Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Bali, 2018

Raihan Noval Akbar


8335163816

Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kuliah Kerja
Lapangan pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, serta kekuatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan
Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa memulai hingga mengakhiri proses


pembuatan laporan ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, karena banyak
hambatan dan cobaan yang harus dilalui, baik itu dari diri sendiri maupun dari luar.
Penulis menyadari sebagai manusia biasa dalam penulisan ini tidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan akibat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman.
Hanya dengan ketekunan dan kerja keraslah yang menjadi penggerak sang penulis
dalam menyelesaikan segala proses tersebut. Juga karena adanya berbagai bantuan
baik berupa moril dan materil dari berbagai pihak yang telah membantu
memudahkan langkah penulis. Meskipun demikian, penulis telah berusaha
semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

KKL (Kuliah Kerja Lapangan) adalah salah satu mata kuliah semester 6
yang ada di program studi S1 Akuntansi Universistas Negeri Jakarta. Mata kuliah
ini bertujuan dalam memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai bagaimana situasi dan kondisi dunia kerja secara langsung

Selama menyusun dan menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan ini,


penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dr. IGKA Ulupui,Se.,M.Si.,Ak.,CA selaku Kepala Program Studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
2. Muhammad Yusuf,S.E., M.M.selaku dosen pembimbing saya dalam Kuliah
Kerja Lapangan tahun 2018
3. Para dosen Fakultas Ekonomi yang telah mendampingi kami selama
kegiatan

ii
4. Teman-teman panitia Kuliah Kerja Lapangan yang telah menyumbangkan
waktu, tenaga, dan fikiran untuk kesuksesan kegiatan ini

Semoga Allah SWT membalas seluruh kebaikan dengan Ridho-Nya. Akhir


kata, penulis memohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan dan penyajian
laporan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamiin.

Jakarta, 22 Oktober 2018

Penulis

Raihan Noval Akbar

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................vii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan.......................................................... 2
C. Kegunaan Kuliah Kerja Lapangan ......................................................................... 2
D. Tempat Kuliah Kerja Lapangan ............................................................................. 3
E. Perumusan Masalah ................................................................................................ 4
F. Tinjauan Pustaka ..................................................................................................... 5
BAB II............................................................................................................................... 13
TINJAUAN UMUM OBJEK KUNJUNGAN .............................................................. 13
1. PT Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) .................................. 13
a. Sejarah ............................................................................................................... 13
b. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan .................................................................... 13
c. Struktur Organisasi............................................................................................ 15
d. Kegiatan Umum ................................................................................................ 15
e. Prestasi/Penghargaan......................................................................................... 16
2. Universitas Udayana ............................................................................................. 18
a. Sejarah Program Studi Akuntansi ..................................................................... 18
b. Visi, Misi, Motto dan Tujuan ............................................................................ 19
c. Struktur Organisasi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana ............................................................................................. 20
d. Kegiatan Umum ............................................................................................... 21
e. Prestasi/Penghargaan......................................................................................... 21
BAB III ............................................................................................................................. 22

iv
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN .................................................... 22
A. Deskripsi Kasus.................................................................................................... 22
B. Analisis Kasus ...................................................................................................... 23
BAB IV ............................................................................................................................. 27
PENUTUP .................................................................................................................... 27
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 27
B. Saran ..................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 30

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ITDC ........................................................... 15


Gambar 2.2 Struktur organisasi Akuntansi Universitas Undayana................. 20

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Keberangkatan ................................................................................ 29


Lampiran 1.2 Kunjungan ke ITDC Bali ................................................................ 29
Lampiran 1.3 Kunjungan ke Universitas Udayana ............................................... 30

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan adalah mata kuliah dengan bobot 1 sks yang wajib
diambil oleh mahasiswa Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta untuk menyelesaikan studi sarjananya. Kegiatan yang
memperkenalkan dunia kerja kepada para mahasiswa. Mendapatkan pekerjaan
adalah suatu hal yang sangat sulit. Persaingan yang ketat, lapangan pekerjaan yang
sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi penyebab sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Dengan adanya kuliah kerja lapangan, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dunia kerja. KKL dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi mahasiswa dan untuk mendapat
nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan tinggi.

Dengan adanya Kuliah Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa memperoleh


pengetahuan secara garis besar mengenai lingkup kerja dan pembekalan
pengalaman bagi mahasiswa disamping kegiatan-kegiatan yang bersifat
pengetahuan dan teoritis saja. Selain itu, dalam Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa-
mahasiswi diharapkan dapat menganalisa berbagai kasus akuntansi yang terjadi di
dunia kerja, khususnya pada instansi-instansi yang dituju.

Pada Jurusan Akuntansi, penting untuk mengetahui bagaimana sebuah


perusahaan menjalankan kegiatan akuntansinya. Kegiatan akuntansi yang
dilaksanakan tersebut tentunya dilakukan berdasarkan suatu standar yang telah
ditetapkan oleh sebuah Badan Akuntansi Internasional maupun Nasional.

