Oleh :
KELOMPOK 4
Hambalia (181050701002)
Salam (181050701006)
A. LATAR BELAKANG
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 19 tahun2005
tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa kurikulumpada jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan oleh setiap satuanpendidikan. Pemerintah
tidak lagi menetapkan kurikulum secara nasionalseperti pada periode sebelumnya.Satuan
pendidikan harus mengembangkansendiri kurikulum sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan serta potensipeserta didik, masyarakat, dan lingkungannya.Berbagai Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional yang berkaitan dengan StandarNasional Pendidikan merupakan
acuan dan pedoman dalam mengembangkan,melaksanakan, mengevaluasi keterlaksanaannya,
dan menindak lanjuti hasil evaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
B. PEMBAHASAN
1. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai
kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
2. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran.
3. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
4. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara
satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan
upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan
satuan pendidikan, dan orang tua.
3. Prinsip Penetapan KKM
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal adalah:
1. Tingkat kompleksitas,
Kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas
tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah
kondisi sebagai berikut:
a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkanpada
peserta didik
b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yangbervariasi;
c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yangdiajarkan;
d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;
e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada
masing-masing sekolah.
a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk
proses pembelajaran;
b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholderssekolah.
D. SARAN.
Saran- Saran
1. Guru atau calon harus memiliki kompentensi dalam menyusun, menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimum ( KKM ) pada satuan tingkat pendidikan dengan
memperhatian INDIKATOR setiap mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa,
memperhatikan hal unsur unsur pada penyusunan KKM.
2. Guru mengikuti program PPG untuk meningkatkan kopetensi guru serta kampuan
dalam menyusun, menetapkan perangkat penilain salah satuanyaa adalah KKM.
3. Bagi calon guru agar mempersiakan diri serta belajar menjadi Guru yang
professional.
E. PENUTUP
Demikian makalah yang kami sampaikan dengan tema “KRITERIA
pembahasan makalah ini kami sampaikan mohon maaf dan terimah kasih:
DAFTAR PUSTAKA
Mehrens, W.A, and Lehmann, I.J, (1991). Measurement and Evaluation inEducation and
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasidan Tata
Menengah.
Fokus Media.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 tahun 2006 tentang RincianTugas Unit
Bacon.
Media.
LAMPIRAN LAMPIRAN
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
Intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1+2+3
𝑋 100 = 66,7
9
Contoh : KKM pada mata pelajaran Matematika
kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
minimal secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Hal-hal yang harus