Makalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Makalah Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATAM
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ejaan Bahasa Indonesia dan Tanda Baca
Baku Bahasa Indonesia” tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia.Semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa pada
umumnya.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya sangat membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan pada
intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang akan datang
lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan 23
DAFTAR PUSTAKA 25
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
sendiri, serta pengetahuan tentang tanda baca. Bukan berarti tidak tahu melainkan
perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur pelbagai bahasa lain, baik dari
bahasa daerah maupun bahasa asing, seperti Sanskerta, inggris, arab, dan lain-lain.
yang tidak perlu lagi di ubah ejaannya. Misalnya sirsa, iklan, otonomi, dongkrak,
pikir, aki, dan lain-lain.Kedua, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti shuttle cock, real estate. Unsur-unsur ini di pakai di dalam
konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing. Ketiga,
Indonesia. Dalam hal ini di usahakan agar ejaan bahasa asing hanya di ubah
aslinya
berikut:
1.4 Manfaat
1. Dapat menulis karya ilmiah dengan ejaan tanda baca yang benar
2. Dapat menggunakan tanda baca yang sesuai dengan konteks kalimat yang ada
3. Dapat memahami penggunaan tanda baca untuk menulis sebuah karya ilmiah
1. Dapat memahami fungsi dari macam- macam tanda baca yang ada
2. Dapat memahami tata cara dan letak dalam penggunaan tanda baca
3. Dapat membuat sebuah karya tulis dengan tanda baca yang baik dan benar
4. Dapat memahami dan mengembangkan tulisan dengan tanda baca yang baik
dan benar
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ejaan yang dimuat di dalam
buku ini sengaja kami kutip sebagaimana aturan berbahasa yang terangkum dalam
ulang pada 2008 oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional melalui
pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca.
Perkembangan ejaan di Indonesia diawali dengan ejaan van Ophuijsen. Ejaan van
Ophuijsen ditetapkan sebagai ejaan bahasa Melayu pada 1901. Ciri khas yang
diakritik dan trema pada kata ma’moer dan do’a. Setelah mengalami
Ejaan Soewandi atau ejaan republik ditetapkan sebagai pengganti ejaan van
Ophuijsen pada 19 Maret 1947. Ciri ejaan republik yang menonjol adalah
menggantikan tanda diakritik, dan penulisan kata depan di dan awalan di- yang
Indonesia tersebut meliputi: (1) Ejaan van Ophuijsen, (2) Ejaan Republik,
(3) Ejaan Pembaharuan, (4) Ejaan Melindo, (5) Ejaan Baru, (6) EYD, dan
(7) PUEBI (Erikha, 2015). Ketujuh nama ejaan tersebut akan dijelaskan
bahasa yang ditugasi oleh Belanda untuk menyusun tata bahasa baku
4
baku bahasa Melayu. Ia meneliti bentuk-bentuk bahasa Melayu.
2. Ejaan Republik
dalam ejaan van Ophuijsen. Ejaan Republik lebih dikenal dengan nama
Mr. Soewandi adalah ahli hukum dan notaris pertama bumi putera
yang menjabat dalam Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II, dan Kabinet
Sjahrir III (Opie, 2015). Soewandi memperoleh gelar sarjana hukum dan
I (14 November 1945 - 12 Maret 1946) dan Kabinet Sjahrir II (12 Maret
5
3. Ejaan Pembaharuan
dipilih karena di kota itulah bahasa Indonesia digunakan dengan baik oleh
adanya badan yang menyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa
Indonesia.
berhasil merumuskan aturan baru pada tahun 1957. Aturan baru tersebut
4. Ejaan Melindo
Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1959. Hal ini bermula dari
6
peristiwa Kongres Bahasa Indonesia Kedua yang dilaksanakan tahun
1954 di Medan. Malaysia sebagai salah satu delegasi yang hadir memiliki
yang dapat dipakai bersama. Kesepakatan itu terjadi pada tahun 1959.
tidak dilanjutkan.
5. Ejaan Baru
Program tersebut berisi konsep ejaan yang menjadi awal lahirnya EYD.
Konsep tersebut dikenal dengan nama Ejaan Baru atau Ejaan LBK.
ditanggapi dan dikaji oleh kalangan luas di seluruh tanah air selama
7
beberapa tahun. Menurut Erikha (2015) “pada intinya, hampir tidak ada
perbedaan berarti di antara ejaan LBK dengan EYD, kecuali pada rincian
kaidahkaidah saja”.
6. EYD
No. 1, Februari 2018 122 tahun 1972, tahun 1988, dan tahun 2009 (Tim
memiliki ciri khusus. Perkembangan EYD pada ketiga kurun waktu tersebut
Berawal dari Ejaan Baru atau Ejaan LBK sebagai cikal bakal konsep
konsep EYD terus ditanggapi dan dibahas kalangan luas diseluruh tanah air
Indonesia di Puncak pada tahun 1972. EYD merupakan hasil kinerja panitia
berdasarkan keputusan Presiden, No. 57, tahun 1972, dengan nama EYD.
8
7. PUEBI
1. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf-
huruf berikut ini. Cara pelafalan setiap huruf disertakan sebagai berikut.
9
2. Huruf Vokal
3. Huruf Konsonan
q, r, s, t,v,w,x,y,danz.
