The Effect of Public Safety Center Simul 92cf6640 PDF
The Effect of Public Safety Center Simul 92cf6640 PDF
The Effect of Public Safety Center Simulation Toward Increased Self Efficacy
in Integrated Emergency Service System Coordination
ABSTRAK
Pelayanan kegawatdaruratan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu
faktor yang menentukan kualitas pelayanan gawat darurat adalah kualitas sumber daya manusia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh simulasi Public Safety Center terhadap
peningkatan self efficacy koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu. Desain
penelitian yang digunakan yaitu quasy eksperimental dengan pendekatan pretest – posttest without
control group. Responden penelitian adalah peserta yang mengikuti pelatihan Public Safety Center
yang diselenggarakan di Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah pada tanggal 17 –
18 Maret 2017 sejumlah 38 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Data penelitian
dianalisis menggunakan uji wilcoxon dengan taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian didapatkan
simulasi Public Safety Center mampu meningkatkan self efficacy koordinasi Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu dengan p-value <0,001. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa pelaksanaan pelatihan dengan metode simulasi dapat meningkatkan kapasitas petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan gawatdarurat. Dengan meningkatnya kapasitas sumber
daya manusia, maka diharapkan pelayanan kepada pasien akan berjalan secara optimal dan sesuai
dengan yang diharapkan.
Kata kunci : Simulasi, public safety center, self efficacy, gawat darurat
ABSTRACT
Emergency services are very important things to be noticed. One key factor in quality of
emergency services is quality of human resources. The aim of this study was to analysis the effects
of Public Safety Center simulation toward increased self efficacy in Integrated Emergency Service
System Coordination. Research design was quasi experimental design with pretest – posttest
without control group approach. Research sample was Public Safety Center Training participants
in Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo on 17th-18th March 2017 with 38 participants. Research
instrument was used questioner. Data was analyzed by wilcoxon test with significance 5%. The
result was revealed that Public Safety Center increased self efficacy in Integrated Emergency
Service System Coordination with p value < 0,001. The result showed that emergency training
with simulation method could increased the quality of healthcare providers in emergency services.
With the increasing human resources capacity, it is expected that service to patients will be
optimized and as expected.
Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
35
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
LATAR BELAKANG
Kasus kegawatdaruratan merupakan dari layanan pra rumah sakit, layanan
bagian penting yang perlu diperhatikan, rumah sakit dan sistem rujukan.
karena secara jumlah dan dampak yang Dibentuk SPGDT ini sejak tanggal 15
ditimbulkan terjadi peningkatan dari Nopember tahun 2000 dengan adanya
waktu ke waktu. Data dari Indiana deklarasi Makasar yang salah satu
Trauma Registry from Indiana State programnya adalah mengusahakan
Department of Health (ISDH) periode peningkatan serta pendayagunaan
maret 2013 sampai dengan Maret 2014 sarana-sarana yang ada guna menjamin
terdapat 19.817 kejadian cidera dan rasa sehat dan aman, yang merupakan
terdapat 11.463 orang mengalami bagian dari hak asasi manusia serta
kegawatan cardiac (chest pain) di luar memasyarakatkan SPGDT sehar-hari
rumah sakit. Kegawat daruratan sehari- dan bencana secara efektif dan efisien.
hari bisa terjadi akibat trauma maupun Peraturan Menteri Kesehatan Republik
karena kasus penyakit, dan yang Indonesia No 19 tahun 2016 disebutkan
tersering yaitu terjadinya kematian dan bahwa SPGDT adalah suatu mekanisme
kecacatan akibat serangan jantung atau pelayanan korban/pasien gawat darurat
akibat stroke. Tercatat juga angka yang terintegrasi dan berbasis call center
kebutuhan dana perawatan lebih dari dengan menggunakan kode akses
$11 Juta dalam periode 2011-2015 untuk telekomunikasi 119 dengan melibatkan
mencukupi kebutuhan awal pertolongan masyarakat. Bentuk program SPGDT ini
pertama akibat cidera tersebut di wujudkan dengan adanya pusat
(Neuhausen, et al, 2011). Angka yang pelayanan keselamatan (Public Safety
cukup tinggi ini akan terus meningkat Center/PSC). PSC merupakan pusat
apabila tidak dikelola dengan baik pelayanan yang menjamin kebutuhan
dengan suatu sistem yang akan masyarakat dalam hal-hal yang
memberikan pelayanan secara optimal berhubungan dengan kegawatdaruratan
pada masalah kesehatan. Hal ini sejalan yang berada di kabupaten/kota yang
dengan penelitian yang telah dilakukan merupakan ujung tombak pelayanan
oleh Hagihara et al (2013), menyatakan untuk mendapatkan respon cepat.
bahwa semakin tahun jumlah Kabupaten atau kota di seluruh
permintaan ambulan gawat darurat Indonesia sesuai Keputusan Menteri
semakin meningkat. Hal ini Kesehatan tersebut diwajibkan
menunjukkan bahwa pelayanan gawat membentuk dan melaksanakan program
darurat menjadi kebutuhan yang sangat PSC dengan menyesuaikan kapasitas
penting untuk terus ditingkatkan dan kemampuan masing-masing daerah.
pelayanannya agar masyarakat Komponen penting untuk
mendapatkan penanganan secara cepat terselenggaranya program PSC ini perlu
dan tepat. adanya sistem meliputi peraturan hukum
Sistem Penanggulangan Gawat internal, call center, alur/SOP
Darurat Terpadu (SPGDT) merupakan koordinasi, kebijakan masing-masing
suatu sistem layanan secara terpadu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
lintas profesi dan lintas sektoral. jejaring kerjasama dan hal-hal yang
Pelayanan tehadap kasus berkaitan dengan kebutuhan koordinasi
kegawatdaruratan secara terpadu mulai termasuk kerjasama dengan lintas sektor
Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
36
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
atau instansi lain yang terkait dan pada petugas PSC, harapannya akan
mekanisme pembiayaan PSC. terjadi peningkatan kemampuan pada
Komponen selanjutnya adalah diri petugas tersebut sehingga akan
sumberdaya manusia dan komponen dapat meningkatkan self efficacy
sarana prasarana untuk terwujudnya petugas. Dengan peningkatan self
program PSC ini. Fenomena ini efficacy, akan mempengaruhi perilaku
merupakan suatu kewajiban dan petugas PSC dalam memberikan
keharusan bagi para pengambil pelayanan kesehatan kepada pasien.
kebijakan yang berpihak kepada Sehingga pasien akan mendapatkan
masyarakat untuk membuat suatu sistem pertolongan dengan cepat dan tepat.
atau tatanan pelayanan gawatdarurat Berdasarkan hal tersebut, maka
terpadu yang berorientasi dan bertitik diperlukan penelitian untuk mengetahui
tolak pada pelayanan gawat darurat pra pengaruh pelatihan dengan
rumah sakit, sehingga individu atau menggunakan metode simulasi Public
masyarakat yang tiba-tiba mendapat Safety Center terhadap peningkatan self
musibah sesegera mungkin mendapatkan efficacy koordinasi Sistem
pertolongan pelayanan gawat darurat Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
ditempat kejadian sebelum mendapat (SPGDT). Tujuan penelitian ini adalah
pelayanan yang professional di rumah untuk menganalisis pengaruh simulasi
sakit. Hal ini sejalan dengan penelitian Public Safety Center terhadap
yang telah dilakukan oleh Suserud BO et peningkatan self efficacy koordinasi
al (2011) yang menyatakan bahwa 82 % Sistem Penanggulangan Gawat Darurat
panggilan call center dilakukan oleh Terpadu (SPGDT).
