TINJAUAN PUSTAKA
Komposit adalah bahan yang terbentuk apabila dua atau lebih komponen yang
Natural Fibre Composites (2001) menjelaskan komposit adalah bahan hibrida yang
mekanik dan fisik. Ilustrasi ikatan dan sifat fisik polimer dapat dilihat pada gambar
2.1.
+
Matriks Penguat/serat Komposit
=
Keterangan gambar:
1. Bobotnya ringan
Komposit dikenal sebagai bahan teknologi karena diperoleh dari hasil teknologi
telah menghasilkan bahan teknik yang dikenal sebagai bahan komposit[3]. Ada tiga
secara keseluruhan.
Sifat bahan komposit sangat dipengaruhi oleh sifat dan distribusi unsur
penyusun, serta interaksi antara keduanya. Parameter penting lain yang mungkin
mempengaruhi sifat bahan komposit adalah bentuk, ukuran, orientasi dan disribusi
dari penguat (filler) dan berbagai ciri-ciri dari matriks. Sifat mekanik merupakan
salah satu sifat bahan komposit yang sangat penting untuk dipelajari. Untuk aplikasi
struktur, sifat mekanik ditentukan oleh pemilihan bahan. Sifat mekanik bahan
kontribusi serat sebagian besar berpengaruh pada kekuatan tarik (tensile strength)
bahan komposit.
Secara umum serat yang sering digunakan sebagai filler (penguat) adalah serat
buatan seperti serat gelas, karbon, dan grafit. Serat buatan ini memiliki keunggulan
tetapi biayanya tinggi jika dibandingkan dengan serat dari alam. Pemakaian serat
alam yaitu serat tandan kosong kelapa sawit sebagai pengganti serat buatan akan
menurunkan biaya produksi. Hal ini dapat dicapai karena murahnya biaya yang
Walaupun sifat-sifatnya kalah dari segi keunggulan dengan serat buatan, tetapi
harus diingat bahwa serat alam lebih murah dalam hal biaya produksi dan dapat
terus diperbaharui.
10
polysterene dan kaca, karbon, baja, serbuk kayu atau serat kevlar.
suhu dan tekanan yang tinggi. Penggabungan material matriks dan penguat
selang waktu tertentu sebelum terjadi pengerasan material komposit. Ada beberapa
11
kecil.
2.2 Beton
semen Portland atau semen hidraulik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air,
dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk masa padat. Beton disusun
dari agregat kasar dan agregat halus [8]. Agregat halus yang digunakan biasanya
adalah pasir alam maupun pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu,
sedangkan agregat kasar yang dipakai biasanya berupa batu alam maupun batuan
konstruksi bangunan tahan gempa adalah beton dengan kuat tekan minimal
mencapai 20 MPa (200 kg/cm2) dengan benda uji silinder, atau (200/0,83=241
dengan proporsi 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil untuk beton biasa, dan 1 semen : 1,5
12
diterima, mengingat cara tersebut diatas hanya aman untuk diterapkan pada beton
dengan kuat tekan kurang dari 20 MPa dan nilai slump tidak boleh lebih dari 100
mm.
Oleh karena itu, pembuatan adukan beton harus didasarkan perbandingan berat,
dan diratakan,
e. Ekonomis.
3. Kekuatan tekan tinggi: Seperti juga kekuatan tekan pada batu alam,
yang membuat beton cocok untuk dipakai sebagai elemen yang terutama
13
kelebihan beton.
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur.
