PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil Survei Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan
yang diperoleh dariSurvei Mawas Diri (Depkes RI, 2007). Tujuan penyelenggaraan
musyawarah atau loka karya desa ini adalah mencari alternatif penyelesaian masalah
kesehatan hasil SMD dikaitkan dengan potensi yang dimiliki desa. Disamping itu, juga
untuk menyusun rencana jangga panjang pengembangan Desa Siaga. Inisiatif
penyelenggaraan musyawarah sebaiknya berasal dari para tokoh masyarakat yang telah
sepakat mendukung pengembangan Desa Siaga. Peserta musyawarah adalah tokoh-tokoh
masyarakat, termasuk tokoh-tokoh perempuan dan generasi muda setempat. Bahkan sedapat
mungkin dilibatkan pula kalangan dunia usaha yang bersedia mendukung pengembangan
Desa Siaga dan kelestariannya ( untuk itu diperlukan upaya advokasi ). Data serta temuan
lain diperoleh pada saat SMD disajikan, utamanya adalah daftar masalah kesehatan, data
potensi serta harapan masyarakat. Untuk hasil pendataan tersebut dimusyawarahkan
penentuan prioritas, dukungan kontribusi apa yang dapat disumbangkan oleh masing-masing
individu atau institusi yang diwakilinya, serta langkah-langkah solusi untuk pengembangan
Desa Siaga. Dalam hal ini.Seyogyanya masyarakat difasilitasi untuk sampai kepada
kesimpulan tentang pentingnya hal-hal yang disebutkan sebagai kriteria Desa Siaga.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana langkah-langkah melakukan MMD ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang MMD
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian MMD
b. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan MMD
1
c. Mahasiswa dapat mengetahui hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan MMD
d. Mahasiswa dapat mengetahui persiapan MMD
e. Mahasiswa dapat mengetahui cara pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa
f. Mahasiswa dapat mengetahui Cara Melakukan Musyawarah Masyarakat Desa
g. Mahasiswa dapat mengetahui Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Masyarakat
h. Mahasiswa dapat mengetahui Susunan acara MMD
i. Mahasiswa dapat mengetahui Tata Cara Melakukan MMD
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil survei mawas diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari survei mawas diri (Depkes RI, 2007).
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)adalah musyawah yang dihadiri oleh
perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat
kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana) yang ada di desa
serta merencanakan penanggulanggannya.
3
b. Musyawarah masyarakat dilaksanakan di balai desa atau tempat pertemuan lain yang
ada di desa.
c. Musyawarah masyarakat desa dilaksanakan segera setelah SMD dilakukan atau
disesuaikan dengan kesediaan dan kondisi desa/kelurahan yang bersangkutan,, agar
memungkinkan semua yang diundang dapat hadir serta cukup memberikan
kesempatan untuk tercapainya tujuan musyawarah masyarakat desa.
4
E. Cara Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa
Musyawarah masyarakat desa sebaiknya dilaksankan pada pagi hari jam 8-12
dilaksanakan pada hari kerja kecuali hari jumat, MMD dilaksanakan pada di balai desa
atau di tempat lain seperti sekolah dan sebagainya yang dapat menampung mahasiswa
dan para undangan. Para undangan musyawarah masyarakat desa meliputi :
1. Kepala puskesmas kecamatan
2. Kepala desa merupakan pihak yang mengundang
3. BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
4. Para dosen pembimbing
5. Bapak – bapak ketua RW dan RT
6. Para tokoh masyarakat, ibu – ibu kader, karang taruna.
7. Seluruh mahasiswa
5
G. Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Masyarakat
Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap Persiapan
Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara
untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari dan bekerjasama dengan
masyarakat
b. Tahap Pengorganisasian
Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan
kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat . kelompok kerja kesehatam
(pokjakes) adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara
bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan
memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan, meningkatkan
kemampun masyarakat berperan serta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya.
