Ibu Zay Acc
Ibu Zay Acc
KELOMPOK :
i
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Salawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penulis mampu
menyelesaikan tugas makalah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui tentang
“Perawatan Kulit Pada Bayi Baru Lahir” dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbibangan dosen pengampu ma
ta kuliah ibu Zaiyidah Fathony, M.Keb serta orang tua dan teman-teman lainnya
sehingga penulis bias menyelesaikan tugas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangaan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya
di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 2
A. Kebersihan Kulit ...................................................................................................... 2
B. Merawat Kulit Bayi .................................................................................................. 5
C. Cara Merawat Kulit Bayi.......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
B. Saran ..................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana asuhan pada bayi hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah lahir, kebersihan
kulit bayi harus dibuat secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan
pada langkah sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi pada saat itu,
apakah dalam keadaan sehat/normal atau mengalamisakit/gangguan. Pada
bayi- bayi yang lahir di rumah sakit atau klinik-klinik bersalin asuahan pada
bayi usia 2- 6 hari ini juga harus diinformasikan atau diajarkan kepada orang
tua bayi, sehingga saat kembali kerumah, mereka sudah siap dan dapat
melaksanakannya sendiri. Secara umum asuhan yang diberikan kepada bayi
usia 2-6 hari meliputi hal-hal yang berkaitan dengan minum, BAK, BAB,
Tidur, kebersihan kulit, keamanan, tanda-tanda bahaya danpenyuluhan.
B. Tujuan
1. Mengetahui cara menjaga kebersihan kulit bayi
2. Mengetahui cara merawat kulit bayi
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebersihan kulit bayi
2. Bagaiman cara merawat kulit bayi
3. Apa saja yang harus di lakukan saat merawat kulit bayi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebersihan Kulit
2
struktur kulit sangat penting agar kita dapat melakukan pemeriksan dan
mengidentifikasi adanya kelainan. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
Kulit bayi baru lahir secara struktur dasar hamper sama dengan
kulit orang dewasa. Kulit bayi biasanya tipis, lembut dan biasanya
mudah tterkena trauma, baik akibaat peregangan , tekanan atau bahan-
bahan dengan pH yang berbeda. Semakin premature seornag bayi,
semakin kurang kematangan fungsi kulitnya. Fibril yang
menghubungkan lapisan dermis dnegan epidermis lebih rapuh dan
stratum kornium lebih tipis.kelenjar keringat, walaupun sudah ada sejak
lahir, belum mencapai fungsi maksimal eperti orang dewasa.
3
Kelenjar sebasea biassanya belum aktif, namun mungkin akan
mengalami pelebaran pada daerah hidung dan pipi berbentuk bintik
bintik putih yang disebut milia.
4
Kehilangan panas ketika dalam kandungan, bayi berada dalam
lingkungan yang bersuhu tetap 37,7 derajat celcius. Setelah lahir, bayi
masuk ke suasana yang jauh lebih sejuk. Suhu ruangan persalinan yang
hanya 21 derajat celcius menyebabkan tubuh bayi cepat mendingin
pada saat air ketuban menguap pada tubuhnya. Luas permukaan kulit
yang berbanding lurus dengan massa tubuh bayi menyebabkan bayi
beresiko kehilangan panas, terutama dari bagian kepala bayi yang
merupakan 25% dari ukuran seluruh tubuhnya.
Bayi yang baru lahir mungkin penuh berlumur darah dan cairan
amniotik, kadang-kadang juga dengan vernix, substansi mirip keju yang
melindungi kulit bayi ketika masih ada di dalam rahim. Kulit bayi yang
baru lahir mungkin dilapisi bulu halus yang hitam, bernama lanugo,
yang akan lenyap dalam 2 bulan kehidupan awalnya. Warna kulit
mungkin mula-mula kelihatan biru tua, tetapi setelah bayi mulai
bernafas akan berubah menjadi merah jambu sehat.
