Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KELUHAN DAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN

OLEH:

KELOMPOK 2

Eka Kristina Asi (1804036)

Ervina Nanda Sari (1804039)

Juliati (1804047)

Marianus De Spiritu (1804053)

Putu Rambu Christy (1804064)

Serlin Yomba (1804068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Tema : Keluhan dan tanda bahaya kehamilan


Tanggal : 2 Maret 2019
Waktu : 30 menit
Sasaran : Ibu hamil
Tempat : Klinik Obsgyn

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah menerima penyuluhan selama 30 menit diharapkan ibu hamil mampu
mengerti tentang keluhan dan penanganan pada kehamilan serta tanda bahaya
kehamilan.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah menerima penyuluhan kesehatan tentang keluhan dan penangannan
pada kehamilan serta tanda bahaya kehamilan selama 30 menit diharapkan
klien mampu:
1. Menjelaskan kembali tentang keluhan-keluhan selama kehamilan dan cara
mengatasinya
2. Menjelaskan kembali tentang pengertian tanda bahaya kehamilan
3. Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala bahaya kehamilan

C. Pokok Materi
1. Keluhan-keluhan selama kehamilan dan cara mengatasinya
2. Pengertian tanda bahaya kehamilan
3. Tanda dan gejala bahaya kehamilan

D. Metode Penyuluhan
1. Tanya jawab
2. Diskusi

E. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluh Audiance Waktu
Pendahuluan - Salam Pembuka - Menjawab salam 5 menit
- Menyampaikan tujuan - Menyimak dan
penyuluhan mendengarkan
- Persamaan persepsi - Menyampaikan
pendapat
Isi - Keluhan-keluhan selama - Menyimak dan 20 menit
kehamilan dan cara mengatasinya mendengarkan

- Pengertian tanda bahaya


kehamilan
- Tanda dan gejala bahaya
kehamilan

- Memberi kesempatan bertanya - Menanyakan hal-


hal yang belum
jelas
- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan
jawaban dari
penceramah

Penutup - Menyimpulkan - Menyimak dan 5 menit


mendengarkan
- Salam penutup - Menjawab salam

F. Media
1. Leaflet
G. Daftar Pustaka
Hutahean, Serri. 2013. Perawatan Antenatal. Jakarta: Salemba Medika

H. Evaluasi
1. Jelaskan kembali keluhan dan penanganan pada kehamilan
2. Jelaskan kembali tanda bahaya kehamilan
3. Sebutkan kembali tanda bahaya kehamilan

Yogyakarta, 28 Februari 2019

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

Priyani Haryanti, S.Kep., Ns., M.Kep. Rina Arvianti, S.Kep., Ns.

Penyuluh

Kelompok 2
Lampiran Materi

Keluhan dan Tanda Bahaya Kehamilan

A. Keluhan Selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya


1. Trimester I
a. Nyeri epigastric (nyeri ulu hati)
Nyeri uluhati biasanya terjadi karena peningkatan hormone estrogen
dan progesterone sehingga motilitas otot polos gastrointestinal
menurun, terjadi peningkatan asam lambung yang akhirnya
menyebabkan ulkus dan nyeri epigastric.
Penanganannya: mengindari makanan keras yang susah dicerna,
makan sedikit-sedikit tetapi sering, menghindari makanan yang
merangsang seperti pedas, lemak dan mengandung gas, mengkonsumsi
vitamin B compleks, sedative jika perlu.
b. Rasa mual dan muntah (morning sickness)
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, kemungkinan akibat dari
perubahan hormonal.
Penanganannya: menghindari perut kosong atau perut dalam keadan
penuh, menghindari rangsangan berupa bau-bauan, menghentikan
kebiasaan merokok, makan makanan kering yang mengandung
karbohidrat sebelum bangun dari tempat tidur dan tetap ditempat tidur
hingga tenang.
c. Mengidam
Penanganannya: berikan asupan protein, zat besi, vitamin yang cukup
dan konsumsi makanan seimbang agar kebtuhan nutrisi terenuhi.
d. Gangguan berkemih
Hal ini terjadi karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai
membesar.
Penanganannya: mengurangi minum sesaat akan tidur, melakukan
latihan kegel untuk melatih kekuatan otot pubis dan rujuk kedokter
bila perlu.
e. Konstipasi
Kesulitan buang air besar yang dialami oleh ibu hamil disebabkan oleh
kekuatan otot traktus digestivus menurun akibat pengaruh hormone
progesteron yang mengakibatkan motilitas saluran pencernaan
berkurang.
Penanganannya: minum kurang lebih 6 gelas sehari, diet
mengandung tinggi serat, lakukan olah raga ringan.
f. Epulis
Merupakan keadaan hipertropi dan hyperemesis pada gusi.
Penanganannya: lakukan perawatan gigi dan mulut dengan baik,
gunakan sikat gigi yang lembut dan kumur air hangat, meningkatkan
asupan buah-buahan segar dan cairan.
g. Varises
Penanganannya: mengindari bekerja sambal berdiri terlalu lama,
menghindari penggunaan pakaian terlalu ketat, meninggikan kaki dan
menghindari mengantung tungkai sewaktu istirahat dan anjurkan
untuk menggunakan stoking.
h. Fluor albus meningkat
Fluor albus meningkat karena serviks dirangsang oleh hormone
estrogen dan progesterone sehingga menjadi hipertropi dan hiperaktif
serta mengeluarkan banyak mukosa.
Penanganannya: menjaga kebersihan vulva dan pakaian dalam,
menggunakan pembalut wanita dan rujuk ke dokter bila perlu.
i. Mudah lelah, malaise dan fatiq
Kemungkinan disebabkan adanya peningkatan estrogen dan
progesteron, peningkatan HCG dan asupan nutrisi yang kurang.
Penanganannya: istirahat yang cukup, asupan nutrisi yang adekuat
dan rujuk ke dokter bila perlu.
j. Perubahan payudara dan perasaan nyeri
Disebabkan oleh hipertropi kelenjar payudara dan peningkatan
vaskularisasi serta adanya hiperpigmentasi areola dan putting susu yang
disebabkan oleh stimulasi hormon MSH.
Penanganannya: ajarkan ibu menyokong payudara dengan BH ibu
hamil, bersihkan areola dan putting susu dengan ari hangat serta baby
oil lalu keringkan (Huttahaean, 2013).

