Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

TEKNIK SIPIL 2018

M
A
K
A
L
A
H

UJI GESER KIPAS


(VANE SHEAR TEST)

MEKANIKA TANAH I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Meskipun kami menyadari masih
banyak kesalahan yang terdapat dalamnya.

Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat dan
edukasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Pengujian Kuat Geser Tanah,
khususnya di bidang Uji Geser Kipas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini
dapat kami perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Kami juga
yakin bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna dan masih membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca.

Manado, 01 April 2019

Penulis

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 1


DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................1


DAFTAR ISI ............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................3
B. Tujuan Penulisan Makalah ...............................................................4
BAB II ISI
A. Definisi .............................................................................................5
B. Alat ...................................................................................................6
C. Pengujian ..........................................................................................8
Contoh pengujian .............................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................12
B. Pustaka /Sumber .............................................................................12

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 2


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Cabang Ilmu Mekanika Tanah termasuk ilmu yang masih baru, Tapi
penggunaan Mekanika Tanah sudah mulai dilakukan sejak dahulu. Pada
perencanaan jalan dan pelaksanaan Jalan dan Rumah tinggal.
Dalam pengerjaannya, teknik sipil akan selalu berkaitan dengan
tanah, karena tanah merupakan tempat berpijaknya seluruh bangunan sipil.
Maka dari pada itu, diperlukan penelitian terhadap sifat dan kemampuan
tanah itu. Salah satunya dengan dilakukan beberapa pengujian terhadap
tanah, baik dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan.
Dari tahun ke tahun ketersedian lahan untuk pembangunan fasilitas
yang diperlukan manusia semakin terbatas yang mengakibatkan tidak dapat
dihindarinya pembangunan di atas tanah lempung. Secara umum tanah
lempung adalah suatu jenis tanah kohesif yang mempunyai sifat yang sangat
kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu kuat geser
rendah dan kompresibilitasnya yang besar. Kuat geser yang rendah
mengakibatkan terbatasnya beban (beban sementara ataupun beban tetap)
yang dapat bekerja di atasnya sedangkan kompresibilitasnya yang besar
mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai.
Berbeda dengan material konstruksi lainnya, kekuatan geser tanah
bukanlah suatu nilai yang tetap. Kekuatan geser tanah adalah kekuatan tanah
untuk memikul beban-beban atau gaya yang dapat menyebabkan
kelongsoran, keruntuhan, gelincir, dan pergeseran tanah. Kemampuan tanah
dalam menahan tegangan yang mengakibatkan pergeseran pada tanah
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
derajat kejenuhan, kandungan mineral yang terdapat pada tanah tersebut dan
juga metode pengujian yang dilakukan. Beberapa metode pengujian
parameter kuat geser tanah ditentukan dengan uji laboratorium terhadap
sampel tanah asli (undisturbed) antara lain :

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 3


 Uji kuat geser langsung (direct shear test)

 Uji triaksial (triaxial test)

 Uji tekan bebas (unconfined compression test)

 Uji geser kipas (vane shear test)


Pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai Uji Geser Kipas

B. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Dengan membahas isi dari makalah ini diharapkan para pembaca
dan penulis sendiri mampu memahami tentang apa saja yang perlu di
pelajari dalam uji geser kipas pada tanah dan juga agar segala sesuatu dalam
tanah dapat diketahui secara detail. Sekaligus makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Mekanika Tanah I” penulis dalam jurusannya
di bidang teknik sipil.

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 4


BAB II
ISI
A. DEFINISI
Uji Geser Kipas merupakan pengujian Kuat Geser Tanah yang
pengujiannya menggunakan alat yang berupa kipas atau baling-baling.
Uji Geser Kipas dapat digunakan untuk menentukan kuat geser
undrained baik di laboratorium ataupun di lapangan pada lempung jenuh
yang tidak retak-retak. Pengujian ini tidak cocok untuk jenis tanah selain
yang di katakana tadi. Khususnya, pengujian ini sangat cocok untuk
lempung lunak, yang kuat gesernya mungkin berubah oleh pengangan pada
waktu pengambilan contoh benda uji. Hasil pengujian tidak meyakinkan
jika lempung mengandung pasir atau lanau.
Dalam suatu studi yang mendetail telah membuktikan bahwa kuat
geser tanah lempung yang diperoleh dari uji geser kipas di lapangan terlalu
besar. Hal ini disebabkan oleh zona geser yang terjadi saat tanah geser, lebih
besar dari bidang runtuh tanahnya. Perluasan bidang runtuh, tergantung dari
macam dan kohesi tanah. Bjerrum (1972), mengusulkan koreksi kuat geser
dari kuat geser yang diperoleh dari uji geser kipas di lapangan, sebagai
berikut :
Su (nyata) = ± Su (lapangan)
Dengan :
 Su = cu = kohesi tak terdrainasi (koreski undraineid)
 Su (nyata) = kuat geser tak terdrainasi yang digunakan dalam
perancangan
 Su (lapangan) = kuat geser tak terdrainasi yang diperoleh dari uji
geser kipas dilapangan
 ± = factor koreksi yang tergantung dari besarnya indeks plastisitas
dari lempung

