume tanpa
kenaikan tekanan.6
lateralis ke dalam ventriculus tertius, dan dari sini melalui aquaductus sylvii masuk
externum melalui foramen lateralis dan medialis dari ventriculus quartus. Cairan
meninggalkan system ventricular melalui apertura garis tengah dan lateral dari
ventrikel keempat dan memasuki rongga subarachnoid. Dari sini cairan mungkin
6
kecil direabsorpsi (melalui difusi) ke dalam pembuluh-pembuluh kecil di piamater
atau dinding ventricular, dan sisanya berjalan melalui jonjot arachnoid ke dalam
cerebrospinal yang terus menerus di dalam dan sekitar otak dengan produksi dan
2.3 Hydrocephalus
2.3.1 Definisi
Kata hidrosefalus diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydro yang berarti air,
dan cephalus yang berarti kepala. Secara umum hidrosefalus dapat didefinisikan
7
sebagai suatu gangguan pembentukan, aliran maupun penyerapan dari cairan
pusat, kondisi ini juga dapat diartikan sebagai gangguan hidrodinaik cairan
sererebrospinal.1,7
selama beberapa minggu, dan hidrosefalus kronis terjadi selama bulan atau tahun.
Kondisi seperti atrofi otak dan lesi destruktif fokus juga mengakibatkan
2.3.2 Epidemiologi
kelahiran. Insiden hidrosefalus kongenital adalah 0,5- 1,8 pada tiap 1000 kelahiran
beberapa bagian Wales dan Irlandia Utara dan sekitar 2 per 10.000 kelahiran di
8
Jepang. Insidens bentuk hydrocephalus lainnya sekitar 1 per 1.000 kelahiran hidup.
menyajikan kurva usia bimodal. Satu puncak terjadi pada masa bayi dan terkait
dengan berbagai bentuk cacat bawaan. Dipuncak lain terjadi di masa dewasa yaitu
2.3.3 Klasifikasi
Bila ada obstruksi sehingga terjadi akumulasi berlebihan CSS di dalam ventrikel
disebabkan obstruksi terhadap aliran CSS yang melalui sistem ventrikel. Terjadi
satu tempat pembentukan likuor, antara pleksus koroidalis sampai tempat keluarnya
2. Hidrosefalus Komunikans
system ventrikel. Tidak ada obstruksi terhadap aliran CSS dalam sistem ventrikel.
choroid.8
9
2.3.4 Etiologi Hidrosefalus
A. Tipe obstruktif:6
1. Kongenital:
2. Didapat:
- regio vinialis
- fosa posterior
2.5. Abses/granuloma.
B. Tipe komunikans:6
1.1. Infeksi
- mikobakterium TBC
- kuman piogenik
10
- spontan seperti pada aneurisma dan malformasi arteriol
- venus
- trauma
- post operatif
Kadar protein yang tinggi seperti pada perdarahan subarakhnoid, tumor kauda
Gejala klinis bervariasi sesuai dengan umur penderita. Gejala yang tampak
berupa gejala akibat tekanan intracranial yang meninggi. Pada pasien hidrosefalus
berusia di bawah 2 tahun gejala yang paling umum tampak adalah pembesaran
salah satu tanda bila ukuran lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi standart di
11
Selain itu menentukan telah terjadinya makrokrania juga dapat dipastikan dengan
lingkaran dada dan angka normal pada usia yang sama. Lebih penting lagi ialah
pengukuran berkala lingkaran kepala, yaitu untuk melihat pembesaran kepala yang
yaitu :8,9
1. Fontanel anterior yang sangat tegang. Biasanya fontanel anterior dalam keadaan
normal tampak datar atau bahkan sedikit cekung ke dalam pada bayi dalam posisi
3. Kulit kepala licin mengkilap atau tampak vena vena supervisial menonjol.
Perkusi kepala akan terasa seperti pot bunga yang retak (cracked pot sign)
deviasi kebawah dan kelopak mata atas tertarik, sclera tampak di atas iris sehingga
iris seakan akan matahari yang akan terbenan. Fenomena ini seperti halnya tanda
perinaud, yang terdapat gangguan pada daerah tektam. Esotropia akibat parase n.VI
dan kadang terdapat parase pada n. III, dapat menyebabkan penglihatan ganda dan
sekitar ventrikel lateral yang dilatasi) dan berlanjut sebagai gangguan berjalan,
12
gangguan endoktrin (karena distraksi hipotalamus dan ‘pituitari stalk’ oleh dilatasi
ventrikel III).9
Keluhan utama dari pasien dengan hidrosefalus tipe ini sebagai akibat dari
kenaikan tekanan intrakranial yang terdiri dari nyeri kepala, muntah-muntah, papil
• onset akut
• onset kronis.
