BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Kehamilan, Persalinan, Nifas, Neonatus dan Keluarga Berencana
2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan yaitu
triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke7 sampai 9 bulan. (Sarwono
Prawirohardjo, 2009)
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. (Husin, 2014: 55)
sel telur dengan sel mani (sperma) yang disebut pembuahan atau fertilisasi
2. Proses Kehamilan
Setiap bulan saat ovulasi, seorang perempuan akan mengeluarkan 1 atau 2
sel telur (ovum) dari idnung telur (ovarium) yang ditangkap oleh umbai – umbai
(fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Dalam keadaan normal, pembuahan
terjadi di tuba fallopi umumnya didaerah ampula tuba. Dalam beberapa jam
setelah embuahan mulailah pembelahan zigot yang terjadi selama 3 hari sampai
8
9
getar tuba menuju ruang rahim yang kemudian melekat pada mukosa rahim dan
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira – kira 6 – 7 hari untuk menyuplai
darah dan zat zat makanan bagi janin, dipersiapkan uri (plasenta) (Amru Sofian,
2011). Setelah implantasi, sel – sel trofoblas yang tertanam didalam endometrium
maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi
dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin.
3. Proses Perubahan Fisik dan Psikologis pada Ibu Hamil Trimester III
1). Perubahan Fisik pada Ibu Hamil Trimester III
a. Perubahan Sistem Endokrin
yang dihasilkan oleh trofoblas sejak hari ke-7 setelah terjadinya fertilisasi.
tetap dalam keadaan tenang. Dalam kondisi normal, produksi hCG mencapai
(Husin, 2014:32)
Produksi progesteron yang tidak adekuat oleh korpus luteum atau kenaikan
9
10
goodle dan hepar. Pada trimester akhir kehamilan, bagian terendah janin akan
2014: 41)
c. Perubahan Sistem Kardiovaskular
Perubahan pada fungsi jantung mulai tampak selama 8 minggu pertama
dan progesterone dari kedua korpus luteum dan plasenta dan terbentuknya
hari berkebalikan dengan pola pada wanita hamil. Ibu hamil mengumpulkan
10
11
cairan (air dan natrium) selama siang hari dalam bentuk oedema dependen
(oedema pada kaki) akibat tekanan uterus pada pembuluh darah panggul dan
vena kava inerior kemudian mengekskresi cairan tersebut pada malam hari
melalui kedua ginjal ketika berbaring terutama pada posisi lateral kiri. (Husin,
2014: 47)
g. Perubahan Sistem Pencernaan
Dalam keadaan hamil, esterogen menyebabkan peningkatan aliran
darah ke mulut sehingga gusi menjadi rapuh dan dapat menimbulkan gingivitis.
peningkatan reabsorbsi air dari kolon disebabkan oleh transit makanan yang
lebih lambat melalui usus halus. Hal ini menyebabkan peningkatan terjadinya
yang tumbuh pesat, ibu hamil mengalami perubahan metabolisme yang besar
perubahan. Dalam hal ini terjadi lordosis yang disebabkan oleh pembesaran
11
12
Penggelapan warna terjadi pada aerola, linea nigra (garis tipis hasil pigmentasi
kulit pada garis tengah abdomen mulai simfisis pubis hingga ke umbilicus),
striae
sar berlebihan, biasanya terjadi pada bokong dan paha bagian atas, kloasma
(perubahan warna kecoklatan dan tidak merata pada daerah dahi, pipi dan
leher). Sebagian besar perubahan pigmentasi akan berkurang dan hilang setelah
pada periode ini ibu merasa tidak sabar menuggu kelahiran bayinya dan
terkadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu – waktu. Hal
trimester III ini hasrat seksual ibu menurun lagi, hal ini Karena abdomennya
yang semakin membesar dan perasaan tidak nyaman lainnya seperti mudah
(Walyani, 2015)
1. Pengertian Persalinan
12
13
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput kauban keluar
dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap.
dari dalam uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologi yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik
1) Teori Peregangan
Uterus dalam kehamilan, mempunyai batas keregangan tertentu. Dalam usia
13
14
sehingga rahim lebih sensitif terhadap oksitosin akibatnya otot rahim mulai
berkontraksi.
3) Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisi posterior. Perubahan keseimbangan
dapat dimulai.
4) Teori Prostaglandin
Prostaglandin dianggap dapat memicu persalinan. Konsentrasi prostaglandin
pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi pada otot rahim sehingga hasil
konsepsi dikeluarkan
5) Teori Hipothalamus – Pituitari dan Glandula Suprarenalis
Hipotalamus menghasilkan oksitosin sehingga memicu terjadinya kontraksi dan
persalinan
2.1.3 Konsep Dasar Nifas
1. Pengertian Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
sebelum hamil). Akan tetapi seluruh otot genetalia baru pulih kembali seperti
14
15
sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Masa ini merupakan periode kritis
baik bagi ibu maupun bayinya maka perlu diperhatikan (Nurjasmi, E., dkk.
2016).
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
2. Proses Nifas
1) Puerperium dini
Yaitu masa kepulihan yakni saat-saat ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
2) Puerperium intermedial
Yaitu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genital, kira-kira 6-8 minggu
3) Remote puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui
vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan
15
16
42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat
sampai usia 4 minggu. Lahirnya biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu. Berat
lahirnya yaitu 2500 gram sampai 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung
menangis, dan tidak ada kelainan konginetal (cacat bawaan) yang berat (Marmi,
2012).
