Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM KALIBRASI ALA UKUR

Disusun Oleh:

M Nur Fuady (161211023)

Febrian Firdaus G (161211021)

Instruktur:

Bpk. Sugeng

TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat

dan Hidayahnya lah penyusun memperoleh kekuatan dan kesehatan, sehingga dapat

menyelesaikan tugas laporan Praktikum Kalibrasi alat ukur

Setelah menghadapi beberapa kesulitan dan hambatan dalam pembuatan laporan,

akhirnya laporan ini dapat diselesaikan. Dalam penyusunan laporan, banyak pihak yang

membatu baik dari kampus, keluarga, rekan-rekan dan lingkungan sekitar.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang terdapat dalam

laporan ini. Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang sifatnya membangun

sangat penyusun harapkan guna kesempurnaan laporan selanjutnya. Harapan penyusun,

semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 18 – Mei – 2017

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN
TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah selesai melakukan praktikum, siswa diharapkan mampu:
a. Mengetahui alat ukur standar kalibrasi.
b. Memilih metoda dan alat ukur standar kalibrasi, melaksanakan kalibrasi,
menganalisa data hasil kalibrasi, dan menyimpulkan hasil kalibrasi untuk
menentukan kondisi mistar ingsut dan mikrometer.

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


a. Objekkalibrasi :
1) Mistar ingsut skala nonius
2) Mikrometer luar.
b. Blok ukur
c. Meja rata
d. Pisau rata.

PERSIAPANPRAKTIKUM
a. Mencatat temperature dan kelembaban ruang laboratorium pada lembar
data pengukuran.
b. Menyiapkan alat-alat ukur standar kalibrasi dan perlengkapan yang akan
digunakan.
c. Memeriksa jumlah dan kondisi alat ukur standar kalibrasi dan
perlengkapannya sesuai dengan kartu alat yang telah tersedia. Bila ada
jumlah alat ukur yang kurang dan atau ada alat ukur yang rusak segera lapor
kepada asisten mahasiswa/teknisi labolatorium.
d. Membersihkan benda ukur, alat ukur dan perlengkapannya dengan
memakai tisu yang dibasahi dengan bensin pembersih sebelum praktikum
dimulai.
e. Mempelajari cara penyusunan blok ukur.
f. Menulis kapasitas dan kecermatan alat ukur yang dikalibrasi serta
tingkatan blok ukur yang digunakan.

3
BAB II
KALIBRASI MISTAR INGSUT DAN MIKROMETER

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Kalibrasi Mistar Ingsut Skala Nonius

A. 1 Pemeriksaan Kelurusan Sisi Sensor

Langkah kerja :

 Bersihkan sisi sensor ukur (rahang tetap dan rahang gerak) bagian luar
mistar ingsut skala nonius dan pisau lurus,
 Tempelkan pisau lurus pada sisi sensor tetap,
 Amati kelurusan sisi sensor tetap dengan melihat celah antara permukaan
sisi sensor tetap dengan pisau lurus (dengan latar belakang yang terang), seperti
gambar 9.1.
 Gambarkan hasil pengamatan pada lembar data pengukuran untuk masing-
masing praktikan, tabel 9,2
 Lakukan hal yang sama mulai A.1 poin 2 sampai dengan A1 poin 4 untuk
sisi sensor gerak.

Gambar 9.1 Pemeriksaan sisi sensor mistar ingsut

4
A. 2 Pemeriksaan Kebenaran Skala Utama

Langkah kerja :

Tulis penyimpangan mistar ingsut yang dizinkan oleh standar isasiinternasional (misal :
JIS B 7507)

 Bersihkan sensor tetap dan gerak bagian luar mistar ingsut skala nonius,
 Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 mm.
Bersihkan bagian permukaan ukurnya.
 Lakukan pengukuran mulai dari nol ( dengan cara merapatkan sensor
tetap dengan sensor gerak).
 Lakukan pengukuran untuk setiap blok ukur yang telah disiapkan dan catat
hasil pengukuran dan penyimpangannya pada lembar data pengukuran, tabel 9.3.
 Lakukan hal yang sama mulai langkah A.2 poin 2 – A.2 Poin 5 untuk
memeriksa sensor tetap dan gerak bagian dalam dengan meletakan blok ukur pada
pemegang blok ukur.
 Lakukan hal yang sama mulai langkah A.2 poin 2 – A.2 Poin 5 untuk
memeriksa sensor ukur kedalaman dengan meletakan blok ukur di atas meja rata
dengan posisi salah satu muka ukur menghadap ke atas .
 Buat grafik penyimpangan yang terjadi dari ke tiga sensor ukur.
 Hitung besar penyimpangan (penyimpangan max – penyimpangan min).
 Bandingkan data hasil pengukuran dengan batas harga penyimpangan
yang diijinkan.

