Anda di halaman 1dari 12

TUGAS METODE DAN TEKNOLOGI

KONSTRUKSI STRUKTUR

ARTIKEL TIANG PANCANG

MUHAMMAD GALA GARCYA

1810246302

PASCA SARJANA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU
METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

A. Bahan dan Alat Tiang Pancang


1. Tiang Pancang Kayu

Tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu kekuatannya


sebelum dipancangkan. Dan juga harus dipastikan memenuhi karakteristik
yang kuat terhadap pelapukan oleh tanah.

Jenis kayu yang dipilih bersifat keras dan tahan terhadap pelaukan
oleh tanah, sehingga saat proses pemancangan tidak mengalami kerusakan
dan dapat menjalankan sebagaimana fungsinya sebagai tiang pancang dalam
jangka waktu yang lama. Namun tidak semua jenis kayu dapat digunakan
sebagai material tiang pancang.

Gambar 1 Tiang Pancang Kayu

2. Tiang Pancang Beton Pra-Cetak

Tiang pancang jenis ini harus dirancang ,di cor/ cetak dan dirawat
terlebih dahulu senelum dipancangka, sehingga disaat umur yang telah
direncanakan memiliki kekuatan yang cukup sehingga tahan terhadap
pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibata pemnacngan tanpa ada
kerusakan.

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 1


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

Gambar 2 Tiang Pancang Beton Pra-cetak

3. Tiang Pancang Baja

Pada umumnya, tiang pancang baja yang sering digunakan adalah


tiang pancang pipa. Namun ada juga yang digunakan berbentuk kotak.

Apabila tiang pancang pipa atau kotak yang digunakan akan diisi
beton, mak amutu beton minimum harus sebesar fc’ = 20 Mpa atau setara
dengan K-250, agar memiliki kekuatan struktur daya dukung yang baik.

Gambar 3 Tiang Pancang Baja

B. Metode Pemancangan
1. Hydraulic Static Pile Driver

Hydraulic Static Pile Driver ( HSPD ) adalah suatu sistem


pemancangan pondasi tiang yang dilakukan dengan cara menekan tiang
pancang masuk ke dalam tanah denganmenggunakan dongkrak hidraulis
yang diberi beban berupa counterweight. Pada proses pemancangan tiang
dengan menggunakan Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), pelaksanaannya

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 2


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

tidak menimbulkan getaran serta gaya tekan dongkrak hidraulis langsung


dapat dibaca melalui sebuah manometer sehingga besarnya gaya tekan tiang
setiap mencapai kedalaman tertentu dapat diketahui. Kapasitas alat
pemancangan HSPD ini ada bermacam tipe yaitu 120 Ton, 320 Ton, 450
Ton , pemilihan alat disesuaikan dengan desain load / beban rencana tiang
pancang.

2. Bored - Pile

Bore-Pile adalah salah satu metode pemancangan tiang


menggunakan beton yang dicetak langsung dilapangan. Metode
pemancangan ini dengan melakukan pengeboran tanah sesuai kedalaman
yang direncakanan dan memasukkan besi tulangan kedalamnya. Lalu
memompa tanah bekas pengeboran keatas permukaan tanah, lalu
mengisinya dengan adukan beton.

3. Diesel Hammer

Diesel hammer adalah salah satu metode pemancangan tiang dengan


melakukan pemukulan tiang pancang kedalam tanah namun akan
menyebakan suara keras dan getaran pada daerah sekitar.

C. Cara Pelaksanaan
1. Hydraulic Static Pile Driver (HSPD)

1) Pihak kontraktor mengajukan terlebih dahulu aproval shop drawing ke


Direksi Pekerjaan agar mendapat persetujuan.Hal ini sangat penting
agar kesalahan titik-titik tiang yang akan dipancang tidak terjadi. Dan
tidak lupa meratakan lahan dengan alat berat sebelum pemancangan.
2) Pelaksana kontraktor harus mengkoordinasikan dengan Direksi
Pekerjaan mengenai urut-urutan alur kerja / prioritas kerja dengan
mempertimbangkan urutan penyelesaian pekerjaan yang diminta dan
aksesibilitas kerja agar tercapai produktivitas yang terbaik.
3) Surveyor melakukan marking dan setting out titik-titik tiang pacang
sesuai gambar kerja/shop drawing