Masa Neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)
menimbang berat badan, dan mengukur panjang badan, lingkar kepala dan
lingkar dada, melakukan pengkajian usia gestasi bayi dalam empat jam pertama
Karakteristik pada periode ini yaitu denyut nadi berlangsung cepat dan irama
tidak teratur, frekuensi pernafasan mencapai 80 kali per menit dan pada
beberapa bayi baru lahir ada pernafasan cuping hidung, ekspirasi mendengkur
dan adanya retraksi.Tidak ada bising usus dan bayi tidak berkemih.Bayi
menangis kuat. Pada periode ini, mata bayi terbuka lebih lama, sehingga
merupakan waktu yang tepat untuk memulai proses perlekatan, karena bayi
dalam 2-4 jam.Karakteristik pada fase ini adalah frekuensi pernafasan dan
16
17
denyut jantung menurun kembali ke nilai dasar, warna kulit cenderung stabil,
nadi berkisar 120-160 kali per menit, frekuensi pernafasan berkisar 30-60 kali
ini.Refleks menghisap bayi sangat kuat dan bayi sangat aktif. (Wafi, 2010).
5) Periode Pasca Transisional
Pada saat bayi telah melewati periode transisi, bayi dipindah ke ruang bayi
normal atau rawat gabung bersama ibunya.Asuhan bayi baru lahir normal
ini dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen dan upaya ini dapat
jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk kontrasepsi atau
adalah mencegah sperma laki-laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi)
atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan
17
18
upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan
2015)
2. Macam – Macam Metode Kontrasepsi
1) Metode Amenorhe Laktasi (MAL)
a. Pengertian
Metode amenorhe laktasi (MAL) merupakan kontrasepsi yang
lainnya.
MAL dapat dipakai sebagai kontasepsi bila :
1) Menyusui secar penuh (full breast feeding) lebih efektif bila pemberian
> 8 x sehari
2) Belum haid
3) Umur bayi kurang dari 6 bulan
Efektif sampai 6 bulan
Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya
b. Yang dapat menggunakan MAL
Ibu yang menyusui secara eksklusif, bayinya berumur kurag dari 6 bulan
menghindari senggama pada masa subur ibu (ketika ibu tersebut dapat
kehamilan.
b. Macam KBA
Metode Lendir Serviks atau lebih dikenal sebagai Metode Ovulasi Billings
(MOB) atau metode dua hari mukosa serviks dan Metode Simtotermal
18
19
adalah yang paing efektif. Cara yang kurang efektif misalnya Sistem
Kalender atau PAnjang Berkala dan metode Suhu Basal yang sudah tidak
diajarkan lagi oleh pengajar KBA. Hal ini disebabkan karena kegagalan
yang cukup tinggi (>20%) dan waktu pantang yang lebih lama. Di Indonesia
metode lain
7) Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain
8) Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap
siklus haid
9) Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat,
19
20
3) Senggama Terputus
a. Pengertian
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana
mencapai ajakulasi.
b. Cara Kerja
Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga sperma tidak
masuk ke dalam vagina sehingga tidak ada pertemuan antara sperma dan
termasuk HIV/AIDS.
b. Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks yang
serviks.
c. Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk
20
21
b. Efek samping
1) Amenore
2) Mual, pusing dan muntah
3) Perdarahan pervaginam/spotting
6) Kontrasepsi Progestin
1. Suntikan
a. Pengertian
Kontrasepsi suntik progestin yang umum digunakan adalah Depo
21
22
siklus hormon luteal (LH) dan folikel stimulating hormon (FSH), inhibisi
dan supressi ovulasi (hanya terjadi pada 50% dari keseluruhan pengguna).
Dengan penggunaan yang benar, efektifitas kontrasepsi pil
mencapai 5%.
b. Efek Samping
1) Gangguan frekuensi dan lamanya haid.
2) Sefalgia
3. Implant
a. Pengertian
Implan mengandung hormon progestin. Progestin ditempatkan
didalam kapsul implan satu atau dua batang yang dipasang pada lapisan
saja dapat dipastikan klien tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan
haid, implan dapat diberikan, asal dapat dipastikan klien tidak hamil.
22
23
e) Bila pasca persalinan > 6 minggu dan telah mendapat haid, maka
7 hari.
c. Efek samping
1) Amenore.
2) Ekspulsi.
3) Perdarahan pervaginam/spotting.
4) Infeksi pada daerah insersi.
5) Berat badan naik/turun
7) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
a. Pengetian
Menurut Nurjasmi (2016) AKDR merupakan salah satu metode
jangka panjang yang cukup efektif karena hanya terjadi kurang dari 1
setelah plasenta lahir hingga 48 jam post partum. Perdarahan haid yang lebih
lama serta nyeri dibawah perut merupakan efek samping utama dalam waktu
8) Kontrasepsi Mantab
a. Tubektomi
Tubektomi adalah tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
23
24
saluran telur wanita yang dilakukan dengan cara diikat, dipotong ataupun
dibakar.
b. Vasektomi
Vasektomi adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat saluran
azoospermia.
24