Tujuan KKL yang dipilih oleh progran studi akuntansi adalah Pulau Bali,
karena disan terdapat 2 objek tempat yang tepat untuk dikunjungi yaitu PT.
Indonesia Tourism Development Corporation & Universitas Udayana. Kunjungan
ke PT. ITDC di tujukan agar mahasiswa mengetahui bagaimana sistem kerja yang

1
berlaku disana dan juga sistem akuntansi seperti apa yang diterapkan oleh
perusahaan tersebut. Sedangkan kunjungan ke Universitas Udayana di tujukan
untuk melakukan studi banding ke jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis dengan tujuan untuk mengetahui apa saja perbedaan di antara Universitas
Negeri Jakarta dengan Universitas Udayana.
Studi banding ini juga berguna untuk melihat apa saja kelebihan dari
program studi akuntansi UNUD yang tidak ada di program studi akuntansi UNJ.
Sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang ada di program studi akuntansi UNJ agar bisa membuat akuntansi
UNJ menjadi lebih bbaik lagi kedepannya. Setelah kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
selesai, mahasiswa diminta untuk membuat laporan KKL yang merupakan tugas
yang harus dipenuhi dan berisi tentang hasil pengamatan yang telah dilakukan
mahasiswa dalam kunjungan ke PT. ITDC dan Universitas Udayana.

B. Maksud dan Tujuan Kuliah Kerja Lapangan


Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat disimpulkan bahwa maksud dan
tujuan Kuliah Kerja Lapangan adalah untuk:

1. Memenuhi dan melaksanakan mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan dengan


bobot 1 SKS untuk Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi UNJ.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja akuntansi pada
instansi-instansi di Indonesia.
3. Mengetahui tentang sistem perkuliahan, akademik maupun kemahasiswaan
universitas lain.

C. Kegunaan Kuliah Kerja Lapangan


Kuliah Kerja Lapangan diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi
berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Mahasiswa

2
a. Mahasiswa S1 Akuntansi FE UNJ angkatan 2016 diharapkan dapat
mempelajari komponen-komponen akuntansi pada perusahaan-
perusahaan pariwisata di Indonesia.
b. Mengetahui bagaimana lingkungan atau budaya kerja yang ada di
perusahaan atau instansi untuk bekal nanti setelah lulus.
c. Sarana dalam melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan
pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan.
d. Mendapatkan tambahan materi akuntansi yang dilakukan di obyek
KKL.

2. Bagi Fakultas
a. Untuk menambah wawasan dalam pengelolaan kelembagaan fakultas,
terutama dalam peningkatan kualitas pelayanan kepada mahasiswa dan
peningkatan kualitas proses belajar mengajar
b. Para dosen diharapkan memperoleh acuan untuk menilai ketercapaian
mahasiswa dalam kegiatan KKL dan mendapatkan acuan untuk kegiatan
KKL selanjutnya.

3. Bagi Universitas

Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dapat meningkatkan


kerjasama yang baik antara pihak Universitas dan tempat yang dijadikan objek
KKL.

D. Tempat Kuliah Kerja Lapangan


Kuliah Kerja Lapangan dilaksanakan program studi S1 & D3 Akuntansi
pada tahun 2018, berlangsung selama 4 hari, yaitu pada tanggal 17-20 September
2018, melakukan kunjungan ke 2 tempat di Bali, dengan rincian lokasi sebagai
berikut :

3
:

1. PT.Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), Indonesia Tourism

Development Corporation (ITDC) Nusa Dua Office

Alamat : Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Bali 80363

Telepon Kantor : (0361) 771010

Email : info@itdc.co.id

Website : https://www.itdc.co.id

2. Universitas Udayana (Program Studi Akuntansi)

Alamat : Jl. Raya Kampus UNUD, Bali 80363

Telepon Kantor : +62 (361) 701954, 704845

Fax : +62 (361) 701907

Email : info@unud.ac.id

Website : https://www.unud.ac.id

E. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan
ini adalah:
1. Bagaimana sistem pembayaran pajak air tanah hasil dari SWRO (Sea Water

Reverse Osmosis) di ITDC?

2. Bagaimana implementasi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) terhadap

kualitas air bersih di ITDC?

4
F. Tinjauan Pustaka
Berikut ini merupakan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan rumusan
masalah yang penulis angkat:

1. Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada kas yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009). Pajak adalah pungutan kepada masyarakat
oleh negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat
dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak
mendapat prestasi kembali (kontra prestasi/balas jasa) secara langsung,
yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dalam
penyelenggaraan pemerintah dan pembagunan (Siahaan 2010:7) Menurut
Mardiasmo (2009:1), “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) yang langsung dapat
ditujukan dana yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”.
Dari beberapa pendapat menurut para ahli di atas, maka pengertian
pajak menurut penulis adalah kontribusi wajib pajak baik orang pribadi
maupun badan kepada negara yang bersifat memaksa dengan tidak mendapat
imbalan secara langsung dan digunakan untuk kemakmuran masyarakat.

2. Ciri-Ciri Pajak

Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik pengertian


secara ekonomid (pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke
sektor pemerintah) atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang
dapat dipaksakan) dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat
pada pengertian pajak menurut Mohammad Zain (2008:12) sebagai berikut:

1. Pajak dipungut oleh Negara, baik oleh pemerintah pusat maupun

5
oleh pemerintah daerah berdasarkan Undang-Undang serta aturan
pelaksanaanya.
2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana (sumber
daya) dari sektor swasta (wajib pajak membayar pajak) ke sektor
Negara (pemungut pajak/administrasi pajak).
3. Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan
umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi
pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
4. Tidak dapat ditunjukan adanya imbalan (kontraprestasi) individual
oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh
para wajib pajak.
5. Berfungsi sebagai budgeter atau mengisi kas Negara/anggaran
Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan
penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan Negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/regulatif).