2. Trimester II
a. Kram otot
Disebabkan karena tekanan syaraf pada ekstremitas bawah oleh uterus
yang besar, kurangnya pencapaian darah paa sirkulasi perifer serta
penyerapan kalsium oleh janin yang meningkat.
Penanganannya: berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
kalsium serta menganjurkan ibu untuk beristirahat dengan cukup.
b. Anemia
Penanganannya: kolaborasi untuk mendapatkan zat besi dan diet,
istirahat yang cukup, nutrisi yang adekuat.
c. Perubahan libido
Disebabkan karena perubahan spikologis, hormonal, maupun
perubahan emosi.
Penanganannya: membangun komunikasi yang baik dengan
pasangan.
d. Pruritus
Belum diketahui penyebabnya.
Penanganannya: oleskan air hangat atau lotion.
e. Hiperpigmentasi
Penanganannya: kuku hendaknya pendek dan bersih serta ciptkan
lingkungan yang nyaman (Huttahaean, 2013).

3. Trimester III
a. Hemoroid
Merupakan pelebaran vena dari anus.
Penanganannya: hindari konstipasi, bersihkan anus dengan hati-hati
setelah defikasi, oleskan jeli kedalam rectum setelah defikasi dan
latihan kegel.
b. Sering buang air kecil
Penanganannya: tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur dan
kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur.
c. Pegel-pegel
Penanganannya: menyempatkan berolah raga atau berkativitas ringan,
mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium, menjaga sikap tubuh
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Kram dan nyeri pada kaki
Penanganannya: meningkatkan asupan kalsium dan air putih, senam
ringan, istirahat yang cukup.
e. Gangguan pernafasan
Penanganannya: latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan
bantal yang tinggi dan konsultasi kedokter bila ada kelainan asma.
f. Edema
Penanganannya: meningkatkan periode istirahat dan berbaring pada
posisi miring, meninggikan kaki bila duduk serta memakai stoking,
cukup berolah raga, mengindari berdiam diri pada posisi yang sama
dalam waktu yang lama.
g. Perubahan libido
Disebabkan karena perubahan spikologis, hormonal, maupun
perubahan emosi.
Penanganannya: membangun komunikasi yang baik dengan
pasangan (Huttahaean, 2013).

B. Tanda Bahaya Kehamilan


1. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya
bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak dilaporkan
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2009).
2. Tanda bahaya kehamilan
a. Trimester I
1) Perdarahan pada kehamilan muda
Setiap terjadinya perdarahan pada kehamilan muda maka harus
selalu berfikir tentang akibat dari perdarahan ini yang menyebabkan
kegagalan kelangsungan kehamilan (Hadijanto, 2008).
2) Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel
telur telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium
cavum uteri. Tanda dan gejala kehamilan ektopik adalah nyeri perut
kanan atau kiri bawah, perut tegang bagian bawah, dapat atau tidak
ada perdarahan pervaginam.
3) Mola hidatidosa
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tidak
wajar dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili corialis
mengalami perubahan berupa degenerasi hyropik. Tanda dan
gejalanya mual, muntah, pusing dengan derajat keluhannya lebih
hebat, dan besar uterus lebih besar dari kehamilan.
4) Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih
buruk.
5) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia.
6) Demam tinggi
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan.

b. Trimester II
1) Demam tinggi
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam
kehamilan.
2) Janin kurang bergerak seperti biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3x dalam 1 jam),
tanda-tanda tidak adanya kehidupan janin dalam kandungan.
3) Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia.

c. Trimester III
1) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang tidak normal adalah berwarna merah, banyak dan
perdarahan semacam ini berarti plasenta previa.
2) Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan dapat merupakan tanda
gejala preeklamsi.
3) Penglihatan kabur
Efek samping dari sakit kepala yang hebat.
4) Bengkak dimuka atau tangan
Bengkak pada permukaan muka dan tangan dapat menunjukkan
adanya masalah serius apabila keluhan tidak hilang setelah
beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa
merupakan tanda preeklamsi.
5) Janin kurang bergerak
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3x dalam 1 jam),
tanda-tanda tidak adanya kehidupan janin dalam kandungan.
6) Ketuban pecah dini
Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi
kontraksi rahim), makin besar kemingkinan kejadian kesakitan dan
kematian ibu atau janin dalam rahim.
7) Kejang
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsi
(Marjati, 2010).

Anda mungkin juga menyukai