beton yang dibuat. Kinerja beton ini harus disesuaikan dengan kelas dan mutu
bangunan ataupun kontruksi yang akan dibangun untuk mendapatkan hasil yang
Beton ringan merupakan beton yang mempunyai berat jenis beton yang lebih
kecil dari beton normal. Pada dasarnya, semua jenis beton ringan dibuat dengan
kandungan rongga dalam beton dengan jumlah besar . Menurut SNI -03-2847-2002,
beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat
jenis tidak lebih dari 1900 kg/m3 [9]. Oleh karena itu, berdasarkan cara
2. Beton busa
berat jenis beton antara 1000-2000 kg/m3[11]. Berdasarkan berat jenis dan
14
campuran agregat kasar ringan dan pasir alami sebagai pengganti agregat halus
ringan dengan ketentuan beton dengan berat jenis dibawah 1850 kg/m3 dan harus
memenuhi ketentuan kuat tekan dan kuat tarik belah beton ringan dengan tujuan
structural kuat tekan minimum 17,24 MPa dan maksimum 41,36 MPa. Sedangkan
beton isolasi adalah beton ringan yang mempunyai berat isi kering oven maksimum
1440 kg/m3 [12]. Dengan kuat tekan maksimum 17,24 MPa dan kuat tekan.
minimumnya adalah 6,68 MPa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Jenis-jenis beton ringan berdasarkan kuat tekan, berat beton, dan agregat
penyusunnya.
Konstruksi Beton Beton Ringan Jenis Agregat Ringan
Ringan Kuat Tekan Berat Jenis
(MPa) (kg/m3)
15
1900 kg/m3 [13]. Menurut Neville dan Brooks (1987), beton ringan mempunyai
berat jenis di bawah 1800 kg/m3[14]. Jenis -jenis beton ringan menurut
Dobrowolski (1998) dan Neville dan Brooks (1987) dapat dikelompokkan sesuai
Tabel 2.3 Jenis-jenis beton ringan menurut Dobrowolski (1998) dan Neville and
Brooks (1987)
Berat Jenis Kuat Tekan
3
Sumber Jenis Beton Ringan Beton (kg/m ) (MPa)
Dobrowolski
(1998)
Spesimen Concrete Foam dibuat dari pencampuran semen, pasir, air dan serat
alam yang berasal dari limbah TKKS yang sangat mudah diperoleh dengan proses
16
dan kuat, campuran tersebut dicampur dengan Foaming Agent untuk menghasilkan
foam dan serat TKKS sehingga berat struktur tersebut menjadi lebih kuat dan
2.4.1 Semen
semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland
terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling
bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal
senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain [15].
17
sebagai bahan utama, yaitu bahan alam yang mengandung senyawa Calcium Oksida
(CaO), dan lempung/tanah liat yaitu bahan alam yang mengandung senyawa: Silika
Oksida (SiO2), Alumunium Oksida (Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3) dan Magnesium
Oksida (MgO) atau bahan pengganti lainnya dengan hasil akhir berupa padatan
dengan gips (gypsum) dalam jumlah yang sesuai. Fungsi utama dari semen adalah
untuk mengikat partikel agregat yang terpisah sehingga menjadi satu kesatuan.
antara lain dapat membuat campuran mortar menjadi lebih kuat, lebih padat, lebih
tahan air, lebih cepat mengeras, dan juga memberikan rekatan yang lebih baik.
menyebabkan susut kering yang lebih tinggi pula. Beton dengan kandungan
18
mengisi bagian terbesar dari beton yang mana mengisi 75 % bagian dari beton.
mengurangi jumlah semen yang digunakan. Hal ini juga akan mengurangi panas
yang timbul pada saat pencampuran air dan hubungan antara thermal stresses dan
shrinkage cracks. Umumnya untuk beton dengan kekuatan lebih dari 20 MPa
ukuran agregatnya lebih dari 40mm dan untuk kekuatan diantara 30 MPa agregat
2.4.3 Air
Air digunakan untuk membuat adukan menjadi bubur kental dan juga sebagai
bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras. Air
karena itu, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pengerjaan bahan. Nilai
banding berat air dan semen untuk suatu adukan beton dinamakan Water Cement
Ratio (WCR). Air yang dapat digunakan dalam proses pencampuran beton adalah
sebagai berikut.
1. Air yang digunakan pada campuran beton haruslah bersih dan bebas
dari bahan – bahan yang merusak yang mengandung oli, asam, alkali,
terhadap beton.
2. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton
19
struktur berongga pada komposit yang dibentuk, agar material komposit mengalami
Bahan penguat komposit yang digunakan ialah dari bahan TKKS yang
kemudian dibentuk menjadi ukuran halus dan dicampur dalam matriks. Ukuran
serat TKKS yang belum dicacah adalah 13-18 cm dan serat ini dihaluskan lagi
20
memiliki komposisi lignoselulose 30,5%, minyak 2,5% dan air 67%, sedangkan
bagian lignoselulose sendiri terdiri dari lignin 16,19%, selulose 44,14% dan
tandan kosong kelapa sawit adalah terdapat kandungan zat ekstraktif dan asam
lemak yang sangat tinggi, sehingga dapat menurunkan sifat mekanik material yang
dibentuk.
Sehingga pada pembuatan material ini tandan kosong kelapa sawit terlebih
dengan air bersih dan dikeringkan pada suhu kamar selama kurang lebih 3 hari.
Parking bumper adalah sebuah alat yang digunakan sebagai penahan roda
kenderaan pada saat parkir. Parking bumper sering dijumpai pada lokasi
pada area parkir kenderaan roda empat dan juga sebagai penuntun serta pengaman
kenderaan pada saat parkir, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.2 di bawah ini
[17].
21
pada saat itu bahan yang digunakan adalah karet (rubber), dengan desain
seperempat lingkaran (seperempat bola) dengan sudut 90º, setelah itu dimodifikasi
kembali pada tahun 2009. Parking bumper ini berbentuk polygon (trapesium).
dari bahan komposit beton dengan ukuran yang tidak memiliki standar khusus.
menahan beban, baik tekan maupun beban kejut atau impak yang terjadi tiba-tiba.
Karena parking bumper ini digunakan untuk menahan roda kenderaan roda empat
atau lebih (mobil). Desain ini mengasumsikan berat kotor sebuah mobil berkisar
1600 kg. Pada proses pemakaian parking bumper tersebut akan bersentuhan
langsung dengan roda mobil (tergantung posisi parkir) pada posisi roda depan
ataupun belakang. Sementara satu roda mobil akan menyentuh satu parking
bumper. Maka jika asumsi berat keseluruhan mobil dibagi dengan empat bagian
pada mobil tersebut yaitu letak pembebanan pada roda mobil maka akan diperoleh
beban sebesar 400 kg. Ilustrasi seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3 berikut ini.
22
berat bobot mobil, dan P adalah gaya normal yang selanjutnya kita beri nama gaya
tekan yang terjadi pada parking bumper. Analisa gaya yang terjadi pada parking
bumper dapat diuraikan seperti pada Gambar 2.5 dan 2.6 di bawah ini.
23
Gambar 2.7 Free body diagram gaya yang bekerja pada parking bumper
Analisa gaya yang bekerja pada cover parking bumper diasumsikan dalam
∑ Fy' = 0
W Cos α – N = 0
N = W × Cos α
N = m×g Cos α
N = 2774,6604
24
area kontak ban mobil 2000 mm2 dapat dihitung dengan persanaan 2.2 di bawah
ini:
σ= .………………………………(2.2)
Dengan menggunakan persamaan 2.2 dan luas area kontak ban diketahui
sebesar 2000 mm2, maka diperoleh gaya tekan statik sebagai berikut.
σ=
,
σ=
σ = 1,3873 Mpa
Dari penelitian Zulfadli, ST yang melakukan riset tentang parking bumper dan
telah melakukan pengujian pada mobil yang akan parkir memiliki kecepatan rata-
rata mobil adalah 5 km/jam. Dan perlambatan waktu saat parkir hingga berhenti
adalah 4 detik. Analisa gaya yang bekerja pada cover parking bumper diasumsikan
gaya gesek µ s = 0.8. Perhitungan di atas dapat ditulis pada persamaan 2.3 di bawah
ini [18]:
25
2677,0806 – 0,8 N = 0
,
N=
,
N = 33463,50775
Dengan menggunakan persamaan 2.2 dan luas area kontak ban diketahui
sebesar 2000 mm², maka diperoleh gaya tekan dinamik sebagai berikut,
σ=
,
σ=
²
σ = 1,6731 Mpa
Keterangan:
m = Massa (Kg) .
26
μs = Koefisien gesek.