Jenis ini terjadi khususnya pada pasien dengan tumor yang menyebabkan
hydrocephalus dan kerusakan neurologis akut yang cepat dapat terjadi pada pasien
yang telah lama mengalami hidrosefalus kronis. Gejala klinis utama disebabkan
oleh tanda dan gejala peningkatan tekanan intrakranial antara lain :6,10
• muntah proyektil
• papilloedema
• Penurunan kesadaran.
Jenis ini terjadi lebih jarang daripada tipe sebelumnya pada pasien dengan
13
2.3.6 Diagnosis
pasien, pada anak anak dapat ditanyakan: sejak kapan terjadinya pembesaran
kepala, riwayat kehamilan dan persalinan (apa ibu menderita sakit selama hamil,
meminum obat-obatan, dan apakah ada riwayat trauma dan persalinan yang sulit),
apakah didapatkan kelainan lain seperti spina bifida, dll. Pemeriksaan fisis
dilakukan dengan cara mencari adanya gejala klinis seperti yang telah dijelaskan
diatas. Pemeriksaan radiologis, yang paling penting adalah CT scan atau MRI otak
yang akan menunjukkan adanya ventrikel yang membesar. Jika ventrikel lateral
dan ventrikel ke-3 semua sangat melebar, dan ventrikel ke-4 sempit, kemungkinan
halangan adalah pada tingkat aquaduktus Sylvius. CT scan atau MRI akan
pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas ventrikel
lebih besar dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel IV sering
ukurannya normal dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi reabsorpsi
transependimal dari CSS. Dalam bidang sagital MRI sangat membantu dalam
hydrocephalus obstruktif.6,8
berguna dalam menilai ukuran ventrikel pada bayi dan mungkin tidak perlu untuk
14
CT scan ulang. Dengan USG diharapkan dapat menunjukkan sistem ventrikel yang
nilai di dalam menentukan keadaan sistem ventrikel hal ini disebabkan oleh karena
Selain itu pada plain x-ray didapatkan gambaran tulang tipis, disproporsi
2.3.7 Pengobatan
- Ada atau tidaknya fasilitas bedah saraf di rumah sakittempat pasien dirawat.
2.3.7.1 Medikamentosa
Dapat dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada pusat-pusat
kesehatan di mana sarana bedah saraf tidak ada. Obat-obatan yang sering dipakai
- Asetasolamid
cara pemberian dan dosis: Per oral, 2-3 x 125 mg/hari dosis ini dapat
- Furosemid
cara pemberian dan dosis: Per oral, 1,2 mg/kg BB 1x/hari atau injeksi IV 0,6
mg/kg BB/hari.
15
Bila tidak ada perubahan setelah satu minggu pasiendiprogramkan untuk operasi.
Pada pusat-pusat kesehatan yang memiliki sarana bedah saraf, tetapi operasi
- Mannitol (cairan hipertonik), dengan cara pemberian dan dosis: per infus, 0,5-2
Diberi terapi medikamentosa, bila tidak berhasil, pasien dirujuk ke rumah sakit
Pasien segera dirujuk ke rumah sakit terdekat yang mempunyai fasilitas bedah saraf
2 metode operasi populer yang biasa dilakukan sebagai terapi definitif pada kasus
(ETV).1,6,8
A. Operasi pintas/”Shunting”
Ada 2 macam :6
a. Eksternal
16
CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya sementara.
normal.