c. Tahap Pendidikan Dan Pelatihan
Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat
Melakukan pengkajian
Membuat program berdasarkan masalah atau diagnosa keperawatan
Melatih kader
Keperawatan langsung terhadap individu , keluarga dan masyarakat
d. Tahap Formasi Kepemimpinan
e. Tahap Koordinasi Intersektoral
f. Tahap Akhir
Dengan melakukan supervise atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta
memberikan umpan balik untuk perbakan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih
lanjut
Untuk lebih singkatnya perencanaan dapat diperoleh dengan tahapan sebagai berikut :
1. Pendidikan kesehatan tentang gangguan nutrisi
2. Demonstrasi pebgolahan dan pemilihan makanan yang baik
3. Melakukan deteksi dini tanda-anda gangguan kurang gizi melalui pemeriksaan fisik
dan laboratorium
6
4. Bekerjasama dengan aparat pemda setempat untuk mengamankan lingkungan atau
komunitas bila stressor dari lingkungan
5. Rujukan kerumah sakit bila diperlukan (Fallen. R & R. Budi Dwi K, 2010)
7
Drama singkat/role play
Memvisualisasikan kejadian dalam kehidupan sehari hari di masyarakat dalam
darama 5-10 menit, yang memiliki makna/misi tertentu berkaitan dengan
masalah kesehatan yang ingin dimunculkan. Melalui drama diharapkan
masyarakat dapat memahami cerita yang ditampilkan, mengintropeksi dan
menyadari kejadian yang kerap kali terjadi di masyarakat.
- Penyajian peta masalah desa atau peta penyebaran masalah.
b. Klarifkasi data dan penjelasan program – program yang berkaitan dengan masalah
yang timbul oleh kepala puskesmas kecamatan.
c. Pemecahan masalah, penyusunan rencana pemecahan masalah dilakukan untuk
menangulangi masalah berdasarkan prioritas masalah kesehatan yang telah
ditentukan. Penyusunan rencana pemecahan masalah dapat dilakukan dengan 2
cara :
1. Brain storming (curah pencapat)
Dilakukan dengan berdasarkan kesepakatan bersama dari seluruh masyarakat
yang hadir melalui diskusi yang dipimpin oleh seorang pengarah.
2. Pokja (kelompok kerja )
Masyarakat yang hadir dibagi dalam kelompok kerja sesuai dengan masalah
yang disepakati untuk mendiskusi disajikan rencana pemecahannya. Hasil
diskusi disajikan kepada seluruh masyarakat yang hadir untuk dikoreksi dan
selanjutnya disepakati bersama.
Bila rencana pemecahan dengan pokja melalui diskusi kelompok
dipimpinoleh kepala desa. Hal yang perlu diperhatikan :
a. Menatapkan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai sasaran bersifat umum,
cakupannya luas. Tujuan harus spesifik, ringkas, mencakup waktu
pencapaian, hasil proses yang dicapai harus diukur.
b. Meliputi aspek prefentif, promotif , kuratif dan rehabilitatif.
c. Menetapkan waktu dan tenaga pelaksana.
d. Tersedianya sumber yang ada di masyarakat (dana, tenaga).
e. Disusun sistematik sesuai prioritas
Dengan proses sebagai berikut:
8
a) Pembentukan kelompok kerja sesuai dengan banyaknya masalah yang
hendak diangkat.
b) Diskusi kelompok kerja
c) Pembacaan hasil diskusi kelompok oleh masing - masing ketua
kelompok.
d) Penyepakatan jadwal kegiatan tiap RW, dusun atau tingkat desa.
9
2. Pelaksanaan SMD
a. Pelaksanaan:
1) Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
2) Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
b. Tindak lanjut
1) Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
2) Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
3) Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
c. Pengolahan data
Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:
1) Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
2) Prioritas masalah
3) Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan masalah
10
BAB III
PENUTUP
B. Kesimpulan
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil survei mawas diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari survei mawas diri (Depkes RI, 2007). Adapun tujuan dari MMD
agar masyarakat mengetahui maslaah kesehatan serta dapat menanggulanginya. Hal yang harus
diperhatikan dalam pelaksaan MMD yaitu harus dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas
kesehatan dan sektor terkait kecamatan dan dilaksanan setelah SMD dilakukan.
C. Saran
Dengan adanya makalah ini, kami harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca sehingga
pembaca lebih memahami tentang MMD dan bagaimana cara pelaksanaan MM. Disamping itu,
juga bertujuan untuk menyusun rencana jangga panjang pengembangan Desa Siaga.
11
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik/Nursalam. Edisi
pertama. Jakarta : Salemba Medika
12