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 3


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

4) Penggunaan tanda-tanda dan penomoran titik pancang harus disepakati


agar tidak terjadi kesalahan dalam membedakan titik-titik
pemancangan dengan titik as atau grid bangunan.
5) Penempatan tiang pancang sebaiknya diletakkan sedekat mungkin
dengan lokasi pemancangan agar tidak terjadi pengangkatan dan
pemindahan yang berulang-ulang sehingga resiko tiang rusak / pecah
atau patah akibat pengangkatan dapat ditekan seminimal mungkin.
Posisi penumpukan tiang pancang juga perlu diperhatikan, sebaiknya
penumpukan tiang diberi pad atau dudukan agar jangan sampai
bersentuhan langsung dengan tanah. Hal ini dimaksudkan agar tiang-
tiang tidak mengalami penurunan kualitas dimana tulangan besi tiang
pancang bisa mengalami korosi.
6) Tiang yang akan dipancang harus diperiksa kondisi fisiknya apakah
dalam keadaan baik (tidak mengandung retak-retak,keropos,dll) dan
diberi tanda ukuran panjangnya setiap 50 cm dengan cat.
7) Sebelum proses pemancangan dengan sisten tekan, cek alat HSPD
dalam keadaan rata dengan bantuan alat "Nivo" yang terdapat pada
ruang operator dibantu dengan alat waterpass yg diletakkan pada posisi
long boat (chasis panjang).
8) Proses pemancangan dimulai dengan tiang pancang diangkat dengan
bantuan service crane yang tergabung dalam unit HSPD dan
dimasukkan peralatan ke dalam lubang pengikat tiang atau yang disebut
“Clamping Box “, kemudian sistem jack-in akan naik dan mengikat atau
memegangi tiang pancang tersebut, ketika tiang sudah dipegang erat
oleh “Clamping Box“, maka tiang mulai ditekan tiap 1,5 m. Di saat
pemancangan dilakukan check verticality tiang pancang setiap
kedalaman 0,5 m s/d 2 m.
9) Untuk mengetahui besarnya tekanan yang diberikan pada tiang pancang
pada alat ini dilengkapi dengan manometer oil pressure yang terletak
pada ruang control / kabin. Besarnya tekanan yang diberikan kemudian
dikonversikan ke pressure force dengan menggunakan tabel yang ada.

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 4


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

10) Bila “Clamping Box “ hanya mampu menekan tiang pancang sampai
bagian pangkal lubang mesin saja, maka penekanan dihentikan dan
“Clamping Box“ bergerak naik ke atas untuk mengambil tiang pancang
sambungan yang disiapkan atau dolly bila tidak dilakukan
penyambungan.
11) Apabila dilakukan penyambungan pada tiang pancang maka tiang
sambungan (upper pile) diangkat dengan bantuan “service crane” dan
dimasukkan ke dalam “Clamping Box“ seperti pada awal permulaan
pemancangan tiang pancang pertama (bottom pile). Bila tiang sudah
dipegang erat oleh “Clamping Box”, maka tiang mulai ditekan
mendekati tiang pancang pertama (bottom pile). Penekanan dihentikan
sejenak saat kedua tiang sudah bersentuhan. Hal ini dilakukan guna
mempersiapkan penyambungan kedua tiang pancang dengan
pengelasan.Sebelum pengelasan cek kembali verticality tiang.
12) Setelah pengelasan selesai tiang kemudian ditekan kembali hingga
kedalaman yang direncanakan atau sesuai dengan desain load / beban
rencana tiang pancang.