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 5


Faktor koreksi dapat dilihat di gambar ini :

Su (nyata) = ± Su (lapangan)

Indeks plastisitas

B. ALAT
Beberapa macam alat telah digunakan untuk mengukur tahanan
geser tanah kohesif. Salah satunya adalah uji geser kipas atau geser baling-
baling (vane shear test).
Alat pengujian terdiri dari kipas terbuat dari baja antikarat dengan 4
plat yang saling tegak lurus, terletak pada ujung dari batang/tongkat baja.
Bentuk kipas dapat berubah segi empat atau trapezium. Batang baja dilapisi
dengan pelumas. Panjang dari kipas sama dengan 2 kali lebar pelat. Untuk
kipas berbentuk segiempat, ukuran kipas dapat 15 cm x 7,5 cm dan 10 cm x
5 cm. diameter batang kira-kira 1,25 cm.
Torsi

Batang baja

Kipas baja

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 6


Pada praktikum ini alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
 Alat
Vane Shear : Sebagai alat untuk mengukur kuat geser tanah
tanah
 Bahan
Lahan/ tanah : Sebagai sampel pengambilan data

Berikut adalah bagian dan fungsi:


1) Handel : Sebagai pegangan
2) Skala : mengetahui kuat geser tanah
3) Blade/ cone : menancapkan ke dalam tanah
4) Batang bawah : menunjukkan kedalaman dengan indikator skala

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 7


C. PENGUJIAN
Kipas dan batangnya di tekankan di dalam tanah lempug di bawah
dasar dari lubang bor pada kedalaman paling sedikit 3 kali diameter lubang
bor. Uji geser kipas juga dapat digunakan pada lempung lunak tanpa lubang
bor, dengan penembusan kipas langsung kedalam tanah. Dalam hal ini
bahan pelindung diperlukan untuk melindugi baling-baling selama proses
penembusan. Putaran dikerjakan berangsur-angsur pada ujung puncak
batangnya dengan peralatan tertentu, sampai lempung tergeser akibat rotasi
dari kipasnya. Kecepatan rotasi harus dalam interval 6º sampai 12º per
menit. Jika diinginkan, hubungan antara tenaga puntiran dan rotasi dapat
dicatat selama pengujian. Untuk bentuk kipas empat persegi panjang, kuat
geser undrained dapat ditentukan dari persamaan :
Su = T

π [ d²h + d³
2 6 ]
Dengan :
 Su = Cu = Kohesi/ kuat geser undrained,
 T = Puntiran pada saat kegagalan
 d = lebar seluruh kipas
 h = tinggi kipas
Kuat geser biasanya ditentukan pada interval kedalaman yang
dianggap penting.

Uji triaksial kondisi undrained dan uji tekan bebas, telah dilakukan
oleh Arman et. Al (1975). Hasil pengujiannya dapat dilihat di gambar
berikut ini

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 8


Di sini dapat dilihat bahwa kuat geser undrained yang diperoleh dai
ujung geser kipas di lapangan lebih besar dari pada kuat geser undrained
yang diperoleh dari penngujian-pengujian yang lain.

*contoh pengujian
 Metode Pengoperasian
o Dipilih tanah lahan yang akan diukur kuat geser tanah
o Disiapkan alat vane shear
o Dipasang blade pada ujung vane shear
o Diletakkan alat vane shear pada tanah
o Dikalibrasi dengan memutar skala
o Handel dipegang dan ditekan ke arah bawah hingga masuk ke
dalam tanah dengan kecepatan yang konstan pada kedalaman
yang ditentukan (5-10 cm) dengan melihat skala kedalaman
bagian batang
o Handel diputar searah jarum jam hingga ada perlawanan gaya
ditandai dengan skala ikut berputar
o Dilihat skala yang berubah
o Dicatat
o Dicabut dari tanah dengan memutar vane shear searah jarum
jam bila tidak dikhawatirkan cone akan tertinggal di dalam
tanah
o Diulangi dengan langkah yang sama pada titik 2,3,4,5

