Anda di halaman 1dari 2

Anak Tanah Air

Gunadi adalah seorang pemuda asal Madiun yang sedang menuntun ilmu
di A.M.S Semarang. Ia kos di rumah keluarga Tuan Hartasendjaya, suatu
keluarga yang memperlakukan dirinya dengan baik. Sekalipun ia hanya kos di
rumah tersebut, Tuan Hartasendjaya telah menganggapnya seperti keluarga
sendiri. Demikian pula halnya dengan Hartini, putri tunggal Tuan Hartasendjaya,
ia pun menganggap Gunadi seperti kakak kandungnya sendiri. Dalam kehidupan
sehari hari, hubungan mereka seperti layaknya kakak beradik.
Sebenarnya, Gunadi telah bertunangan dengan Suasih, teman sekolahnya
ketika dia AMS Semarang. Setelah tamat dari sekolah tersebut, tunangannya itu
pulang ke Surabaya, sedangkan ia memutuskan untuk tetap tinggal di Semarang
dan mencari pekerjaan di kota tersebut. Namun, tidak lama kemudian, ia
mendapat surat dari Suasih bahwa gadis itu telah menikah dengan seorang dokter
di Surabaya. Hati Gunadi menjadi hancur dan ia terus menerus dilanda kesedihan
sehingga ia menjadi kehilangan gairah hidup. Namun, berkat Hartini yang selalu
menghiburnya, lambat laut kesedihan Gunadi pun berkurang.
Pada suatu hari dia mendapat kabar gembira dari ibunya bahwa Tuan Van
Der Haeyden, teman lama ibunya, memberikan lowongan pekerjaan baginya di
Pagottan. Gunadi pun berlangsung pergi ke Solo. Dalam perjalanannya ke Solo,
ia bertemu dengan gadis Solo bernama Endah Suwarni. Rupanya, tanpa
sepengetahuan Gunadi, gadis itu telah lama memperhatikan segala tindak
tanduknya. Ia bahkan mengetahui keakraban Gunadi dengan Hartini. Namun,
ketika Gunadi menjelaskan bahwa Hartini telah dianggap seperti adik
kandungnya sendiri, gadis itu mulai mendekati Gunadi. Tampaknya, ia tida
bertepuk sebelah tangan karena Gunadi pun diam diam menaruh hati kepadanya.
Hubungan cinta kasih Gunadi dan Endah Suwarni tidak berjalan mulus
karena terganggu oleh kehadiran seorang pemuda yang bernama Budiman. Ia
adalah tetangganya Endah dan teman sekolah Gunadi di sekolah menengah di
Semarang. Gunadi melihat hubungan Endah dan Budiman bukanlah seperti
teman biasa. Ia beranggapan bahwa sikap Budiman terhadap kekasihnya itu
tidaklah wajar dan di antara keduanya seperti telah terjalin hubungan istimewa.
Kecurigaannya itu ia beri tahukan kepada Hartini melalui suratnya. Dugaan
Gunadi ternyata benar sebab dua pekan kemudian Budiman dan Endah
melangsungkan pernikahan. Mereka menikah karena Endah telah dinodai oleh
Budiman.
Gunadi pun menceritakan pernikahan mereka kepada Hartini. Mendengar
kabar itu, Hartini merasa heran mengapa Endah yang mengaku mencintai Gunadi
rela menyerahkan kehormatannya kepada Budiman. Ia juga merasa heran tentang
tabiat Gunawan, mengapa ia tega melakukan hal itu padahal selama ini ia
hanyalah perantara, yang selalu mengantar surat surat cinta antara Gunadi dan
Endah. Selain itu, hubungan Enda dan Gunadi pun disetujui oleh orang tuanya,
mengapa hubungan mereka dilakukan secara sembunyi sembunyi?.
Betapa hancur hati Gunadi menghadapi kenyataan pahit ini karena ia telah
dua kali dikecewakan oleh wanita. Hatinya sangat sedih. Ia sangat seda. Ia
berubah menjadi pendiam dan pemurung. Nasib malang yang menimpa Gunadi
itu membayangi pikiran ibunya. Ia merasa sangat sedih menyaksikan penderitaan
anak semata wayangnya itu. Akibatnya, wanita itu menjadi sakit sakitan dan tak
lama kemudian ia pun meninggal dunia.
Kepergian ibunya membuat hati Gunadi semakin bertambah hancur.
Namun, ia terus menerus mendapat dorongan dari keluarga Hartasendjaya.
Mereka memberikan bantuan material dan spiritual. Bahkan, mereka
menyempatkan diri untuk menengok Gunadi ke Solo. Suatu hari Gunadi merasa
terharu ketika ia mengetahui dari buku harian Hartini bahwa gadis yang berbudi
luhur itu memendam cinta kepadanya.

Anda mungkin juga menyukai