Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU DAN TEKNOLOGI BAHAN

Disusun Oleh :

Ilham Muhammad Habibi (5113415042)

TEKNIK SIPIL S1
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktikum Pembuatan Beton

Laporan ini sebagai perwujudan hasil dari praktik pembuatan beton.


Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang terkait dalam praktik dan penyusunan laporan ini.
Penyusun mengharapkan agar laporan ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca tentang cara pembuatan beton yang sesuai dengan mutu yang
direncanakan.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan sehingga
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan ini.

Semarang, 29 Desember 2015

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 5

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 5


1.2. Pelaksanaan Kegiatan ........................................................................... 5
1.3. Tujuan .................................................................................................. 6
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 7

1.Hasil Pemeriksaan Beton ................................................................................... 7

1.1 Pemeriksaan Berat Volume Agragat Halus dan Agregat Kasar..........7

1.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir.........................................................9

1.3 Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil....................................................11

1.4 Pemerikaan Berat Jenis Pasir...............................................................12

1.5 Pemeriksaan Berat Jenis Kerikil..........................................................14

1.6 Pemeriksaan Analisa Gradasi Pasir.....................................................16

1.7 Pemeriksaan Analisa Gradasi Kerikil..................................................20

1.8 Uji Los Angles.....................................................................................22

1.9 Pemeriksaan Gradasi Campuran..........................................................24

2. Pembuatan Beton...............................................................................................26

2.1 Praktikum 1..........................................................................................26

2.2 Praktikum 2..........................................................................................29

2.3 Praktikum 3..........................................................................................32

BAB III PENUTUP................................................................................................34

3.1 Kesimpulan......................................................................................................35

3
3.2 Saran................................................................................................................35

3.3 Lampiran .......................................................................................................36

1. Pemeriksaan Berat Volume Agragat Halus ................................................37

2. Pemeriksaan Berat Volume Agragat Kasar ................................................38

3. Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir ...............................................................38

4. Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil ...........................................................38

5. Pemerikaan Berat Jenis Pasir .....................................................................38

6. Pemerikaan Berat Jenis Kerikil ..................................................................39

7. Pemeriksaan Analisa Gradasi Pasir ............................................................39

8. Pemeriksaan Analisa Gradasi Kerikil .........................................................39

9. Uji Los Angeles .........................................................................................39

10. Pemeriksaan Gradasi Campuran ...............................................................39

11. Praktikum Pembuatan Beton .....................................................................40

12. Uji Slump ..................................................................................................42

13. Uji Kuat Tekan ..........................................................................................42

14. Anggota Kelompok 4 ................................................................................46

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya dunia ketekniksipilan, menuntut


mahasiswa teknik sipil untuk menghasilkan karya yang kreatif dan
inovatif. Hal ini mendorong mahasiswa untuk mendalami ilmu bidang
teknik sipil. Bukan hanya teori, tetapi juga praktek dan penerapan dari
ilmu tersebut.

Laporan ini memuat mengenai hasil praktikum ilmu Teknologi


Beton yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Dosen Pengajar.

Dalam perencanaan komposisi pada suatu struktur beton, perlu


adanya standar tertentu untuk menentukan kelayakan bahan material yang
digunakan. Hal ini di karenakan, untuk menciptakan sebuah beton dengan
kualitas baik juga diperlukan kualitas bahan material yang baik pula.

Kualitas bahan yang baik dapat diperoleh dengan melakukan


pengujian terlebih dahulu terhadap bahan-bahan material yang dibutuhkan,
yang pada akhirnya dari hasil praktikum ini mahasiswa mendapatkan ilmu
yang lebih banyak untuk merencanakan beton dengan nilai yang ekonomis
serta mutu yang lebih baik terkait dengan teori yang ada.
1.2 Pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan “Praktikum Teknologi Beton” ini meliputi berbagai jenis


kegiatan yang harus dilaksanakan, antara lain :
1. Pemeriksaan kadar air dalam agregat (pasir dan kerikil)
2. Pemeriksaan kandungan lumpur dalam pasir dan kerikil
3. Pemeriksaan berat jenis agregat dan penyerapan air dalam agregat
4. Pemeriksaan berat isi agregat dan semen
5. Pemeriksaan gradasi pasir dan kerikil

5
6. Perencanaan campuran beton (mix design)
7. Pencampuran beton
8. Pengujian slump
9. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur beton

1.3 Tujuan

Tujuan dari pelaksaan Praktikum Ilmu Teknologi Beton ini adalah :

1. Sebagai penerapan teori yang telah diberikan oleh dosen pengajar.


2. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu memahami segala prosedur
yang harus dilaksanakan dalam perencanaan dan pembuatan beton.
3. Agar mahasiswa mampu merencanakan dan membuat beton sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang telah diberikan terkait dengan teori
yang ada.