anggota keluarga pasien ataupun orang –
orang yang ada di sekitar pasien untuk METODE PENELITIAN
mendapatkan pelayanan gawatdarurat. Desain penelitian yang
Sehingga menjadi hal yang sangat digunakan merupakan penelitian quasy
penting untuk memperhatikan kualitas eksperimental dengan pendekatan
pelayanan gawatdarurat untuk pretest – posttest without control group.
meningkatkan angka harapan hidup Responden penelitian adalah peserta
pasien. yang mengikuti pelatihan Public Safety
Berkaitan dengan hal tersebut, Center yang diselenggarakan di Dinas
untuk terwujudnya PSC agar sesuai Kesehatan Kabupaten Purworejo Jawa
dengan program yang diharapkan, maka Tengah pada tanggal 17 – 18 Maret
perlu tahapan-tahapan dalam 2017 sejumlah 38 orang. Pengambilan
pembentukannya termasuk menyiapkan data penelitian dilakukan sebelum dan
sumberdaya manusia terkait sistem sesudah dilakukan simulasi Public
koordinasi antara call center dengan Safety Center. Sebelum dilakukan
jejaring PSC, serta komunikasi dan simulasi, responden telah mendapatkan
teknis pelayanan kepada masyarakat pengantar materi tentang Sistem
yang mengalami kegawat daruratan. Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
Adapun bentuk kesiapannya adalah (SPGDT) yang terdiri dari networking
dengan pelatihan-pelatihan dalam PSC SPGDT, standart ambulan, komunikasi
baik pelatihan koordinasi dan bersistem dan sistem koordinasi dalam SPGDT
maupun pelatihan teknis penanganan serta mendapatkan latihan table top
korban. Dengan diadakannya pelatihan dengan metode call center tentang
Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
37
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
38
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Tabel 4. Hasil Analisis Uji Wilcoxon Perbedaan Self Efficacy Koordinasi Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Sebelum dan Sesudah Mengikuti Simulasi Public
Safety Center
No Self Efficacy p-value
1 Ketika ditemukan kasus gawat darurat di kabupaten Purworejo, Anda akan <0,001*
tetap tenang karena Anda sudah percaya diri sebagai anggota PSC,
kemudian akan melakukan pertolongan dengan sistem yang ada di call
center PSC Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.
2 Sebelum mendapatkan panggilan, seberapa yakin ambulan dan personal di <0,001*
puskesmas atau PSC induk siap melakukan panggilan pasien dengan kasus
gawat darurat.
3 Seseorang mengalami kejadian gawat darurat akibat kecelakaan lalu lintas 0,008*
di wilayah Purworejo dan Anda yang menemukan pertama kali.
Selanjutnya Anda akan melihat keamanan penolong, aman lingkungannya,
dan mengecek kondisi korban secara tepat dan akurat, kemudian
melakukan panggilan gawat darurat yang telah ada dengan cara yang benar
4 PSC adalah layanan gawat darurat untuk masyarakat secara terpadu yang 0,026*
dalam kerjanya perlu dukungan lintas sektor yang saling terkait. Jika Anda
berada pada salah satu sektor di dalamnya maka Anda akan melakukan
koordinasi dengan jejaring dan sektor lain yang berkaitan.
5 Sebagai penerima pesan adanya suatu kejadian, Anda akan berupaya 0,009*
proaktif dengan tidak reaktif, dengan cara mengenalkan diri dan siapa ,
klarifikasi informasi dengan akurat, memberi saran dan pertolongan lewat
telpon dalam kondisi yang sangat mendesak.
6 Jika Anda sampai di tempat kejadian, dan didapati korban tidak sadarkan 0,003*
diri, sementara tidak ada nafas dan nadi tidak teraba, maka Anda akan
minta bantuan teman lain untuk menyiapkan peralatan dan AED, kemudian
segera lakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan menggunakan AED
dengan tepat
7 Anda telah menolong korban yang patah tulang di kaki kanan, dan Anda 0,126
sudah pasang spalk serta dicek secara keseluruhan, kemudian Anda akan
menginformasikan ke rumah sakit yang dituju, dengan memberi informasi
ke puskesmas atau induk PSC bahwa korban telah atau sedang ditransfer
ke Rumah Sakit.
Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan didapatkan p-value <0,001 yang berarti
simulasi PSC mempunyai pengaruh bahwa pelatihan simulasi PSC mampu
yang bermakna terhadap self efficacy meningkatkan self efficacy petugas
peserta pelatihan. Hal ini sebanding kesehatan.
dengan hasil uji wilcoxon pada tabel 5,
Tabel 5. Hasil Analisis Uji Wilcoxon Perbedaan Skor Total Self Efficacy Koordinasi SPGDT
Self Efficacy Minimal - Maximal Nilai p
Sebelum Simulasi 42 – 98 <0,001*
Setelah Simulasi 62 – 100
Public Safety Center (PSC) yang di pelayanan terhadap kasus yang dihadapi.
kesehatan lebih spesifik dengan istilah Hal ini sejalan dengan beberapa hasil
Emergency Medical Services (EMS) penelitian yang telah dilakukan
merupakan salah satu sistem pelayanan sebelumnya bahwa metode simulasi
kesehatan yang bersifat tindakan darurat sangat efektif untuk meningkatkan
dan berorientasi pada sistem tindakan kemampuan seseorang dalam melakukan
dan penanganan kegawatdaruratan diluar tindakan. Hal ini karena metode simulasi
rumah sakit. Penyelenggaraan sistem mempunyai keunggulan antara lain
pelayanan gawatdarurat pra rumah sakit mampu secara langsung
merupakan sistem pelayanan mengaplikasikan teori yang sudah
gawatdarurat terpadu, oleh sebab itu didapatkan kedalam praktek secara
penanganan penderita yang cepat dan langsung di lapangan. Selain itu pada
tepat yang dimulai dari tempat kejadian metode simulasi dapat meningkatkan
akan mempertinggi harapan hidup bagi kemampuan untuk mengembangkan
penderita yang tertimpa petaka atau kerjasama antar tim serta meningkatkan
musibah. Untuk mewujudkan agar PSC keaktifan peran masing – masing.
dapat berjalan dengan maksimal, Dengan keaktifan menjalankan peran
diperlukan dukungan sistem, sarana ini, akan mampu meningkatkan
prasarana serta sumber daya pendukung. kepercayaan diri seseorang (Weller
Komponen sumberdaya manusia JM,2004).
merupakan salah satu komponen yang Hasil penelitian lain yang telah
sangat penting untuk mewujudkan agar dilakukan oleh Goldenberg D et al
PSC dapat berjalan dengan maksimal (2005), juga menyebutkan bahwa
dan sesuai dengan harapan. Upaya metode simulasi mampu secara
peningkatan kemampuan petugas signifikan meningkatkan self efficacy
kesehatan sebagai seorang pelaku PSC peserta pelatihan serta kepercayaan diri
dapat dilakukan dengan memberikan mereka. Aplikasi simulasi merupakan
pelatihan – pelatihan terkait dengan salah satu strategi yang dapat dilakukan
PSC. Hasil penelitian yang telah untuk meningkatkan perilaku peserta
dilakukan sesuai dengan tabel 4 dan 5 pelatihan. Beberapa keunggulan yang
didapatkan bahwa pelatihan yang dapat diambil dari metode simulasi ini
dilakukan pada petugas PSC dengan antara lain mampu memberikan
metode simulasi mampu meningkatkan pembelajaran sesuai dengan kondisi
self efficacy petugas dalam memberikan nyata, meningkatkan kemampuan
Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
40
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 1, Januari 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Pengaruh Simulasi Public Safety Center Terhadap Peningkatan Self Efficacy Koordinasi Sistem Penanggulangan Gawat
Darurat Terpadu
42