Anda di halaman 1dari 3

Tao Kae Noi

Komposisi : Rumput Laut, Minyak Nabati (Mengandung antioksidan BHT),


Garam,Lada, Penguat Rasa (Dinatrium guanilat, Dinatrium Inosilat)

Rumput laut : Nori (海苔, のり) adalah nama dalam bahasa Jepang untuk bahan
makanan berupa lembaran rumput laut yang dikeringkan. Nori digunakan sebagai hiasan dan
penyedap berbagai macam masakan Jepang, lauk sewaktu makan nasi, dan bahan makanan
ringan seperti senbei. Bahan baku adalah alga jenis Porphyra seperti Porphyra pseudolinearis
Ueda yang dikenal sebagai Iwanori dan Porphyra yezoensis Ueda. Dalam 100 gr nori terkandung
41,4 gr protein, 3,7 gr lemak, 36 gr serat, 280 gr kalsium dan 6 mg yodium. Selain kandungan
yodium yang tinggi, makanan ini juga kaya akan karoten, vitamin A,B C dan D, kalsium dan zat
besi. Nori mengandung vitamin C di atas 140 mg per 100 g dari berat basahnya. Rumput laut ini
baik juga untuk diet karena mengandung Iodine, yang dibutuhkan untuk fungsi normal dari
kelenjar thyroid dalam tubuh. Nori juga memiliki kualitas baik kualitas tinggi dan rendah. Nori
yang berkualitas tinggi biasanya berwarna hitam kehijauan, sedangkan nori berkualitas lebih
rendah berwarna hijau hingga hijau muda

Garam : Garam dapur adalah sejenis mineral yang dapat membuat rasa asin. Biasanya garam
dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut.
Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang dikenal sebagai batu garam atau
halite.
Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan
berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain itu garam juga digunakan
untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam
dapur juga sering ditambahi yodium
Minyak Nabati : Minyak nabati adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai
bagian tumbuhan. Minyak ini digunakan sebagai makanan, bahan
penggorengan, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi (parfum), pengobatan, dan berbagai
penggunaan industri .
Beberapa jenis minyak nabati yang umum digunakan ialah minyak kelapa sawit, minyak
jagung, minyak zaitun, minyak lobak, minyak kedelai, dan minyak bunga
matahari. Margarinadalah mentega buatan yang terbuat dari minyak nabati.
BHT Benzene Hidroksi Toluene : BHT merupakan zat antioksidan (anti oksidasi) yang
ditambahkan pada minyak atau lemak agar tidak menjadi tengik. zat antioksidan itu merupakan
zat yang akan mencegah asam lemak tak jenuh yang terdapat pada minyak atau lemak agar tidak
teroksidasi oleh cahaya, udara, dan bakteri. Antioksidan merupakan zat yang mampu
memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat ini secara nyata mampu memperlambat atau
menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah. BHT
memiliki rumus kimia C15H24O dengan berat molekul 220, 35 gr/mol. Berpenampilan sebagai
serbuk putih dengan densitas 1,048 gr/cm3 (padat). Titik lelehnya sekitar 70–73 °C dan titik
didihnya 265 °C. Di dalam air BHT hanya larut sekiar 1,1 mg/L pada suhu 20 °C. Mengenai bahaya,
BHT termasuk MSDS eksternal, dengan bahaya utama dapat terbakar, dengan titik nyala 127 °C.
BHT berkerabat dengan Butilat hidroksianisol. BHT dibuat memalaui reaksi p-kresol (4-metilfenol)
dengan isobutilena (2-metilpropena) yang dikatalisis oleh asam sulfat:

CH3(C6H4)OH + 2 CH2=C(CH3)2 → ((CH3)3C)2CH3C6H2OH

Alternatifnya, BHT dibuat dari 2,6-di-tert-butilfenol melalui hidroksimetilasi atau aminometilasi


yang diikuti dengan hidrogenolisis.

Lada : Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah
sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak,
[1]
juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. Tanaman ini sudah mulai
ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya
mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Lada
memiliki kandungan seperti, vitamin K, vitamin B1, B2, B3, vitamin E, serat, kalium, seng, kalsium,
mangan, magnesium, dan seng. Disamping itu lada memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
yaitu, sebagai obat penyakit malaria, asma, diare, rematik, melancarkan pencernaan,
menghilangkan racun dari dalam tubuh, dan mengurangi varises serta mencegah kanker. Hal
tersebut dikarenakan lada memiliki rasa yang pedas sehingga dapat mengurangi rasa sakit karena
mengandung zat kasifin.

Dinatrium Guanilat : Dinatrium guanilat, juga dikenal sebagai natrium 5'-


guanilat dan dinatrium 5'-guanilat, adalah garam dinatrium penyedap rasaguanosin
monofosfat (GMP) alami. Dinatrium guanilat adalah aditif makanan dengan Nomor
E E627,[3] umumnya digunakan dengan senyawa asam glutamat (mononatrium glutamat atau
MSG). Sebagai bahan aditif yang cukup mahal, dinatrium guanilat tidak digunakan secara bebas,
bila dinatrium guanilat terdapat dalam bahan makanan, tetapi MSG tidak ada, kemungkinan
bahwa asam glutamat sudah tersedia dalam bahan makanan lain seperti kecap, tomat, keju dan
bahan lain yang memiliki kandungan asam glutamat yang tinggi. Dinatrium guanilat sering
dijumpai dalam berbagai makanan berserta dengan dinatrium inosinat, kombinasi keduanya
dikenal sebagai dinatrium 5'-ribonukleotida. Dinatrium guanilat diproduksi dari ikan atau rumput
laut kering dan sering ditambahkan ke dalam mi instan, keripik kentang dan makanan dalam
kemasan lainnya. Ditambahkannya zat aditif ini bertujuan untuk memperbaiki cita rasa, warna,
tekstur dan penampakandan ditambahkan Zat aditif agar waktu penyimpanan makanan tersebut
menjadi lebih lama.

Dinatrium Inosinat : Dinatrium inosinat (E631) adalah garam natrium asam inosinat dengan
rumus kimia C10H11N4Na2O8P, yang digunakan sebagai aditif makanan dan sering ditemukan
dalam mi instan, keripik kentang dan berbagai jenis makanan ringan lainnya. Dinatrium inosinat
digunakan sebagai penyedap rasa, yang bersinergi dengan mononatrium glutamat (MSG) untuk
memberikan rasa umami. Sering juga ditambahkan pada makanan dengan dinatrium guanilat,
kombinasinya dikenal sebagai dinatrium 5'-ribonukleotida. Dinatrium inosinat umumnya
diproduksi dari daging, ikan, atau dari bahan nabati, seperti rumput laut dan ragi. Dinatrium
inosinat, biasanya dijadikan bahan campuran penambah rasa dalam makanan cepat saji, pada
dasarnya adalah garam disodium asam inosinic yang membuat hidangan lebih beraroma.
Meskipun dapat meningkatkan rasa

Anda mungkin juga menyukai