b. Internal
Ventrikulo-Sisternal,
Ventrikulo-Atrial,
jugularis interna (dengan thorax x-ray ® ujung distal setinggi 6/7). Prosedur ini
biasanya merupakan pilihan utama bagi pasien yang tidak dapat dipasang distal
pseudokista abdominal. Prosedur ini memiliki lebih banyak resiko dan komplikasi
jangka panjang yang serius seperti gagal ginjal, dan great vein thrombosis. Panduan
Ventrikulo-Sinus,
Ventrikulo-Bronkhial,
Ventrikulo-Mediastinal,
Ventrikulo-Peritoneal,
17
Terapi definitif hidrosefalus gold standart adalah Ventrikulo-Peritoneal (
subkutan yang dilekatkan ke kateter secara subkutan menuju perut dan dimasukkan
pleura dan saluran kencing sekarang telah sebagian besar ditinggalkan, kecuali
dalam keadaan tertentu. Insisi kecil lengkung dibuat di daerah parieto-oksipital dan
penutup kulit diangkat. Rongga peritoneum dibuka, baik melintang melalui rektus
membelah insisi di hypokondrium kanan atau melalui sayatan garis tengah. Sebuah
ke ventrikel lateral sehingga terletak di ujung tanduk frontal dari ventrikel lateral,
komplikasi utama lain, obstruksi shunt. Ada banyak sistem shunt dan jenis shunt
digunakan, situasi klinis tertentu dan para ahli bedah saraf mempunyai preferensi
ventriculoperitoneal shunt.6,11
18
a. Teknik steril, termasuk menggunakan teknik 'tidak sentuh' dari shunt dan
pascaoperasi belum terbukti efektif. Shunt yang terinfeksi hampir selalu perlu
dilepas dan diganti dengan shunt yang baru , lebih disukai di posisi yang berbeda
Obstruksi
Shunt mungkin gagal untuk bekerja memuaskan disebabkan antara lain oleh
Perdarahan intrakranial
Haematoma subdural sangat mungkin terjadi pada pasien dengan hidrosefalus berat
yang lama.
Prinsipnya adalah pengaliran CSS dari dasar ventrikel III ke sisterna basalis
yaitu ruang subarakhnoid di belakang sela tursika. Prosedur dari operasi ini antara
lain adalah ventrikel III dibuka melalui daerah khiasma optikum melalui
dari ventrikel III dapat mengalir keluar. Teknik ETV hanya dilakukan pada
19
yang normal atau mendekati normal. Para peneliti mendapatkan angka keberhasilan
tahun dengan ETV didapatkan perbaikan klinis 70% dan perbaikan radiologis 63%,
sedangkan yang berumur di atas 2 tahun didapatkan perbaikan klinis 100 % dan
64 – 74%. Jika terjadi kegagalan pada ETV biasanya terjadi 6 bulan setelah operasi.
Jika dilakukan dengan benar, ETV merupakan metode yang aman, simple, dan
pilihan terapi yang efektif dengan komplikasi yang masih dapat diterima. 2
pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorbsinya dan tidak dapat mengatasi
obstruksi yang menjadi sumber masalah utama yang menjadi penyebab pada
kelainan ini. Untuk Itu perlu dilakukan terapi definitif berupa tindakan operatif
yang bertujuan untuk membuat passway atau jalan pintas untuk mengalirkan CSS
dari ventrikel ke bagian tubuh yang lain. Diantara sekian banyak operasi, teknik
Operasi dengan teknik ETV prinsipnya adalah pengaliran CSS dari dasar
ventrikel III ke sisterna basalis yaitu ruang subarakhnoid di belakang sela tursika.
Pada teknik ETV tidak ada alat yang dipasang, sehingga aliran CSS dibuat hampir
20
mendekati aliran fisiologis menuju sistem penyerapan pada vili arakhnoid.
Keuntungan teknik ETV lainnya adalah sekali tindakan saja, berarti tidak
memerlukan perawatan lebih lanjut, biaya murah dan sederhana Teknik ETV hanya
harga alat yang relatif mahal apalagi kalau terjadi penggantian waktu revisi, akan
obstruktif dengan salah satu parameter berupa perbaikan klinis. Pada penelitian ini
luaran klinis diamati dalam kurun waktu setelah operasi, enam bulan pasca-operasi
dan untuk mendapatkan gambaran yang jelas juga dilakukan pengamatan saat
membuka mata, spastisitas otot, respon motorik dan verbal paska operasi pada
teknik VP shunting dan ETV tidak memberikan perbedaan yang bermakna. Tidak
demikian halnya dengan luaran klinis enam bulan pasca operasi pada teknik ETV
memberikan luaran klinis yang lebih baik dibandingkan dengan teknik VP shunting
utamanya untuk longterm outcome klinis. Hal ini akibat dari teknik VP shunting
2.4.1 Definisi
Tumor otak atau tumor intrakranial adalah neoplasma atau proses desak
ruang (space occupying lesion) yang timbul di dalam rongga tengkorak baik di
21
dalam kompartemen supratentorial maupun infratentorial.Tumor supratentorial
2.4.2 Etiologi
1. Bawaan
yang jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut di atas tidak ada bukti-bukti yang
yang mempunyai morfologi dan fungsi terintegrasi dalam tubuh. Tetapi adakalanya
sebagian dari bangunan embrional tertinggal di dalam tubuh yang sudah mencapai
kedewasaan. Karena hal-hal yang belum jelas bangunan embrional yang tertinggal
itu dapat menjadi ganas, karena bertumbuh terus dan merusak bangunan sekitarnya.