2. Bored-Pile

1) Melakukan pengeboran dahulu, lokasi dimana akan dicetak tiang


pancang. Adapun jenis pengeboran ada dua macam yaitu sebagai
berikut :
a. Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling: Tanah di
bor dengan menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar
mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
b. Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring: Tanah
di bor dengan menggunakan mata bor cross bit ex design sesuai
kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan tekanan
+/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi
chasing sementara terlebih dahulu untuk menghindari
kelongsoran dinding lubang hasil pengeboran. Pengikisan tanah

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 5


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor yang


dihasilkan dari pompa NS-80.
Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi lumpur
dan terdorong keluar dari lubang. Setelah mencapai kedalaman
sesuai rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor
dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air
sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan tanah terdorong
keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini
berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di
dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari
lubang bor. Dengan bersihnya lubang pengecoran akan
mendapatkan hasil yang terbaik.
2) Membersihan lubang bor pile dari lumpur pekat yang terjadi.
Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih kusus dengan
ukuran yang sesuai dengan diameter lubang bor.
3) Memasang besi beton dan pipa tremi untuk pengecoran.
4) Kerangka baja tulangan yang telah di instal diangkat dengan bantuan
diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor
dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan
dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang
bor ditahan dengan potongan tulangan melintang lubang bor. Bila
kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan
penyambungan dengan diikat dengan kawat beton dengan panjang
overlap 50-60cm atau sesuai pada gambar yang di sediakan.
5) Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di
masukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai kedalaman lubang
bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan
dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diperlukan
pembersihan ulang dengan memasang head kombinasi diameter 6 "ke
diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi,
maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi tulangan dapat
dibersihkan kembali.

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 6


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

6) Melakukan pekerjaan pengecoran bore pile ke dalam lubang bor.


7) Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di
awal pengecoran, maka di gunakan kantong plastik yang diisi adukan
beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian
dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.
8) Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm
ditampung di dalam corong tremi dan ditahan oleh bola plastik yang
berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas
sehingga beton mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi.
Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk menghidari
kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran
dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari bawah
menuju keluar lubang.
9) Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton
sehingga beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah.
Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus
dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu
tertanam di dalam adukan beton dan pengisian di dalam corong harus
dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.
10) Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus
dalam keadaan tertanam di dalam beton. Pengecoran dihentikan
setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari
lumpur.
11) Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran
dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali untuk
dipakai pada titik bor selanjutnya.

3. Diesel Hammer

1) Lokasi pancang menggunakan alat diesel hammer dan hydraulic


hammer berada diluar radius 200 m dari bangunan eksisting untuk
menghindari kegaduhan dan kerusakan yang diakibatkan oleh getaran
pada saat pemancangan (analisis tekanan suara dan getaran akibat
pemancangan dan denah penggunaan alat pancang terlampir)

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 7


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

2) Lokasi pancang harus bersih dari semak, rumput, sampah atau material
lainnya yang bisa mengganggu proses pemancangan.
3) Ijin pemancangan pondasi harus diselesaikan oleh pemberi tugas
sebelum mobilisasi alat/material.
4) Penurunan dan penumpukan
5) Penurunan tiang pancang dari trailer harus menggunakan service crane.
6) Posisi wire rope harus pada posisi marking lifting.
7) Pemasangan sackle harus kuat (semua drat masuk).
8) Urutan pembongkaran harus memperhitungkan keseimbangan
distribusi beban pada trailer.
9) Pada saat pile diangkat, posisi pekerja tidak boleh menghalangi
pandangan operator trailer dan pada posisi berlawanan dengan arah
penurunan pile, serta tidak boleh pada arah yang berpotensi
penggulingan pile.
10) Tumpukan tiang pancang diletakkan sedekat mungkin dengan titik
pancang untuk menghindari resiko patah akibat terlalu banyak
pemindahan.
11) Tiang ditumpuk di lapangan datar dan padat.
12) Penumpukan tiang maksimal 3 lapis dengan ganjal kayu (5/10) pada
jarak 20% dari panjang bentang yang diukur dari setiap ujung.
13) Penentuan titik pancang dilakukan leh tim surveyor sesuai dengan
denah titik pancang yang sudah ditentukan.
14) Titik pancang diberi tanda menggunakan patok kayu yang dibenamkan
minimal 20 cm kedalam tanah.
15) Akurasi titik pancang harus dijaga dari pergeseran akibat hantaman
tiang atau trailer.
16) Tiang pancang diberi tanda setiap 50 cm dan diberi angka setiap 100
cm.
17) Pengambilan tiang pancang dari storage area harus dijaga sehingga
tidak terjadi lenturan yang berlebihan.