10
J Jalan manja Mikraj
K Kami Paksa Politik
-- rakyat Bapak
L Lekas Alas Kesal
M Maka Kami Diam
N Nama Anak Daun
P Pasang Apa Siap
Q Quran Furqan --
R Raih Bara Putar
S Sampai Asli Lemas
T Tali Mata Rapat
V Veriasi Lava --
W Wanita Hawa --
X Xenon -- --
Y Yakin Payung --
Z Zeni Lazim Juz
*Huruf K di sini melambangkan bunyi hamzah khusus untuk nama dan
keperluan ilmu.
4. Huruf Diftong
11
Gabungan Huruf Contoh Penggunaan dalam kata
Konsonan Di Awal Di Tengah Di Akhir
kh Khusus Akhir Tarikh
ng Ngilu Bangun Senang
ny Nyata Hanyut --
sy syarat Isyarat --
a. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, maka pemenggalan kata,
Huruf diftong ai, au, dan oi tidak pernah diceraikan sehingga pemenggalan
Misalnya:
c. Jika ditengah kata terdapat dua buah huruf konsonan yang berurutan, dengan
12
Misalnya: man-di, som-bong, swas-ta, Ap-ril, bang-sa.
d. Jika ditengah kata terdapat tiga atau lebih huruf konsonan, dengan demikian
e. Imbuhan pada akhir dan / atau awal kata, termasuk awalan yang mengalami
perubahan bentuk serta partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata
f. Jika suatu kata terdiri atas lebih dari satu unsur dan salah satu unsur itu dapat
unsur tersebut atau pada unsur gabungan tersebut sesuai dengan kaidah
atau ki-lo-gram.
a. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk
Apa maksudnya?
13
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dari petikan langsung.
Misalnya:
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
2. Huruf Miring
Misalnya:
Misalnya:
14
Dia tidak menipu, tetapi ditipu.
a. Singkatan ialah bentuk yang di pendekan yang terdiri dari satu huruf atau
lebih. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan,jabatan dan pangkat diikuti
Misalnya :
A,S kramawijaya
organisasi, serta namadokumen resmi yang terdiri atas huruf awalkata ditulis
Misalnya :
c. Singkatanumum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih di ikuti satu tanda titik
di akhir penyingkatan
Misalnya :
dst(dan seterusnya)
d. Lambang kimia singkatan satuan ukuran takaran dan mata uang tidak di
ikutitanda titik.
15
Misalnya :
Misalnya:
Misalnya:
0,5 sentimeter
Rp 5.000.00
20 menit
50 dolar amerika
Misalnya:
d. Angka di gunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci
16
e. Penulisan lambing bilangan dengan huruf di lakukan sebagai berikut
1. Bilangan Utuh
Misalnya:Dua belas = 12
2. Bilangan Pecahan
Misalnya:Setengah = 1/2
Misalnya:Pakubwono x
berikut
h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dengan dua kata
Misalnya:
i. Lambang bilangan pada awal kalimat di tulis dengan huruf jika perlu
j. Angka yang menunjukan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian
17
k. Bilangan tidak perlu di tulis dengan angka dan huruf sekaligus di dalam
Misalnya;
tepat.
ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima persatuan) rupiah .
Tanda baca merupakan unsur yang penting dalam bahasa tulis.Tanda baca
sulitnya kita memahami suatu tulisan yang tidak dilengkapi dengan tanda baca.
Pemakaian tanda baca dalam ejaan bahasa Indonesia meliputi pemakaian (1)
tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik koma, (4) tanda titik dua, (5) tanda
hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda ellipsis, (8) tanda Tanya, (9) tanda seru, (10)
tanda kurung, (11) tanda kurung siku, (12) tanda petik, (13) tanda apostrof
(penyingkat).
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
18
Dia menanyakan siapa yang akan datang.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
Misalnya:
1. Patokan Umum
1.2 Ilustrasi
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan
atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu.
19
d. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
Misalnya:
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik). 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik).
e. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisannya yang tidak
berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka.
Poestaka.
kelipatannya.
Misalnya:
Misalnya:
20
g. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan
Misalnya:
h. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat
atau nama
Misalnya:
pembilangan.
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau
melainkan.
1. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
21
2. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
b. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
Misalnya:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; ibu sibuk bekerja di dapur; Adik
a. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Ketua : Achmad H.
Sekretaris : Alek
22
b. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
Misalnya:
b. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-
bagian tanggal.
Misalnya: p-a-n-i-t-i-a
Misalnya:
Misalnya:
23
a. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
b. Tanda tanya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
a. Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
24
Misalnya: Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama yang terkenal di
a. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang
b. Tanda kurung siku menapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertandakurung.
a. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
b. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat.
a. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
b. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan asing.
25
2.2.14 Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan
Misalnya:
No. 7/PK/1973
angka tahun.
Misalnya:
26
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca.
digunakannya tanda diakritik dan trema pada kata ma’moer dan do’a.
3.1.2 Tanda baca merupakan unsur yang penting dalam bahasa tulis. Tanda baca
Indonesia meliputi pemakaian (1) tanda titik, (2) tanda koma, (3) tanda titik
koma, (4) tanda titik dua, (5) tanda hubung, (6) tanda pisah, (7) tanda
ellipsis, (8) tanda Tanya, (9) tanda seru, (10) tanda kurung, (11) tanda
kurung siku, (12) tanda petik, (13) tanda petik tunggal, (14) tanda garis
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Mohon
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad H. P. 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Substansi Kajian dan
Penerapannya. Jakarta: Erlangga
PERTANYAAN
2. Apa perbedaan tanda petik dan tanda petik tunggal, dan kapan keduanya
5. Apa perbedaan EYD dan EBI dalam segala aspak? (Adinda Sukma)