MANADO
M
A
K
A
L
A
H
MEKANIKA TANAH I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih
banyak kesalahan yang terdapat dalamnya.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Pengujian Kuat Geser Tanah,
khususnya di bidang Uji Geser Kipas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini
dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca.
Penulis
A. LATAR BELAKANG
Cabang Ilmu Mekanika Tanah termasuk ilmu yang masih baru, Tapi
penggunaan Mekanika Tanah sudah mulai dilakukan sejak dahulu. Pada
perencanaan jalan dan pelaksanaan Jalan dan Rumah tinggal.
Dalam pengerjaannya, teknik sipil akan selalu berkaitan dengan
tanah, karena tanah merupakan tempat berpijaknya seluruh bangunan sipil.
Maka dari pada itu, diperlukan penelitian terhadap sifat dan kemampuan
tanah itu. Salah satunya dengan dilakukan beberapa pengujian terhadap
tanah, baik dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan.
Dari tahun ke tahun ketersedian lahan untuk pembangunan fasilitas
yang diperlukan manusia semakin terbatas yang mengakibatkan tidak dapat
dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Secara umum tanah
lempung adalah suatu jenis tanah kohesif yang mempunyai sifat yang sangat
kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu kuat geser
rendah dan kompresibilitasnya yang besar. Kuat geser yang rendah
mengakibatkan terbatasnya beban (beban sementara ataupun beban tetap)
yang dapat bekerja di atasnya sedangkan kompresibilitasnya yang besar
mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai.
Berbeda dengan material konstruksi lainnya, kekuatan geser tanah
bukanlah suatu nilai yang tetap. Kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah
untuk memikul beban-beban atau gaya yang dapat menyebabkan
kelongsoran, keruntuhan, gelincir, dan pergeseran tanah. Kemampuan tanah
dalam menahan tegangan yang mengakibatkan pergeseran pada tanah
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
derajat kejenuhan, kandungan mineral yang terdapat pada tanah tersebut dan
juga metode pengujian yang dilakukan. Beberapa metode pengujian
parameter kuat geser tanah ditentukan dengan uji laboratorium terhadap
sampel tanah asli (undisturbed) antara lain :
Su (nyata) = ± Su (lapangan)
Indeks plastisitas
B. ALAT
Beberapa macam alat telah digunakan untuk mengukur tahanan
geser tanah kohesif. Salah satunya adalah uji geser kipas atau geser baling-
baling (vane shear test).
Alat pengujian terdiri dari kipas terbuat dari baja antikarat dengan 4
plat yang saling tegak lurus, terletak pada ujung dari batang/tongkat baja.
Bentuk kipas dapat berubah segi empat atau trapezium. Batang baja dilapisi
dengan pelumas. Panjang dari kipas sama dengan 2 kali lebar pelat. Untuk
kipas berbentuk segiempat, ukuran kipas dapat 15 cm x 7,5 cm dan 10 cm x
5 cm. diameter batang kira-kira 1,25 cm.
Torsi
Batang baja
Kipas baja
π [ d²h + d³
2 6 ]
Dengan :
Su = Cu = Kohesi/ kuat geser undrained,
T = Puntiran pada saat kegagalan
d = lebar seluruh kipas
h = tinggi kipas
Kuat geser biasanya ditentukan pada interval kedalaman yang
dianggap penting.
