Indonesia, negara kita ini adalah negara yang kaya akan segalanya, kaya akan sumber daya
alam, kaya akan keragaman suku, bahasa daerah, budaya dan keragaman kuliner. Dan banyak
jenis makanan khas daerah yang telah dikenal masyarakat, misalnya rendang dari Sumatra
Barat, Pempek dari Palembang, Dodol dari Garut, Gudeng dari Jogja, makanan Padang yang
mekain banyak tersebar Rumah Makan Padang, bahkan ada makanan khas Indonesia yang
telah mendunia atau go Internasional seperti Rendang sudah ada di Malaysia, Tempe yang
sudah ada pabriknya di Amerika. Atas dasar itu semua kami ingin memperkenalkan salah
satu kekayaan kuliner Indonesia yakni pasta sambel pecel, atau bumbu kacang yang biasa
dihidangkan dengan nasi dan sayuran rebus ( kulupan ) yang dilengkapi dengan tahu atau
tempe goreng juga peyek atau kerupuk.
Mengapa sambal pecel? Karna sambal pecel ini sebelum disajikan bentuknya adalah pasta
yang bisa disimpan selama 1 (satu) bulan pada suhu ruangan dan lebih lama bila disimpan
dalam lemari es.
Kami juga ingin mengangkat makanan khas Indonesia menjadi makanan berkelas,
melestarikan makanan tradisional yang menarik masyarakat lokal maupun internasional, dan
menciptakan peluang lapangan kerja untuk taraf hidup yang lebih baik
. Ide Bisnis
Banyak produk sambal pecel yang sudah beredar di masyarakat, tetapi hanya sedikit
yang memperhatikan penampilan kemasannya, sehingga terkesan sebagai makanan kelas
murahan. Padahal dari segi rasa, banyak yang menyukai produk tersebut. Karna hal ini lah,
maka kami mempunyai ide bagaimana cara memperbaiki penampilan kemasannya agar
tampil unik, menarik dan mempuyai nilai jual yang lebih tinggi.
Nama “Pasta Lecep” dipilih berdasarkan penilaian dari salah seorang rekan yang
mengistilahkan tentang istilah pasta yang lebih populer untuk sesuatu yang tahan lama dan
cukup dikenal dan memberi kesan premium, sedangkan Lecep adalah istilah bahasa
Malangan yang artinya Pecel.
Penilaian tersebut berdasarkan atas cita rasa yang berbeda dengan produk sejenis yang
sudah beredar di pasaran, tidak terkesan asal-asalan, tetapi komposisi bahannya
diperhitungkan dengan matang serta semua bahan yang diracik memberikan cita rasa
tersendiri.
1
PEMBAHASAN
I. Struktur Organisasi
Pemilik
keuangan
produksi marketing
dan akunting
Untuk saat ini pemilik masih berperan sebagai marketing, keuangan dan akunting,
pengadaan karna masih dalam perintisan.
Visi
Misi
Melakukan inovasi resep dengan komposisi yang pas untuk memenuhi selera
masyarakat luas dengan tetap menjaga kualitas bahan baku maupun produk.
Menciptakan lapangan kerja baru dan menjalin kerjasama usaha dengan berbagai
pihak dalam rangka memperluas jaringan pemasaran.
2
II. Manajemen
III. Legalitas
Ada beberapa hal yang melatar belakangi munculnya ide usaha ini, yaitu :
Produk :
1. Banyak jenis makanan khas daerah yang kurang dikenal masyarakat.
2. Mengangkat makanan rakyat menjadi makanan berkelas.
3. Melestarikan makanan tradisional untuk menarik masyarakat lokal, maupun
manca negara.
4. Menciptakan lapangan kerja untuk penghidupan yang lebih baik.
5. Menyajikan makanan tradisional khas Indonesia yang praktis.
Dalam sebuah usaha produksi sambal pecel khas Blitar yang diolah secara baik,
tampa meninggalkan kealamian dan cita rasanya. Dan menggunakan bahan alami
pilihan asal Indonesia yang dikemas secara kekinian untuk dipasarkan kepada
konsumen.
3
Dengan bahan – bahan sebagai berikut :
Teknik Produksi
Untuk masa perintisan saat ini proses produksi masih dilakukan secara manual
dan mandiri.
4
Analisa Pasar
Price
Produk yang berkualitas dengan harga yang tak seberapa mahal dan dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat nmun tidak merugikan bagi produsen.
1. Saran pasar yang utama adalah untuk semua kalangan masyarakat, agar semua
kalangan masyrakat dapat menikmati sambal pecel dengan praktis dan
terjangkau. Baik keluarga, anak kos maupun yang lainnya.
2. Mendistribusikan produk dengan bekerjasama dengan pedagang sayur
(mlijo/etek), bekerja sama dengan toko oleh – oleh yang tersebar di penjuru
kota, bekerja samaa dengan toko makanan, dan diusakan bekerja sama dengan
ritel.
3. Penentuan harga, harga akan sedikit diatas harga sambal lokalan tanpa merek
namun tidak begitu jauh.
4. Produk akan dikemas dalam kemasan 100 gram dengan harga Rp 4.000 dan
250 gram dengan harga 9.000
Promotion
Menggunakan cara tradisional untuk wilayah sekitar tempat produsen yaitu dengan
mengantar produk langsung kepada penjual.
Memanfaatkan e commerce melalui media sosial
Mengajukan MoU atau kerjasama dengan toko oleh – oleh dan ritel
Place
Tempat produksi sementara di Malang
5
Inovasi produk dan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menitipkan produk di warung, tukang sayur, toko oleh – oleh
dan ritel.
6
Anggaran dan Proyeksi Keuangan
Perlengkapan
1. Plastik kemasan Rp 75.000/ gulung
2. Paper bag Rp 500/biji
3. Label merk Rp 250.000/rim
7
Contoh Anggaran Biaya satu kali produksi
Produksi dibuat sesuai pesanan atau berkala seminggu sekali atau dua minggu sekali
karna penjualan tidak habis seketika dalam satu hari atau sesuai pesanan.
8
Evaluasi
9
KESIMPULAN
1. Untuk memulai usaha selain ketrampilan dan modal, calon pengusaha harus memiliki
kemauan dan pandai melihat peluang serta berinivasi terus menerus dalam proses
produksinya untuk mempertahankan keberadaan produknya tersebut agar mampu
bertahan dan bersaing di pasar.
2. Pengusaha harus telaten dan rajin berinovasi terhadap hal – hal baru namun tetap
mempertahankan ciri khas produknya dan konsisten terhadap ciri khas, kualitas dan
harga produknya.
3. Pengusaha juga harus pandai melihat peluang pasar dan bekerjasama dengan pihak –
pihak yang kompeten untuk memperluas jangkauan pasar.
4. Pengusaha juga harus melegalkan produknya, serta mengikuti aturan dan
perkembangan dunia usaha.
10
Lampiran
Kemasan tradisional
11