Selanjutnya
Esai sejatinya bentuk komunikasi gagasan penulis kepada
pembaca, karena itu tidak perlu rumit dan panjang. Esai
bisa dibuat dalam 1 halaman dengan minimal 5 paragraf
atau sampai dengan 2-3 halaman dengan lebih 1500 kata.
Pada esai tidak perlu dimuat lembar pengersahan, kata
pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
atau lampiran seperti halnya tulisan karya ilmiah.
Esai juga tidak perlu dibuat ke dalam bab terpisah seperti,
Bab I Pendahuluan, Bab II Tinjauan Pustaka, Bab III
Metode Penulisan, dan lain sebaginya. Esai tidak
mewajibkan dibuat seperti itu. Sebab, esai merupakan
tulisan dalam satu rangkaian alur pengungkapan gagasan
yang terstruktur. Bagian yang harus ada di sebuah esai
adalah mulai dengan judul, kemudian nama penyusun, dan
identitas penyusun. Setelah itu, langsung sambung di
bawahnya berupa pendahuluan yang di dalamnya
menggambarkan permasalahan (Ingat! Tidak perlu dibuat
ke dalam bab terpisah).
Setelah selesai pendahuluan lanjut buat paragraf baru di
bawahnya. Dari sini mulai isi dituliskan. Jika ada sub judul
tulis dahulu di atasnya sebagai judul pembahasan per
paragrafnya, begitu seterusnya.
Setelah selesai menuliskan isi, tulisan esai akan di tutup
dengan pargraf baru untuk penutup. Penutup berisi tulisan
berupa penegasan gagasan penulis yang disampaikan.
Bagian penutup ini juga menjadi kesimpulan akhir atasi isi
atas keseluruhan pembahasan dalam esai.
1. Pendahuluan
Penggunaan bahasa
Sudah tentu bahasa yang digunakan wajib Bahasa
Indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasaan. Bahasa
yang sesuai dengan kaidah dimaksudkan supaya tidak ada
penafsiran ganda. Kalaupun ada kalimat yang tidak baku
seperti bahasa sehari-hari, daerah, dan bahasa asing kata per
katanya harus di tulis miring. Lebih baiknya lagi
tambahkan keterangan pada bahasa yang tidak baku
tersebut, misal mengunakan tanda kurung.
Daftar Pustaka?
Sebagai bentuk tulisan yang termasuk ke dalam karya tulis
ilmiah popular, daftar pustaka sangatlah perlu. Tetapi, tidak
kaku juga seperti daftar pustaka makalah, skripsi, atau
karya ilmiah murni lainnya.
Dalam esai daftar pustaka biasa ditulis dengan isitilah
Bahan Bacaan. Sebagai contoh : Bahan Bacaan…. (diisi
nama pengarang. tahun terbit. judul buku. kota terbitan
buku: nama penertbit…. Jika bahan bacaan berupa
Koran/majalah, unduh dari internet, dan lainnya wajib diisi
seperti daftar pustaka biasa). Kalimat-kalimat yang
dikutip/dipakai acuan dalam tulisan esai cukup diisi
identitas pendek di akhir kalimat kutipan (nama,
tahun:halaman yang dikutip).
Bahan bacaan penting untuk menandai kutipan-kutipan
penyataan yang digunakan dalam sebuah esai.
Ini Dia Cara Cepat Mudah Membuat untuk Lomba
Pertama, pahami tema lomba. Setelah itu kumpulkan
gagasan yang berkaitan dengan tema. Bisa hal yang pernah
dialami penulis ataupun gagasan baru hasil pencarian.
Kemudian carilah fakta-fakta sebagai penguat gagasan.
Jika gagasan beserta fakta-fakta pendukungnya sudah siap,
jangan dulu mulai menulis. Buatlah terlebih dahulu
kerangka tulisannya. Buat secara urut sesuai dengan urgensi
pokok pembahasannya. Setelah itu, matangkan gagasan
yang sudah ada tersebut. Kaji dan pertimbangkan dahulu,
jika dirasa kurang pas bisa diperbaiki, dihapus, atau
mengubahnya. Hal ini bertujuan untuk membuat konsep
tulisan yang benar-benar baik, selain itu runut dan logis.
Langkah terakhir, yaitu mulai menuliskan gagasan-gagasan
ke dalam sebuah tulisan. Tulisannya tentu harus sesuai
dengan EYD dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Setelah selesai, baca dan amati tulisan secara menyeluruh.
Apakah kaliamatnya sudah pas dan adakah kesalahan
dalam penulisannya? Jika iya segera perbaiki. Sampai tahap
ini tulisan sudah dikatakan tulisan yang sudah siap
dilombakan.