Uji triaksial kondisi undrained dan uji tekan bebas, telah dilakukan
oleh Arman et. Al (1975). Hasil pengujiannya dapat dilihat di gambar
berikut ini
*contoh pengujian
Metode Pengoperasian
o Dipilih tanah lahan yang akan diukur kuat geser tanah
o Disiapkan alat vane shear
o Dipasang blade pada ujung vane shear
o Diletakkan alat vane shear pada tanah
o Dikalibrasi dengan memutar skala
o Handel dipegang dan ditekan ke arah bawah hingga masuk ke
dalam tanah dengan kecepatan yang konstan pada kedalaman
yang ditentukan (5-10 cm) dengan melihat skala kedalaman
bagian batang
o Handel diputar searah jarum jam hingga ada perlawanan gaya
ditandai dengan skala ikut berputar
o Dilihat skala yang berubah
o Dicatat
o Dicabut dari tanah dengan memutar vane shear searah jarum
jam bila tidak dikhawatirkan cone akan tertinggal di dalam
tanah
o Diulangi dengan langkah yang sama pada titik 2,3,4,5
Hasil Data
Kedalaman Shear Strenght (kPa) Rata –
(cm) Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 rata
10 14 6 14 6 50
18
15 6 2 31 6 35
16
20 8 2 29 4 25
13,6
Rata – rata 7,25 3 19,25 5 28,75
50
Shaer Strenght (kPa)
40 Titik 1
Titik 2
30 Titik 3
Titik 4
20 Titik 5
10
0
10 15 20
Kedalaman (cm)
Pembahasan
Analisa Prosedur
Pada pengukuran kuat geser tanah di lapangan menggunakan vane
shear , hal pertama yang dilakukan adalah penentuan titik-titik
pengukuran. Semakin banyak lokasi atau titik pengukuran pada suatu
lahan maka makin teliti hasil yang akan diperoleh. Dalam praktikum ini
setiap kelompok akan melakukan 1 kali pengukuran pada 5 titik
menggunakan vane shear . Kedalaman vane shear secara otomatis
sudah tertera skala pada bagian batang pengatur kedalaman. Kedalaman
pada praktikum ini adalah sebesar 10, 15, dan 20 cm sebanyak 5 titik.
Setiap titik diukur pada kedalaman 10, 15, dan 20 cm.
Analisa Hasil
Hasil dari kuat geser tanah terbesar adalah terbesar hingga terkecil
terbesar secara berurutan adalah pada titik 5, 3, 1, 4, dan 2 dengan nilai
kuat geser tanah 28,75 kPa, 19,25 kPa, 7,25 kPa, 5 kPa, dan 3 kPa.
Sedangkan rata – rata nilai kuat geser tanah pada kedalaman 10 cm (18
A. KESIMPULAN
Vane Shear merupakan terdiri atas sebuah batang yang pada bagian
ujung bawahnya terdapat 4 (empat) buah sayap/blades, dan bagian ujung
lainnya terdapat alat pencatat berupa spring/pegas yang telah dikalibrasi
untuk memberikan harga kekuatan geser tanah pada kondisi tidak terjadi
pengaliran (undrained shear strength).
*Kesimpulan pengujian
Kuat geser pada kedalaman 10, 15 dan 20 cm terus mengalami
penurunan. Hal ini dikarenakan pada kedalaman 10 cm kadar air lebih
sedikit daripada kedalaman 15 cm, dan kadar air kedalaman 15 cm lebih
sedikit daripada kedalaman 20 cm. Hal ini dikarenakan pada kedalaman
10 cm tanah tersebut lebih dekat dengan paparan sinar matahari
sehingga air yang berada pada pori – pori tanah menguap dan kepadatan
tanah meningkat, kelembaban tanah menurun sehingga nilai kuat geser
semakin besar.
Pada praktikum jenis tanah dapat diklasifikasikan bahwa titik 1, 2,
dan 3 sangat lunak, pada titik 2 lunak dan titik 5 agak kaku.
B. PUSTAKA / SUMBER
1. Wirya, Ardana, Made, D. 2008. Korelasi Kekuatan Geser Undrained
Tanah Lempung Dari Uji Unconfined Compression Dan Uji
Laboratory Vane Shear (Studi Pada Remolded Clay). Vo;.12, No. 2
: hal 131
2. Gadjah mada university press. 2002. Mekanika Tanah 1. Yogyakarta
3. https : // id.scibd.com