KKL Saya
KKL Saya
Bali, 2018
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja
Lapangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan baik dan tepat waktu.
KKL (Kuliah Kerja Lapangan) adalah salah satu mata kuliah semester 6
yang ada di program studi S1 Akuntansi Universistas Negeri Jakarta. Mata kuliah
ini bertujuan dalam memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai bagaimana situasi dan kondisi dunia kerja secara langsung
ii
4. Teman-teman panitia Kuliah Kerja Lapangan yang telah menyumbangkan
waktu, tenaga, dan fikiran untuk kesuksesan kegiatan ini
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN .................................................... 22
A. Deskripsi Kasus.................................................................................................... 22
B. Analisis Kasus ...................................................................................................... 23
BAB IV ............................................................................................................................. 27
PENUTUP .................................................................................................................... 27
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 27
B. Saran ..................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 30
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan adalah mata kuliah dengan bobot 1 sks yang wajib
diambil oleh mahasiswa Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta untuk menyelesaikan studi sarjananya. Kegiatan yang
memperkenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa. Mendapatkan pekerjaan
adalah suatu hal yang sangat sulit. Persaingan yang ketat, lapangan pekerjaan yang
sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dunia kerja. KKL dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat
nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.
Tujuan KKL yang dipilih oleh progran studi akuntansi adalah Pulau Bali,
karena disan terdapat 2 objek tempat yang tepat untuk dikunjungi yaitu PT.
Indonesia Tourism Development Corporation & Universitas Udayana. Kunjungan
ke PT. ITDC di tujukan agar mahasiswa mengetahui bagaimana sistem kerja yang
1
berlaku disana dan juga sistem akuntansi seperti apa yang diterapkan oleh
perusahaan tersebut. Sedangkan kunjungan ke Universitas Udayana di tujukan
untuk melakukan studi banding ke jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis dengan tujuan untuk mengetahui apa saja perbedaan di antara Universitas
Negeri Jakarta dengan Universitas Udayana.
Studi banding ini juga berguna untuk melihat apa saja kelebihan dari
program studi akuntansi UNUD yang tidak ada di program studi akuntansi UNJ.
Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada di program studi akuntansi UNJ agar bisa membuat akuntansi
UNJ menjadi lebih bbaik lagi kedepannya. Setelah kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
selesai, mahasiswa diminta untuk membuat laporan KKL yang merupakan tugas
yang harus dipenuhi dan berisi tentang hasil pengamatan yang telah dilakukan
mahasiswa dalam kunjungan ke PT. ITDC dan Universitas Udayana.
1. Bagi Mahasiswa
2
a. Mahasiswa S1 Akuntansi FE UNJ angkatan 2016 diharapkan dapat
mempelajari komponen-komponen akuntansi pada perusahaan-
perusahaan pariwisata di Indonesia.
b. Mengetahui bagaimana lingkungan atau budaya kerja yang ada di
perusahaan atau instansi untuk bekal nanti setelah lulus.
c. Sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
d. Mendapatkan tambahan materi akuntansi yang dilakukan di obyek
KKL.
2. Bagi Fakultas
a. Untuk menambah wawasan dalam pengelolaan kelembagaan fakultas,
terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada mahasiswa dan
peningkatan kualitas proses belajar mengajar
b. Para dosen diharapkan memperoleh acuan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam kegiatan KKL dan mendapatkan acuan untuk kegiatan
KKL selanjutnya.
3. Bagi Universitas
3
:
Email : info@itdc.co.id
Website : https://www.itdc.co.id
Email : info@unud.ac.id
Website : https://www.unud.ac.id
E. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan
ini adalah:
1. Bagaimana sistem pembayaran pajak air tanah hasil dari SWRO (Sea Water
4
F. Tinjauan Pustaka
Berikut ini merupakan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan rumusan
masalah yang penulis angkat:
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada kas yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009). Pajak adalah pungutan kepada masyarakat
oleh negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat
dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak
mendapat prestasi kembali (kontra prestasi/balas jasa) secara langsung,
yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pembagunan (Siahaan 2010:7) Menurut
Mardiasmo (2009:1), “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) yang langsung dapat
ditujukan dana yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Dari beberapa pendapat menurut para ahli di atas, maka pengertian
pajak menurut penulis adalah kontribusi wajib pajak baik orang pribadi
maupun badan kepada negara yang bersifat memaksa dengan tidak mendapat
imbalan secara langsung dan digunakan untuk kemakmuran masyarakat.
2. Ciri-Ciri Pajak
5
oleh pemerintah daerah berdasarkan Undang-Undang serta aturan
pelaksanaanya.
2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber
daya) dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor
Negara (pemungut pajak/administrasi pajak).
3. Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan
umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi
pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan (kontraprestasi) individual
oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh
para wajib pajak.
5. Berfungsi sebagai budgeter atau mengisi kas Negara/anggaran
Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan Negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/regulatif).
3. Jenis Pajak
6
Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak langsung: pajak yang harus dipikul atau ditanggung
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau
dibebankan kepada orang lain. Pajak harus menjadi beban
wajib pajak yang bersangkutan.
2. Pajak tidak langsung: pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak
ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika suatu kegiatan,
peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya
pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.
b) Menurut Sifat
Pajak dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak subjektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan
keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang
memerhatikan keadaan subjeknya
7
4. Fungsi Pemungutan Pajak
Dari ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak dari berbagai definisi
di atas, terlihat ada dua fungsi pemungutan pajak menurut Resmi (2011:3)
yaitu:
1. Fungsi Budgetair
8
besarnya pajak yang terutang.
9
masyarakat Wajib Pajak.
10
memungkinkan untuk memisahkan seluruh garam dari air lautnya, karena
akan membutuhkan tekanan yang sangat tinggi sekali. Oleh karena itu pada
kenyataanya, untuk mengasilkan air tawar maka air asin atau air laut
dipompa dengan tekanan tinggi ke dalam sutu modul membrane osmosis
balik yang mempunyai dua buah outlet yakni outlet untuk air tawar yang
dihasilkan dan outlet untuk air garam yang telah dipekatkan (reject water).
Di dalam membrane RO tersebut terjadi proses penyaringan dengan
ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada
molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan
terikut ke dalam air buangan (reject water). Oleh karena itu air yang akan
masuk kedalam membran RO harus mempunyai persyaratan tertentu
misalnya kekeruhan harus nol, kadar besi harus < 0,1 mg/l, pH harus
dikontrol agar tidak terjadi pengerakan calsium dan lainnya.
11
parameter yang berhubungan dengan kehadiran jasad renik seperti bakteri
yang bersifat patogen, parasit maupun sebagai sebagai penghasil racun
terutama yang berasal dari limbah domestik dan rumah sakit yang
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan
12
BAB II
13
Misi :
Tujuan :
1. FOKUS PELANGGA
2. INOVASI
3. PROFESIONALISME
4. KERJA TIM
14
Kerjasama sinergis dengan antusiasme yang dapat dipercaya, saling
menghormati dan membantu untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.
5. INTEGRITAS
c. Struktur Organisasi
d. Kegiatan Umum
Kegiatan utama PT. Tourism Development Corporation mencakup kegiatan
pengelolaan terhadap kawasan pariwisata, yang dimana ITDC berkerja sama
dengan investor Karena ITDC merupakan milik pemerintah atau perusahaan
BUMN.
15
pengelolaan terhadap pengeloaan air limbah, penjualan air irigasi dan nursery.
Selain itu, ITDC juga fokus terhadap CSR (Corporate Social Responsibility) yang
dimana tanggung jawab social perusahaan. CSR meliputi koprasi, komunitas dan
komunitas koprasi.
e. Prestasi/Penghargaan
Penghargaan yang di raih dari berdiri hingga sekarang
16
Penghargaan sebagai GOLDEN TROPHY UNTUK KINERJA
KEUANGAN SANGAT BAGUS 2012 – 2016
3. 8TH BUMN AWARDS 2017
12 Oktober, 2017
Penghargaan sebagai PREDIKAT “SANGAT BAGUS” UNTUK
KINERJA KEUANGAN 2016
4. TRI HITA KARANA CSR AWARD 2017
25 November, 2017
5. TRI HITA KARANA AWARDS 2017
25 November, 2017
Penghargaan sebagai SUPER PLATINUM II
6. 5TH BUMN BRANDING & MARKETING AWARD 2017
14 Desember, 2017
Penghargan sebagai CORPORATE MARKETING CATEGORY:
BRONZE WINNER – PRODUCT DEVELOPMENT
7. 5TH BUMN BRANDING & MARKETING AWARD 2017
14 Desember, 2017
Penghargaan sebagai CORPORATE BRANDING CATEGORY:
GOLD WINNER – BRAND IDENTITY
17
2. Universitas Udayana
a. Sejarah Program Studi Akuntansi
Pendidikan Program Studi Akuntansi (PSA) Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana (FE Unud) berdiri pada tahun 1983. Sejak berdiri sampai dengan tahun
1988 PSA berafiliasi dibawah binaan PSA Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga. Dengan usaha yang konsisten dan terus menerus dibawah
kepemimpinan Dekan FE Unud Ibu Dra. Komang Rastini dan melihat realita bahwa
untuk memenuhi kebutuhan akan ahli di bidang akuntansi khususnya di Provinsi
Bali dipandang perlu diselenggarakan program Studi Akuntansi. Akhirnya,
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dirjen Dikti Depdikbud RI) pada
tahun 1989 dengan Nomor: 66/DIKTI/Kep/1989, tanggal 22 Juli 1989 diputuskan
Pembentukan Program Studi Akuntansi padaFakultas Ekonomi Universitas
Udayana.