B. Kalibrasi Mikrometer

B.1 Pemeriksaan Kedudukan Nol

Langkah kerja :

 Bersihkan permukaan sensor ukur Rapatkan kedua sensor dengan


memutar gigi gelincir dan baca petunjuk skala mikrometer.
 Bila tidak menunjukan pada posisi nol, maka lakukan penyetelan dengan
cara:
 Ambil kunci penyetel nol.
 Masukan kelubang penyetel nol.

5
 Putar silinder tetap dengan menggunakan kunci penyetel sampai
garis referensi dari skala, tetap bertemu dengan garis nol dari skala putar.

Gambar 9.2 Bagian-bagian Mikrometer

B.2 Pemeriksaan Kebenaran Skala Utama

Langkah kerja :

 Tulis penyimpangan mistar ingsut yang diijinkan oleh standar


internasional (Misal : JIS B 7507).
 Bersihkan ke dua permukaan sensor ukur mikrometer.
 Ambil beberapa blok ukur dengan ukuran : 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18,
20, 22, dan 24mm dan masing-masing bersihkan terlebih dahulu, khususnya
bagian muka ukur
 Letakan mikrometer yang dikalibrasi pada dudukan mikrometer
 Periksa kedudukan nol (dengan cara merapatkan landasan tetap dengan
poros ukur, bila perlu disetel dahulu).
 Lakukan pengukuran untuk setiap blok ukur yang disiapkan
 Catat hasil pengukuran untuk masing-masing praktikan dan catat
kesalahannya pada lembar data pengukuran
 Lakukan pengukuran untuk setiap blok ukur dari ukuran yang terbesar
sampai yang terkecil
 Hitung besar kesalahan rata-rata
 Buat grafik kesalahan kumulatif.
 Hitung kesalahan total (jarak antara titik teratas dengan titik terbawah
pada kurva kesalahan kumulatif)
 Bandingkan data hasil pengukuran dengan batas harga toleransi yang
diijinkan.

6
B.3 Pemeriksaan Kerataan Muka Ukur

Kerataan dari salah satu muka ukur diperiksa dengan menggunakan kaca datar
(optical flat), yaitu sekeping kaca (dari gelas atau batu sapphire) yang mempunyai satu
permukaan yang rata dengan toleransi kerataan sebesar 0,2𝜇𝑚 sampai 0,005 𝜇𝑚.

LangkahKerja :

 Bersihkan permukaan sensor ukur (permukaan landasan dan poros ukur)


 Bersihkan kedua permukaan sensor ukur mikrometer
 Letakan kaca datar di atas pada salah satu muka ukur (dengan hati-hati,
jangan sekali-kali menekan, dan jangan menggosokkan kaca datar pada muka
ukur)
 Amati kerataan muka ukur dengan melihat garis-garis berwarna pada
permukaan muka ukur (dengan latar belakang yang terang)
 Gambarkan hasil pengamatan pada lembar data pengukuran
 Lakukan hal yang sama mulai poin 2 sampai dengan poin 4 untuk muka
ukur yang lain,
 Hitung ketidakrataan muka ukur
 Bandingkan dengan ketidakrataan yang diijinkan.

7
B.4 Pemeriksaan Kesejajaran Muka Ukur

Selain harus rata maka kedua muka ukur harussejajar. Untuk memeriksa
kesejajaran diperiksa dengan menggunakan sejenis kaca datar akan tetapi mempunyai dua
permukaan yang rata dan sejajar yang disebut kaca paralel (optical parallel). Biasanya
tersedia dalam beberapa ketebalan, misalnya 12,00 mm, 12,12 mm, 12,25 mm, dan 12,37
mm atau 24,00 mm, 24,12 mm, 24,25 mm, atau 24,37 mm, yang digunakan secara
berurutan.