6
BAB II
PEMBAHASAN

1. HASIL PEMERIKSAAN BAHAN

1.1 Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus Dan Agregat Kasar


Tanggal : 24 September 2015

Tempat : Laboratorium Mekanika Teknik

Tujuan : Untuk mendapatkan berat volume (bobot lepas dan


bobot padat) dari pasir dan kerikil.

 Bahan yang digunakan :


- Pasir
- Kerikil
 Alat-alat yang digunakan :
- Container (tabung berbentuk silinder)
- Timbangan digital
- Tongkat pemadat
 Cara kerja :
1. Siapkan pasir dan kerikil dalam nampan yang terpisah
2. Oven keduanya dengan suhu 1200 selama 24 jam
3. Timbang berat container kosong
4. Masukkan pasir kedalam container lalu timbang kembali
5. Untuk kerikil, lakukan dengan langkah yang sama.
6. Ada dua hasil yang didapat dalam pengujian berat volume, yaitu bobot
isi lepas dan bobot isi padat. Bobot isi lepas , pasir dan kerikil
langsung di timbang tanpa dipadatkan terlebih dahulu. Sedangkan
untuk bobot isi padat, keduanya harus dipadatkan dengan cara
ditumbuk-tumbuk dengan tongkat pemadat.
 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dari pengujian ini.

7
Tabel bobot agregat

A. Bobot Isi Lepas Hasil


No Cawan Pasir Kerikil

1 Berat container kosong


500 500,5
(A) gram

2 Volume container (B)


210 200
cm3

3 Berat Container +
806,5 775,5
sampel (C) gram

4 Bobot isi lepas (C-A)/B


1,46 1,38
gram/cm3

Rata-rata

A. Bobot Isi padat Hasil


No Cawan Pasir Kerikil
1 Berat container
500,5 500,5
kosong (A)
gram
2 Volume
200 200
container (B)
cm3
3 Berat
841 771
Container +
sampel (C)
gram
4 Bobot isi padat
1,70 1,35
(C-A)/B
gram/cm3

8
Rata-rata (gram/cm3)

 Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan terlihat bahwa pengujian
berat volume dengan cara dipadatkan memberikan hasil yang lebih
besar dibandingkan dengan cara di lepas (tanpa dipadatkan) . Hal ini
disebabkan karena pada cara pemadatan, pori-pori agregat terisi penuh
akibat proses pemadatan dengan tongkat penumbuk. Banyaknya
butiran-butiran yang mengisi pori-pori tersebut akan dipengaruhi oleh
gradasi butiran, bentuk permukaan dan bentuk butiran. Adapun berat
isi lepas pasir yang diperoleh adalah 1,46 gr/cm3. Berat isi padat
pasir yang diperoleh adalah 1,70 gr/cm3 . Sedangkan Berat isi lepas
kerikil adalah 1,38 gr/cm3. Dan berat isi padat kerikil adalah 1,35
gr/cm3

1.2 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir


Tanggal : 24 September 2015

Tempat : Laboratorium Mekanika Teknik

Tujuan : Untuk mengetahui kandungan lumpur dalam pasir, dimana


kandungan lumpur yang lebih dari 5% akan menyebabkan
mutu beton berkurang.

 Bahan yang digunakan :


- Pasir
- Air
 Alat-alat yang digunakan :
- Nampan (tempat untuk menaruh pasir)
- Timbangan digital
- Oven
 Cara kerja :
1. Timbang cawan kosong
2. Masukkan pasir kering kedalam cawan lalu timbang kembali

9
3. Cuci pasir hingga air yang keluar menjadi jernih
4. Timbang kembali pasir yang sudah di cuci
5. Oven dengan suhu 1010 selama 24 jam
6. Timbang kembali pasir yang sudah dioven.

 Hasil
Berikut hasil yang didapat dari pemeriksaan kadar lumpur pasir

No Uraian Hasil
1 No cawan 1 2
2 Berat pasir kering sebelum
870,5 492,5
di cuci (A) gram

3 Berat pasir kering setelah


846 481,5
dicuci (B) gram

4 Kadar Lumpur ( (A) – (B) /


2,81 2,23
(A) ) x 100%

Kadar lumpur rata-rata


2,52

 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kandungan lumpur percobaan
1 sebesar 2,81 % dan percobaan 2 sebesar 2,23 % Sedangkan syarat
pasir untuk campuran beton yaitu memiliki kandungan lumpur
maksimum sebesar < 5% Jadi, pasir tersebut memenuhi syarat sebagai
rancangan campuran beton.

1.3 Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil

10
Tanggal : 24 September 2015

Tempat : Laboratorium Mekanika Teknik

Tujuan : Untuk mengetahui kandungan lumpur dalam kerikil,


dimana kandungan lumpur yang lebih dari 1% akan
menyebabkan mutu beton berkurang.