18
XIII/S1/VI/2010 tanggal 04 Juni 2010. Masa berlaku akreditasi sampai dengan 04
Juni 2015.
Misi :
Motto :
Tujuan :
19
yang bermutu, transparansi, demokratis sesuai dengan perkembangan
ilmu dan praktik akuntansi
Sumber: https://fe.unud.ac.id/akuntansi/?page_id=52
20
d. Kegiatan Umum
e. Prestasi/Penghargaan
Prestasi-prestasi yang diraih mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi
Bisnisn Udayana yaitu :
21
BAB III
A. Deskripsi Kasus
Di zaman dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penciptaan
akan fasilitas yang dibutuhkan perusahaan guna meminimalisir pengeluaran biaya
dan menambah pemasukan, salah satunya dengan menggunakan SWRO (Sea Water
Reverse Osmosis), SWRO digunakan oleh perusahaan untuk mengolah air laut
menjadi air bersih yang layak pakai. Air hasil pengolahan ini bisa jadi daya serap
bagi perusahaan, sehingga kebutuhan akan air bersih menjadi cukup dan tidak
bergantung lagi ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat. Karena
memanfaatkan air sebagai kegiatan usaha, bisa menjadi objek pajak bagi
pemerintah setempat.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak air tanah yang
merupakan pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah oleh orang
pribadi maupun badan yang semata-mata menggunakan air tanah untuk kegiatan
usaha. Objek pajak air tanah adalah pemanfaatan air dan subjeknya adalah orang
pribadi/badan yang melakukan pengambilan/pemanfaatan air tanah untuk
kepentingan usahanya dengan tarif maksimal 20%. Dalam pembayaran pajak air
tanah menggunakan Self Assessment System yaitu pemungutan pajak dimana
proses administrasi perpajakan/retribusi daerah dimana Wajib Pajak diberi
kesempatan untuk melakukan penghitungan sendiri terhadap obyek pajak/retribusi
daerah yang menjadi kewajibannya dan langsung melakukan penyetoran dengan
SSPD (Surat Setoran Pajak Daerah) dan melampirkan SPTPD (Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah).
22
B. Analisis Kasus
SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang dimiliki ITDC merupakan
Fasilitas pengolahan air laut menjadi air bersih dengan kapasitas produksi air bersih
sebanyak 60 meter kubik huingga 120 meter kubik per jam serta berkapasistas
sebesar 3000 meter kubik perhari.
Dengan adanya SWRO kebutuhan air bersih di ITDC dapat disuplai secara
teratur. Pengguna SWRO di ITDC, yakni Hotel ST Regis Bali, Melia Hotel Bali,
The Laguna Resort Spa, dan Bulgary Hotel. Ada pula Blue Point Hotel, Indigo
Hotel, Westin Hotel, Nusa Dua Hotel, Condraad Hotel, PT Consolidate Water Bali,
dan Ritz Carlton Bali Hotel. Tak ketinggalan, Vlub Med Hotel, Sofitel Hotel, dan
Grand Hyatt Hotel.
b. Pendataan
23
1. Menyerahkan formulir pendataan (SPTPD) kepada Wajib Pajak.
2. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendataan (SPTPD)
yang telah di isi oleh wajib pajak atau yang diberi kuasa.
3. Mencatat data pajak daerah dalam kartu data ke dalam daftar SPTPD
(Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) wajib pajak self assessment.
4. Formulir dan daftar SPTPD.
c. Penetapan
1. Setelah wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan
SPTPD dicatat dalam kartu data.
2. Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan hasil
pemeriksaan atau keterangan lain, Dengan cara menghitung jumlah pajak
terutang dan jumlah kredit pajak yang diperhitungkan dalam kartu data.
3. Setelah pembuatan nota perhitungan pajak selesai, selanjutnya
menyerahkan kembali kartu data kepada unit kerja pendataan.
4. Menerbitkan daftar SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDN atas
dasar surat ketetapan pajak daerah tersebut.
5. Surat ketetapan ditandatangani oleh kepalah unit kerja penetapan.
6. Menyerahkan copy daftar surat ketetapan tersebut kepada unit kerja
penagihan,unit kerja perencanaan dan pengendalian operasional.
7. Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT,
SKPDN kemudian wajib pajak menandatangani masing-masing tanda
terima dan mengembalikannya.
d. Penyetoran
Melalui Bendahara Khusus Penerimaan (BKP)
1. BKP menerima setoran disertai SPTPD/SKPD dengan media SSPD
(Surat Setoran Pajak daerah).
2. Setelah SSPD tersebut di cap, aslinya disertai SPTPD/SKPD
dikembalikan ke wajib pajak yang bersangkutan.
24
3. Berdasarkan SSPD yang telah dicap, dicatat dan dijumlahkan dalam buku
pembantu penerimaan sejenis melalui BKP dan selanjutnya dibukukan
dalam buku kas umum.
4. BKP menyetor uang ke kas daerah secara harian yang disertai bukti
setoran Bank.
5. BKP secara periodikal (bulanan) menyiapkan laporan realisasi
penerimaan dan penyetoran uang yang di tandatangani oleh Kepala Dinas
Pendapatan Daerah.
6. Mendistribusikan.
Pihak ITDC menganggap bahwa kualitas air hasil SWRO lebih bagus dari
pada air bawah tanah yang ada di kawasan ITDC , karena untuk mengasilkan air
layak pakai SWRO memompa air laut dengan tekanan tinggi ke dalam sutu modul
membrane osmosis balik yang mempunyai dua buah outlet yakni outlet untuk air
tawar yang dihasilkan dan outlet untuk air garam yang telah dipekatkan . Di
dalam membrane RO (Reverse Osmosis) tersebut terjadi proses penyaringan
dengan ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada
25
molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan terikut
ke dalam air buangan. SWRO itu sendiri merupakan solusi dari masalah air bersih
karena kedepan kebutuhan air menjadi sangat vital.
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia Tourism Development Corporation sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang mengelola dan mengembangkan kegiatan pariwisata di Indonesia.
Pada awalnya bernama Bali Tourism Development Corporation. Saat ini
mempunyai dua wilayah yang dikelola untuk kegiatan pariwisatanya, yaitu Nusa
Dua dan Mandalika. Keberhasilan mengelola pariwisata di Bali menyebabkan
ITDC dipercayai untuk mengelola dan mengembangkan pariwisata Indonesia untuk
kedepannya. SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) digunakan oleh ITDC untuk
mengolah air laut menjadi air bersih yang layak pakai. Air hasil pengolahan ini bisa
jadi daya serap bagi perusahaan, sehingga kebutuhan akan air bersih menjadi cukup
dan tidak bergantung lagi ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat
sehingga kebutuhan air bersih di ITDC dapat disuplai secara teratur, SWOR mampu
mengolah air laut menjadi air bersih dengan kapasitas produksi air bersih sebanyak
60 meter kubik huingga 120 meter kubik per jam serta berkapasistas sebesar 3000
meter kubik perhari. Penggunaan SWRO ini membuat ITDC harus membayar Pajak
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Sistem yang digunakan
untuk membayar Pajak Air Tanah adalah dengan menggunakan Self Assesment
System dimana ITDC menghitung dan membayar sendiri pajaknya. Penggunaan
SWOR sendiri sesuai dengan Tujuan ITDC bagian INOVASI yaitu membuat
kesempurnaan berkelanjutan dengan menciptakan produk terobosan baru dan
layanan untuk menyesuaikan tuntutan bisnis yang dinamis dan memberikan nilai
tambah bagi perusahaan. Kualitas air yang dihasilkan SWOR dianggap lebih bagus
dibandingkan dengan air tanah di kawasan ITDC. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai cara perusahaan dalam
menjaga dan mengembangkan usahanya, diharapkan mahasiswa menjadi lebih
inovatif dan kreatif lagi dalam menghadapi dunia kerja yang penuh akan
persaingan.
27
B. Saran
Penulis sangat mengapresiasi segala hal yang dilakukan oleh panitia KKL
serta pihak yang terlibat didalamnya, karena dengan adanya mereka KKL
Akuntansi 2018 bisa berjalan dengan semestinya, walaupun hambatan akan selalu
ada. Saran saya sebagai penulis untuk kegiatan KKL di tahun-tahun berikutnya
adalah :
28
DAFTAR PUSTAKA
https://baliexpress.jawapos.com/read/2018/02/09/47711/bapenda-sidak-hotel-pengguna-
air-laut-di-badung (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)
Kesit,Bambang Prakosa. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogjakarta: UII Press
Siahaan, P. Marihot. 2010, Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Pajak Pengambilan
Dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah Dan Air Permukaan.
Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 Tentang Jenis Pajak Daerah Yang dipungut
Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah Atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak.
Siahaan, P. Marihot. 2010, Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Area.
29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
Lampiran 1.2 Kunjungan ke ITDC Bali
31