LAPORAN ANESTESI
Identitas Pasien
Nama : SP
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Menikah
Tinggi / Berat badan : 165 cm / 67 kg
No. RM : 01.02.04.77
Alamat : Jalan Prajurit No 32
MRS : 23 juli 2018
Tanggal Operasi : 24 juli 2018
Riwayat penyakit sekarang : Hal ini dialami pasien ± 4 tahun ini, dan
dirasakan mulai menggangu 1 bulan terakhir. Awal mulanya benjolan kecil
namun lama kelamaan benjolan tersebut membesar. Selama 4 tahun terakhir
benjolan tidak menggangu aktivitas sehari-hari os. Benjolan tidak nyeri. Namun
ketika os menelan makanan terasa ada yang mengganjal dan nyeri sedikit.
Penurunan berat badan disangakal, badan terasa panas disangkal, suka berada
suhu panas atau dingin disangkal sesak nafas (-),. mual (-), muntah (-).. Riwayat
BAK (+) dan BAB (+) dalam batas normal.
1
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat dirawat : disangkal
Hipertensi : dijumpai
Asma : disangkal
Alergi obat-obatan dan makanan : disangkal
Alergi udara dingin : disangkal
Diabetes : disangkal
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Paru : disangkal
Kejang : disangkal
Penyakit Hati : disangkal
Penyakit Ginjal : disangkal
Riwayat Operasi dan Anestesi : disangkal
Riwayat Kebiasaan
Merokok : disangkal
Minum alkohol : disangkal
Narkotik : disangkal
Olahraga :-
2
Keadaan Pra Bedah (Follow Up Anestesi 23 Juli 2018)
B1 (Breath)
Airway : Clear
Frekuensi pernafasan : 20 x/i
Suara pernafasan : Vesikuler
Suara tambahan : (-)
Riwayat asma/sesak/batuk/alergi: -/-/-/-
Pernapasan cuping hidung : -
JMH : 3 jari
Malapati : 1
Buka mulut : 3 jari
Gerak leher : bebas
Gerakan Dada : simetris
Maxillofacial injury : -
B2 (Blood)
Akral : Hangat/merah/kering
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Frekuensi nadi : 102 x/i
T/V : Cukup
Temperatur : 36,8oC
Konj.palp inferior pucat/hiperemis/ikterik :-/-/-
B3 (Brain)
Sensorium : Compos Mentis
RC : +/+
Pupil : Isokor
Reflek fisiologis : +/+
Reflek patologis : -/-
Riwayat kejang/ muntah proyektil/ nyeri kepala/ pandangan kabur : -/ -/ -/ -
3
B4 (Bladder)
Urine :+
Volume : Cukup
Warna : Kuning
Kateter :-
B5 (Bowel)
Abdomen : soepel (+), distensi (-), nyeri tekan (-), teraba massa (-)
Peristaltik : (+)
Mual/Muntah : -/-
BAB/Flatus : +/+
NGT :-
B6 (Bone)
Fraktur :-
Luka bakar :-
Oedem :-
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hematologi
Hb : 16,4 gr/dl (N: 12-16 gr/dl)
Ht : 47,7 % (N : 37-47 %)
Eritrosit : 5,61 juta/ul (N: 4,3-6,0 juta/ul)
Leukosit : 9.890 /ul (N: 4800-10800/ul)
Trombosit : 370.000/ul (N: 150000-400000/ul)
Koagulasi
INR : 0,91
Waktu Protombin : 12,6
APTT : 26,9
4
Kimia klinik
SGOT (AST) : 21,54 mU/dl (N: 0-32 mU/dl)
SGPT (ALT) : 26,08 mU/dl (N: 0-33 mU/dl)
Ureum : 26,14mg/dl (N: 20-50 mg/dl)
Creatinin : 1,02 mg/dl (N: 0,5-1,5 mg/dl)
Natrium : 142 mmol/dl (N : 136-155 mmol/dl)
Kalium : 3,50 mmol/dl (N:3,5-5,5 mmol/dl)
Chlorida : 110,30 mmol/dl (N: 95-103 mmol/dl
Rencana Tindakan
Istmolobectomy (imprint)
Rencana Anestesi
Anestesi Umum dengan Endotrakeal Tube Nafas Terkendali
5
Premedikasi : Fentanyl, Midazolam
Induksi : Propofol
Relaksan : Rocuronium
Kesimpulan
Pasien laki-laki 57 tahun, berat badan 67 kg, status fisik ASA II ( hipertensi
terkontrol), diagnosis thyroid neoplasma suggest benignt dd SNNT yang akan
dilakukan tindakan isthmolobectomy (imprint), rencana anastesi umum dengan
endotrakeal tube napas terkendali.