Langkah Kerja :

 Tulis standar ketidak sejajaran maksimum yang diijinkan oleh standar


internasional.
 Bersihkan kedua permukaan sensor ukur mikrometer.
 Letakkan salah satu kaca paralel di antara kedua muka ukur ,missal
ketebalan 12,00.
 Jepit kaca parallel dengan memutar silinder putar (dengan sangat hati-
hati).
 Amati kesejajaran kedua muka ukur dengan melihat garis-garis berwarna
pada permukaan kedua muka ukur.
 Gambarkan hasil pengamatan pada lembar data pengukuran
 Hitung ketidaksejajaran kedua muka ukur.
 Lakukan hal yang sama mulai poin 2 sampai dengan poin 6 dengan kaca
parallel ketebalan yang lain.
 Ambil harga ketidaksejajaran kedua muka ukur yang terbesar.
 Bandingkan dengan standar ketidaksejajaran maksimum (jumlah
barismaksimum) yang diijinkan.

BAB III

8
LEMBAR DATA PENGUKURAN

Tabel 9. 1 Data kondisi ruang laboratorium

Praktikan A : Febrian G Praktikan B : M Nur Fuady

Instruktur : Pak Sugeng Asisten laboratorium : Pak Iyan

Temperatur ruang : Kelembaban :

Tanggalpraktikum : 8 mei 2017

Tabel 9. 2 Data pemeriksaan kelurusan sisi sensor Mistar Ingsut

Kapasitasukur: 0 – 150 mm Kecermatan: 0,02 mm

Sisi sensor ukur Sketsa gambar

Praktikan A Pratikan B

Sensor tetap

Sensor gerak

9
Tabel 4.3 Data Pemeriksaan Kebenaran Skala Utama Mistar Ingsut

A.2 Pemeriksaan kebenaran skala utama

Kapasitas ukur: L= 0-150 mm Kecermatan: 0,02 mm

Penyimpangan mistar ingsut yang diijinkan JIS B7507= 0,0575 mm

Ukuran blok Hasil pengukuran penyimpangan (µm)


ukur
Praktikan A Praktikan B

Bagian Bagian Kedalaman Bagian Bagian Kedalaman


luar dalam luar dalam

0 0 - - 0 - -

5 5 - - 5 - -

10 10 - - 10 - -

15 15 - - 15 - -

20 20 - - 20 - -

25 25 - - 25 - -

30 30 - - 30 - -

Penyimpangan 0 - - 0 - -
rata-rata

Beda A&B 0 - - 0 - -

10
Tabel 9. 4 Data pemeriksaan kebenaran skala utama Mikrometer
Kapasitas ukur: 0-25 mm Kecermatan: 0,001 mm
Kesalahan kumulatif yang diijinkan JIS B 7502: ±2 µm
Ukuran Hasil pengukuran Praktikan B
blok Pengukuran Kesalahan Pengukuran Kesalahan Kesalahan Kesalahan
ukur (mm) (µm) dibalik (mm) (µm) rata-rata kumulatif
(mm) (µm) (µm)
2 2,003 3 2,004 4 3,5 3,5
4 4,001 1 4,006 6 3,5 7
6 6,000 0 5,993 -7 -3,5 3,5
8 8,002 2 8,004 4 3 6,5
10 10,001 1 10,003 3 4 10,5
12 12,001 1 12,001 1 2 12,5
14 14,002 2 13,997 -3 -0,5 12
16 16,001 1 16,001 1 1 13
18 18,001 1 18,002 2 1,5 14,5
20 20,003 3 19,997 -3 0 14,5
22 22,000 0 22,008 8 4 19,5
24 24,002 2 24,003 3 2,5 22
Kesalahan total: 22 µm

Kapasitas ukur: 0-25 mm Kecermatan: 0,01 mm


Kesalahan kumulatif yang diijinkan JIS B 7502: ±2 µm
Ukuran Hasil pengukuran Praktikan A
blok Pengukuran Kesalahan Pengukuran Kesalahan Kesalahan Kesalahan
ukur (mm) (µm) dibalik (mm) (µm) rata-rata kumulatif
(mm) (µm) (µm)
2 2,004 4 2,001 1 2,5 2,5
4 4,002 2 4,001 1 1,5 4
6 6,001 1 5,994 -6 -2,5 1,5
8 8,002 2 8,003 3 2,5 4
10 10,001 1 10,002 2 3,5 7,5
12 12,001 1 12,002 2 1,5 9
14 14,004 4 14,001 1 2,5 11,5
16 16,002 2 16,002 2 2 13,5
18 18,003 3 18,002 2 2,5 16
20 20,001 1 20,003 3 2 18
22 22,001 1 22,003 3 2 20
24 24,003 3 24,001 1 2 22
Kesalahan total: 22 µm