dan kordoma yang secara berturut-turut berpangkal pada saku Rathke, mesenkima
3. Radiasi
22
Efek radiasi terhadap dura memang dapat menimbulkan pertumbuhan sel
dura. Sel di dalam otak atau sel yang sudah mencapai kedewasaan, pada umumya
agak kurang peka terhadap efek radiasi dibanding dengan sel neoplasma. Maka dari
masih banyak penyelidik yang menekankan pada radiasi sebagai faktor etiologik
neoplasma saraf.
4. Virus
Banyak penyelidikan tentang inokulasi virus pada binatang kecil dan besar
neoplasma. Belakangan ini telah dibuktikan oleh Burkitt bahwa suatu limfoma yang
banyak dijumpai pada penduduk Afrika disebabkan oleh infeksi virus. Tetapi
diskrepansi antara banyaknya infeksi virus dan luasnya lesi karena infeksi virus di
satu pihak dan sedikitnya perubahan neoplasmatik yang dijumpai secara bersama-
sama di lain pihak, masih merupakan halangan untuuk diterimanya infeksi virus
5. Substansi-substansi karsinogen
2.4.3 Epidemiologi
23
Berdasarkan data statistik Central Brain Tumor Registry of United State
(2005-2006) angka insiden tahunan tumor intrakranial di Amerika adalah 14,8 per
100.000 populasi pertahun dimana wanita lebih banyak (15,1) di banding dengn
pria (14,5). Estimasi insidensi tumor intrakranial primer adalah 8,2 per 100.000
populasi per tahun. Data-data insiden dari negara-negara lainnya berkisar antara 7-
pada kelompok usia 40 tahun; dan kemudian meningkat tajam menjadi 20/100.000
2.4.5 Patofisiologi
Tumor otak merupakan hasil akhir dari onkogenesis, yaitu suatu proses
transformasi sel normal menjadi kanker. Hal ini disebabkan oleh karena
ketidakseimbangan antar pembuatan sel-sel baru pada siklus sel dengan hilangnya
sebagai onkogen, menghasilkan protein yang jumlahnya dalam batas normal tetapi
24
molekulnya mengalami mutasi sehingga efek biologiknya tidak sama dengan yang
vaskularisasi dari pembuluh darah host, tidak mencukupi, sehingga terjadi hipoksia.
Hal ini memicu sel tumor mensekresi vascular endothelia growth factor(VGEF)
itu sel tumor mensekresi sitokain proinflamasi yang menyebabkan kerusakan pada
okluding, suatu protein tight junction antar endotel. Hal ini menyebabkan pembuluh
darah yang terbentuk tidak sama morfologinya dengan yang normal, antara
hilangnya tight junction antar endotel dan tidak utuhnya membrane basalis, yang
disebut dengan keadaan rusaknya sawar darah otak(SDO) atau blood brain
barrier(BBB).14
secara mutlak bagi tumor intrakranial oleh karena tumor yang benigna secara
dalam:12
25
4. Tanda-tanda lokalistik yang benar
Proses desak ruang tidak saja memenuhi rongga tengkorak yang merupakan
edema.Dapat juga aliran likuor tersumbat oleh tumor sehingga tekanan intrakranial
Sebelum tahap stupor atau koma tercapai, tekanan intrakranial yang meninggi
Nyeri kepala
26
Nyeri kepala merupakan gejala dini tumor intrakranial pada kira-kira 20%
dari para penderita.Lokalisasi nyeri yang unilateral dapat sesuai dengan lokasi
nyeri kepala pada tahap dini., yang berlokasi di kuduk sampai daerah suboksipital.
Muntah
Sering timbul di pagi hari setelah bangun tidur. Hal ini disebabkan oleh tekanan
intrakranial yang menjadi lebih tinggi selama tidur malam, pada mana PCO2
meningkat.
