Disintegrasi Sosial
Disintegrasi Sosial
Pergolakan masyarakat bisa terjadi karena ketidakadilan, kebijakan politik, masalah etnis
maupun agama dan lain sebagainya. Pergolakan daerah yang terjadi di Indonesia karena
konsekuensi dari masyarakat Indonesia yang plural/majemuk.
b. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan gerakan massal yang sifatnya langsung dan terbuka yang
digunakan untuk memperjuangkan kepentingan umum.Pada era reformasi sudah sering kita
menjumpai yang namanya demonstrasi. biasanya demonstrasi dilakukan secara lisan maupun
tulisan.
Hal ini disebabkan karena perubahan drastis ketatanegaraan yang membuat perilaku
masyarakat juga berubah. Pada masa orde baru, rakyat tidak dapat menyampaikan seluruh
aspirasi karena gaya demonstasi ditindak keras.
c. Kriminalitas
Kriminalitas merupakan pelanggaran yang melanggar norma hukum. Pelaku
kriminalitas dapat di hukum/diancam sanksi pidana. ilmu yang digunakan dan di pelajari
tentang kejahatan dan tidak kriminal disebut kriminologi.
Zaman sekarang tindak kriminalitas tidak hanya sekedar yang terjadi dijalan atau
secara fisik seperti pencurian, pencopetan, perampokan dan lain-lain. Di zaman yang sudah
maju ini tidak kriminalitas terjadi juga di dunia teknologi atau didunia maya, contohnya
dengan cara penipuan berhadiah.
d. Kenakalan Remaja
Merupakan perbuatan yang dilakukan oleh remaja yang merupakan tindakan
kejahatan jika dilakukan oleh orang dewasa.
Berikut adalah tanda anak nakal:
1. Siswa yang nakalnya berlebihan, bandel dan susah diatur.
2. Cabul kepada teman dan menonton dan melihat sesuatu yang bersifat porno.
3. Sering bolos sekolah dengan alasan yang tidak jelas.
4. Suka ngebut dijalan yang diluar batas.
5. Minum minuman beralkohol/minuman keras, memakai narkoba/obat terlarang, nge-lem,
dan lain sebagainya.
e. Aksi Protes
Aksi protes Merupakan tindakan berupa tuntutan individu atau kelompok untuk
memperjuangkan kepentingan.
4. Penanggulangan disintegrasi
Berikut ini adalah cara atau kebijakan yang dapat diterapkan untuk menanggulangi
disintegrasi yaitu:
1. Menjaga, membangun serta menciptakan kondisi komitmen dan kesadaran untuk bersatu.
2. Membangaun kelembagaan untuk mempersatukan bangsa dengan berdasarkan norma yang
ada dimasyarakat.
3. Merumuskan kebijakan dan regulasi konkret, tegas dan tepat untuk keadilan semua pihak
dan wilayah.
4. Perlunya kepemimpinan yang arif dan efektif.