 Bahan yang digunakan :


- Kerikil
- Air
 Alat-alat yang digunakan :
- Nampan (tempat untuk menaruh kerikil)
- Timbangan digital
- Oven
 Cara kerja :
1. Timbang nampan kosong
2. Masukkan keriki kering kedalam nampan lalu timbang kembali
3. Cuci kerikil hingga air yang keluar menjadi jernih
4. Timbang kembali kerikil yang sudah di cuci
5. Oven dengan suhu 1010 selama 24 jam
6. Timbang kembali kerikil yang sudah dioven.
 Hasil
Berikut hasil yang didapat dari pemeriksaan kadar lumpur kerikil

No Uraian Hasil
1 No cawan 1
2 Berat kerikil kering sebelum di
732,5
cuci (A) gram

3 Berat kerikil kering setelah dicuci


726,5
(B) gram

11
4 Kadar Lumpur ( (A) – (B) / (A) )
0,82
x 100%

Kadar lumpur rata-rata 0,82

 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh kandungan lumpur rata-rata
sebesar 0,82 sedangkan syarat untuk campuran beton , kerikil
memiliki kandungan lumpur maksimum < 1% Jadi, kerikil tersebut
memenuhi syarat.

1.4 Pemeriksaan Berat Jenis Pasir


Tanggal : 8 Oktober 2015

Tempat : Laboratorium Bahan Teknik Sipil

Tujuan : Untuk mengetahui berat jenis bulk, berat jenis jenuh


kering permukaan (SSD), berat jenis semu (appearent), dan
menentukan besarnya penyerapan dari agregat halus.

 Bahan yang digunakan :


- Pasir
- Air
 Alat-alat yang digunakan :
- Nampan (tempat untuk menaruh pasir)
- Timbangan digital
- Oven
- Pignometer (labu ukur)
 Cara kerja :
1. Basahi pasir, lalu keringkan hingga SSD

12
2. Timbang terlebih dahulu pignometer kosong
3. Masukkan 1/3 sampel SSD kedalam pignometer
4. Timbang kembali berat pasir dalam pignometer
5. Rendam pasir dengan air sebanyak 500 ml
6. Kocok hingga tidak ada gelembung yang muncul
7. Keluarkan pasir dari pignometer dan jangan sampai ada pasir yang
tercecer
8. Timbang air dan pignometer
9. Timbang pasir didalam nampan.
 Hasil

No Uraian Hasil
1 No cawan 1 2
2 Berat sampel jenuh permukaan
139
(SSD) (A) gram

3 Berat sampel kering (B)


135
gram

4 Berat labu ukur + air (C)


670,5 665
gram

5 Berat labu ukur +berat SSD +


754,5
Air (D) gram

6 Berat jenis (Bulk) ( B / ( C + A


)–D)
2,5
7 Berat jenis SSD ( A / ( C + A )
–D)
2,53
8 Berat jenis semu ( B / ( C + B –
D)
2,65
9 Penyerapan ( (A – B ) / B ) x
100%
2,96

13
Berat jenis rata-rata

 Kesimpulan
Berat jenis pasir SSD (Saturated Surface Dry) yang diperoleh pada
percobaan sebesar 2,5 dengan penyerapan air pada percobaan sebesar
2,96

1.5 Pemeriksaan Berat Jenis Kerikil


Tanggal : 8 Oktober 2015

Tempat : Laboratorium Bahan Teknik Sipil

Tujuan : Untuk mengetahui berat jenis bulk, berat jenis jenuh


kering permukaan (SSD), berat jenis semu (appearent), dan
menentukan besarnya penyerapan dari agregat kasar.

 Bahan yang digunakan :


- Kerikil
- Air
 Alat-alat yang digunakan :
- Nampan (tempat untuk menaruh kerikil)
- Timbangan
- Keranjang kawat
- Bak wadah air
 Cara kerja :
1. Timbang kerikil kering seberat 500 gr
2. Kerikil dimasukkan dalam keranjang kawat
3. Masukkan keranjang kawat berisi kerikil tersebut ke dalam bak air dan
dicelupkan selama ± 15 menit sehingga gelembung-gelembung udara
dapat keluar, kemudian timbang berat benda uji dalam air.
4. Kerikil diangkat kemudian di oven, lalu timbang berat kerikil
tersebut.

14
 Hasil

No Uraian Hasil
1 No cawan -
2 Berat sampel jenuh permukaan (SSD) (A) gram
500
3 Berat sampel dalam air (B) gram
314
4 Berat contoh kering (C) gram
494
5 Berat Jenis Bulk (C/ (A – B ) )
2,65
6 Berat Jenis SSD ( A / ( A – B ) )
2,68
7 Berat Jenis Semu ( C / ( C – B ) )
2,74

8 Penyerapan agregat ( ( A – C ) / C ) x 100 %


1,21
Berat jenis rata-rata

 Kesimpulan
Berat jenis kerikil Bulk yang diperoleh adalah 2,65 gr/cm3 dengan
penyerapan air sebesar 1,21 %.