Kejang fokal
sebagai gejala dini. Kejang umum dapat timbul sebagai manifestasi tekanan
biasanya timbul pada tumor di fossa kranii posterior dan secara tidak tepat
Gangguan mental
27
Banyak penderita dengan tumor intrakranial merasakan berbagai macam
perasaan yang samar seperti “enteng di kepala”, “pusing” atau “tujuh keliling”.
Mungkin sekali perasaan ini timbul sehubungan dengan adanya tekanan intrakranial
yang meninggi. Karena samarnya, maka kebanyakkan dari keluhan semacam itu
fungsional.13
Karena desakan tumor saraf otak dapat tertarik atau tertekan.Desakan itu
tidak usah lansung terhadap saraf otak.Suatu tumor di insula kanan dapat mendesak
batang otak ke kiri dan karena itu salah satu saraf otak sisi kiri dapat mengalami
gangguan. Saraf otak yang terkena secara tidak lansung pada tumor intrakranial
Dapat ditemukan pada penderita engan tumor di dalam salah satu hemisfer
sisi kontralateral sehingga pedunculus serebri pada sisi kontralateral itu mengalami
kompresi dan refleks patologi pada sisi tumor menjadi positif. Sedangkan refleks
patologi pada sisi kontralateral terhadap tumor adalah positif karena kerusakkan
28
Gangguan mental
Sebagaimana sudah diuraikan di muka, gangguan mental dapat timbul pada setiap
Gangguan endokrin
Dapat juga timbul karena proses desak ruang di daerah hipofisis. Desakan
dari jauh dan penggeseran tumor tak lansung di ruang supratentorial dapat
Ensefalomalasia
terjadi di daerah yang agak jauh dari tempat tumor sendiri, sehingga gejala defisit
yang timbul, misalnya hemianopsia atau afasia tidak dapat dianggap sebagai tanda
lokalistik.13
1) Lobus frontalis
muntah timbul pada tahap lanjut, bahkan mungkin tidak akan muncul sama sekali.
manifestasi dini pada orang dengan tumor di lobus frontalis dan korpus kalosum.
29
lelucon-lelucon yang sering diulang-ulang dan disajikan sebagai bahan tertawaan,
fokal bagian lobus frontalis disekitar daerah premotorik. Katatonia pun simptom
lokal lobus frontalis. Penderita yang memperlihatkan katatonia berdiam terus pada
suatu posisi. Baik karena tumor maupun karena lesi apapun refleks memegang yang
positif selalu dinilai sebagai khas bagi lokalisasi di lobus frontalis. Juga anosmia
menunjuk kepada adanya tumor di lobus frontalis, bilamana patologi pada bagian
perifer nervus olfaktorius dapat disisihkan. Tidak jarang anosmia timbul secara
tumbuh disekitar traktus olfaktorius. Sindroma itu terdiri dari atrofi nervus optikus
2) Daerah presentral.
tumbuh di falk serebri setinggi daerah presentralis, maka paraparesis akan dijumpai.
Juga gangguan miksi lebih sering dan erat berkorelasi dengan tumor di fisura
3) Lobus temporalis.
30
Manifestasi kh as bagi proses desak ruang di lobus temporalis biasanya
kurang menonjol, apalagi bilamana lobus temporalis kanan yan diduduki. Kecuali
bilamana bagian terdepan lobus temporalis yaitu unkus yang terkena. Unkus
4) Lobus parietalis
macam perasaan pada daerah tubuh kontralateral tidak dapat dirasakan dan dikenal.
Bilamana bagian-bagian dalam lobus parietalis terkena, maka timbullah gejala yang
dinamakan “thalamic over reaction” yaitu suatu reaksi yang berlebihan terhadap
rangsang protopatik. Karena lesi yang dalam itu serabut-serabut radiasio optika
dapat terputus juga, sehingga timbul hemianopsia kuadran bawah homonim yang
temporalis dan lobus oksipitalis merupakan daerah penting bagi keutuhan fungsi
luhur. Maka dari itu, destruksi akibat tumor yang menduduki daerah itu akan
disusul dengan timbulnya berbagai macam agnosia dan afasia sendorik, serta
apraksia.13
5) Lobus oksipitalis.
