TINJAUAN PUSTAKA
Tahapan Pemeriksaan
Diagnosis Penunjang
Radiogafi
Radiografi merupakan suatu teknik diagnosis menggunakan sinar X.
Interpretasi radiografi dapat dilakukan berdasarkan interpretasi zona. Pada arah
pandang laterolateral terdapat 5 zona sedangkan pada arah ventrodorsal terdapat
4 zona (Thrall 2002). Posisi zona-zona tersebut ditampilkan pada Gambar 1.
B
A
Ultrasonografi
Ultrasonografi (USG) merupakan teknik diagnosis pencitraan struktur
internal suatu organ atau jaringan yang dihasilkan akibat interaksi antara
gelombang suara berfrekuensi sangat tinggi (ultrasound) dengan jaringan, organ,
atau struktur lain yang terdapat pada tubuh hewan (Noviana et al. 2012).
Pemeriksaan ultrasonografi pada saluran gastrointestinal dapat digunakan untuk
mendeteksi adanya benda asing, peradangan, neoplasia, dan edema lambung
(Pennick dan d’Anjou 2008). Sonogram lambung dan duodenum normal pada
anjing disajikan pada Gambar 2.
4
A B
Endoskopi
Endoskopi merupakan suatu teknik diagnosis menggunakan alat endoskop
untuk melihat mukosa saluran pencernaan. Esofagogastroskopi merupakan
pengambilan gambaran endoskopi pada daerah esofagus dan lambung.
Esofagogastroskopi dapat digunakan untuk mengambil sampel biopsi mukosa
esofagus, mendeteksi dan mengambil benda asing (corpus alineum), mendeteksi
adanya obstruksi lambung serta mengetahui penyebabnya, dan melihat letak
pendarahan pada esofagus dan lambung (Steiner et al. 2008). Gambar endoskopi
esofagus dan lambung anjing normal disajikan pada Gambar 3.
a b
a
A B
Gambar 3 Gambaran endoskopi esofagus dan lambung anjing normal. A: esofagus
thoracalis dengan kesan aorta, B: lambung distal, a: aorta, b: pylorus
lambung (Abdullah et al. 2012).
Anjing Schnauzer
Schnauzer merupakan salah satu ras anjing yang berasal dari negara Jerman.
Berdasarkan ukurannya, anjing Schnauzer dibagi menjadi tiga kelompok yaitu
ukuran besar, medium, dan kecil. Schnauzer medium memiliki karakteristik
ukuran tinggi badan antara 43.1-50.8 cm dengan kisaran bobot badan 12.3-16.8 kg
sedangkan Schnauzer ukuran besar (Giant Schnauzer) memiliki tinggi badan
berkisar antara 54.6-64.8 cm dengan bobot badan antara 29.5-35.4 kg. Schnauzer
mini memiliki ukuran tinggi badan 30.5-35.6 cm dengan bobot badan 5.9-6.8 kg
(CEE 2011).
5
Kasus pada saluran pencernaan atas anjing dapat berupa gangguan pada
esofagus, lambung, dan duodenum proksimal. Kasus pada esofagus dapat berupa
esofagitis. Esofagitis merupakan suatu kondisi adanya peradangan esofagus.
Esofagitis dapat disebabkan oleh benda asing atau gastroesophageal reflux (asam
lambung naik hingga mencapai esofagus) (Eldredge et al. 2007).
Kasus pada lambung dapat berupa ulkus, gastritis, hypertrophic
gastropathy, tumor lambung, dan gastric outflow obstruction. Ulkus lambung
dapat mengakibatkan terbentuknya cekungan pada dinding lambung. Penyebab
ulkus lambung yang umum pada anjing adalah gastritis kronis dan peningkatan
produksi asam lambung (Birchard dan Sherding 2006). Kasus lain yang dapat
terjadi pada lambung adalah gastritis kronis. Gastritis kronis merupakan penyebab
umum dari muntah kronis pada anjing maupun kucing. Penyebab umum dari
gastritis kronis adalah alergi mengkonsumsi obat secara berulang-ulang atau
memakan benda asing (Eldredge et al. 2007). Kasus lambung yang lain dapat
berupa hypertrophic gastropathy. Anjing yang menderita penyakit ini akan
terlihat sehat dengan muntah yang intermiten, anoreksia, penurunan bobot badan,
distensi abdomen yang berisi cairan atau pakan di lambung (Eldredge et al. 2007).
Kasus lain yang dapat menyerang lambung anjing adalah tumor lambung
dan gastric outflow obstruction. Tumor lambung sering menyerang anjing usia tua
(Tams et al. 2003). Anjing yang mengalami tumor lambung akan terlihat
mengalami anoreksia, anemia, penurunan bobot badan, hematemesis, dan melena
(Eldredge et al. 2007). Radiografi abdomen dapat menunjukkan adanya obstruksi,
penebalan dinding lambung maupun adanya massa (Tams et al. 2003). Gastric
outflow obstruction sering disebabkan oleh adanya abnormalitas mukosa maupun
lumen lambung. Hasil pemeriksaan fisik biasanya kurang memuaskan kecuali jika
terjadi distensi abdomen. Pemeriksaan radiografi abdomen biasanya menunjukkan
adanya pakan dan cairan yang memenuhi lambung setelah 12 jam pemberian
pakan. Secara normal, lambung akan mengalami pengosongan 8-10 jam setelah
makan (Eldredge et al. 2007).
Kasus yang dapat muncul pada duodenum anjing diantaranya adalah
inflammatory bowel disease (IBD) dan tumor usus. IBD dapat disebabkan oleh
infeksi bakteri (Pinney 2004). Gejala umum IBD yaitu muntah dengan frekuensi
yang intermiten, diare, penurunan bobot badan, dan penurunan nafsu makan
(Tams et al. 2003). Kontras radiografi akan sangat membantu dalam
mendiagnosis IBD (Eldredge et al. 2007).
Tumor usus dapat disebabkan oleh memakan bahan kimia yang bersifat
karsinogenik (Stone 2007). Pemeriksaan kontras radiografi seperti barium sulfat
akan membantu dalam menggambarkan bagian mukosa yang tidak teratur dan
penyempitan lumen. Radiografi thorax bertujuan mendeteksi tingkat metastasis.
Ultrasonografi abdomen berguna untuk mendeteksi dan mendefinisikan massa
yang ada di usus (Pinney 2004).