1.6 Pemeriksaan Analisa Gradasi (Sieve Analysis) Pasir

Tanggal : 22 Oktober 2015

Tempat : Laboratorium Bahan Teknik Sipil UNNES

Tujuan : Untuk mengetahui dan menetapkan gradasi pasir dan


modulus kehalusannya.

15
 Bahan yang digunakan :

- Pasir kering oven.

 Alat-alat yang digunakan :

-Timbangan digital

- Satu set ayakan dengan diameter lubang, 4,75 mm, 2 mm, 1,18 mm, 0,60
mm, 0,30 mm, 0,15 mm dan Pan

- Mesin penggetar ayakan

- Tempat menampung pasir.

 Cara Kerja :

1. Satu set ayakan disusun secara berurutan dengan diameter lubang


terbesar berada paling atas kemudian ayakan dengan diameter lubang
yang lebih kecil dibawahnya.

2. Timbang 1000 gr pasir kering (setelah dioven) lalu masukan keayakan


teratas (diameter 4,75 mm) dan ayakan tersebut ditutup.

3. Susunan ayakan diletakkan di atas mesin pengayak. Pengayakan


dilakukan selama ± 15 menit.

4. Pasir yang tertinggal di dalam masing-masing ayakan dipindahkan ke


tempat lain. Agar tidak ada pasir yang tertinggal di dalam ayakan, maka
ayakan harus dibersihkan dengan sikat lembut.

5. Timbang masing-masing pasir tersebut. Penimbangan sebaiknya


dilakukan secara kumulatif, yaitu dari butir pasir yang kasar dahulu,
kemudian ditambahkan dengan butir pasir yang lebih halus sampai
semua pasir tertimbang. Catat berat pasir setiap kali penimbangan. Pada
langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada butir pasir
yang hilang.

16
Modulus kehalusan pasir = jumlah % tertinggal kumulatif dari butir-
butir agregat yang tertinggal di atas
suatu set ayakan dan kemudian dibagi
seratus

 Hasil gradasi pasir

Bahan yang Diayak (1000 gr)

Diameter Berat Persentase Berat Berat


Ayakan Tertahan berat tertahan Komulatif Komulatif
(mm) (gr) (%) Tertahan (%) Lolos (%)

10 0 0 0 100

4,75 33 3,3 3,30 96,70

2 97,5 9,75 13,06 86,94

1,18 185,5 18,55 31,63 68,37

0,6 299,5 29,95 61,61 38,39

03 204 20,4 82,03 17,97

0,15 93 9,3 91,34 8,66

17
PAN 86,5 8,65 100,00 -

Jumlah 999 99,9 282,982983

Modulus Butir (FM) = 2,82982983

 Grafik Gradasi Pasir

ANALISA GRADASI PASIR


100
90
Persentase Lolos (%)

80
70
60
50
40
30
20
10
0
0.15 0.3 0.6 1.18 2.36 4.78 10

Ukuran Butiran (mm)


0 0 0

 Kesimpulan

Dari hasil pemeriksaan gradasi , diperoleh modulus kehalusan pasir sebesar


2,82982983

1.7 Pemeriksaan Analisa Gradasi (Sieve Analysis) Kerikil

Tanggal : 22 Oktober 2015

18
Tempat : Laboratorium Bahan Teknik Sipil UNNES

Tujuan : Untuk mengetahui dan menetapkan gradasi kerikil dan


modulus kehalusannya.

 Bahan yang digunakan :

- Kerikil kering oven.

 Alat-alat yang digunakan :

- Timbangan

- Satu set ayakan dengan diameter lubang 37,5 mm, 25,4 mm, 19 mm,
12,5 mm, 9,5 mm, 4,75 mm, 2,36 mm, 1,18 mm, 0,60 mm, 0,30 mm,
0,15 mm, pan.

- Mesin penggetar ayakan.

- Tempat menampung kerikil dan sikat untuk membersihkan ayakan.

 Cara Kerja :

1. Diambil kerikil kering oven seberat 1000 gr.

2. Satu set ayakan disusun secara berurutan dengan diameter lubang


terbesar berada paling atas kemudian ayakan dengan diameter lubang
yang lebih kecil dibawahnya.

3. Masukkan kerikil dengan berat 1000 gr ke dalam ayakan yang paling


atas. Susunan ayakan diletakkan diatas mesin penggetar ayakan.
Pengayakan dilakukan selama ± 5 menit sampai tidak ada lagi kerikil
yang lolos pada masing-masing ayakan.

