Anda di halaman 1dari 35

EKOLOGI MIKROBA

DEFINISI
MIKROORGANISME PADA TUBUH MANUSIA

Kuliah Mikrobiologi

Dr. Dra. Syarifah Miftahel Jannah, M. Biomed


 Ekologi → Ilmu organisme ↔ Lingkungan (biotik
dan abiotik
 Biosfer → Gabungan antara benda-benda hidup
dengan lingkungan
 Habitat → lokasi → Biotik
→ Abiotik → Suhu
→ Tek. Hidrostatik
→ Tek. Osmosa
→ pH
→ Cahaya
→ Subs. Organik
→ Subs. anorganik
→ Mineral
Bakteri(mikroorganisme) simpel/primitif ⇒
Kosmopolit → mungkin untuk hidup, fungsi
utama sebagai dekomposer

Mikroorganisme pada suatu lokasi bersifat


– Transient = sementara
– Indigenous = menetap

 Hubungan mikroorganisme yang lebih tinggi


bersifat :
1. Sintrofisme → Tidak dekat, saling
menguntungkan
2. Kompetisi
3. Simbiosis → Dekat, lama / sebentar
Ekologi Mikroorganisme
Tipe-tipe Simbiosis Mikroorganisme Dengan Manusia

1. Simbiosis Mutualisme

Interaksi antara manusia dengan mikroorganisme yang


saling menguntungkan.

Contoh :

a. Lactobacillus acidophilus yang terdapat di vagina


berperan dalam menjaga keseimbangan pH vagina.
 Lactobacillus yang terdapat di usus memfermentasi
serat dan mengubahnya menjadi asam lemak rantai
pendek yang dapat melindungi terhadap kanker.
b. Interaksi E coli pada usus manusia membantu proses
pembusukan zat-zat sisa pada kolon (usus besar).
Dalam proses pembususkan ini juga menghasilkan
vitamin K dan B12 yang bermanfaat bagi tubuh
manusia.
2. Simbiosis Komensalisme
• Hubungan antara mikroorganisme yanga
mendapatkan keuntungan dari manusia,
sedangkan manusia tidak dirugikan.
• Contoh : Staphylococcus albus di kulit manusia
Bakteri ini biasanya terdapat pada saluran
pernapasan atas dan kulit pada individu sehat
biasanya hanya berperan sebagai karier.
Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme merupakan pola interaksi dua jenis


makhluk hidup yang bersifat menguntungkan salah satu pihak
dan merugikan pihak lain.
• Contoh : Kelompok bakteri metilotrof ( Di dalam mulut dan
kaki manusia) , yaitu kelompok bakteri yang mampu
menggunakan senyawa karbon tunggal untuk menyokong
pertumbuhannya. Di dalam rongga mulut, bakteri ini
menggunakan senyawa dimetil sulfida yang berperan dalam
menyebabkan bau pada mulut manusia.
 b. Diplococcus pneumonia, penyebab radang paru-paru
pada manusia.
 Simbiosis Oportunis
• Simbiosis ini pada awalnya bersifat
komensalisme, namun berubah menjadi
parasitisme.

• Contoh : Gatal yang disebabkan karena gigitan


nyamuk, kemudian digaruk hingga timbul luka.
Hal tersebut menyebabkan bakterii
Staphylococcus masuk ke dalam luka tersebut
dan mengakibatkan bisul pada kulit.
SIMBIOSIS
Endosimbiosis
2 tipe
Ektosimbiosis

Berdasarkan interaksi :

Mutualisme Komensalisme Parasitisme opportunis

R. leguminosorum

S. epidermidis pd kulit

S.thyposa pd usus
C. albicans pd sal. kemih
Hubungan yang komplek antara
mikroorganisme yang berlainan spesies

1. Netral = tidak saling mengganggu


2. Antagonis ⇒ Dasar pengobatan
dengan antibiotik
3. Synergis = kerja sama → Sintesa
→ Degradasi
 Hubungan hospes dengan bakteri → Sakit
(?)
Pengaruh

Patogenitas = kemampuan mikroorganisme


membuat sakit
Virulensi bakteri (derajat patogenitas)
Dipengaruhi daya invasi :
1. Komponen permukaan sel
Kapsul polisakarida → S. pneumoniae
H. influenza, K. pneumoniae
M. protein → S. pyogenes
Kapsul polipeptida → B. anthracis
2. Enzim yang dihasilkan mikroorganisme
Koagulase → S. aureus
Hyaluronidase → Staphylococcus,
Streptococcus, Clostridium
Kolagenase → C. perfringens
MIKROORGANISME PADA
TUBUH MANUSIA
1. Flora normal mulut & Traktus respiratorius
Mulut
Nasofaring S. epidermidis, S. aureus,
Orofaring Streptococcus pyogenes,
Tonsil Haemophilus.
Pneumococcus,
Mycoplasma, Bacteroides.
Trakhea, laring, bronkhus, bronkhiolus, alveolus,
sinus hidung → steril
SISTEM PERNAFASAN
RONGGA MULUT ATAS
Droplet dispersal following a violent sneeze. Most of the 20 000
particles seen are coming from the mouth.
(Reprinted with permission from FR Moulton (ed.), Aerobiology,
1942. American Association for the Advancement of Science.)
• they colonize the nose, mouth, throat and teeth and are well adapted to
life in these sites. Normally they are well-behaved guests, not invading
tissues and not causing disease. However, as in other parts of the body,
resident microorganisms can cause trouble when host resistance is
weakened