Sedangkan menurut Mardiasmo (2008:1), ciri-ciri pajak sebagai


berikut:

1. Iuran rakyat kepada Negara


2. Berdasarkan Undang-Undang
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara
langsung ditujukan
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni
pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

3. Jenis Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak menurut yang dapat dikelompokkan


menjadi tiga, menurut Siti Resmi (2011:7), yaitu:
a) Menurut Golongan

6
Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak langsung: pajak yang harus dipikul atau ditanggung
sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau
dibebankan kepada orang lain. Pajak harus menjadi beban
wajib pajak yang bersangkutan.
2. Pajak tidak langsung: pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak
ketiga. Pajak tidak langsung terjadi jika suatu kegiatan,
peristiwa, atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya
pajak, misalnya terjadi penyerahan barang atau jasa.
b) Menurut Sifat
Pajak dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Pajak subjektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan
keadaan pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang
memerhatikan keadaan subjeknya

2. Pajak objektif: pajak yang pengenaannya memerhatikan


objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau
peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban
membayar pajak, tanpa memerhatikan keadaan pribadi
subjek pajak (wajib pajak) maupun tempat tinggal.
c) Menurut Lembaga Pemungut
Pajak dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Pajak Negara (pajak pusat): pajak yang dipungut oleh
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah
tangga negara pada umumnya.
2. Pajak Daerah: pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
baik tingkat I (pajak provinsi) maupun daerah tingkat II
(pajak kabupaten/kota) dan digunakan untuk membiayai
rumah tangga daerah masing-masing.

7
4. Fungsi Pemungutan Pajak

Dari ciri-ciri yang melekat pada definisi pajak dari berbagai definisi
di atas, terlihat ada dua fungsi pemungutan pajak menurut Resmi (2011:3)
yaitu:

1. Fungsi Budgetair

Yaitu fungsi pajak sebagai sumber penerimaan pemerintah untuk


membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan.
Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya
memasukkan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Upaya
tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun
intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan
berbagai jenis pajak seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan lain-lain. Yaitu
fungsi pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah di bidang sosial dan ekonomi, serta
mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan.
2. Fungsi Regularend
Yaitu fungsi pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang sosial dan
ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang
keuangan.

5. Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak di Indonesia menggunakan tiga sistem


pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2009:7), ketiga sistem pemungutan
pajak tersebut yaitu:

1) Official Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak


yang memberi wewenang kepada pemerintah untuk menentukan

8
besarnya pajak yang terutang.

2) Self Assessment System merupakan pemungutan pajak yang


memberikan wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada
Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar
dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.

3) Withholding System merupakan sistem pemungutan pajak yang


memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau
memungut besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.

Dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6


Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dan telah
direvisi oleh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, yang berbunyi sebagai
berikut bahwa ciri dan corak tersendiri dari Sistem Pemnugutan Pajak
tersebut adalah:
a. Bahwa pemungutan pajak merupakan perwujudan dari pengabdian
kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan Negara
dan pembangunan nasional.
b. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan pajak, sebagai
pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada anggota
masyarakat Wajib Pajak sendiri, pemerintah, dalam hal ini aparat
perpajakan sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan
pembinaan, penelitian, dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kewajiban perpajakan Wajib Pajak berdasarkan ketentuan yang
digariskan dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.
c. Anggota masyarakat Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk dapat
melaksanakan kegotongroyongan nasional melalui menghitung,
memperhitungkan, dan membayar sendiri pajak yang terutang (self
assessment), sehingga melalui sistem ini pelaksanaan administrasi
perpajkan diharapkan dapat dilaksanakan dengan lebih rapi,
terkendalikan, sederhana dan mudah untuk dipahami oleh anggota

9
masyarakat Wajib Pajak.

6. Pengertian Pajak Air Tanah


Pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau
pemanfaatan air tanah oleh orang pribadi maupun badan yang semata-mata
menggunakan air tanah untuk kegiatan usaha. Objek pajak air tanah adalah
pemanfaatan air dan subjeknya adalah orang pribadi/badan yang melakukan
pengambilan/pemanfaatan air tanah untuk kepentingan usahanya. Tarif
Pajak maksimal 20% (Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009)

7. Pengertian SWRO (Sea Water Reverse Osmosis)


Sea Water Reverse Osmosis atau SWRO adalah suatu metode
penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari
suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu
berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses
tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan
sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran
seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa
dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tetapi tidak bisa
dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-
ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk
hidup dimana molekul pelarut (biasanya air) akan mengalir dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah
membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke
membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau
bagian dari membran sel. Gerakan dari pelarut berlanjut sampai sebuah
konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

8. Proses Penyaringan SWRO


Proses Desalinasi Sistem Revese Osmosis (RO)
Di dalam proses desalinasi air laut dengan sistem osmosis balik (RO), tidak