11
Grafik kesalahan kumulatif skala mikrometer untuk
praktikan Febrian Firdaus G
25

20

15

10

0
Category Category Category Category
1 2 3 4

Series 1 Series 2 Series 3

Grafik kesalahan kumulatif skala mikrometer untuk


praktikan M Nur Fuady
25

20

15

10

0
Category Category Category Category
1 2 3 4

Series 1 Series 2 Series 3

12
Tabel 9. 5 Data pemeriksaan kerataan muka ukur Mikrometer

Kapasitas ukur: 0-25 mm Kecermatan: 0,001 mm

Ketidakrataan muka ukur, satu garis warna: 0,32 µm

Hasil pemeriksaan kerataan muka ukur

Muka ukur Praktikan A Praktikan B

Sketsa gambar Ketidakrataan Sketsa gambar Ketidakrataan


(µm) (µm)

Permukaan
landasan
tetap

Permukaan
poros ukur

13
Tabel 9. 6 Data pemeriksaan kesejajaran muka ukur Mikrometer

Kapasitas ukur : 0 - 25 mm Kecermatan : 0,001 mm


Ketidaksejajaran maksimum yang diijinkan JIS B 7502 ± 2 C
Tabel optical Hasil pemeriksaan kesejajaran muka ukur
parrarel plate Praktikan A Praktikan B
Sketsa gambar Ketidaksejajaran Sketsa gambar Ketidaksejajaran
(µm) (µm)
12.00 mm

12,12 mm

12,25 mm

12,37 mm

14
BAB IV

ANALISIS DATA

1. Banyak data, n dan derajat kebebasan; fx


nA = 12 ; fA = nA – 1 = 12 – 1 = 11
nB = 12 ; fB = nB – 1 = 12 – 1 = 11

2. ̅x
Harga rata-rata sampel; 𝑿

1 1
𝑋̅𝐴 = 𝑛𝐴 ∑𝑛𝐴
𝑖=1 𝑋𝑖𝐴 = 12 (2,002 + 4,003 + ⋯ + 24,002) = 13.00267

1 1
𝑋̅𝐵 = 𝑛𝐵 ∑𝑛𝐵
𝑖=1 𝑋𝑖𝐵 = 12 (2,004 + 4,002 + ⋯ + 24,003) =13.00275

3. Varian Sampel 𝑺𝟐 𝒙
𝑛𝐴

𝑆𝑆𝐷𝐴 = ∑(𝑋𝑖𝐴 − 𝑋̅𝐴)2 = (2,002 − 13.00267)2 + ⋯ + (24,002 − 13.00267)2


𝑖=1

= 571.9640107

𝑛𝐵

𝑆𝑆𝐷𝐵 = ∑(𝑋𝑖𝐵 − 𝑋̅𝐵)2 = (2,004 − 13.00275)2 + ⋯ + (24,003 − 13.00275)2


𝑖=1

=571.9340143

𝑆𝑆𝐷𝐴 571.9640107
𝑆 2𝐴 = =
𝑛𝐴 − 1 11
=51.99672824

15
𝑆𝑆𝐷𝐵 571.9340143
𝑆 2𝐵 = =
𝑛𝐵 − 1 11
=51.9940013

𝑆 2𝐵 < 𝑆 2𝐴

4. Analisis perbandingan dua data (ANOVA), sebagai berikut:


a. Pemeriksaan ke dua varian
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑆2𝐴 51.99672824
𝐹= = = =1.000052447
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑆2𝐵 51.9940013

Dari tabel 1-7, fraktil distribusi rasio varian dengan tingkat kepercayaan 97,5% (bilateral
test), diperoleh:
𝑈 2 . 975(𝑓𝑉𝑎𝑟. 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟, 𝑓𝑉𝑎𝑟. 𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙) = 𝑈 2 . 975(11,11) = 3.47
Penghitungan F dari hasil pengukuran dibandingkan dengan
𝑈 2 . 975(𝑓𝑉𝑎𝑟. 𝐵𝑒𝑠𝑎𝑟, 𝑓𝑉𝑎𝑟. 𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙).
𝐹 𝑣𝑠 𝑈 2 . 975(6,6) → 1.000052447 < 3.47 ; terjadi kesalahan rambang, maka
analisis dapat diteruskan ke pemeriksaan harga rata-rata.

