Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

NAMA : EKO MEIYANTO LUQMAN

NIM : 021532491

PRODI : ADMMINISTRASI NEGARA

E-GOVERNMENT DEVELOPMENT INDEX

PBB – melalui United Nations Public Administration Country Studies (UNPACS) – kembali merilis
peringkat 193 negara berdasarkan indeks pengembangan e-government (EGDI- E-Government
Development Index). EGDI adalah indikator komposit yang mengukur kemauan dan kapasitas
administrasi pemerintahan untuk menggunakan TIK untuk menyediakaan memberikan layanan
publik.EGDI menggunakan tiga komponen penilaian dengan bobot yang sama yaitu indeks infrastruktur
telekomunikasi (TII), indeks modal manusia (HCI), dan indeks layanan online (OSI). Nilai EGDI berkisar
antara 0 (rendah) sampai 1 (tinggi). Formula perhitungan EDGI adalah sebagai berikut EGDI = (⅓Online
service index)+(⅓ Telecommunication index)+(⅓Human capital index)

Pengukuran Online Service Index menggunakan hasil pengamatan terhadap website pemerintah pusat,
berbagai portal nasional dan beberapa website kementerian yang relevan. Sedangkan pengukuran dua
sub indeks lainya menggunakan data sekunder TII diukur dengan menggunakan lima indikator dengan
bobot yang sama yaitu persentase penduduk yang menggunakan internet, pelanggan fixed broadband
per 100 penduduk, pelanggan wireless broadband per 100 penduduk, pelanggan fixed telephone per
100 penduduk, dan pelanggan handphone per 100 penduduk. HCI menggunakan empat indikator yaitu
persentase penduduk yang melek baca (bobot: 1/3), rata-rata tahun yang diperlukan penduduk dewasa
untuk menyelesaikan sekolah (2/9), jumlah tahun pendidikan di mana anak-anak pada umur tertentu
diperkirakan memperoleh pendidikan di masa datang (2/9), dan angka partisipasi kasar untuk
pendidikan primer, sekunder, dan tertiar. OSI diukur dengan menggunakan kuisener survey yang dinilai
oleh pakar atau ahli mengenai kondisi atau status pengembangan e-goverment di setiap negara.
Kuisener mencakup lima tema khusus (sub tema) sesuai dengan empat tahap pengembangan e-
goverment (layanan online) – yaitu tahap emerging, tahap enhanced, tahap transactional, dan tahap
connected. Lima subtema tematik tersebut adalah pemerintahan secara keseluruhan, pengiriman
layanan multi saluran, penanganan kesenjangan digital, peningkatan penggunaan e-government,
keterbukaan pemerintah, dan partisipasi online.

Korea Selatan mempertahankan posisinya sebagai jawara dunia, disusul oleh Australisa, Singapura,
Perancis, dan Belanda. Singapuran dan Australia sebelumnya menempati peringkat ke 10 dan 12 pada
tahun 2012. Lalu, dimanakah posisi Indonesia? Indonesia tergolong negara dengan nilai EGDI menengah
dan menempati peringkat ke-106, atau merosot 9 tingkat dibandingkan posisi tahun 2012 yang
menempati peringkat ke-97. Indonesia hanya menempati posisi ke-31 dari 47 negara di wilayah Asia,
atau masih tertinggal dari Thailand (peringkat dunia: 102), Vietnam (99), Filipina (95), Brunei (86), dan
Malaysia (52). Nilai EGDI Indonesia masih di bawah rata-rata ASEAN, Asia, dan Dunia

Nilai dari EGDI merupakan gambaran dari kondisi pengimplementasian E-Government apakah dengan
menerapkan aplikasi E-Government aktivitas lembaga publik lebih efektif, efisien, transparan dan
akuntabel. Berdasarkan peringkat dari hasil survey tersebut, peringkat EGDI untuk Indonesia masih
harus ditingkatkan di tahun berikutnya. Indonesia memperbaiki peringkat E-Government dengan
pembuatan aturan-aturan mengenai NG-CIO, pembuatan infrastrutkur data center pemerintah pusat,
dan pembuatan standar aplikasi kebutuhan pelayanan publik.