10
memungkinkan untuk memisahkan seluruh garam dari air lautnya, karena
akan membutuhkan tekanan yang sangat tinggi sekali. Oleh karena itu pada
kenyataanya, untuk mengasilkan air tawar maka air asin atau air laut
dipompa dengan tekanan tinggi ke dalam sutu modul membrane osmosis
balik yang mempunyai dua buah outlet yakni outlet untuk air tawar yang
dihasilkan dan outlet untuk air garam yang telah dipekatkan (reject water).
Di dalam membrane RO tersebut terjadi proses penyaringan dengan
ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada
molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan
terikut ke dalam air buangan (reject water). Oleh karena itu air yang akan
masuk kedalam membran RO harus mempunyai persyaratan tertentu
misalnya kekeruhan harus nol, kadar besi harus < 0,1 mg/l, pH harus
dikontrol agar tidak terjadi pengerakan calsium dan lainnya.

9. Pengertian Kualitas Air


Kualitas air secara biologis ditentukan oleh banyak parameter,
yaitu parameter mikroba pencemar, patogen dan penghasil toksin. Banyak
mikroba yang sering bercampur dengan air khususnya pada air tanah
dangkal. Mikroba yang paling berbahaya adalah mikroba yang berasal dari
tinja yaitu bakteri Coli, mikroba yang datang dari tinja ini tidak baik bagi
kesehatan apabila digunakan untuk kepentingan kehidupan manusia
terutama kebutuhan rumah tangga (Sri Wahyuni, 2012).
Air yang sehat adalah air yang mempengaruhi persyaratan kualitas
air yang mencakup parameter fisika, kimia, dan biologi. Parameter fisika
adalah parameter yang dapat ditetapkan dengan cara pengukuran secara
fisis seperti kekeruhan, bau, lumpur, dan lain-lain. Parameter kimia
merupakan parameter yang dominan yaitu mengukur kondisi air akibat
buangan industri. Parameter yang banyak menciptakan pencemaran dan
bahaya terhadap lingkungan meliputi kimia organik (minyak, lemak,
peptisida hidrokarbon, protein, fenol) dan kimia anorganik (pH, BOD,
COD, nitrat,nitrit, ohosphat, air raksa dll). Parameter Biologi merupakan

11
parameter yang berhubungan dengan kehadiran jasad renik seperti bakteri
yang bersifat patogen, parasit maupun sebagai sebagai penghasil racun
terutama yang berasal dari limbah domestik dan rumah sakit yang
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan

12
BAB II

TINJAUAN UMUM OBJEK KUNJUNGAN

1. PT Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC)


a. Sejarah
Dalam rangka usaha pengembangan Pariwisata Bali, Pemerintah dengan
bantuan UNDP pada tahun 1971 memprakarsai sebuah studi tentang Pariwisata Bali
yang dilaksanakan oleh SCETO, sebuah konsultan dari Perancis. Kawasan
Pariwisata Nusa Dua lahir karena kebutuhan objektif akan kamar yang bermutu,
bagi wisatawan yang diperkirakan akan terus meningkat jumlahnya dari tahun ke
tahun. Salah satu dari rekomendasi studi tersebut, menyarankan agar di Bali
dibangun lebih banyak hotel bertaraf internasional, untuk menampung wisatawan
asing. Pada waktu itu yaitu pada tahun 1975 di Bali, diperkirakan hanya ada 1800
kamar yang dibangun di Kuta dan Sanur, yang bertaraf Internasional, sedangkan
menurut studi sampai tahun 1980 diperlukan sekitar 3800 – 4700 kamar hotel
standard internasional. Pola dasar rencana induk Pariwisata Bali, sebagaimana
direkomendasikan tim SCETO adalah suatu pembangunan ekonomi, dimana taraf
hidup dan kesejahteraan masyarakat ditingkatkan tanpa mengorbankan nilai-nilai
kebudayaan serta struktur sosial kehidupan masyarakat Bali dan lingkungan hidup.
Rekomendasi SCETO direspon Pemerintah Indonesia dengan mendirikan BTDC
yang diberikan hak mengelola kawasan Nusa Dua melalui PP No 27 tahun 1972.

Dengan lebih dari 40 tahun pengalaman dalam menciptakan destinasi wisata


kelas dunia, ITDC saat ini siap untuk melebarkan sayapnya dan membantu
Pemerintah untuk melaksanakan program-program pembangunan pariwisata
nasional dengan menciptakan tujuan wisata baru di Mandalika Lombok dan di
seluruh Indonesia

b. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan


Visi :

“Menjadi pengembang destinasi pariwisata kelas dunia”

13
Misi :

1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang terpilih melalui kerja sama


dengan Pemerintah dan masyarakat
2. Menjadikan brand equity perusahaan sebagai indikator promosi destinasi
pariwisata Indonesia melalui kerja sama dengan institusi internasional.
3. Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di bidang pengelolaan
destinasi.
4. Bersinergi dengan BUMN lain dalam pengembangan destinasi pariwisata.

Tujuan :

ITDC terus memperkuat budaya perusahaan yang berbasis pada nilai-nilai


yang ditanamkan pada aktivitas bervariasi kami untuk mencapai tujuan dan realisasi
dari visi kami, yang terdiri dari:

1. FOKUS PELANGGA

Memberikan pelayanan yang terbaik lebih dari yang diharapkan pelanggan


dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan dalam maupun luar negeri.