4. Timbang masing-masing kerikil tersebut. Penimbangan sebaiknya


dilakukan secara kumulatif, yaitu dari butir kerikil yang kasar dahulu,
kemudian ditambahkan dengan butir pasir yang lebih halus sampai
semua kerikil tertimbang. Catat berat kerikil setiap kali penimbangan.

19
Pada langkah ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada butir
kerikil yang hilang.

Modulus kehalusan kerikil = jumlah % tertinggal kumulatif dari butir-


butir agregat yang tertinggal di atas suatu
set ayakan dan kemudian dibagi seratus

 Hasil gradasi kerikil


Bahan yang Diayak (1000 gr)
Persentase Berat Berat
Diameter Berat Berat Komulatif Komulatif
Ayakan tertahan (gr) Tertahan Tertahan lolos (%)
(mm) (%) (%)
50 0 0 0 100
38,1 41,5 4,15 4,16 95,85
19 661,5 66,28 70,44 29,56
9,5 295 29,56 100 0
4,75 0 0 100 0
2 0 0 100 0
1,18 0 0 100 0

0,6 0 0 0
100

03 0 0 0
100

0,15 0 0 0
100
PAN 0 0 100 0

Jumlah 998 100,00 774,60

Modulus Butir (FM) =7,75

20
 Grafik Gradasi Kerikil

ANALISA GRADASI KERIKIL


100
Persentase Lolos (%)

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ukuran Butiran (mm)

hasil uji Series2 Series3 Series4

 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan gradasi agregat kasar / kerikil diperoleh modulus kehalusan
kerikil sebesar 7,75

1.8 Uji Los Angeles

Tanggal : 22 Oktober 2015

Tempat : Laboratorium Bahan Teknik Sipil UNNES

Tujuan : Untuk mengetahui dan menetapkan gradasi kerikil dan


modulus kehalusannya.

 Bahan yang digunakan :

21
- Kerikil kering oven.

 Alat-alat yang digunakan :

-Timbangan

- Mesin Los Angles

 Cara Kerja :
1. Timbang kerikil kering seberat 4000 gr
2. Masukkan kedalam mesin Los Angels dengan 500 kali putaran
3. Ayak dengan ayakan nomor 4
4. Timbang kembali
 Hasil
No Uraian Hasil
1 No Cawan -
2 Berat sampel sebelum diuji ( 4000
A)
3 Berat sampel setelah diuji ( 2893
B)
4 Persentase keausan ( (A) - 27,6%
(B))/ A x 100
Persentase rata-rata

 Kesimpulan
Jadi persentase keausannya sebesar 27,6 %

1.9 Pemeriksa Analisa Gradasi Campuran

 Hasil

22
Diameter Berat Komulatif Lolos

Ayakan

Pasir Kerikil
(2) x (P) (3) x (K) (4) + (5)
(%) (%)

1 2 3 4 5 6

50 100 100 35 55 90

38,1 100 95,85 35 52,7175 87,7175

19 100 29,7 35 16,335 51,335

9,5 100 0,2 35 0,11 35,11

4,75 100 0,2 35 0,11 35,11

2 90,25 0,2 31,5875 0,11 31,6975

1,18 71,7 0,2 25,095 0,11 25,205

0,6 41,75 0,2 14,6125 0,11 14,7225

3 21,35 0,2 7,4725 0,11 7,5825

0,15 12,05 0,2 4,2175 0,11 4,3275

 Grafik Gradasi Campuran

23
GRAFIK ANALISA GRADASI CAMPURAN
100
90
Persentase Lolos (%) 80 Series2

70 Series3
60
Series4
50
40 Series5

30 Series6
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
0.15 0.30 0.60 1.2 2.4 4.8 10 20 40 50
Ukuran Butiran (mm)

 Kesimpulan
Berdasarkan data diatas diperoleh nilai gradasi campuran sebesar 6,17,
persentasi kerikil terhadap pasir sebesar 37,13, dan persentasi pasir
terhadap kerikil sebesar 62,87

24
2. PEMBUATAN BETON

2.1 Praktikum Pertama

Praktikum tanpa perlakuan, semua bahan dalam keadaan berat kering


(tanpa SSD)

A. Perencanaan Campuran Beton ( Mix Desain)

Data-data yang dibutuhkan untuk perencanaan campuran beton


berdasarkan SK SNI 2012:

