PT Indosat Tbk didirikan pada tanggal 10 November 1967 oleh Pemerintah, sebagai
Perusahaan penanaman modal asing untuk memberikan layanan telekomunikasi internasional di
Indonesia dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969 untuk
membangun, mentransfer dan mengoperasikan stasiun bumi International Telecommunications
Satellite Organization.
Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para
staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data,
informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan
suatu keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktu organisasi ini Hubungan antara atasan
dengan bawahan tidak secara langsung.
bagan diatas adalah bagan dari struktur organisasi pada perusahaan indosat
1. Direktur Utama Tugasnya adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada dewan
direksi Board Of Director (BOD) dan Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
2. Wakil dari direktur utama tugasnya adalah membantu direktur utama dalam menangani
perusahaan
3. Direktur Marketing dan Direktur regional sales tugasnya adalah merencanakan , mengontrol
dan mengkordinir proses penjualan dan pemasaran bersama S dan M supervisior (S) untuk
mencapai target penjualan dan mengembangkan pasar secara efektif dan efisien
4. Direktur Network tugasnya melakukan jaringan-jaringan pada sinyal
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa bidang struktural yang biasa terjadi konflik. Salah
satunya yaitu konflik antara Lini dan Staf. Ada banyak sumber maslah yang dapat menimbulkan
konflik antara lini dan satf.
Diperusahaan yang terjadi konflik tersebut yang membuat orang lini berseteru dengan orang staf
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
adanya perbedaan sikap antara orang lini dan orang staf. Orang staf cenderung memperluas
wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuka
eksistemsinya. Kemudian orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-
gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sebaliknya orang lini mungkin tidak menghargai
peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya. Lalu orang staf selalu merasa
dibawah perintah orang lini, dilai pihak orang lini juga selalu curiga bahwa orang staf ingin
memperluas kekuasaannya.
Perbedaan umur dan pendidikan juga dapat dikategorikan sebagi suatu penyebab mengapa
orang lini dan orang staf selalu berseteru. Orang staf biasanya labih muda dan lebih
berpendidikan daripada orang-orang staf, sehingga menimbulkan sesuatu yang biasa disebut
dengnan “generation gap’
Perbedaan posisi juga disebut sebagi suatu penyebab orang lini dan staf selalu berseteru.
Karena manajemen puncak tidak mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf
dalam hubungannya dengan lini. Sehingga selalu terjadi kesalah pahaman dengan orang lini dan
staf.
Perbedaan tugas juga merupakn suatu faktor yang menyebabkan orang lini dan staf selalu
berseteru. Karena orang staf sangat spesialis dan lebih sering menggunakan bahasa dan istilah
yang tidak dapat dipahami oleh orang lini. Sehingg aorang lini merasa bahwa staf spesialis tidak
sepenuhnya mengerti masalah-masalah orang lini dan menganggap saran mereka tidak dapt
diterapkan atau dikerjakan.
konflik antara orang lini dan staf tersebut menyebabkan sering terjadinya hambatan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan pada masing-masing. Sehinnga kerja perusahaanpun agak
sedikit terhambat. Untuk menyelesaikan konflik ini biasanya perusahaan kekuasaan, kompromi,
serta penghalusan diri untuk meredam masalah tersebut. Namun bila konflik antara lini dan staf
tersebut membawa pengaruh besar pada perusahaan, perusahaan tidak segan-segan untuk
memutuskan hubungan kerja pada orang yang memvuat konflik tersebut.
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan
organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang
optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional.
5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan
mendengarkan dan membuat keputusan.
6. Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-
pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin
sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk
memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
Kesimpulan
Konflik bisa terjadi pada perusahaan. Konflik dapat dicegah dengan adanya komunikasi antara
sesame anggota perusahaan yang berselisih dengan menciptakan kesadaran untuk maju dengan
cara mengembangkan tujuan bersama dengan pengawasan yang bijaksana oleh atasan tertinggi
kepada bawahannya yang berselisih . Sehingga perusahaan dapat menghasilkan yang lebih
optimal dalam melakukuan usahanya.
Struktur organisasi berbentuk lini ini dan staff pada perusahaan PT. Indosat belum cukup efektif
dikarenakan kecenderungan munculnya gaya kepemimpinan yang berlebihan di pada suatu
jabatan penting namun bukan yang tertinggi atau masi ada diatasnya namun berperilaku
sewenang-sewenang tanpa izin dari pemimpin utama. Jika sang pemimpin tidak mampu maka
akan mudah jatuh perusahaan yang dikelola tersebut. Akan tetapi tidak semua organisasi
berbentuk Lini dan staff akan berdampak seperti itu. Semua tergantung pada pemimpinnya
masing-masing dan sistem organisasi perusahaanya.
ANALISA STRUKTUR ORGANISASI PT. HM SAMPOERNA
Bentuk struktur organisasi yang digunakan oleh PT. HM Sampoerna Tbk termasuk pada bentuk
struktur organisasi garis (Line Organization Structure). Struktur Organisasi Garis yaitu organisasi yang
wewenang atasan langsung ditujukan kepada bawahan, karena bawahan bertanggung jawab langsung
kepada atasannya dan adanya suatu perintah. Berikut ini adalah masing-masing bagian yang terdapat
dalam struktur organisasi PT. HM sampoerna Tbk sebagai berikut :
Sumber : Google.com