2. INOVASI

Membuat kesempurnaan berkelanjutan dengan menciptakan produk


terobosan baru dan layanan untuk menyesuaikan tuntutan bisnis yang
dinamis dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

3. PROFESIONALISME

Bertanggung jawab untuk melakukan tugas dengan kompetisi terbaik dan


komitmen yang tinggi guna mencapai tujuan perusahaan.

4. KERJA TIM

14
Kerjasama sinergis dengan antusiasme yang dapat dipercaya, saling
menghormati dan membantu untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

5. INTEGRITAS

Perilaku jujur, memenuhi komitmen dan bertindak dengan norma, kebijakan


dan kode etik perusahaan.

c. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ITDC


Sumber : PPT ITDC

d. Kegiatan Umum
Kegiatan utama PT. Tourism Development Corporation mencakup kegiatan
pengelolaan terhadap kawasan pariwisata, yang dimana ITDC berkerja sama
dengan investor Karena ITDC merupakan milik pemerintah atau perusahaan
BUMN.

Pertama, pengelolaan terhadap sewa lahan yang terdiri dari kompensasi


minimum, kompensasi prosentasi, kompensasi sekaligus, dan assesstment. Kedua,

15
pengelolaan terhadap pengeloaan air limbah, penjualan air irigasi dan nursery.
Selain itu, ITDC juga fokus terhadap CSR (Corporate Social Responsibility) yang
dimana tanggung jawab social perusahaan. CSR meliputi koprasi, komunitas dan
komunitas koprasi.

e. Prestasi/Penghargaan
Penghargaan yang di raih dari berdiri hingga sekarang

a) Berikut penghargaan yang diraih pada tahun 2016, yaitu:


1. BEST BUMN AWARD 2016
20 Oktober, 2016
2. BUMN Branding AND Marketing Award 2016
23 November, 2016
Penghargaan sebagai THE BEST BRAND REJUVENATION
3. TRI HITA KARANA
1 Desember, 2016
Penghargaan sebagai CSR AWARDS 2016
4. TRI HITA KARANA AWARDS 2016
1 Desember, 2016
Penghargaan sebagai SUPER PLATINUM
5. PENGHARGAAN BIDANG INDUSTRI TAHUN 2016
20 Desember, 2016
Penghargaan sebagai ANUGERAH CINTA KARYA BANGSA

b) Berikut penghargaan yang diraih pada tahun 2017, yaitu:


1. INDONESIA SUSTAINABLE TOURISM AWARD 2017
27 September, 2017
Penghargaan sebagai GREEN PLATINUM/JUARA UMUM
2. 8TH BUMN AWARDS 2017
12 Oktober 2017

16
Penghargaan sebagai GOLDEN TROPHY UNTUK KINERJA
KEUANGAN SANGAT BAGUS 2012 – 2016
3. 8TH BUMN AWARDS 2017
12 Oktober, 2017
Penghargaan sebagai PREDIKAT “SANGAT BAGUS” UNTUK
KINERJA KEUANGAN 2016
4. TRI HITA KARANA CSR AWARD 2017
25 November, 2017
5. TRI HITA KARANA AWARDS 2017
25 November, 2017
Penghargaan sebagai SUPER PLATINUM II
6. 5TH BUMN BRANDING & MARKETING AWARD 2017
14 Desember, 2017
Penghargan sebagai CORPORATE MARKETING CATEGORY:
BRONZE WINNER – PRODUCT DEVELOPMENT
7. 5TH BUMN BRANDING & MARKETING AWARD 2017
14 Desember, 2017
Penghargaan sebagai CORPORATE BRANDING CATEGORY:
GOLD WINNER – BRAND IDENTITY

c) Berikut penghargaan yang diraih pada tahun 2018, yaitu:


1. ASEAN SUSTAINABLE TOURISM AWARD 2018
12 Januari, 2018
Penghargaan sebagai ASEAN INDONESIA BEST URBAN
SUSTAINABLE TOURISM AWARD
2. ANUGERAH MANAJEMEN AWARDS 2018
18 Juli, 2018
Penghargaan sebagai PARIPURNA BUMN MENENGAH

17
2. Universitas Udayana
a. Sejarah Program Studi Akuntansi
Pendidikan Program Studi Akuntansi (PSA) Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana (FE Unud) berdiri pada tahun 1983. Sejak berdiri sampai dengan tahun
1988 PSA berafiliasi dibawah binaan PSA Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga. Dengan usaha yang konsisten dan terus menerus dibawah
kepemimpinan Dekan FE Unud Ibu Dra. Komang Rastini dan melihat realita bahwa
untuk memenuhi kebutuhan akan ahli di bidang akuntansi khususnya di Provinsi
Bali dipandang perlu diselenggarakan program Studi Akuntansi. Akhirnya,
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Dirjen Dikti Depdikbud RI) pada
tahun 1989 dengan Nomor: 66/DIKTI/Kep/1989, tanggal 22 Juli 1989 diputuskan
Pembentukan Program Studi Akuntansi padaFakultas Ekonomi Universitas
Udayana.