PERHITUNGAN MIX DESAIN BETON NORMAL


SNI 7656 - 2012
No Uraian Mutu
1 Kuat tekan yang disyaratkan, pada 28 hari 25 Mpa
semen portland
2 Jenis semen jenis 1
3 Jenis agergat kasar Batu Pecah ( lokal)
Jenis agergat halus Pasir (Muntilan )
4 Penentuan Slump 75 mm-100 mm mm
5 Berat kering oven agregat kasar 1600 kg/m3
6 Ukuran maksimum agregat kasar 37,5 mm
7 Berat jenis semen tanpa udara 3,15
8 Berat jenis (SSD) agregat halus 2,53
9 Berat jenis (SSD) agregat kasar 2,68
10 Penyerapan air (%) agregat halus 2,96 %
11 Penyerapan air (%) agregat kasar 1,21 %
12 Modulus kehalusan 2,8
13 Rasio air semen 0,52
14 Kadar semen 348,077 kg/m3
15 Kebutuhan Air Pencampur tanpa tambahan udara 181 kg/m3
16 Volume agregat kasar per satuan volume beton 0,71 m3
17 Berat kering agregat kasar 1136 kg
18 Berat beton 2410 kg/m3
19 Massa agregat halus 744,923 kg
20 Atas dasar volume absolut
volume air 0,181 m3
volume padat semen 0,1105 m3
volume absolute agregat kasar 0,4239 m3

25
udara terperangkap tanpa tambahan udara 1 %
volume udara terperangkap 0,01 m3
jumlah volume padat selain agregat halus 0,7254 m3
volume agregat halus 0,2746 m3
berat agregat halus kering 694,786 kg
21 Koreksi terhadap kandungan air
agregat kasar (basah) 1158,72 kg
agregat halus (basah) 789,618 kg
air permukaan agregat kasar 0,79 %
air permukaan agregat halus 3,04 %
kebutuhan perkiraan air yang ditambahkan 124,479 kg
22 Berat campuran 1 m3 2420,894 kg
Campuran percobaan di laboratorium
3
23 Berat campuran 0.02 m 48,418 kg
24 Bobot isi beton normal 2390 kg/m3
25 FAS agregat kasar 0,34
26 FAS agregat halus 0,84
27 Kadar air pencampur 2,7
28 Hasil campuran percobaan 0,0203 m3
29 Air pencampur untuk 1 m3 dg slump sama 191,524 kg
30 Untuk menaikan slump + 8 kg 199,524 kg
31 Kadar semen setelah penambahan slump 383,700 kg
32 Agregat kasar per satuan volume beton (basah) 1143,933 kg
agregat kasar per satuan volume beton (kering) 1121,503 kg
kg kering perm. jenuh
kering permukaan jenuh (SSD) 1127,110 (SSD)
Perkiraan baru untuk berat 1 m3 beton (bobot isi
33 2350)
banyaknya agregat halus yang diperlukan 876,489 kg kering perm. (SSD)
870,396 kg kering
Berat campuran per 1 m3 beton
air (berat bersih) 199,524 liter
Semen 383,700 kg
agregat kasar, kering 1121,503 kg
agregat halus, kering 870,396 kg
Jumlah 2575,124 kg

No Total Akhir
1 Air 26,000 liter
2 konversi satuan per 50 kg semen 50 kg
3 agregat kasar setelah dikonversi 146,1430049 kg
4 agregat halus setelah dikonversi 113,4213312 kg
Jumlah 335,564 kg

26
ukuran silinder x
tmbh vol + ukuran
ket. koversi ukuran silinder silinder
air 1,057478534 1,1632
semen 2,033612565 2,2370
kerikil 5,943965021 6,5384
pasir 4,613100883 5,0744
jumlah 13,648157 15,0130

B. Alat dan Bahan

 Sekop
 Ember
 Timbangan
 Silinder (d=15 cm, t=30 cm)
 Tempat Adukan
 Alat Uji Slump
 Alat pengukur
 Semen
 Kerikil
 Air
 Pasir

C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang bahan sesuai perencanaan campuran beton ( mix desain )
3. Mencampur kerikil dan pasir kedalam tempat adukan
4. Mengaduk kerikil dan pasir hingga tercampur rata
5. Menambahkan semen dan air kedalam campuran pasir dan kerikil
6. Mengaduk hingga semua bahan tercampur rata
7. Menguji workability dengan alat slump

27
D. Hasil Pengujian

Praktik Stress Hari ke Satuan


ke-

1. 155,8 7 Hari Kgf/cm2

2. 110,3 14 Hari Kgf/cm2

3. 128,4 21 Hari Kgf/cm2

E. Kendala

Pada praktikum pertama kuat tekan beton tidak sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Hali ini karena bahan-bahan yang digunakan tidak sesuai SNI. Pasir dan kerikil juga tidak
dalam kondisi SSD.

