Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Add an ans
Artikel
1
2
3
4
5
6
7
8
Purna tugas
Daryanto .Drs.
Daryanto. Drs
Read more
Category: Bangunan
Last Updated on Monday, 25 May 2015 Published Date Written by ubr
PENTINGNYA MEMILIKI PENGETAHUAN DASAR TENTANG BEKISTING PADA
PEKERJAAN BETON
Uberlin
Abstraksi
Ada beberapa hal penting yang harus dipertimbangkan dalam membangun dan
merancang bekisting, yaitu : Bekisting harus didesain dan dibuat dengan kekakuan
(stiffness) dan keakurasian sehingga bentuk, ukuran, posisi, dan penyelesaian dari
pengecoran dapat dilaksanakan sesuai dengan toleransi yang diinginkan.
Bekisting harus didirikan dengan kekuatan yang cukup dan faktor keamanan yang
memadai sehingga sanggup menahan atau menyangga seluruh beban hidup dan
mati tanpa mengalami keruntuhan atau berbahaya bagi pekerja dan konstruksi
beton.Bekisting harus dibuat secara efisien, meminimalisasi waktu dan biaya dalam
proses pelaksanaan dan jadwal demi keuntungan kontraktor dan owner (pemilik).
A. Definisi Bekisting
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa konstruksi bekisting adalah sebuah
konstruksi non permanent yang mampu memikul beban sendiri berat beton basah,
beban hidup dan sebagai sarana pendukung dalam mencetak konstruksi beton
sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa serta bentuk permukaan yang diinginkan,
dengan demikian bekisting berperan dalam proses produksi konstruksi beton.
Menurut Stephens (1985), formwork atau bekisting adalah cetakan sementara yang
digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan
bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai cetakan sementara,
bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah mencapai
kekuatan yang cukup.
Menurut Blake (1975), ada beberapa aspek yang harus diperhatikan pada
pemakaian bekisting dalam suatu pekerjaan konstruksi beton.
Aspek pertama adalah kualitas bekisting yang akan digunakan harus tepat dan layak
serta sesuai dengan bentuk pekerjaan struktur yang akan dikerjakan. Permukaan
bekisting yang akan digunakan harus rata sehingga hasil permukaan beton baik.
Aspek kedua adalah keamanan bagi pekerja konstruksi tersebut, maka bekisting
harus cukup kuat menahan beton agar beton tidak runtuh dan mendaangkan bahaya
bagi pekerja sekitarnya
Aspek yang ketiga adalah biaya pemakaian bekisting yang harus direncanakan
seekonomis mungkin
B. Fungsi Bekisting
Banyak menghasilkan sampah kayu dan paku, sehingga lokasi menjadi kotor;
Persyaratan teknis diatas merupakan mutu dan kualitas bekisting yang harus
dikendalikan, sehingga perlu dikalukan pengontrolan agar kualitas bekisting dapat
dicapai.
E. Pembenanan
Beban yang dipikul dan harus diperhitungkan dalam perencanaan bekisting adalah
sebagai berikut :
Beban tetap, yaitu berat sendiri dari bekisting, beton segar serta besi tulang
Beban tidak tetap, adalah berat peralatan, pekerja, dan barang lainnya.
Beban ini harus mampu dipikul oleh bekisting dan hanya diperbolehkan terjadi
lendutan sebesar maksimum yang diijinkan. Perhitungan beban vertikal yang
direkomendasikan oleh Commitee ACI, sebagai dasar perhitungan adalah :
Beton bertulang : 2400 kg/m3
Bekisting :70 kg/m2
Sedangkan beban horisontal terjadi pada proses pengecoran sebagai akibat dari
tekanan hidrostatis. Jadi tekanan horisontal dipengaruhi oleh :
Mortal beton, berat volume, plastisitas dan kecepatan pengerasan
Besarnya defleksi yang diperkenankan pada konstruksi beton dan dapat dipakai
pada konstruksi bekisting adalah antara 1/300 -1/360 L. Dan beberapa bagian
bekisting yang harus dikontrol defleksinya antara lain:
Lapis penutup
Balok pembagi
Untuk menjaga kestabilan bekisting,maka perlu penempatan skur yang cukup dan
tepat sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan terjadi tekuk.
Tidak stabilnya bekisting dapat diakibatkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
Skema 1
Gbr. 5. Skema Stabilitas bekisting
Skema 2
Skema 3
Skema 4
Skema 5
Gbr. 9. Skema Stabilitas bekisting
Skema 6
Gbr. 10 skema kestabilan bekisting
Disamping skema seperti diatas ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi
kestabilan bekesting, diantaranya landasan untuk mendirian perancah, kekuatan
material bekiating, dimensi dan jarak beam dan staiger, dll
Dengan memahami beban yang harus dipikul oleh bekisting atau kestabilan
bekisting, maka dapat dilakukan antisipasi dan pengendalian terhadap kualitas dari
bekisting tersebut
Dengan demikian bekisting dan perancah harus memenuhi unsur-unsur seperti
tersebut diatas yaitu : material berkualitas, aman, awet, efesien, kekuatan dan
kestabilan. Dengan terpenuhinya unsur-unsur tersebut diatas dapat menjamin
kualitas beton yang akan dicor menjadi baik.
G. Kesimpula
H. Daftar Pustaka
http://www.ilmusipil.com/pembongkaran-bekisting-dan-perawatan-kolo
http://www.ilmusipil.com/pekerjaan-bekisting
http://www.academia.edu/5538474/Pengertian_Bekisting
http://sukamabar.blogspot.com/2014/08/pekerjaan-bekisting.html
Pengunjung
15023561
Hari ini
Kemarin
Minggu ini
Minggu Lalu
Bulan Ini
Bulan Lalu
Total
5342
15909
106490
14818790
132271
361036
15023561
Galer