Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN


DI RSJD. Dr. AMINO GONDOHUTOMO
SEMARANG

Disusun Oleh :

WINATI ALIYAH

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG

2018
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian
Perilaku kekerasan / amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi
atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum
dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman,
kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesalatau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 2010)

Marah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap


kecemasan/ kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman
(Stuart dan Sundeen, 2010). Perasaan marah normal bagi tiap individu, namun
perilaku yang dimanifestasikan oleh perasaan marah dapat berfluktuasi sepanjang
rentang adaptif dan maladaptive.
Perilaku kekerasan adalah dimana seseorang tidak mampu mengontrol emosi
dan alam pikiran yang diluapkan dengan aktifitas fisik yang dapat mencedrai fisik,
lingkungan dan kejiwaan.
Rentang respon
Respon perilaku klien perilaku kekerasan dapat diidentifikasikan
sepanjang rentang respon adaptif dan rentang inaladaptif yang dapat dijelaskan
sebagai berikut: (rentang respon neurobiologik Stuart, 2010)

Respon adaptif Respon maladapfif


A. logis
Pikiran Distorsi pikiran Gangguan Pikir
(waham / halusinasi)
Persepsi akurat Ilusi
Sulit berespon
Emosi konsisten Reaksi emosi berlebihan
dengan pengalaman atau kurang

Perilaku sesuai Perilaku aneh Perilakdisorganisasi

Berhubungan sosial Menarik diri Isolasi sosial


B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a) Faktor Biologis :
(1)Latar belakang genetik. Adanya riwayat keturunan (diturunkan melalui
kromosom orang tua)
(2)Gangguan perkembangan otak janin, misalnya karena virus, malnutrisi
(kekurangan gizi), infeksi, trauma, toksin, dan kelainan hormonal yang
terjadi selama kehamilan.
(3)Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik.
(4)Sensivitas biologis : Riwayat penggunaan obat, infeksi dan radiasi
b) Faktor Psikodinamika
Menurut teori Sigmund Frued suatu gangguan jiwa itu muncul akibat
terjadinya konflik internal (dunia dalam) yang tidak dapat beradaptasi
dengan dunia luar. Sabagaimana diketahui bahwa pada setiap diri terdapat 3
unsur psikologik yaitu id, ego dan super-ego. Gangguan jiwa dapat terjadi
apabila ego (akal) tidak berfungsi dalam mengontrol id (keinginan/kehendak
nafsu atau insting). Ketidakmampuan seseorang dalam menggunakan akal
(ego) untuk mematuhi tata tertib, peraturan, atau norma (yaitu super-ego),
akan mendorong terjadinya penyimpangan perilaku.
c) Faktor Psikososial
1. Kepribadian. Mudah kecewa, putus asa, tidak mampu membuat
keputusan, menutup diri & cemas yang tinggi
2. Pengalaman masa lalu. Trauma, teraniaya, orang tua otoriter, broken
home & pilih kasih.
3. Konsep diri. Ideal diri yang tidak realitas, krisis peran & gambaran diri
negatif
4. Pertahanan psikologis :
Riwayat koping tidak efektif dan gangguan perkembangan
5. Self Kontrol :
Tidak mampu berkonsentrasi
6. Usia :
Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
7. Gender :
Riwayat ketidakjelasan identitas dan adanya kegagalan peran gender
8. Pendidikan :
Riwayat pendidikan yang rendah,riwayat putus & gagal sekolah
9. Pendapatan :
Riwayat penghasilan yang rendah & tidak ada kemandirian
10. Pekerjaan :
Riwayat pekerjaan dengan stresful & resiko tinggi
11. Status sosial :
Riwayat tunas wisma &terisolasi
12. Latar Belakang Budaya :
Nilai –nilai & budaya yang bertentangan dengan nilai kesehatan
13. Agama Dan Keyakinan :
Sifat religi dan keyakinan yang berlebihan atau kurang
14. Keikutsertaan Dalam Politik :
Gagal dalam berpolitik
15. Pengalaman sosial :
Bencana alam, kerusuhan, tekanan dlm pekerjaan, sulit mendapat
pekerjaan (Budi Anna Keliat, 2009).