2.2 Praktikum Kedua


Praktikum dengan perlakuan, semua bahan dalam keadaan kering
permukaan ( SSD)

A. Perencanaan Campuran Beton ( Mix Desain)

Data-data yang dibutuhkan untuk perencanaan campuran beton berdasarkan


SK SNI 2012:

PERHITUNGAN MIX DESAIN BETON NORMAL


SNI 7656 - 2012
No Uraian Mutu
1 Kuat tekan yang disyaratkan, pada 28 hari K = 300, 25 Mpa
semen portland
2 Jenis semen jenis 1
3 Jenis agergat kasar Batu Pecah ( lokal)
Jenis agergat halus Pasir (Muntilan )
4 Penentuan Slump 75 mm-100 mm mm
5 Berat kering oven agregat kasar 1600 kg/m3
6 Ukuran maksimum agregat kasar 37,5 mm
7 Berat jenis semen tanpa udara 3,15
8 Berat jenis (SSD) agregat halus 2,53
9 Berat jenis (SSD) agregat kasar 2,68
10 Penyerapan air (%) agregat halus 2,96 %

28
11 Penyerapan air (%) agregat kasar 1,21 %
12 Modulus kehalusan 2,8
13 Rasio air semen 0,52
14 Kadar semen 317,308 kg/m3
Kebutuhan Air Pencampur dengan tambahan
15 udara 165 kg/m3
Volume agregat kasar per satuan volume
16 beton 0,71 m3
17 Berat kering agregat kasar 1136 kg
18 Perkiraan awal Berat beton segar 2350 kg/m3
19 Massa agregat halus 731,692 kg

20 Atas dasar volume absolut


volume air 0,165 m3
volume absolut semen 0,1007 m3
volume absolute agregat kasar 0,4239 m3
udara terperangkap sedang 4,5 %
volume udara terperangkap 0,045 m3
jumlah volume padat selain agregat halus 0,7346 m3
volume agregat halus 0,2654 m3
massa agregat halus kering 671,429 kg

21 Koreksi terhadap kandungan air


air permukaan agregat kasar 0,79 %
air permukaan agregat halus 3,04 %
agregat kasar (basah) 2% 1158,72 kg
agregat halus (basah) 6% 775,59 kg
Semen 317,31
kebutuhan perkiraan air yang ditambahkan 133,78 kg
Berat campuran 1 m3 2385,40 kg

ukuran
silinder
berat +
campuran utk nilai ukuran tambahan
No 1m3 (kg) silinder volume
1 Air 133,78 0,71 0,85
2 Semen 317,31 1,68 2,02
agregat
3 kasar 1158,72 6,14 7,37
agregat
4 halus 775,59 4,11 4,93
jumlah 2385,40 12,64 15,17

29
B. Alat dan Bahan

 Sekop
 Ember
 Timbangan
 Silinder (d=15 cm, t=30 cm)
 Tempat Adukan
 Alat Uji Slump
 Alat pengukur
 Semen
 Kerikil
 Air
 Pasir

C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang bahan sesuai perencanaan campuran beton ( mix desain )
3. Mencampur kerikil dan pasir kedalam tempat adukan
4. Mengaduk kerikil dan pasir hingga tercampur rata
5. Menambahkan semen dan air kedalam campuran pasir dan kerikil
6. Mengaduk hingga semua bahan tercampur rata
7. Menguji workability dengan alat slump

D. Hasil Pengujian

Pengujian Stress Hari ke Satuan


ke-

1. 201,4 7 Hari Kgf/cm2

2. 240,4 14 Hari Kgf/cm2

3. 297,1 21 Hari Kgf/cm2

30
E. Hasil Dan Kendala

Pada praktikum kedua kuat tekan beton mendekati dengan mutu yang
direncanakan. Hal ini karena bahan-bahan yang digunakan seperti pasir dan
kerikil dicuci terlebih dahulu untuk mengurangi kadar lumpurnya. Pasir dan
kerikil juga dalam kondisi SSD. Cuaca pada saat pengeringan pasir dan kerikil juga
mendukung.

3.3 Praktikum Ketiga


Praktikum dengan perlakuan, semua bahan dalam keadaan kering permukaan
(SSD)

A. Perencanaan Campuran Beton ( Mix Desain)

Data-data yang dibutuhkan untuk perencanaan campuran beton berdasarkan


SK SNI 2012:

Perkiraan Mix Desain Beton


SNI 7576 – 2012
Teknik Sipil UNNES 2015
No Data-data Nilai Satuan
1 Kuat tekan beton pada umur 28 hari 25 mpa
2 semen yang digunakan portland 1
3 berat jenis semen 3,15
4 berat kering oven agregat kasar 1600 Kg/m3
5 modulus kehalusan agregat halus 2,83
6 modulus kehalusan agregat kasar 7,75
7 berat jenis SSD agregat halus 2,39
8 berat jenis SSD agregat kasar 2,7
9 absorpsi agregat halus 5,03
10 absorpsi agregat kasar 0,81
11 kadar air agregat halus 6 %
12 kadar air agregat kasar 2 %

