Jiwa yang rapuh akan hilang

Disemak belukar penuh ilalang

Siapakah dibalik hati yang sedang berkasih sayang?
dikelam sunyi hanya tinggal bayang-bayang

engkau mulai menyulam benang menjadi tirai

tirai terbentang berbentuk sungai
engkau bersastra ungkapkan cinta yang telah usai
perih hatiku tak akan lagi aku untuk memulai

sekian lama memendam kasih, untuk jiwa yang selama ini lirih, terang dan kelam dalam
sedih, tetap jua ku taburkan benih.
Tuhan pun mulai mempertemukan hati yang akan bersatu, engkau dan aku mulai tersipu, ku
ketuk hati yang tak berpintu, bagaimanakah aku masuk dalam hatimu?
Engkau berbisik ditelingaku dengan lembut, kau ulurkan cinta minta disambut,jiwamu pun
mulai menuntut, lalu bersahut, maukah engkau membimbing hati yang sedang berkabut?
Bergetar bibirku untuk membalas tanya, selama ini diri teraniaya, kini jalan terang diberi
cahaya, ku paksakan diri untuk berkata aku siap membimbingmu wahai sang mutiara.
Diriku seakan gundah lalu diberi hadiah, begitulah umpama hati yang selama ini berkeluh
kesah, dan tuhan memberi sebuah celah, agar aku bisa menilik dunia yang begitu mewah.
hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun, menjalani cinta
berdua.
kapal cintaku pun dihantam badai, berucap membentang perkara agar selesai, engkau
berdalih begitu lihai, hingga kasih memilih untuk bercerai berai.
Putus segala harapan, airmata tiada terthankan, menangis meratapi kepergian, seorang
kekasih yang selama ini di idamkan, memilih pergi untuk meninggalkan
apadaya seorang pujangga, mungkin tuhan akan mengganti dengan sesuatu yang berharga,
mungkin tidak surga namun hati yang akan tuhan jaga.
Ini lah dunia yang mewah namun membuat diri terenyah, inilah dunia cinta yang penuh
derita, ini lah dunia rasa namun tersiksa,ini dunia yang membuat gembira namun begitu
sengsara.
Begitulah hati memang dekat dengan cobaan, tuhan mengambilnya akupun melepas dengan
kerelaan, mungkin tuhan ingin aku mendekatinya disetiap keadaan, hingga ia memanggilku
dengan kecintaan.(Bersambung,,......)