Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa pengertian laporan arus kas,,?
2. Bagaimana Relevansi arus kas..?
3. Bagaimana pelaporan kas dari aktivitas bisnis..?
4. Bagaimana Penyusunan dan analisis arus kas..?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar
uang (kas) perusahaan.Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis
kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.
Tujuan laporan arus kas adalah sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk
memberikan informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan basis
kas (cash basis) selama periode akuntansi tertentu.
3
bagi analisis dan menyediakan informasi untuk menjawab pertanyaan pengguna laporan
seperti berikut :
Berapakah kas yang dihasilkan dari atau digunakan untuk operasi ?
Pengeluaran apakah yang dibayarkan dengan kas dari operasi ?
Bagaimana dividen dibayarkan saat perusahaan mengalami kerugian operasi ?
Berasal dari manakah kas untuk pembayaran utang ?
Bagaimana kenaikan investasi didanai ?
Berasal darimanakah kas untuk pembelian aset tetap baru ?
Mengapa kas lebih rendah saat laba meningkat ?
Bagaimana penggunaan kas yang berasal dari pendanaan baru ?
Pengguna laporan keuangan menganalisis arus kas untuk menjawab pertanyaan –
pertanyaan tersebut dan pertanyaan – pertanyan lain yang serupa. Laporan arus kas
merupakan kunci untuk merekonstruksi banyak transaksi yang menjadi bagian penting
dalam analisis. Analisis ini memerlukan pemahaman atas pengukuran akuntansi yang
mendasari penyiapan dan penyajian.
4
Aktivitas Pendanaan(financing activities) merupakan cara untuk mendistribusikan,
menarik, dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas usaha. Aktivitas ini meliputi
perolehan pinjaman dan pelunasan dana dengan obligasi dan pinjaman lainnya. Aktivitas
ini juga meliputi kontribusi dan penarikan oleh pemilik serta pengembalian atas investasi
(dividen).
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan
laba rugi dengan tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau
dibayarkan terkait dengan setiap komponen laga rugi tersebut.
Contohnya,besar penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali
dengan menggunakan laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas yang
telah diterima dari pelanggan sepanjang periode.
Kedua metode ini menggunakan format yang sama untuk menghitung kas bersih dari
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Perbedaannya hanya pada penyusunan arus
kas bersih dari aktivitas operasi. Metode langsung lebih dianjurkan oleh PSAK karena
lebih memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual oleh karena itu dianggap
lebih informatif dan terperinci. Selanjutnya oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam
5
PSAK No.2 menyatakan dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik :
6
pendanaan serta bermanaat untuk evaluasi dan proyekd]si likuiditas jangka pendek dan
solvabilitas jangka panjang.
Arus kas dari operasi tidak meliputi elemen elemen pendapatan dan beban yang saat
ini tidak berdampak pada arus kas. Nalisis operasi dan profitabilitas seharusnya
mempertimbangkan elemen-elemen tersebut. Baik laporan lanba rugi maupun laporan arus
kas dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan yang berbeda. Laporan laba
rugi menggunakan akuntansi akrual dalam pengakuan pendapatan dan beban. Arus kas
dari operasi melaporkan pendapatan tyang diterima dan beban yang dibayar tunai. Satu
laporan tidak lebih baik tanpa laporan yang lain- permasalahannya adalah laporan apa
yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Selain itu juga harus mempertimbangkan tujuan
dan keterbatasan dari kedua laporan tersebut.
7
1. Penambahan kembali penyusutan terkadang diartikan beban tersebut bukanlah beban
yang sah. Ini tidak benar.penggunaan aset jangka panjang yang dapat disusutkan
adalah beban riil yang tidak bisa diabaikan.
2. Beberapa mengartikan penambahan kembali penyusutan menunjukkan bahwa ada kas
yang dikeluarkan untuk mengganti aset jangka panjang. Ini jug atidak benar.
Penambahan kembali penyusutan tidak menghasilkan kas. Penambahan ini hanya
menihilkan beban non-kas dari laba bersih. Kas diberikan oleh aktivitas operasi dan
pendanaan, bukan penyusutan.
3. Laba bersih ditambah penyusutan mengabaikan perubahaan akun-akun modal kerja
yang merupakan bagian dari arus kas bersih dari aktivitas operasi. Padahal, perubahan
akun modal kerja sering merupakan bagian arus kas aktivitas operasi yang cukup
besar. Pemerikasaan atas komponen modal kerja memberikan gambaran tentang
stabilitas arus kas operasi .
Penyederhanaan arus kas operasi secara berlebihan melalui penggunaan laba bersih
ditambah penyusutan, EBITDA, atau sejenisnya telah menyalahartikan sifat beban
penyusutan dan mengabaikan informasi berharga yang diberikan oleh pemeriksaan
perubahan akun modal kerja.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk
dan keluar uang (kas) perusahaan.Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut
jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut.
Laporan arus kas merupakan kunci untuk merekonstruksi banyak transaksi yang menjadi
bagian penting dalam analisis. Analisis ini memerlukan pemahaman atas pengukuran
akuntansi yang mendasari penyiapan dan penyajian.
Terdapat dua metode pelaporan arus kas dari operasi, metode tidak langung dan
metode langsung. Meskipun kedua metode tersebut memberikan hasil yang sama, format
keduanya berbeda.
9
Daftar Pustaka
https://www.academia.edu/23469117/ANALISIS_ARUS_KAS
https://dosen.perbanas.id/alat-analisis-keuangan/
10