31
No Tahapan Nilai Satuan
1 Slump 120 mm
2 Ukuran maksimum agregat kasar 20 mm
perkiraan kebutuhan air pencampur (tabel
3 2) 190 kg/m3
4 rasio air semen (tabel 3) 0,52
5 kadar semen 365,38 kg/m3
6 volume agregat kasar kering oven (tabel 5) 0,623
jumlah agregat kasar 996,8 kg/m3
7 berat jenis beton basah (tabel 6) 2277,5 kg/m3
8 jumlah agregat halus 725,32 kg/m3

No Material per m3 Satuan


1 Semen 365,38 kg/m3
2 Air 190 kg/m3
3 agregat halus 725,32 kg/m3
4 agregat kasar 996,8 kg/m3
Jumlah 2277,50 kg/m3

Koreksi terhadap kadar air


kadar air agregat kasar 2 %
kadar air agregat halus 6 %
1 agregat kasar (basah) 1016,736 kg/m3
2 agregat halus (basah) 768,8343077 kg/m3

absorpsi agregat kasar 0,81


absorpsi agregat halus 5,03
perkiraan kebutuhan air yang
3 ditambahkan 171,1025208

Perkiraan campuran beton menjadi :


No Material Berat per m3 Satuan
1 Semen 365,38 kg/m3
2 Air 171,1025208 kg/m3
3 agregat kasar 1016,736 kg/m3
4 agregat halus 768,8343077 kg/m3
Jumlah 2322,06 kg/m3

32
Setelah dibagi massa
No Material jenis Satuan
1 Semen 115,995116 kg/m3
2 Air 171,1025208 kg/m3
3 agregat kasar 376,5688889 kg/m3
4 agregat halus 321,6879949 kg/m3
jumlah 985,3545205 kg/m3

PEMISALAN UNTUK UJI COBA BETON SILINDER


MIX DESAIN BETON NORMAL
Vol. Silinder 0,0053
Benda uji silinder
Rencana Pembuatan
Beton Berat
Jumlah Ag. Ag. Silinder
Benda Uji Volume Berat Air Semen
Halus Kasar
mᶟ kg/mᶟ kg kg kg kg
1 2275 171 365 769 1017 0
1 0,0053 0,91 1,94 4,07 5,39 12,31
14% 0,0060 1,03 2,21 4,65 6,14 14,03

B. Alat dan Bahan

 Sekop
 Ember
 Timbangan
 Silinder (d=15 cm, t=30 cm)
 Tempat Adukan
 Alat Uji Slump
 Alat pengukur
 Semen
 Kerikil
 Air
 Pasir

33
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang bahan sesuai perencanaan campuran beton ( mix desain )
3. Mencampur kerikil dan pasir kedalam tempat adukan
4. Mengaduk kerikil dan pasir hingga tercampur rata
5. Menambahkan semen dan air kedalam campuran pasir dan kerikil
6. Mengaduk hingga semua bahan tercampur rata
7. Menguji workability dengan alat slump

D. Hasil Pengujian

Stress Hari ke Satuan

1. 194,4 7 Hari Kgf/cm2

2. 177,6 14 Hari Kgf/cm2

3. 312,6 28 Hari Kgf/cm2

E. Hasil dan Kendala

Pada praktikum ketiga kuat tekan beton tidak sesuai dengan mutu yang direncanakan.
Hali ini karena bahan-bahan yang digunakan tidak sesuai SNI. Pasir dan kerikil juga tidak
dalam kondisi terlalu kering. Sehingga air yang dibutuhkan kurang.

34
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pratikum yang dilakukan dapat kami simpulkan bahwa :

1. Teori yang didapat dari kuliah harus diimbangi dengan praktek. Dengan praktek
ini teori-teori yang didapat dari tatap muka dapat diterapkan dan dilaksanakan
sesuai dengan prosedur.
2. Dalam pembuatan beton selalu harus ada perencanaan terlebih dahulu baik itu
menentukan kekuatan yang ingin dicapai dan kriteria bahan yang akan
digunakan, dan pada pencampuran harus sesuai dengan prosedur sehingga
didapat hasil yang sesuai dengan yang direncanakan.
3. Perancangan campuran beton dapat digunakan sebagai pedoman untuk
pencampuran beton agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana
3.2 SARAN

1. Dalam melakukan pemeriksaan bahan – bahan yang digunakan sebagai


campuran beton, sebaiknya dilakukan pengulangan agar mendapatkan hasil
yang lebih baik dan teliti.

2. Penambahan air harus diperhatikan, karena meskipun mendapatkan


kemudahan dalam pengerjaan (workability) tetapi berpengaruh terhadap kuat
tekan beton yang dihasilkan.

3. Terhadap pelaksanaan pengecoran beton kedalam tabung perlu diperhatikan


pemadatan beton secara baik dan sempurna agar permukaan beton rata.

4. Untuk memperoleh kualitas beton yang lebih baik hendaknya diperhatikan juga
faktor perawatan. