IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
I. Tujuan Percobaan
Melakukan destilasi sederhana terhadap dietileter-air, yaitu memisahkan
dietileter-air dengan destilasi sederhana.
Melakukan destilasi bertingkat terhadap aseton-metanol, yaitu memisahkan
aseton-metanol dengan destilasi bertingkat.
Melakukan kalibrasi thermometer, yaitu mengkalibrasi termometer untuk
mengetahui kelayakan alat saat digunakan.
II. Prinsip Percobaan
Destilasi sederhana, memisahakan dua atau lebih komponen cairan
berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
Destilasi bertingkat, memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki
perbedaan titik didih yang rendah.
Kalibrasi termometer, proses membuat skala pada sebuah termometer,
merubah suhu sampai titik terendah.
III. Teori Dasar
B. Destilasi bertingkat
Distilasi bertingkat atau distilasi fraksionasi berguna untuk memisahkan
komponen utama ber-dasarkan perbedaan titik didih. Minyak atsiri umum-nya
tidak disuling pada tekanan atmosfir tetapi dalam keadaan vakum, karena pada
tekanan atmosfir dan suhu tinggi dapat menyebabkan dekomposisi. Fungsi
destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau
lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga
dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20
°C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi
dari destilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah, untuk
memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah. Jika uap-uap ini
didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang
dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya.
Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi sederhana adalah adanya kolom
fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang
berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan
untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke
atas, semakin tidak volatil cairannya (Egi, 2010).
C. Hukum Raoult
Tekanan uap parsial dari sebuah komponen di dalam campuran adalah sama
dengan tekanan uap komponen tersebut dalam keadaan murni pada suhu
tertentu dikalikan dengan fraksi molnya dalam campuran tersebut.
Hukum Raoult hanya dapat diaplikasikan pada campuran ideal. Persamaan
untuk campuran dari larutan A dan B, akan menjadi demikian.
Pada persamaan ini PA dan PB adalah tekanan uap parsial dari komponen
A dan B. Dalam suatu campuran gas, tiap gas mempunyai tekanan uapnya
sendiri, dan ini disebut tekanan parsial yang independent. Bahkan apabila anda
memisahkan semua jenis gas-gas lain yang ada, satu-satunya jenis gas yang
tersisa akan masih mempunyai tekanan parsialnya. Tekanan uap total dari
sebuah campuran adalah sama dengan jumlah dari tekanan parsial individu tiap
gas.
Po adalah tekanan uap dari A dan B apabila keduanya berada dalam keadaan
terpisah (dalam larutan murni).
xA dan xB adalah fraksi mol A dan B. Keduanya adalah fraksi
(bagian/proporsi) dari jumlah total mol (A maupun B) yang ada.
Sifat fisika dan kimia bahan
Nama bahan Sifat fisika Sifat kimia
Aseton Titik didih = 56°C, titik beku = - Bersifat polar, merupakan
95°C tidak berwarna basa lewis lemah
Methanol Titik didih = 64,7°C, titik lebur = - Flammable, toxic
97°C
Dietileter Titik lebur =-116,3°C, titik didih = Toxic, bersifat non polar
34,6°C
VI. Pengamatan
Destilasi sederhana
Pada tetes pertama suhunya adalah = 570 C
volume suhu
2 mL 680 C
4 mL 710 C
6 mL 720 C
8 mL 730 C
VII. Pembahasan
VIII. Kesimpulan
Hasil dari praktikum ini yaitu:
1. Hasil kalibrasi termometer menyatakan bahwa termometer layak digunakan
2. Dietileter dapat dipisahkan dengan melakukan destilasi sederhana
3. Aseton dapat dipisahkan dengan melakukan destilasi bertingkat
IX. Daftar Pustaka
Ari, K., dan Hadi, W. 2008. Pembuatan Etanol Dari Sampah Pasar Melalui
Proses Hidrolisis Asam Dan Fermentasi Bakteri Zymomonas Mobilis.
Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 2. No. 1, Hal. 6.
Kartika Stephanie dkk.2009. Makalah Pemisahan Kimia Analitik.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Syukri.2007. Kimia Dasar 2. Penerbit ITB. Bandung
Schoffstal, A.M. 1999. Microscale and Miniscale Organic Chemistry
Laboratory Experiments, 1st edition. Mc Graw Hill: New York, 57-75
Walangare, K. B. A., Lumenta, A. S. M., Wuwung J. O. dan Sugiarso, B. A..
2013.
Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut Menjadi Air Minum Dengan
Proses Destilasi Menggunakan Pemanas Elektrik. e-Jurnal Teknik
Elektro dan Komputer.