 Hasil Data
Kedalaman Shear Strenght (kPa) Rata –
(cm) Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 rata
10 14 6 14 6 50
18
15 6 2 31 6 35
16
20 8 2 29 4 25
13,6
Rata – rata 7,25 3 19,25 5 28,75

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 9


Hasil Uji Kuat Geser Tanah
60

50
Shaer Strenght (kPa)

40 Titik 1
Titik 2
30 Titik 3
Titik 4
20 Titik 5

10

0
10 15 20
Kedalaman (cm)

 Pembahasan
Analisa Prosedur
Pada pengukuran kuat geser tanah di lapangan menggunakan vane
shear , hal pertama yang dilakukan adalah penentuan titik-titik
pengukuran. Semakin banyak lokasi atau titik pengukuran pada suatu
lahan maka makin teliti hasil yang akan diperoleh. Dalam praktikum ini
setiap kelompok akan melakukan 1 kali pengukuran pada 5 titik
menggunakan vane shear . Kedalaman vane shear secara otomatis
sudah tertera skala pada bagian batang pengatur kedalaman. Kedalaman
pada praktikum ini adalah sebesar 10, 15, dan 20 cm sebanyak 5 titik.
Setiap titik diukur pada kedalaman 10, 15, dan 20 cm.

Analisa Hasil
Hasil dari kuat geser tanah terbesar adalah terbesar hingga terkecil
terbesar secara berurutan adalah pada titik 5, 3, 1, 4, dan 2 dengan nilai
kuat geser tanah 28,75 kPa, 19,25 kPa, 7,25 kPa, 5 kPa, dan 3 kPa.
Sedangkan rata – rata nilai kuat geser tanah pada kedalaman 10 cm (18

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 10


kPa) , 15 cm (16 kPa), dan 20 cm (13,6 kPa). Nilai kuat geser terbesar
pada lokasi tersebut adalah pada kedalaman 10 cm sebesar 18 kPa.
Pada titik 1 nilai kuat geser tanah terbesar adalah pada kedalaman
10 cm dengan 14 kPa, dan terkecil pada kedalaman 15 cm (6 kPa). Pada
titik 2 semakin bertambah kedalaman nilai kuat geser tanah semakin
rendah yakni kedalaman 10 cm (6 kPa), 15(2 kPa), dan 20 (2 kPa). Pada
titik 3 nilai kuat geser tanah terbesar adalah pada kedalaman 20 cm (29
kPa) dan terendah pada kedalaman 10 cm (14 kPa). Pada titik 4 nilai
kuat geser pada kedalaman 10 (6 kPa), 15 (4 kPa), dan 20 (4 kPa). Pada
titik 5 nilai kuat geser tanah pada kedalaman 10 cm (50 kPa), 15 (35
kPa), dan 20 (25kPa). Pada titik 5 nilai kuat geser tanah terus mengalami
penurunan.

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 11


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Vane Shear merupakan terdiri atas sebuah batang yang pada bagian
ujung bawahnya terdapat 4 (empat) buah sayap/blades, dan bagian ujung
lainnya terdapat alat pencatat berupa spring/pegas yang telah dikalibrasi
untuk memberikan harga kekuatan geser tanah pada kondisi tidak terjadi
pengaliran (undrained shear strength).

*Kesimpulan pengujian
Kuat geser pada kedalaman 10, 15 dan 20 cm terus mengalami
penurunan. Hal ini dikarenakan pada kedalaman 10 cm kadar air lebih
sedikit daripada kedalaman 15 cm, dan kadar air kedalaman 15 cm lebih
sedikit daripada kedalaman 20 cm. Hal ini dikarenakan pada kedalaman
10 cm tanah tersebut lebih dekat dengan paparan sinar matahari
sehingga air yang berada pada pori – pori tanah menguap dan kepadatan
tanah meningkat, kelembaban tanah menurun sehingga nilai kuat geser
semakin besar.
Pada praktikum jenis tanah dapat diklasifikasikan bahwa titik 1, 2,
dan 3 sangat lunak, pada titik 2 lunak dan titik 5 agak kaku.

B. PUSTAKA / SUMBER
1. Wirya, Ardana, Made, D. 2008. Korelasi Kekuatan Geser Undrained
Tanah Lempung Dari Uji Unconfined Compression Dan Uji
Laboratory Vane Shear (Studi Pada Remolded Clay). Vo;.12, No. 2
: hal 131
2. Gadjah mada university press. 2002. Mekanika Tanah 1. Yogyakarta
3. https : // id.scibd.com

UJI GESER KIPAS/KELOMPOK 4 SIPIL 18 12

Anda mungkin juga menyukai