Ke dua varian dapat disatukan atau varian total s2

𝑓𝐴𝑆 2 𝐴+𝑓𝐵𝑆 2 𝐵 (11 ×51.99672824) +(11 ×51.9940013)


S2 = =
𝑓𝐴+𝑓𝐵 11+11

= 51.99536477

16
Deviasi standar sampel s

S = √𝑠 2 = √51.99536477 = 7.210781148

i. Pemeriksaan ke dua harga rata-rata

𝑥̅ 𝐴−𝑥̅ 𝐵 13.00267−13.00275


t= 1 1
= = 0,00015852
1 1
𝑠√𝑛𝐴+𝑛𝐵 7.210781148 √ +
12 12

Dari table fraktil distribusi t dengan tingkat kepercayaan 97.5% (bilateral test) diperoleh :

t.975 = (f = nA + nB - 2)  t.975 (f = 22) = 2,074

Penghitungan t dari hasil pengukuran dibandingkan t.975 = (f =nA+nB-2)

t Vs t.975 (f=22) 0,00015852 < 2.074 ; terjadi kesalahan rambang, maka harga rata-rata
dapat disatukan atau harga rata-rata total 𝑥̅ dan dapat diperkirakan harga varian teoritik s20.

Harga rata-rata total ;

𝑛𝐴𝑥̅ 𝐴+𝑛𝐵𝑥̅ 𝐵 (12 𝑥 (13.00267 )+12 𝑥 13.00275 )


𝑥̅ = = = 13,00271
𝑛𝐴+𝑛𝐵 12+12

Kesimpulan bahwa ke dua mahasiswa dapat dianggap dari satu populasi atau tidak ada
perbedaan yang berarti atau dianggap mempunyai keahlian yang sama dalam melakukan
proses pengukuran kebulatan benda ukur 1.

PERTANYAAN :

1. Apakah mistar ingsut dan micrometer yang diperiksa masih dapat


digunakan untuk proses pengukuran?
2. Langkah apa yang dilakukan bila mistar ingsut atau micrometer melebihi
batas penyimpangan yang diijinkan?
3. Apakah metoda pemeriksaan terhadap mistar ingsut dan mikrometer yang
anda lakukan sudah memenuhi untuk menentukan kondisi alat ukur tersebut.
Sebutkan bila ada metoda yang lain?

17
JAWABAN :

1. Pengukuran masih akurat disesuaikan pada percobaan, pengukuran block


gauge dengan mistar ingsut, tidak terdapat kesalahan dalam pengukurannya antara
kedua mahasiswa, sedagkan untuk mikrometer sekrup skala 1 : 1000,
penyimpangan maksimal kumulatif 22 µm sedangkan penyimpangan maksimal
kumulatif yang di ijinkan JIS B7502 adalah 2 µm, jadi mikrometer tidak dapat
digunakan.
2. Melakukan pengecekkan kembali alat ukur dan juga bisa dikalibrasi
terlebih dahulu atau melakukan pembersihan alat ukur untuk keakuratan dalam
proses pengukuran.
3. Sudah memenuhi. Metoda lain untuk pengukuran dapat menggunakan
mistar ingsut atau mikrometer sekrup dengan skala yang lebih akurat.

KESIMPULAN

Diperlukan ketelitian, kesabaran, dan berhati-hati saat praktikum berlangsung.


Kami dapat menyimpulkan alat ukur dan benda ukur sebelum memulai praktikum harus
dalam kondisi sudah terkalibrasi dan sudah dibersihkan unutk menunjang keakuratan
proses pengukuran.

TandaTangan

Praktikan A Praktikan B

Febrian Firdaus G M Nur Fuady

18
CatatanInstruktur / asistenlaboratorium

TandaTangan

Bpk. Sugeng

19

Anda mungkin juga menyukai