Bentuk dasar dari parking bumper yang ada di pasaran adalah trapesium padat.
Bentuk desain dasar yang dikembangkan dapat dilihat pada Gambar 2.9 berikut ini.
27
mm. Selain itu pada bagian miring parking bumper yang langsung dikenai roda
kendaraan, dibuat melengkung seperti radius roda yang akan menempel. Hal ini
bertujuan agar saat parkir roda kendaraan benar-benar tertahan oleh parking
bumper.
bumper sekaligus sebagai penutup drainase yang memiliki fungsi ganda. Tujuan
modifikasi adalah untuk mendapatkan bentuk yang lebih bagus dan yang memiliki
Perilaku mekanik dapat didefinisikan sebagai suatu reaksi yang timbul akibat
dari adanya suatu aksi atau gangguan. Sebagai contoh salah satu gangguan yang
diberikan terhadap suatu material adalah gaya, dan respon yang ditimbulkan akibat
gaya yang diberikan tersebut adalah berupa tegangan, regangan, retak, patah, dan
tertentu terhadap material uji sesuai ASTM C-39 dengan ukuran 150×150×150 mm,
28
kurva tegangan dan regangan. Kurva tersebut memberi informasi yang khas untuk
Gambar 2.10. Disepanjang garis kurva terdapat tiga tingkat respon, yaitu: perilaku
dengan peningkatan tegangan yang sangat cepat. Pada fasa pertama (linear-elastic
respon) tegangan bertambah secara linear dengan perubahan bentuk dan regangan
yang terjadi. Fasa kedua (plateau) adalah karakteristik yang ditandai dengan
perubahan bentuk yang kontinu pada tegangan yang relatif konstan yang dikenal
dengan stress atau collapse plateau. Dan fasa ketiga deformasi adalah densifikasi,
dimana tegangan (stress) meningkat tajam dan foam mulai merespon dengan
pemadatan solid. Pada fasa ini struktur sel material foam mengalami kegagalan dan
Gambar 2.10 Tipikal kurva respon tegangan-regangan akibat beban tekan statik
aksial.
29
buckling) dari dinding sel. Untuk kekakuan dan kegetasan foam, plastic yield dan
brittle crushing dinding sel adalah mekanisme utama kegagalan yang berulang-
ulang. Secara skematis, pengujian beban tekan statik diilustrasikan pada Gambar
2.11.
Nilai modulus elastisitas bahan dapat diketahui melalui slope garis elastis linear.
Sehingga secara matematis, nilai modulus elastisitas akibat beban statik dapat
= ………………………………(2.4)
dimana:
ε = Regangan
30
dimana:
ℓ
= …….………………………(2.6)
ℓ
dimana:
. ℓ
=
. ℓ
. ℓ
ℓ= …………………………(2.7)
.
Corporation adalah program analisa elemen hingga untuk analisa tegangan (stress),
31
CAD (Computer Aided Design) atau dengan membuat geometri sendiri dengan
Software ANSYS.
Metode elemen hingga merupakan metode yang digunakan oleh para engineer
diselesaikan dengan menggunakan metode elemen hingga dapat dibagi dalam dua
kelompok, yaitu masalah analisa struktur dan non struktur. Permasalahan dalam
bidang stuktur meliputi analisa tegangan, buckling, dan analisa getaran. Sedangkan
dalam bidang non struktur meliputi masalah perpindahan panas, mekanika fluida,
matematika memerlukan besaran atau harga yang harus diketahui pada setiap titik
rumit, pembebanan yang rumit, tidaklah mudah diperoleh. Formulasi dari metode
elemen hingga dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. Metode ini
akan mengadakan pendekatan terhadap harga-harga yang tidak diketahui setiap titik
secara diskrit. Mulai dengan pemodelan dari suatu benda dengan membagi-bagi
dalam bagian yang kecil yang secara keseluruhan masih mempunyai sifat yang
sama dengan benda yang utuh sebelum terbagi dalam bagian yang kecil (diskrisasi).
32
adalah elemen segitiga dan segi empat untuk kasus dua dimensi,
33