Selanjutnya, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dan sesuai


keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0686/U/1991 Pasal 17 ayat
(3) untuk penambahan jurusan ditetapkan oleh Dirjen Dikti Depdikbud RI, maka
Dirjen Dikti Depdikbud RI menerbitkan Surat Keputusan Nomor:
26/Dikti/Kep/1994 tanggal 28 Januari 1994 tentang pembentukan Jurusan
Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Namun, untuk
mendapatkan gelar “Akuntan” lulusan PSA harus mengikuti Ujian Negara
Akuntansi (UNA). PSA secara resmi menjadi Jurusan Akuntansi yang bebas dari
Ujian negara Akuntansi berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud RI
Nomor: 2755/D/T/1995, tanggal 6 Oktober 1995. Izin untuk dapat melaksanakan
operasional/kegiatan Tri dharma perguruan tinggi PSA FE Unud adalah SK izin
Perpanjangan operasional dari Rektor Universitas Udayana dengan nomor:
9458/D/T/KN/2011 tanggal 4 November 2011 yang berlaku sampai dengan 4
November 2015. Saat ini, Program Studi S1 Akuntansi FE Unud mendapatkan
akreditasi “A” berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.005/BAN-PT/Ak-

18
XIII/S1/VI/2010 tanggal 04 Juni 2010. Masa berlaku akreditasi sampai dengan 04
Juni 2015.

PSA akuntansi menetapkan kosentrasi berdasarkan rumpun mata kuliah.


Rumpun mata kuliah adalah akuntansi keuangan, pengauditan, akuntansi
manajemen, akuntansi sektor publik, Sistem Informasi Akuntansi, dan Perpajakan.

b. Visi, Misi, Motto dan Tujuan


Visi :

Terwujudnya Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana yang menghasilkan sumberdaya manusia di bidang akuntansi
yang Unggul, Mandiri, dan Berbudaya di Tingkat Asia Tenggara pada tahun 2020.

Misi :

Meningkatkan kuantitas dankualitaspendidikan, penelitian, dan pengabdian


kepada masyarakat di bidang akuntansi secara efektif, efisien, dan relevan.

Motto :

“MAJU DALAM KEBERSAMAAN”

Tujuan :

1. Menghasilkan lulusan yang handal dalam bidang akuntansi dan mampu


beradaptasi terhadap perubahan global.

2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai


implementasi ilmu akuntansi dengan kuantitas dan kualitas yang
memadai

3. Mewujudkan kehidupan masyarakat akademis yang kondusif,


berkualitas dan mandiri, sesuai dengan sistem manajemen pendidikan

19
yang bermutu, transparansi, demokratis sesuai dengan perkembangan
ilmu dan praktik akuntansi

4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan kuantitas


dan kualitas tridharma perguruan tinggi untuk menemukan,
menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah akuntansi.

c. Struktur Organisasi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Akuntansi UNUD

Sumber: https://fe.unud.ac.id/akuntansi/?page_id=52

1. Ketua Program Studi Akuntansi: Dr. AAGP. Widanaputra, SE., M.Si., Ak


2. Sekretaris Program Studi Akuntansi: Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE., M.Si
3. Koordinator Program Studi Akuntansi S1: Ni Gusti Putu Wirawati, SE.,
M.Si
4. Koordinator Program Studi D3 Perpajakan: I Ketut Jati, SE., M.Si., Ak
5. Koordinator Program Studi D3 Akuntansi: I Made Karya Utama, SE.,
M.Com., Ak

20
d. Kegiatan Umum

Adapun beberapa kegiatan umum yang dilakukan oleh Universitas Udayana


yaitu sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang Ilmu Ekonomi khususnya


Akuntansi yang berorientasi pada kemampuan akademik dan profesional
yang berskala nasional dan internasional.
2. Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Mengadakan konferensi internasional dalam bidang akuntansi dan
keuangan.
4. Mengembangkan kemitraan dengan stakeholders.

e. Prestasi/Penghargaan
Prestasi-prestasi yang diraih mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi
Bisnisn Udayana yaitu :

1. Lolos passing grade untuk Delfie dan Kontemporer


2. Runner Up 2 Jegeg Bagus Udayana
3. Juara 3 Lomba LKTI
4. Juara Umum 1 Dies Natalis Universitas Udayana ke-54

21
BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

A. Deskripsi Kasus
Di zaman dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, penciptaan
akan fasilitas yang dibutuhkan perusahaan guna meminimalisir pengeluaran biaya
dan menambah pemasukan, salah satunya dengan menggunakan SWRO (Sea Water
Reverse Osmosis), SWRO digunakan oleh perusahaan untuk mengolah air laut
menjadi air bersih yang layak pakai. Air hasil pengolahan ini bisa jadi daya serap
bagi perusahaan, sehingga kebutuhan akan air bersih menjadi cukup dan tidak
bergantung lagi ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat. Karena
memanfaatkan air sebagai kegiatan usaha, bisa menjadi objek pajak bagi
pemerintah setempat.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak air tanah yang
merupakan pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah oleh orang
pribadi maupun badan yang semata-mata menggunakan air tanah untuk kegiatan
usaha. Objek pajak air tanah adalah pemanfaatan air dan subjeknya adalah orang
pribadi/badan yang melakukan pengambilan/pemanfaatan air tanah untuk
kepentingan usahanya dengan tarif maksimal 20%. Dalam pembayaran pajak air
tanah menggunakan Self Assessment System yaitu pemungutan pajak dimana
proses administrasi perpajakan/retribusi daerah dimana Wajib Pajak diberi
kesempatan untuk melakukan penghitungan sendiri terhadap obyek pajak/retribusi
daerah yang menjadi kewajibannya dan langsung melakukan penyetoran dengan
SSPD (Surat Setoran Pajak Daerah) dan melampirkan SPTPD (Surat
Pemberitahuan Pajak Daerah).

