Kasus Keracunan Makanan Sate Kambing, Dinkes Tetapkan KLB

BY RED

SEPTEMBER 03, 2017

SUKABUMI, magnetberita.com – Puluhan warga di Kampung Pasirangin RT 03/04, Desa Kutajaya,

Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang keracunan massal diduga setelah menyantap
sate kambing ditetapkan kejadian luar biasa (KLB).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid
mengatakan, peristiwa ini masuk KLB karena jumlah korban lebih dari dua orang dan butuh penanganan.
“Sesuai aturan, peristiwa ini KLB. Semua pasien sudah ditangani tim medis,” katanya kepada
magnetberita.com, Minggu (3/9/2017).

Harun menegaskan, terkait biaya pengobatan semuanya ditanggung pemerintah daerah. Hal itu sesuai
aturan apabila ada KLB secara otomatis dibiayai pemerintah. “KLB itu tidak melihat status dari korban,
semua biaya gratis ditanggung pemda,” cetusnya.

Mengenai hasil pengujian sampel makanan, ujar Harun, dinkes masih menunggu dari laboratorium
Provinsi Jabar. Biasanya, hasilnya keluar dua minggu kemudian. “Kami sekarang masih fokus penanganan
pasien. Mudah-mudahan semuanya cepat sembuh,” harapnya.

Sementara itu Camat Cicurug, Agung Gunawan menambahkan jauh hari sebelumnya, pihaknya sudah
mengumumkan kepada warganya agar dalam pengolahan dan penyajian makanan hewan kurban lebih
higienis. “Kami sudah mengawasi dan mengingatkan warga agar higienis dalam mengolah dan
menyajikan hewan kurban. Termasuk kesehatan hewan juga sudah kami pantau sebelumnya,”
ungkapnya.

Seperti diberitakan, puluhan warga keracunan makanan setelah beramai-ramai menyantap sate kambing
dari hewan kurban pada Jumat (1/9/2017). Selang beberapa jam kemudian, hampir bersamaan mereka
merasakan gejala keracunan berupa mual-mual, pusing, panas, bahkan di antaranya muntah-muntah.

Berdasarkan data Puskesmas Cicurug hingga Sabtu malam jumlah warga yang keracunana makanan
bertambah menjadi 36 orang.

Mereka langsung berobat ke puskesmas, empat di antaranya berobat sendiri dan sisanya dirujuk ke RS
Bhakti Medicare Cicurug.