31
Tumor yang menduduki lobus oksipitalis adalah jarang. Bila ada, maka
gejala dini yang menonjol berupa sakit kepala di oksiput. Kemudian dapat disusul
6) Korpus kalosum
kenyataanya adalah sering. Adakalanya timbul sindrom yang khas, tetapi sering
menimbulkan gejala-gejala yang umum. Sindrom korpus kalosum yang khas terdiri
dari gangguan mental, terutama sepat lupa, sehingga melupakan sakit kepala yang
baru saja mereda. Demensia yang timbulsering disertai kejang umum atau fokal
tergantung pada lokasi dan luasnya tumor yang menduduki korpus kalosum.
a) Papiledema dapat timbul pada tekanan intrakranial yang meninggi atau akibat
penekanan pada nervus optikus oleh tumor secara langsung. Papiledema tidak usah
memperlihatkan kongesti venosa yang jelas, dengan papil yang berwarna merah tua
kepala dengan terenggangnya sutura. Pada perkusi terdengar bunyi kendi yang
rengat. Dan pada anaya tumor jaringan vaskular atau malformasi vaskular,
32
c) Hipertensi intrakranial mengakibatkan iskemia dan gangguan kepada pusat-pusat
Kompresi batang otak dari luar mempercepat pernafasan yang diselingi oleh
temuan histopatologis. Namun saat ini klasifikasi WHO tahun 2016 dibedakan
33
Pada tumor juga dapat terjadi pendarahan akibat hipervaskularisasi yang
hemoragik. Namun hal ini dapat dikenal jika anamnesis adanya sakit kepala
2.4.8 Penatalaksanaan
1. Terapi simtomatik
Pasien dengan tumor otak bisa datang dalam keadaan peningkatan TIK, sehingga
dosisnya. Secara teori dosis maksimal bisa hingga 96 mg/hari, namun kenyataannya
operasi. Pada pemberian lebih dari 5-7 hari, steroid tidak boleh dihentikan tiba-tiba
2. Terapi definitive
Semakin banyak tumor yang dapat direseksi maka keluarannya akan lebih
baik.Selain efek desak ruangnya teratasi, kemungkinan untuk rekurens juga lebih
34
kecil.Oleh karena itu lebih disukai jika tumor dapat di diagnosis dalam ukuran kecil
Pada golongan astrositoma biasanya agak sulit untuk menentukan batas tumor
dengan jaringan yang sehat, selalu ada sisa tumor yang perlu ditindak lanjuti dengan
Kemoterapi untuk tumor otak lebih terbatas pilihannya, karena harus dapat
ankylating agent ini dapat diberikan tunggal sebagai kemoterapi dengan dosis 200
mg/m2/hari selama 5 hari yang dapat diulang setiap 28 hari selama 6 siklus.14
3. Terapi Paliatif
Kata paliatif berasal dari bahasa yunani “pallium” yang berarti “cloak” dalam
bahasa inggris atau mantel yang dimaksudkan untuk menutupi hal-hal yang tidak
nyaman. Biasanya dilakuka setelah pasien menjalani terapi definitive namun masih
terdapat keluhan akibat gejala sisa tumornya.Terapi ini diindikasikan jika pasien
tidak dapat dilakukan terapi definitive oleh karena ukuran tumor yang terlalu besar,
kondisi buruk, dan terlalu beresiko untuk dilakukan terapi definitive. Penetapan
terapi ini perlu disepakati oleh semua tim secara multidisiplin bersama dokter
penanggung jawab utama, serta dokter gizi, rehabilitasi medic, psikiatri, dan ahli
terapi paliatif.14
35
2.5 Tumor Otak Metastasis
Tumor atau neoplasma susunan saraf pusat dibedakan menjadi tumor primer dan
tumor sekunder atau metastatik. Tumor primer bisa timbul dari jaringan otak,
meningen, hipofisis dan selaput myelin. Tumor sekunder adalah suatu metastasis
yang tumor primernya berada di luar susunan saraf pusat, bisa berasal dari paru-
paru, mamma, prostat, ginjal, tiroid atau digestivus. Tumor ganas itu dapat pula
basis kranii, seperti misalnya pada infiltrasi karsinoma anaplastik dari nasofaring.15
2.5.1 Epidemiologi
Sekitar 15-20% pasien kanker akan didiagnosis dengan tumor otak metastasis.