22
B. Analisis Kasus
SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) yang dimiliki ITDC merupakan
Fasilitas pengolahan air laut menjadi air bersih dengan kapasitas produksi air bersih
sebanyak 60 meter kubik huingga 120 meter kubik per jam serta berkapasistas
sebesar 3000 meter kubik perhari.

Dengan adanya SWRO kebutuhan air bersih di ITDC dapat disuplai secara
teratur. Pengguna SWRO di ITDC, yakni Hotel ST Regis Bali, Melia Hotel Bali,
The Laguna Resort Spa, dan Bulgary Hotel. Ada pula Blue Point Hotel, Indigo
Hotel, Westin Hotel, Nusa Dua Hotel, Condraad Hotel, PT Consolidate Water Bali,
dan Ritz Carlton Bali Hotel. Tak ketinggalan, Vlub Med Hotel, Sofitel Hotel, dan
Grand Hyatt Hotel.

Dengan menggunakan fasilitas SWRO, ITDC yang merupakan Badan


Usaha telah memanfaatkan Air Laut untuk kegiatan usahanya, sehingga ITDC
wajib membayar Pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah. Hasil pengolahan air laut menurut Badan Pendapatan
(Bapenda) termasuk kedalam Pajak Kab/Kota tentang Pajak Air Tanah. Khusus
untuk Pajak Air Tanah dibayar dan dihitung sendiri oleh Wajib Pajak sesuai dengan
PP. Nomor 91 Tahun 2010.

ITDC dalam memabayar Pajak Air Tanah menggunakan Self Assessment


System sehingga proses yang dilakukan oleh ITDC adalah sebagai berikut :
a. Pendaftaran (untuk memperoleh NPWPD)
1. Menyiapkan formulir pendaftaran.
2. Menyerahkan formulir pendaftaran kepada wajib pajak setelah dicatat
dalam daftar formulir pendaftaran.
3. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendaftaran yang telah
di isi oleh wajib pajak dan atau yang diberi kuasa.
4. Formulir/kartu dan daftar.

b. Pendataan

23
1. Menyerahkan formulir pendataan (SPTPD) kepada Wajib Pajak.
2. Menerima dan memeriksa kelengkapan formulir pendataan (SPTPD)
yang telah di isi oleh wajib pajak atau yang diberi kuasa.
3. Mencatat data pajak daerah dalam kartu data ke dalam daftar SPTPD
(Surat Pemberitahuan Pajak Daerah) wajib pajak self assessment.
4. Formulir dan daftar SPTPD.

c. Penetapan
1. Setelah wajib pajak membayar pajak terutang berdasarkan
SPTPD dicatat dalam kartu data.
2. Membuat nota perhitungan pajak atas dasar kartu data dan hasil
pemeriksaan atau keterangan lain, Dengan cara menghitung jumlah pajak
terutang dan jumlah kredit pajak yang diperhitungkan dalam kartu data.
3. Setelah pembuatan nota perhitungan pajak selesai, selanjutnya
menyerahkan kembali kartu data kepada unit kerja pendataan.
4. Menerbitkan daftar SKPDKB,SKPDKBT,SKPDLB,dan SKPDN atas
dasar surat ketetapan pajak daerah tersebut.
5. Surat ketetapan ditandatangani oleh kepalah unit kerja penetapan.
6. Menyerahkan copy daftar surat ketetapan tersebut kepada unit kerja
penagihan,unit kerja perencanaan dan pengendalian operasional.
7. Menyerahkan kepada wajib pajak berupa SKPDKB, SKPDKBT,
SKPDN kemudian wajib pajak menandatangani masing-masing tanda
terima dan mengembalikannya.

d. Penyetoran
Melalui Bendahara Khusus Penerimaan (BKP)
1. BKP menerima setoran disertai SPTPD/SKPD dengan media SSPD
(Surat Setoran Pajak daerah).
2. Setelah SSPD tersebut di cap, aslinya disertai SPTPD/SKPD
dikembalikan ke wajib pajak yang bersangkutan.

24
3. Berdasarkan SSPD yang telah dicap, dicatat dan dijumlahkan dalam buku
pembantu penerimaan sejenis melalui BKP dan selanjutnya dibukukan
dalam buku kas umum.
4. BKP menyetor uang ke kas daerah secara harian yang disertai bukti
setoran Bank.
5. BKP secara periodikal (bulanan) menyiapkan laporan realisasi
penerimaan dan penyetoran uang yang di tandatangani oleh Kepala Dinas
Pendapatan Daerah.
6. Mendistribusikan.

