Dalam proses pembelajaran di sekolah salah satu hal yang terpenting bagi seorang guru
adalah penguasaan terhadap keberagaman karakter siswa dan mengaplikasikannya dalam
pembelajaran. Karakter tersebut meliputi; gender, etnik, usia, kultural, status sosial, dan minat peserta didik. Menguasai karakter siswa berarti menciptakan strategi bagi guru untuk mengelola kelas selama pembelajaran. Kesulitan guru dalam mengelola kelas sering berawal dengan ketidaktahuan guru terhadap berbagai karakter siswa yang berada dalam sebuah kelas. Hal ini akan berdampak pada kegagalan menciptakan pembelajaran efektif dan efisien. Salah satu yang dapat dilakukan oleh guru dalam menyikapi perbedaan tersebut adalah menentukan metode atau strategi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan materi yang akan disampaikan. Misalnya, contoh di pembelajaran bahasa Inggris kelas XI tingkat SMK, dengan waktu tatap muka 135 menit (3 jam jam pembelajaran), kegiatannya harus dibuat bervariasi, minimal lima macam kegiatan dengan perkiraan waktu rata-rata setiap kegiatan 10 dan 15 menit. Ada ceramah (pengantar, penjelasan singkat, simpulan), kegiatan membaca sendiri bagi siswa, menceritakan dengan kalimat sendiri oleh siswa, membuat catatan poin-poin penting, menjelaskan catatan, mengajar teman sebaya, membuat lagu, mengamati objek tertentu dan menyampaikan laporan pengamatan, dan penilaian. Kemudian, siswa yang visual harus mendapatkan kesempatan yang baik untuk menggunakan penglihatnnya dalam belajar (bacaan, gambar, grafik, dan lain-lain). Siswa auditorial harus mendapatkan kesempatan untuk berbicara atau mendengar dalam belajar (mendengarkan cerita, menceritakan kembali, mendengarkan penjelasan atau menjelaskan kepada teman sebaya, diskusi dan laporan lisan, dan lain-lain). Dengan cara ini, maka seluruh siswa akan dapat menyelesaikan tugas dan mencapai hasil sesuai kemampuan.