Kliping Biologi
Kliping Biologi
XII IPA-5
1. GIGANTISME(Manusia Raksasa)
Terapi yang paling tepat untuk kelebihan hormone pertumbuhan tak lain
adalah pengangkatan tumor pada hipofisis sedini mungkin untuk mencegah efek
negative darinya
Hormon pertumbuhan ini diproduksi oleh somatrotop (bagian dari sel asidofilik) yang
ada di kelenjar hipofisis. Hormon ini merupakan hormon yang penting untuk pertumbuhan
setelah kelahiran dan metabolism normal karbohidrat, lemak, nitrogen serta mineral. Hormon
ini tidak bekerja secara langsung dalam mempengaruhi pertumbuhan, tetapi melalui
perantaraan suatu peptide yang disebut somatomedin (IGF I dan IGF II) yang produksinya
diinduksi oleh hormone pertumbuhan. Somatomedin yang produksi utamanya di hati ini
dipengaruhi juga oleh usia dan status gizi seseorang. Somatomedin inilah yang akan
berikatan dengan reseptor-reseptor dalam sel tubuh guna merangsang pertumbuhan melalui :
Kekurangan hormone pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan tulang dan otot
serta mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan mineral yang bermanifestasi menjadi
cebol. Ada dua sebab kekurangan hormone pertumbuhan yaitu :
– Kekurangan hormone pertumbuhan yang didapat. Biasanya gejala baru muncul pada
penghujung masa kanak-kanak atau pada masa pubertas, jadi saat kecil sama dengan yang
lain, namun kemudian tampak terhentinya pertumbuhan sehingga menjadi lebih pendek dari
yang lain. Kadang juga disertai gejala-gejala lain akibat kurangnya hormone-hormon lain
yang juga diproduksi hipofisis. Penyebab paling sering adalah tumor pada hipothalamus –
kelenjar hipofisis seperti kraniofaringioma, glioma, histioma atau germinoma. Iradiasi kronis
juga dapat mengurangi produksi hormone.
Terapi untuk cebol akibat kekurangan hormone pertumbuhan dapat berupa pemberian
hormone pertumbuhan dari luar terutama pada produksi yang berkurang atau tumor pada
hipofisis setelah tumor diatasi terlebih dahulu. Sedangkan pada reseptor yang kurang atau
resisten terhadap hormone belum ada terapi yang dapat dilakukan.