FOTO KLINIS:
Persiapan Pasien
Sebelum Operasi (23 Juli 2018)
Pasien di konsultasikan ke spesialis anestesi bagian bedah
untuk menilai kondisi fisik pasien, apakah pasien dalam
kondisi fisik yang layak untuk dilakukan tindakan operasi.
Setelah mendapatkan persetujuan dari spesialis anestesi,
pasien di periksa 1 hari sebelum operasi (kunjungan pre-
operatif), hasil dari kunjungan pre-operatif ini telah dijabarkan
sebelumnya.
6
dilakukan sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan keluarga
pasien tidak akan mengajukan tuntutan.
Pasien dipuasakan sejak pukul 00.00 WIB tanggal 24 Juli 2018, tujuannya
untuk memastikan bahwa lambung pasien telah kosong sebelum
pembedahan untuk menghindari kemungkinan terjadinya muntah dan
aspirasi isi lambung yang akan membahayakan pasien.
Memakan obat antihipertensi malam valsartan 80mg 1 tablet dan pagi jam
amlodipin 10 mg 1tablet dengan air satu sendok.
Pengosongan kandung kemih pada pagi harinya pada pukul 06.00 WIB.
Pembersihan wajah dan kuku pasien dari kosmetik agar tidak mengganggu
pemeriksaan selama anastesi, misalnya bila ada sianosis. Gigi palsu
dilepaskan agar tidak mengganggu kelancaran proses intubasi dan bila ada
perhiasan sebaiknya diberikan kepada keluarga pasien.
Identifikasi Pasien
Memakai pakaian operasi yang telah disediakan di ruang persiapan.
Pemeriksaan fisik pasien di ruang persiapan : TD=120/80 mmHg, nadi =
97x/menit, suhu=36.50C, RR = 23x/menit
Pendataan kembali identitas pasien di ruang operasi. Anamnesa singkat
kepada keluarga yang meliputi BB, umur, riwayat penyakit, riwayat
alergi, riwayat kebiasaan, dan lainnya.
Pasien masuk kamar operasi dan dibaringkan di meja operasi kemudian
dilakukan pemasangan EKG, manset, infus, dan oksimeter.
Pemeriksaan tanda tanda vital.
Midazolam 5 mg/5cc
Dosis : 0,05-0,1 mg/kgBB 3.35-6,7 mg
Pemberian : 5 mg
8
2. Induksi : Propofol 200 mg/20cc
Dosis : 2-2,5 mg/kgBB 134-167.5 mg
Pemberian : 150 mg
4. Relaksan : Roculax 50 mg/5cc
Dosis : 0,6-1,2 mg/kgBB 40,4 – 80,4 mg
Pemberian : 50 mg
5. Maintenance Isoflurane 1%, N2O, O2
(rumatan) :
Antibiotik : -
Steroid : - Dexametasone 10 mg
Anti emetic selama op : Ondansetron 4 mg
Antifibrinolitik - Transamin 1000 mg
:
Anti emetic post op : Ondansetron 4 mg/12 jam
Analgetik post op : Ketorolac 30 mg/8 jam
Obat emergency : Sulfas Atropin dosis 0,25 mg-5
mg IV
Epinephrine dosis 1 mg atau
0.02 mg/kg larutan 1:10.000
PELAKSANAAN ANESTESI
Di Ruang Operasi
JAM (WIB)
09. 15 Pasien dari ruang tunggu masuk ke
ruang operasi
Pindahkan pasien ke meja operasi
dengan posisi supinasi
Pasang infus pada tangan kanan
9
menggunakan abocath no.18G dengan
cairan RL sejumlah 500 cc
Memasang monitor EKG dan
oksimeter pulse
Mengukur tekanan darah, nadi, saturasi
prainduksi (TD: 120/80 mmHg, Nadi :
97x/m, SPO2 : 99%)
Pemberian obat analgetik fentanyl 200
mcg iv dan midazolam 5 mg iv
(premedikasi).
TD: 120/80 mmHg, Nadi : 97x/m, SPO2 :
99%.
09.20 Induksi dengan propofol 150 mg iv.
Memastikan pasien sudah tidak sadar dengan
cara memeriksa refleks bulu mata, kemudian
diberikan muscle relaksan yaitu roculax 50 mg
iv.
Dilakukan preoksigenasi dengan sungkup
muka menggunakan O2 sebanyak 6 liter/menit,
kalau perlu nafas dibantu dengan menekan
balon nafas secara periodik ± 3 menit.
