Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Menurut (Komite Nasional Kebijakan Governance) KNKG (2006), prinsip-prinsip


umum GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
keadilan sangatlah penting untuk mencapai keberlanjutan perusahaan yang disertai dengan
mengenali ketertarikan para stakeholder. Prinsip-prinsip tersebut adalah
1. Transparancy
Transparancy dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi, baik dalam proses
pengambilan keputusan maupun dalam mengungkapkan informasi material dan relevan
mengenai perusahaan. Perusahaan haruslah menyediakan informasi yang relevan serta
mudah diakses dan dipahami oleh stakeholders dengan cara mengambil inisiatif dengan
tidak hanya mengungkapkan masalah yang berhubungan dengan undang-undang, tetapi
juga informasi lain yang dianggap perlu bagi shareholders, kreditur, dan stakeholders
untuk membuat suatu keputusan.
Keterbukaan informasi dari perusahaan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi stakeholders dalam pengambilan keputusan. Penerapan dan
pengelolaan good corporate governance merupakan sebuah konsep yang menekankan
pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar, akurat, dan
tepat waktu. GCG menunjukkan juga kewajiban perusahaan untuk mengugkapkan
(disclosure) semua informasi kinerja keuangan maupun non-keuangan perusahaan secara
akurat, tepat waktu, dan transparan. Oleh karena itu, baik perusahaan publik maupun
tertutup harus memandang GCG bukan sebagai aksesori, melainkan sebagai upaya
peningkatan kinerja dan nilai perusahaan. (Sedarmayanti, 2012).
2. Accountability
Accountability adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban organ
perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Perusahaan harus
dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Maka dari itu,
perusahaan harus dikelola dengan cara yang benar dan terukur, serta sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan shareholders dan
stakeholders. Akuntabilitas merupakan prasyarat untuk mencapai kinerja perusahaan yang
berkelanjutan
3. Responsibility
Responsibility (pertanggungjawaban perusahaan) adalah kesesuaian (kepatuhan) di dalam
pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan
perundangan yang berlaku. Perusahaan harus mematuhi peraturan undang-undang dan
melaksanakan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan lingkungan dengan tujuan
untuk menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang dan untuk diakui sebagai warga
perusahaan yang baik atau Good Corporate Citizen.
4. Independency, atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dalam
memperlancar pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, perusahaan harus dikelola secara
independen dengan keseimbangan kekuasaan yang tepat, sehingga tidak ada organ
perusahaan yang akan mendominasi organ lainnya dan tidak ada intervensi dari pihak lain.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran) yaitu pelakuan adil dan setara di dalam memenuhi
hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus
selalu mempertimbangkan kepentingan shareholders dan stakeholders lainnya
berdasarkan prinsip keadilan.

Berdasarkan berbagai definisi GCG, dapat diketahui ada lima macam tujuan utama
Good Corporate Governance yaitu:
1. melindungi hak dan kepentingan pemegang saham,
2. melindungi hak dan kepentingan para anggota the stakeholders nonpemegang saham,
3. meningkatkan nilai perusahaan dan para pemegang saham,
4. meningkatkan effisiensi dan efektifitas kerja Dewan Pengurus atau Board of Directors dan
manajemen perusahaan, dan
5. meningkatkan mutu hubungan Board of Directorss dengan manajemen senior perusahaan.

Penerapan prinsip-prinsip GCG dapat menciptakan suasana kondusif bagi kelancaran


pengelolaan bisnis perusahaan, termasuk meningkatkan daya saing. GCG menjadi salah satu
daya tarik investor dan para kreditor untuk mau meminjamkan dananya kepada perusahaan.
Walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa setiap perusahaan yang menerapkan prinsip-
prinsip GCG akan terhindar dari kesalahan dan kegagalan, karena perbedaan faktor-faktor
intern dan ekstern perusahaan, yakni prinsip-prinsip GCG dapat diterapkan secara berhasil di
suatu perusahaan belum tentu dapat berhasil jika diterapkan di perusahaan lain. Penerapan
prinsip-prinsip GCG pada tiap negara dipengaruhi dua faktor utama, yaitu : faktor intern dan
ekstern perusahaan. Faktor intern meliputi struktur kepemilikan perusahaan, sedangkan faktor
ekstern antara lain adalah budaya lokal, peranan serta kebijakan pemerintah dalam kehidupan
ekonomi dan bisnis serta perkembangan pasar modal pada masing-masing negara.
Good corporate governance memiliki nilai-nilai positif untuk menjaga konsistensi serta
profesionalisme perusahaan dalam melakukan berbagai macam tindakan menuju kearah
kinerja yang lebih baik. Jika diterapkan secara baik dan benar oleh suatu perusahaan maka akan
membawa perusahaan tersebut ke arah kemajuan dan apabila perusahaan tidak mau bekerja
dengan menerapkan prinsip GCG maka berbagai potensi negatif akan berkembang dan
selanjutnya dapat mempengaruhi etika kerja dari sumber daya perusahaan.
Sebagian besar perusahaan yang tidak stabil, disebabkan oleh sikap dan cara
pengelolaan yang tidak menerapkan nilai-nilai GCG secara tepat sehingga untuk menjaga agar
perusahaan tetap stabil, maka semua kekuatan sumber daya perusahaan secara keseluruhan dan
utuh harus mampu menjaga efektivitas, efisiensi dan produktivitas dari asset–liability–equity
perusahaan, termasuk cash flow dan profit perusahaan dalam keseimbangan yang tepat dengan
cara-cara pengelolaan yang patuh pada penerapan prinsip-prinsip GCG. Ketika perusahaan
mengalami kegagalan dalam bekerja dengan menerapkan prinsip GCG, maka sistem
pengendalian perusahaan sulit mengukur semua resiko secara baik, sistem keuangan
perusahaan akan menjadi tidak konsisten, para pelanggan beserta stakeholders lainnya akan
mempertanyakan etika dan moral pelayanan, serta ada beberapa hal lain yang dapat
menyebabkan perusahaan berada dalam pengaruh potensi negatif dan semuanya akan
mempengaruhi daya saing, cash flow, sumber daya manusia, produksi serta jasa perusahaan,
sehingga tidak dapat berjalan dengan baik atau diambang kehancuran.
Peranan penerapan GCG sangat penting untuk meningkatkan daya saing perusahaan
dalam kompetisi pasar global yang semakin kuat pengaruhnya. Melalui penerapan GCG
perusahaan akan mempunyai kemampuan dan kekuatan dalam menciptakan pertumbuhan
maupun perkembangan bisnis sesuai target yang telah direncanakan. Peranan GCG selain dapat
membuat perusahaan menjadi kuat dan kokoh juga dapat melakukan semua kewajiban-
kewajibannya kepada para pemegang saham maupun stake holders melalui sistem dan kultur
atau budaya korporasi yang terkait dengan etika dan moral serta nilai-nilai penerapan prinsip-
prinsip GCG.

DAFTAR PUSTAKA
Owa, Maria Fransiska, dan Santo. “Pentingnya Prinsip Good Corporate Governace Dalam
Pengelolaan Perusahaan Daerah” hal 39-41
Emirzon, Joni. “Regulatory Driven Dalam Implementasi Prinsip-Prinsip Good Corporate
Governance Pada Perusahaan Di Indonesia” Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya
Vol. 4, No 8. Desember 2006, hal 95
Wahyubroto,Antonius Manggala, dan Ronny H. Mustamu. “Implementasi Prinsip-Prinsip
Good Corporate Governance Pada Perusahaan di Kota Gresik” AGORA Vol. 5, No. 3.
2017.

Anda mungkin juga menyukai