Melalui Kas Daerah


1. Kas daerah menerima uang dari wajib pajak disertai dengan media surat
ketetapan dan media penyetoran SSPD dan bukti setoran Bank.
2. Selanjutnya setelah SSPD ditandatangani dan di cap oleh pejabat kas
daerah, maka lembar pertama dari SSPD dan bukti setoran Bank
diserahkan kembali ke wajib pajak.
3. 2 (Dua) lembar tembusan SSPD diberikan oleh kas daerah ke BKP
Dipenda yang dilampiri bukti setoran Bank.
4. BKP setelah menerima media penyetoran yang di cap oleh kas daerah
dicatat dan dijumlahkan dalam buku pembantu penerimaan sejenis
melalui kas daerah dan selanjutnya dibukukan dalam buku kas umum.
5. BKP secara periodikal (bulanan) membuat laporan realisasi penerimaan
dan penyetoran uang yang ditandatangani oleh Kadipenda.
6. Mendistribusikan.

Pihak ITDC menganggap bahwa kualitas air hasil SWRO lebih bagus dari
pada air bawah tanah yang ada di kawasan ITDC , karena untuk mengasilkan air
layak pakai SWRO memompa air laut dengan tekanan tinggi ke dalam sutu modul
membrane osmosis balik yang mempunyai dua buah outlet yakni outlet untuk air
tawar yang dihasilkan dan outlet untuk air garam yang telah dipekatkan . Di
dalam membrane RO (Reverse Osmosis) tersebut terjadi proses penyaringan
dengan ukuran molekul, yakni partikel yang molekulnya lebih besar dari pada

25
molekul air, misalnya molekul garam dan lainnya, akan terpisah dan akan terikut
ke dalam air buangan. SWRO itu sendiri merupakan solusi dari masalah air bersih
karena kedepan kebutuhan air menjadi sangat vital.

26
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia Tourism Development Corporation sebagai Badan Usaha Milik
Negara yang mengelola dan mengembangkan kegiatan pariwisata di Indonesia.
Pada awalnya bernama Bali Tourism Development Corporation. Saat ini
mempunyai dua wilayah yang dikelola untuk kegiatan pariwisatanya, yaitu Nusa
Dua dan Mandalika. Keberhasilan mengelola pariwisata di Bali menyebabkan
ITDC dipercayai untuk mengelola dan mengembangkan pariwisata Indonesia untuk
kedepannya. SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) digunakan oleh ITDC untuk
mengolah air laut menjadi air bersih yang layak pakai. Air hasil pengolahan ini bisa
jadi daya serap bagi perusahaan, sehingga kebutuhan akan air bersih menjadi cukup
dan tidak bergantung lagi ke PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat
sehingga kebutuhan air bersih di ITDC dapat disuplai secara teratur, SWOR mampu
mengolah air laut menjadi air bersih dengan kapasitas produksi air bersih sebanyak
60 meter kubik huingga 120 meter kubik per jam serta berkapasistas sebesar 3000
meter kubik perhari. Penggunaan SWRO ini membuat ITDC harus membayar Pajak
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Sistem yang digunakan
untuk membayar Pajak Air Tanah adalah dengan menggunakan Self Assesment
System dimana ITDC menghitung dan membayar sendiri pajaknya. Penggunaan
SWOR sendiri sesuai dengan Tujuan ITDC bagian INOVASI yaitu membuat
kesempurnaan berkelanjutan dengan menciptakan produk terobosan baru dan
layanan untuk menyesuaikan tuntutan bisnis yang dinamis dan memberikan nilai
tambah bagi perusahaan. Kualitas air yang dihasilkan SWOR dianggap lebih bagus
dibandingkan dengan air tanah di kawasan ITDC. Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai cara perusahaan dalam
menjaga dan mengembangkan usahanya, diharapkan mahasiswa menjadi lebih
inovatif dan kreatif lagi dalam menghadapi dunia kerja yang penuh akan
persaingan.

27
B. Saran
Penulis sangat mengapresiasi segala hal yang dilakukan oleh panitia KKL
serta pihak yang terlibat didalamnya, karena dengan adanya mereka KKL
Akuntansi 2018 bisa berjalan dengan semestinya, walaupun hambatan akan selalu
ada. Saran saya sebagai penulis untuk kegiatan KKL di tahun-tahun berikutnya
adalah :

1. Larangan merokok bagi mahasiswa yang melaksanakan KKL lebih


dipertegas lagi, bila perlu diberi sanksi yang berat.
2. Lebih cermat lagi dalam memilih agen travel.
3. Perbanyak kunjungan ke intansi atau perusahaan.

28
DAFTAR PUSTAKA

https://baliexpress.jawapos.com/read/2018/02/09/47711/bapenda-sidak-hotel-pengguna-
air-laut-di-badung (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)

http://www.djpk.kemenkeu.go.id/?p=369 (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)

https://www.itdc.co.id/ (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)

http://www.pajak.go.id (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)

https://www.unud.ac.id/ (diakses pada tanggal 20 Oktober 2018)

Kesit,Bambang Prakosa. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Yogjakarta: UII Press

Siahaan, P. Marihot. 2010, Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Pajak Pengambilan
Dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah Dan Air Permukaan.

Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 Tentang Jenis Pajak Daerah Yang dipungut
Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah Atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak.

Siahaan, P. Marihot. 2010, Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Area.

29
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Keberangkatan

30
Lampiran 1.2 Kunjungan ke ITDC Bali

Lampiran 1.3 Kunjungan ke Universitas Udayana

31

Anda mungkin juga menyukai