a. Merawat kulit bayi merupakan salah satu hal yang tidak boleh
dilupakan oleh para ibu. Hal ini disebabkan oleh kulit bayi yang masih
sangat muda dan sensitif yang rentan akan berbagai unsur penyakit
dan berbagai macam gangguan lainnya. Kadang para ibu melupakan
mengenai perawatan bayi ini, karena melihat bahwa kulit bayi yang
begitu halus, lembut dan kelihatan segar, sehingga merasa perawatan
kulit bayi tidak diperlukan lagi. Ya, anggapan ini sangat salah, kulit
bayi sangat rentan terkena biang keringat, alergi, ruam, iritasi dsb,
oleh karena itu peran seorang ibu atau orang tua dalam menjaga
kesehatan bayi khususnya mengenai kesehatan kulit sangat
diperlukan. Selain itu, penyakit kulit bayi berat (contoh bersifat
patologis) semula berawal dari tidak sehatnya lingkungan (Dr.Lyndon
saputra, 2014).
5
C. Cara Merawat Kulit Bayi
1. Memandikan Bayi
b. Perhatikan suhu air mandi terutama untuk bayi baru lahir. Sebaiknya
suhunya tidak terlalu panas atau dingin.
c. Bersihkan kulit bayi dari kotoran yang menempel pada kulit seperti
sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air. Mandi dua kali sehari
juga akan membantu membersihkan kulit bayi. Jika aktivitas dan
gerakan anak atau bayi anda sangat aktif, mandi dapat dilakukan 3x
sehari.
d. Pada saat dimandikan, perhatikan betul mengenai sabun yang akan
digunakan. Sabun yang baik bagi kulit bayi adalah sabun khusus
untuk bayi yang tidak terlalu keras dan memiliki pH antara 4,5 – 5 dan
usahakan sabun agak berminyak, hal ini untuk mencegah terjadinya
iritasi pada kulit bayi. Sangat baik bila bilasan dilakukan dua kali
untuk membersihkan bahan kimianya. Bila terjadi iritasi terhadap
merek tertentu sebaiknya beralihlah ke merek lain, jangan biarkan
berlarut-larut.
e. Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan
sampai terlewatkan.
f. Cara membersihkan alat kelamin bayi perempuan dan laki-laki
berbeda. Pada bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian
depan ke belakang atau ke arah anus dengan menggunakan kapas atau
waslap basah. Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan
hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan
kapas atau waslap basah.
6
g. Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya
dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa
menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi
yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa membuat kulit bayi
teriritasi.
h. Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.
i. Gunakan pelembab khusus bayi berupa lotion atau krim yang
berfungsi untuk mempertahankan atau menambah kandungan air yang
terdapat di dalam kulit, khususnya kulit bagian luar (epidermis).
(Dr.Lyndon saputra, 2014).
a. Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun
atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi
gerah dan mudah keringatan. Kondisi ini akan mudah mengundang
kuman atau bakteri yang mudah memunculkan ruam dan gatal-gatal.
Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi pun menjadi
lebih besar.
b. Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa membuat
kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.
c. Ganti segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa
muntahan, tumpahan makanan, apalagi jika terkena feses atau air
seninya. Kontak kulit dengan feses dan air seni dalam waktu lama akan
menyebabkan terjadinya ruam popok.
d. Cuci pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun
deterjen bubuk umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini tertinggal
di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi. Ibu juga
boleh menggunakan sabun krim asalkan sabun itu terlebih dahulu
dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi pakaian tidak terlalu
dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan pewangi itu
dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat terhirup masuk ke
7
dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang terkandung dalam
pewangi pakaian mengandung bahan kimia. (Dr.Lyndon saputra,
2014).
8
i. Bila ingin membawa bayi keluar rumah, gunakan pelindung seperti
payung atau topi. Krim pelindung matahari (sunblock) bisa digunakan
asalkan dikonsultasikan pada dokter terlebih dulu. Hati-hati jangan
sampai mengenai mata, mulut, dan telapak tangan si kecil. ( Arief Zr ,
2009 )
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Arief ZR dan Weni Kristianasari.2009. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi Dn Anak Balita. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Dr. Lyndon Saputra. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Tanggerang
Selatan: Binarupa Aksara.
11