Setelah relaksasi pasien diintubasi dengan ETT
no.7,5 cuff (+), pack (+), guedel (-), untuk
memastikan ETT terpasang dengan benar
dengarkan suara nafas dengan stetoskop bahwa
paru kanan dan kiri sama dan dinding dada
kanan dan kiri bergerak simetris pada setiap
inspirasi buatan, namun pada saat ini ETT
yang dipasang tidak tepat disebabkan oleh
trakea yang deviasi ke kiri sedikit
TD: 150/90 mmHg, Nadi : 103x/m, SPO2 :
10
99%.
09.30 Preoksigenasi kembali dengan sungkup
menggunakan O2 sebanyak 6L/menit, kalau perlu
nafas dibantu dengan menekan balon nafas
dibantu dengan menekan balon nafas secara
periodik ± 3 menit dan digunakan guedel dengan
ukuran 90 mm. Lepaskan guedel ketika ETT akan
dimasukkan
Masukkan ETT dengan menggunakan mandrin,
namun pemasangan ETT masih tidak tepat
Masukkan dexametasone 10 mg
TD: 180/90 mmHg, Nadi : 103x/m, SPO2 : 99%.
09.35 Preoksigenasi kembali dengan sungkup
menggunakan O2 sebanyak 6L/menit, kalau perlu
nafas dibantu dengan menekan balon nafas
dibantu dengan menekan balon nafas secara
periodik ± 3 menit dan digunakan guedel dengan
ukuran 90 mm. Lepaskan goedel ketika bougi
dimasukkan.
Masukkan ETT dengan menggunakan bougi
terlebih dahulu. untuk memastikan ETT terpasang
dengan benar dengarkan suara nafas dengan
stetoskop bahwa paru kanan dan kiri sama dan
dinding dada kanan dan kiri bergerak simetris
pada setiap inspirasi buatan, setelah berhasil
fiksasi dengan hipafix.
Tutup mata kanan dan kiri pasien dengan plester.
ETT dihubungkan dengan konektor ke sirkuit
nafas alat anestesi, kemudian N2O dibuka 2
liter/menit dan O2 2 liter/menit kemudian
isofluran dibuka 1%.
11
Nafas pasien dikendalikan dengan respirator.
Inspirasi 400 ml dengan frekuensi 12 kali per
menit. (Bila menggunakan respirator setiap
inspirasi (volume tidal) diusahakan kurang lebih
6-8 ml/kg BB dengan frekuensi 12-20x/menit).
Perhatikan apakah gerakan nafas pasien simetris
antara yang kanan dan kiri.
Masukkan Transamin 500 mg
Propofol 50 ml
TD: 200/110 mmHg, Nadi : 109x/m, SPO2 : 99%.
12
(EKG, manset tensimeter, oksimeter)
pasien dibawa ke ruang icu
Monitoring perdarahan
Perdarahan
Kassa basah : 5 x 10 cc = 50 cc
Kassa ½ basah : 5 x 5cc = 25 cc
Suction : 100
Total : 175 cc
Infus RL o/t regio dorsum manus dextra
Pre operasi : RL 500 ml
Durante operasi : RL 500 ml+ RL 500ml + RL 500 ml
Urine output :
Durante operasi : Terpasang kateter (±350 cc)
KETERANGAN TAMBAHAN
- EBV :70 x 67 kg = 4690 cc
- EBL : 10% = 469 cc
20% = 938 cc
30% = 1470 cc
Post Operasi
Di Ruang Pemulihan
Setelah operasi selesai pukul 11.35, sekitar pukul 11.50 pasien dibawa ke ruang
ICU, lalu diberikan oksigen via nasal canul sebesar 2 liter/menit, kemudian
dilakukan penilaian terhadap tingkat kesadaran, pada pasien kesadarannya adalah
13
compos mentis, pasien tampak kesakitan. Dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
ditemukan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 96x/menit, respirasi 20x/menit dan
saturasi O2 100%.
Pasien di observasi di ICU
14
BAB III
PEMBAHASAN TEORI
TEORI KASUS
2. Pernapasan
3. Kardiovaskuler
4. Hati
15
5. Suhu tubuh
Klasifikasi yang digunakan untuk menilai Pasien ini digolongkan dalam ASA 2
kebugaran fisik seseorang berasal dari The karena terdapat riwayat hipertensi
American Society of Anesthesiologists terkontrol
(ASA). Klasifikasi sebagai berikut :
16
BAB IV
KESIMPULAN
17