• The upper and lower respiratory tracts form a continuum for infectious
agents

• Upper and lower respiratory tract infections, but the respiratory tract
from the nose to the alveoli is a continuum as far as infectious agents
are concerned
The respiratory tract as a continuum. (*Asymptomatic nasopharyngeal colonization is
common. **Magnitude of rhinitis, laryngitis, etc. shown by area between black and blue
lines.)
Two useful generalizations can be made
about upper and lower respiratory tract
infections
 Many microorganisms are restricted to the
surface epithelium, but others spread to
other parts of the body, before returning to
the respiratory tract, oropharynx, salivary
glands
Flora normal pada Gastro
Intestinal
• Enterobacteriaceae, kecuali Salmonella, Shigella,
Yersinia, Vibrio dan Campylobacter
• Non dextrose fermenting Gram negative rods
• Enterococci
• Alpha hemolytic dan non hemolytic Streptococci
• Diphtheroids
• Sedikit S. aureus
• Sedikit Yeast
• Banyak anaerob
 Saat lahir  usus steril, mo masuk bersama makanan, tdd Streptococcus asam laktat

dan Lactobacillus .

 For an infection to occur, the pathogen must be ingested in sufficient numbers or

possess attributes to elude the host defenses of the upper gastrointestinal tract and

reach the intestine

 Perkembangan pola makan  merubah flora normal usus

 Asam lambung menjaga jumlah mo seminimal mungkin [103-105/g isi lambung]

 Seiring pH usus menjadi basa  flora normal meningkat.

– Duodenum orang dewasa 108-1010 bakteri/g isi usus

– Jejunum dan ileum 105-108 bakteri/g

– Caecum dan kolon transversum 103-105 bakteri/g

– Kolon sigmoid dan rektum 1011 bakteri/g


Every day we swallow
large numbers of
microorganisms.
Because of the body's
defense mechanisms,
however, they rarely
succeed in surviving
the passage to the
intestine in sufficient
numbers to cause
infection.
Peran
• Sintesis vitamin K
• Konversi pigmen – pigmen empedu dan asam
– asam empedu
• Penyerapan zat-zat makanan dan hasil
pemecahannya
• Perlawanan terhadap mo patogen
2. Flora normal traktus digestivus
Duodenun dan Jejunum → Streptococcus,
Lactobacillus, Yeast
Colon →Bacteroides, Bifidobacteria,
Eubacteria, Lactobacillus, Coliform,
Streptococcus, Clostridium, Yeast

Pada bayi m.o yang dominan Lactobacillus


bifidus

Fungsi m.o pd saluran cerna : Sintesis Vit.


K, konversi pigmen empedu dan asam
empedu, absorpsi zat makanan,
antagonis m.o patogen
ORGAN REPRODUKSI
PRIA WANITA
FLORA NORMAL

 Genitalia eksterna & uretra anterior


→ ada kuman

 Genitalia interna → steril

 Mikroorganisme → Micrococcus,
S.epidermidis, Streptococcus
faecalis, Ureaplasma, Yeast
3. Flora normal traktus genito urinarius
Genitalia eksterna & uretra anterior → ada
kuman
Genitalia interna → steril
Mikroorganisme → Micrococcus,
S.epidermidis, Streptococcus faecalis,
Ureaplasma, Yeast

Bakteri DODERLAIN →Lactobacillus anaerob


(mempertahankan pH vagina tetap asam)
Mata (Konjungtiva) dan Telinga
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Coynebacterium

xerosis), S. epidermidis dan Streptokukus non hemolitik. Neiseria dan

basil gram negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella)

seringkali juga ada. Flora konjungtiva dalam keadaan normal

dikendalikan oleh aliran air mata, yang mengandung lisozim.

Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit.

Dapat dijumpai Streptococcus pneumonia, batang gram negatif

termasuk Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan

kadang-kadang Mycobacterias aprofit. Telinga bagian tengah dan

dalam biasanya steril.


4. Flora normal kulit, hidung dan
telinga
Kulit → S. epidermidis, Micrococcus,
Streptococcus α,γ, Difteroid
aerob/anaerob, jamur, Sarcina,
Propionibacterium acnes,
Mycobacterium saprofit.

Bila kulit dicuci jumlah kuman akan


berkurang 90% → 8 jam jumlah akan
seperti semula
Pertahanan → Kel. Keringat
mengeluarkan lisozim → dapat
melisis bakteri
Hidung → S. aureus
Liang telinga luar → S. pneumoniae,
P.aeroginosa, S. aureus,
Mycobacterium saprofit

5. Darah & jaringan → Steril

Anda mungkin juga menyukai