2. FaktorPrsesipitasi
a) Klien :
kelemahanfisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang
penuhdenganagresif, psikis, atauancamankonsepdiri.
b) Interaksi :
penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik,
merasaterancam.
c) Lingkungan :
panas, padatdanbising
C. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan
didapatkan melalui pengkajian meliputi : muka merah, pandangan tajam, otot
tegang, nada suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan
kehendak: merampas makanan, memukul jika tidak senang.
( Budiana Keliat, 2014)

Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien dibawa ke rumah
sakit adalah perilaku kekerasan di rumah. Klien dengan perilaku kekerasan sering
menunjukkan adanya (Boyd & Nihart, 2009) antara lain :
a. Data Obyektif :
1) Muka merah,
2) Pandangan tajam,
3) Otot tegang,
4) Nada suara tinggi,
5) Berdebat,
6) Sering pula tampak klien memaksakan kehendak,
7) Merampas makanan, memukul jika tidak senang.
b. Data Subyektif :
1) Mengeluh perasaan terancam
2) Mengungkapkan perasaan tidak berguna
3) Mengungkapkan perasaan jengkel
4) Mengungkapkan adanya keluhan fisik, berdebar-debar, merasa tercekik, dada
sesak, bingung.
D. Psikopatologi

Factor predisposisi :biologis Factor presifitasi


meliputi latar belakang genetic. :kelemahan fisik,
Factor psikodinamik , factor keputusasaan,
psikososial meliputi kepribadian, ketidakberdayaan,
pengalaman masa lalu ketidakberdayaan.

Prilaku kekerasan

E. Penatalaksanaan
Yang diberikan pada klien yang mengalami gangguan jiwa mengamuk ada
2 yaitu :
1. Medis
a. Nozinan, yaitu sebagai pengontrol prilaku psikososia.
b. Halloperidol, yaitu mengontrol psikosis dan prilaku merusak diri.
c. Thrihexiphenidil, yaitu mengontro perilaku merusak diri dan
menenangkan hiperaktivitas.
d. ECT (Elektro Convulsive Therapy), yaitu menenangkan klien bila
mengarah pada keadaan amuk.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Psikoterapeutik
b. Lingkungan terapieutik
c. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
d. Pendidikan kesehatan

F. Masalah keperawatan:
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Perilaku kekerasan / amuk
3. Gangguan harga diri : harga diri rendah

G. Data yang perlu dikaji:


1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
a) Data Subyektif :
(1)Klienmengatakanbenciataukesalpadaseseorang.
(2)Kliensukamembentakdanmenyerang orang yang
mengusiknyajikasedangkesalataumarah.
(3)Riwayatperilakukekerasanataugangguanjiwalainnya.
b) Data Objektif :
(1)Mata merah, wajahagakmerah.
(2)Nada suaratinggidankeras, bicaramenguasai: berteriak, menjerit,
memukuldirisendiri/orang lain.
(3)Ekspresimarahsaatmembicarakan orang, pandangantajam.
(4)Merusak dan melempar barang-barang.
2. Perilaku kekerasan / amuk
a) Data Subyektif :
(1)Klienmengatakanbenciataukesalpadaseseorang.
(2)Kliensukamembentakdanmenyerang orang yang
mengusiknyajikasedangkesalataumarah.
(3)Riwayatperilakukekerasanataugangguanjiwalainnya.
b) Data Obyektif
(1)Mata merah, wajahagakmerah.
(2)Nada suaratinggidankeras, bicaramenguasai.
(3)Ekspresimarahsaatmembicarakan orang, pandangantajam.
(4)Merusak dan melempar barang-barang.
3. Gangguan harga diri : harga diri rendah
a) Data subyektif: Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
b) Data obyektif:Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
H. DiagnosaKeperawatan
1. Perilaku kekerasan

I. Intervensi
DiagnosaI:
Perilakukekerasan
Tujuan :
Klien tidak melakukan kekerasan
1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki.
Rasional : Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran
interaksi
Tindakan:
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Hindari penilaian negatif detiap pertemuan klien
c) Utamakan pemberian pujian yang realitas
2. Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan
keluarga
Rasional : Setelah diketahui penyebabnya, maka dapat dijadikan titik awal
penanganan
Tindakan:
a) Diskusikan kemampuan positif yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan
keluarga
3. Klien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan yang
dimiliki
Rasional :Setelah pulang kerumah, klien siap melakukan aktivitas sesuai dengan
kemampuan dan norma
Tindakan :
a) Rencanakan aktifitas yang dapat dilakukan klien setiap hari
4. Keluarga mampu memeberikan dukungan pada klien untuk memenuhi
kebutuhan klien
Tindakan:
a) Diskusikan dengan keluarga cara merawat klien dan memberikan dukungan
pada klien.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat Budi Ana. 2009.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I. Jakarta : EGC.

Keliat Budi Ana.2014.Gangguan Konsep Diri, Edisi I. Jakarta : EGC.

Pedoman proses keperawatan mental psikiatri, Doc. 2002, unpublised

Stuart GW, Sundeen.2010.Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 th ed.).


St.Louis Mosby Year Book.

Tim Direktorat Keswa.2015.Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1.Bandung,


RSJP Bandung.

Anda mungkin juga menyukai