Insiden dari tumor ini + 4.1-11.1 per 100.000 populasi/tahun. Insiden tumor otak
meningkatnya insiden kanker paru dan melanoma dan kemampuan MRI dalam
mendeteksi metastasis berukuran kecil. Saat ini tumor otak metastasis dianggap
sebagaotak primer. Enampuluh sampai 80% tumor otak metastasis pada orang
menemukan insidensi metastasis otak sebesar 11.1 per 100.000. Studi lain
menemukan insidensi metastasis otak sebesar 3.4 per 100.000.4 Metastasis otak
dijumpai pada 20-40% pasien kanker dan memiliki perbandingan 10:1 dengan
tumor otak primer. Diperkirakan 98.000 hingga 170.000 pasien didiagnosis dengan
36
tumor otak metastasis setiap tahunnya di Amerika Serikat. Jenis kanker yang paling
sering bermetastasis ke otak adalah kanker paru, yaitu 30-60% dari seluruh
metastasis otak.15,16
2.5.2 Patofisiologi
belum sepenuhnya dimengerti. Baik sel kanker yang bermetastasis ke otak maupun
lingkungan pada otak itu sendiri memainkan peranan yang penting. Agar sel
tumor terjadi melalui sistem vaskular atau limfatik. Sebagian besar sel tumor
tertahan secara mekanik pada kapiler atau nodus limfarik yang pertama kali
begitu, mekanisme ini tidak berlaku untuk seluruh fenomena metastasis. Walaupun
otot, ginjal dan kulit merupakan struktur dengan vaskularisasi yang banyak, organ
ini jarang menjadi tempat metastasis. Pada tahun 1889, Stephen Paget menganalisa
hasil autopsi dari 735 kasus kanker payudara dan menemukan bahwa walaupun
aliran darah ke ginjal dan limpa lebih banyak, namun organ hepar merupakan
karakteristik organ host itu sendiri yang mempengaruhi dimana sel-sel tumor ini
bahwa sel-sel tumor (seed) hanya dapat berkembang jika berada pada organ yang
tepat (soil). 16
37
Banyak bukti yang mendukung hipotesis seed and soil atau molecular
recognition. Sel-sel tumor mencapai organ melalui jalur vaskular dan limfatik.
Setelah mencapai organ tertentu, sukses tidaknya sel-sel ini berkembang menjadi
tumor bergantung pada kesesuaian ‘soil’. Satu studi otopsi memprediksi bahwa
tampaknya disebabkan oleh molecular recognition antara sel-sel tumor dan host
organ.16
penyebaran kanker. Tidak semua mekanisme dan faktor yang berperan telah
angiogenesis.16
Tumor otak merupakan penyakit yang sukar terdiagnosa secara dini, karena pada
umumnya berjalan progresif. Baik pada tumor jinak maupun ganas, gejalanya
timbul jika jaringan otak mengalami kerusakan atau otak mendapat penekanan .14
Jika tumor otak merupakan penyebaran dari tumor lain, maka akan timbul gejala
yang berhubungan dengan kanker asalnya. Misalnya batuk berlendir dan berdarah
38
terjadi pada kanker paru-paru, benjolan di payudara bisa terjadi pada kanker
payudara.16
Gejala dan tanda dari tumor metastase ke otak terdiri dari : tanda-tanda akibat
peninggian tekanan intrakranial dan tanda-tanda dari iritasi / destruksi fokal neuron.
dan confusion. Tanda-tanda dari irritasi neuron meliputi: hemiparese, kejang fokal
dan ataxia. Nyeri kepala merupakan gejala yang paling sering dijumpai dan lebih
sering pada metastasis multipel. Nyeri bersifat menekan dan sering berlokasi di
bifrontal. Kelemahan fokal adalah gejala tersering kedua. Seizure fokal atau umum
Gejala dan tanda tumor otak metastasis tidak berbeda secara signifikan dengan
tumor otak primer. Terdapat edema yang cukup nyata di sekeliling metastasis, yang
kecil.Perbedaan utama tanda klinis tumor primer dan metastasis adalah bahwa
selama beberapa minggu. Tumor metastasis multipel dapat menunjukkan gejala dan
tanda yang unik. Pasien dengan tumor metastasis multipel dapat mengalami
penurunan kesadaran yang subakut tanpa tanda lateralisasi. Secara klinis, pasien ini
menunjukkan gejala.Oleh sebab itu, pasien dengan kanker paru atau melanoma
39
Gejala dari tumor otak tergantung kepada ukuran, kecepatan pertumbuhan dan
yang cukup besar sebelum timbulnya gejala; sedangkan pada bagian otak lainnya,
40