Disusun Oleh :
WINATI ALIYAH
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
A. Pengertian
Perilaku kekerasan / amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi
atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum
dapat diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman,
kebutuhan akan perhatian dan ketergantungan pada orang lain.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesalatau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 2010)
2. FaktorPrsesipitasi
a) Klien :
kelemahanfisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang
penuhdenganagresif, psikis, atauancamankonsepdiri.
b) Interaksi :
penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti, konflik,
merasaterancam.
c) Lingkungan :
panas, padatdanbising
C. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan
didapatkan melalui pengkajian meliputi : muka merah, pandangan tajam, otot
tegang, nada suara tinggi, berdebat dan sering pula tampak klien memaksakan
kehendak: merampas makanan, memukul jika tidak senang.
( Budiana Keliat, 2014)
Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien dibawa ke rumah
sakit adalah perilaku kekerasan di rumah. Klien dengan perilaku kekerasan sering
menunjukkan adanya (Boyd & Nihart, 2009) antara lain :
a. Data Obyektif :
1) Muka merah,
2) Pandangan tajam,
3) Otot tegang,
4) Nada suara tinggi,
5) Berdebat,
6) Sering pula tampak klien memaksakan kehendak,
7) Merampas makanan, memukul jika tidak senang.
b. Data Subyektif :
1) Mengeluh perasaan terancam
2) Mengungkapkan perasaan tidak berguna
3) Mengungkapkan perasaan jengkel
4) Mengungkapkan adanya keluhan fisik, berdebar-debar, merasa tercekik, dada
sesak, bingung.
D. Psikopatologi
Prilaku kekerasan
E. Penatalaksanaan
Yang diberikan pada klien yang mengalami gangguan jiwa mengamuk ada
2 yaitu :
1. Medis
a. Nozinan, yaitu sebagai pengontrol prilaku psikososia.
b. Halloperidol, yaitu mengontrol psikosis dan prilaku merusak diri.
c. Thrihexiphenidil, yaitu mengontro perilaku merusak diri dan
menenangkan hiperaktivitas.
d. ECT (Elektro Convulsive Therapy), yaitu menenangkan klien bila
mengarah pada keadaan amuk.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Psikoterapeutik
b. Lingkungan terapieutik
c. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
d. Pendidikan kesehatan
F. Masalah keperawatan:
1. Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Perilaku kekerasan / amuk
3. Gangguan harga diri : harga diri rendah
I. Intervensi
DiagnosaI:
Perilakukekerasan
Tujuan :
Klien tidak melakukan kekerasan
1. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek yang dimiliki.
Rasional : Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran
interaksi
Tindakan:
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Hindari penilaian negatif detiap pertemuan klien
c) Utamakan pemberian pujian yang realitas
2. Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan
keluarga
Rasional : Setelah diketahui penyebabnya, maka dapat dijadikan titik awal
penanganan
Tindakan:
a) Diskusikan kemampuan positif yang dapat digunakan untuk diri sendiri dan
keluarga
3. Klien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan yang
dimiliki
Rasional :Setelah pulang kerumah, klien siap melakukan aktivitas sesuai dengan
kemampuan dan norma
Tindakan :
a) Rencanakan aktifitas yang dapat dilakukan klien setiap hari
4. Keluarga mampu memeberikan dukungan pada klien untuk memenuhi
kebutuhan klien
Tindakan:
a) Diskusikan dengan keluarga cara merawat klien dan memberikan dukungan
pada klien.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat Budi Ana. 2009.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I. Jakarta : EGC.