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 8


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

18) Pada saat penarikan pile, maka posisi hammer harus pada posisi di
ujung atas lader rig. Selanjutnya posisi kepala tiang dimasukkan pada
pile cap dari hammer.
19) Penggunaan topi pancang (pile cap) baja harus sesuai dengan dimensi
tiang pancang.
20) Diantara kepala tiang pancang dengan pile cap harus dipasang cussion
wood.
21) Tiang pancang harus diletakan di atas titik pancang yang sudah diberi
tanda.
22) Verticallity harus diperiksa sebelum pemancangan dimulai.
23) Posisi sumbu alat pancang terhadap tiang pancang dan topi baja harus
lurus dalam satu garis.
24) Pukulan pemancangan pertama harus dilakukan dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa arah pemancangan sudah benar.
25) Bila tiang pancang dianggap sudah mencapai lapisan tanah keras, maka
harus segera dilakukan kalendering, sehingga apabila terjadi kerusakan
pada pile head, maka bearing capacity tiang dapat diestimasi.
26) Pada saat pemancangan sudah mencapai target level tanah keras,
kalendering mutlak harus dilakukan untuk menghitung bearing
capacity.
27) Data calendaring harus memuat informasi mengenai jumlah tiang
pancang, posisi, jenis, ukuran, panjang aktual, tanggal pemancangan,
panjang dalam pondasi telapak, penetrasi pada saat penumbukkan
terakhir, energi pukulan palu, panjang perpanjangan, panjang
pemotongan, dan panjang akhir yang dapat di bayar.
28) Dari hasil calendaring akan didapat nilai penurunan tiang dari 10
pukulan terakhir S (final settlement), nilai tersebut digunakan untuk
menghitung kapasitas daya dukung tiang pancang menggunakan rumus
dinamis Hiley.
29) Pemancangan dihentikan apabila daya dukung yang dihitung
menggunakan rumus dinamis Hiley lebih besar dari daya dukung yang
direncanakan.

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 9


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

D. Hasil yang Diharapkan


1) Waktu pengerjaan yang lebih singkat
2) Biaya yang digunakan tidak terlalu besar / ekonomis
3) Dapat dibawa ke lingkungan mana pun (tidak susah untuk dibawa
kedaerah terpencil)
4) Ramah lingkungan (tidak menimbulkan kerusakan dan getaran pada
daerah sekitarnya)

E. Daftar Pustaka
1) Proyek Sipil. (2013,Mei). Jenis dan Bahan untuk tiang pancang.
Diperoleh 19 Februari 2019, dari
https://proyeksipil.blogspot.com/2013/05/jenis-dan-bahan-untuk-
pondasi-tiang.html
2) Dunia Teknik Sipil. (2017,17 Januari). Metode Pelaksanaan Pondasi
Tiang Pancang Dengan Alat Pancang HSPD. Diperoleh 19 Februari
2019, dari https://metodebangunan.blogspot.com/2016/01/metode-
pemancangan-beton-tiang-pancang.html
3) Artikel For Umum. (2016,14 April). Metode Pelaksanaan
Pemancanagan Tiang. Diperoleh 19 Februari 2019, dari
http://lismaneng.blogspot.com/2016/04/metode-pelaksanaan-
pemancanagan-tiang.html
4) Sharing Butiran Ilmu Abu Hanna. (2014,5 Juni). PONDASI TIANG
PANCANG (Pengertian, macam, jenis, proses pelaksanaan,&
pengawasan). Diperoleh 19 Februari 2019, dari https://rachmanta-
punya.blogspot.com/2014/06/pondasi-tiang-pancang-pengertian-
macam.html
5) Learning Construction for Dummies. (2018,28 Maret). Metode
Pemancangan Menggunakan Diesel hammer. Diperoleh 19 Februari
2019,dari
http://constructionfordummies.blogspot.com/2016/03/metode-
pemancangan-menggunakan-diesel.html

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 10


METODE DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI STRUKTUR

6) Bore Pile Pondasi. (2014, September). Cara Pelaksanaan Pondasi Bore


Pile. Diperoleh 19 Februari 2019, dari
http://www.borepile.info/2014/09/pondasi-bored-pile-strauss.html

MUHAMMAD GALA GARCYA| 1810246302 11

Anda mungkin juga menyukai