Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita memanjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan
rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penyusunan laporan dengan judul “ Pengaruh
Kadar Garam pada Pembuatan Es Putar” dapat terselesaikan dengan lancar. Laporan
ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran kimia kelas XII IPA-3.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada guru mata pelajaran kimia yang
telah membimbing serta mengarahkan dalam proses penyusunan laporan ini. Serta
teman-teman XII IPA-3 yang telah membantu dan berbagi pengalaman selama
Selebihnya dalam laporan ini akan dibahas mengenai Es Putar sebagai salah
satu aplikasi atau pemanfaatan sifat koligatif larutan mulai dari alat dan bahan, cara
Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, untuk itu kami
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................... iii
A. JUDUL KEGIATAN ................................................................. iv
B. TUJUAN .................................................................................... iv
C. DASAR TEORI ......................................................................... iv
D. ALAT DAN BAHAN ................................................................ vi
E. LANGKAH KERJA .................................................................. vi
F. HASIL KERJA DAN PEMBAHASAN ................................... vii
G. KESIMPULAN ......................................................................... vii
iii
A. Judul kegiatan
“Pengaruh Kadar Garam Pada Pembuatan Es Putar”
B. Tujuan
Mengetahui aplikasi sifat koligatif larutan pada proses pembuatan es krim.
C. Dasar Teori
A. Sifat Koligatif Larutan
Larutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat. Adanya
interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan
sifat fisis dari komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu
sifat yang diakibatkan oleh adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut
adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, dan tidak
dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.
Hukum Ralout merupakan dasar bagi empat sifat larutan encer yang
disebut sifat koligatif (dari bahasa lain colligare, yang berarti “megumpul
bersama”) sebab sifat-sifat itu tergantung pada efek kolektif jumlah partikel
terlarut, bukannya pada sifat partikel yang terlibat. Keempat sifat itu ialah:
1. Penurunan tekanan uap larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih.
3. Penurunan titik beku.
4. Gejala tekanan osmotik.
iv
Dimana:
∆Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
n = jumlah mol zat pelarut
p = massa zat pelarut
Titik beku larutan merupakan titik beku pelarut murni dikurangi dengan
penurunan titik bekunya atauTf = Tf o - ∆Tf.
v
padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara
keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair
dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses pendinginan
berlangsung, larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair,
sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan
dengan fasa padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa
cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potensial kimia pelarut dalam fasa
padat tidak terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan
untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi
lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab mengapa
adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk
mencari penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut:
∆Tf = Kf . m . i
Keterangan:
∆Tf = penuruna titik beku
∆ m = molalilatis larutan
Kf = tetapan konstanta titik beku larutan
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas
apabila larutan yang ditanyakan adalah larutan elektrolit.
Bahan :
1. Oreo
2. Susu cair coklat (ULTRAMILK)
3. Es batu
4. Garam kasar atau garam curai
E. Langkah kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Memasukkan susu cair kedalam kaleng secukupnya (lebih baik di tuangkan
sedikit demi sedikit, agar cepat membeku)
3. Masukkan es batu yang telah di hancurkan kasar dan ukur suhunya dengan
menggunakan termometer. Setelah itu ditambahkan dengan garam curai ke
vi
dalam baskom. Kemudian aduk es batu dan garam hingga tercampur rata dan
ukur kembali suhunya.
4. Berikutnya, letakan kaleng berisi susu cair pada tengah baskom agar
dinginnya merata.
5. Putar kaleng yang berisi susu cair (sebaiknya memutar kaleng dengan pelan
agar es krim tidak terlalu keras)
6. Setelah beberapa saat masukan oreo ke dalam kaleng tersebut dan tutup
kembali
7. Putar terus kaleng sampai membeku, apabila sudah membeku tuangkan es
krim kedalam wadah
G. Kesimpulan
Es putar dapat dibuat dengan proses yang sederhana, yaitu memutar dan
menggoyangkan wadah berisi larutan (adonan) es krim yang didinginkan dengan
bongkahan es batu di sekelilingnya dan menaburkan sejumlah garam. Garam
sangat berperan penting pada tahap pengerasan atau pembekuan es krim. Di
dalam proses pengerasan atau pembekuan es putar tersebut terjadi reaksi kimia
antara garam dan air serta perpindahan kalor antara adonan es krim, larutan
garam, dan es batu. Reaksi kimia dan perpindahan kalor tersebut muncul pada
waktu yang singkat apabila pada saat memutar dan menggoyangkan wadah es
krim dilakulan dengan kecepatan yang tinggi.
Ada keterkaitan antara es putar dengan sifat koligatif larutan. Pada saat
penaburan garam, temperatur normal es batu atau lelehan es mengalami
penurunan. Besarnya penurunan bergantung pada kadar garam yang
ditambahkan. Makin banyaknya kadar garam yang ditambahkan pada es, makin
vii
besar pula penurunan suhu yang terjadi dan sebaliknya. Di samping itu, sifat
koligatif larutan elektrolit selalu lebih besar daripada sifat koligatif larutan non
elektrolit. Zat terlarut yang ditambahkan pada es batu adalah garam (NaCl) yang
merupakan senyawa elektrolit biner. Dengan demikian, penurunan suhu yang
terjadi pada pembuatan es putar ini relatif besar.
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zar terlarut disebut
penurunan titik beku (∆Tf) .penuruna titik beku larutan sebanding dengan hasil
kali molalitas larutan dengan tetapan penutrunan titik beku pelarut (Kf),
dinyatakan dengan persamaan:
viii
DAFTAR PUSTAKA
ix