MANFAAT DARI PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Pemanfaatan Sistem Informasi telah semakin luas .Penggunaan pengguna informasi telah merambah
bidang perdagangan,pendidikan,pertahanan dan keamanan negara,sosial dan sebagainya.
Hal ini dikarenakan sistem informasi memiliki kelebihan dalam hal kecepatan,kemudahan dan biaya
yang murah.Dengan menggunakan sistem informasi,terwujudlah suatu efisiensi dalam gerak kehidupan
manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya.Sistem informasi dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari interaksi tersebut.Oleh sebab itu,sistem informasi banyak digunakan dalam berbagai
bidang kehidupan,dan dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan ,teknologi ini mulai diterapkan
dalam praktek pemerintahan.Kedua hal tersebut merupakan hal yang saling berkaitan.

Sistem informasi manajemen (SIM) juga biasa dikenal dengan sebutan management information system
(MIS) merupakan sistem yang direncanakan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menyebarluaskan
data berupa informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai fungsi manajemen.

Pengembangan sistem informasi sebuah perusahaan yang berbasis teknologi informasi dibutuhkan
untuk mempermudah para praktisi bisnis dalam mengakses sumber daya informasi, baik yang terkait
dengan kegiatan internal maupun kegiatan eksternal perusahaan. Era globalisasi saat ini menuntut
setiap perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan sistem informasi dan teknologi informasi
dalam sistem pengelolaan bisnisnya, agar perusahaan tersebut dapat bertahan dalam persaingan. Oleh
karena itu, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam mengambil
keputusan bisnis. ERP (entreprise Resource Planning) merupakan suatu metode yang menyediakan
infrastruktur yang dapat mengintegrasi dari beberapa proses bisnis (fungsional dalam perusahaan).
Secara sederhana, Enterprise Resource Planning atau ERP adalah sistem perangkat lunak (software)
yang mengintegrasikan manajemen data dan informasi dari keseluruhan fungsional perusahaan yang
meliputi keuangan, accounting, produksi, penjualan, pembelian, human resources dan fungsi-fungsi
lainnya. Fungsi-fungsi tersebut terpisah oleh modul-modul perangkat lunak, namun saling terhubung
dengan satu pusat data yang terintegrasi. Dengan banyaknya fungsional yang terlibat di dalamnya, ERP
menjadi sistem yang bersifat enter once, use many ways. Artinya, pengguna hanya menggunakan satu
akses ke dalam sistem dan akan mendapatkan tampilan serta hak akses sesuai dengan peran dan
tanggung jawab (role & responsibilities) yang diberikan oleh perusahaan.

Dengan menerapkan sistem informasi manajemen berupa ERP ke dalam struktur aktifitas perusahaan
maka diharapkan dapat mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan efisiensi daripada tugas-
tugas perusahaan.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen untuk Manajemen Perusahaan

Sistem informasi manajemen memiliki banyak manfaat baik bagi pihak manajemen maupun untuk
organisasi keseluruhan. Adapun manfaat Sistem Informasi Manajemen seperti:

1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime.

2. Memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan, dan


pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena unit sistem kerja yang terkoordinasi dan
sistematis.

4. Meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi

Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun
keputusan-keputusan yang strategis.

Berhasil atau tidaknya implementasi sistem informasi perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal. Mulai
dari perencanaan hingga pengelolaan dari sistem informasi itu sendiri. Untuk menunjang keberhasilan
dari implementasi sistem informasi, segala tahapan dalam implementasinya sebaiknya dilakukan dengan
baik dan maksimal, tentunya untuk hasil yang maksimal pula.

Anda mungkin juga menyukai