Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP
1.1 Simpulan
Adapun simpulan yang dapat diambil dari laporan kasus diatasyaitu sebagai
berikut.
1. PPOK sebagai gabungan penyakit saluran napas kecil dan destruksi parenkim
yang bersifat progresif dengan gejala yang hampir mirip seperti bronkitis
kronis, emfisema, asma, bronkiektasis, dan bronkiolitis (Soeroto dan
Suryadinata, 2014). Permasalahan yang kerap kali ditemui pada penderita
PPOK adalah sesak napas, dyspenu, batuk hingga akumulasi sekret (Yatun et
al., 2016). Untuk menanganinya, intervensi yang dapat diberikan seperti
terapi nebulizer, infrared, postural drainage, breathing exercise, dan latihan
relaksasi. Salah satu intervensi dengan aplikasi evidance based practice yang
dapat diterapkan pada penderita PPOK adalah teknik breathing exercises :
pursed lips breathing.
2. Asuhan keperawatan pada pasien PPOK sesuai kasus kelolaan ditemukan
masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas diatasi dengan
intervensi sesuai NANDA NIC dan NOC dan diaplikasikan dengan desain
inovatif teknik breathing exercises : pursed lips breathing. Sedangkan untuk
masalah keperawatan intoleransi aktivitas diatasi dengan mengidentifikasi
aktivitas yang mampu dilakukan. Sehingga pasien dapat tetap melakukan
aktivitas secara bertahap.

1.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari laporan kasus diatasyaitu sebagai berikut.
1. Laporan kasus diatas bisa menjadi bahan intervensi baru dalam asuhan
keperawatan yaitu penurunan frekuensi pernapasan dan peningkatan SaO2
dengan menggunakan teknik breathing exercises : pursed lips breathing.
2. Teknik breathing exercises : pursed lips breathing hendaknya diterapkan di
ruangan untuk membantu pasien mengatasi masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan napas.
3. Inovasi intervensi keperawatan lainnya hendaknya ditingkatkan untuk
membantu mengatasi masalah keperawatan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai