Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tetanus, intoksikasi infeksi sistem saraf oleh Clostridium tetani merupakan

penyakit kuno-setua dengan peradaban manusia. Saat ini, bertanggung jawab

untuk 1,2 juta kematian di negara berkembang.4

Kekakuan otot dan kejang tetanus disebabkan oleh toksin tetanus

(tetanospasmin), yang diproduksi oleh Clostridium tetani, basil anaerob, yang

spora bertahan hidup di dalam tanah dan menyebabkan infeksi dengan

mencemari luka4. Insiden global tetanus telah diperkirakan sekitar satu juta kasus

per tahun4,5. Tingkat mortalitas dari tetanus sangat bervariasi di seluruh dunia,

tergantung pada akses terhadap layanan kesehatan, dan mendekati 100% tanpa

adanya perawatan medis.6,7

Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang

dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik

dan berat.1

Tetanus ini biasanya akut dan menimbulkan paralitik spastik yang disebabkan

tetanospasmin. Tetanospasmin merupakan neurotoksin yang diproduksi oleh

Clostridium tetani.1

1
Tetanus disebut juga dengan “Seven day disease”. Dan pada tahun 1890,

diketemukan toksin seperti strichnine, kemudian dikenal dengan tetanospasmin,

yang diisolasi dari tanah anaerob yang mengandung bakteri. Imunisasi dengan

mengaktifkan derifat tersebut menghasilkan pencegahan dari tetanus.1

Spora Clostridium tetani biasanya masuk kedalam tubuh melalui luka pada kulit

oleh karena terpotong, tertusuk ataupun luka bakar serta infeksi tali pusat.1,2,3

Anda mungkin juga menyukai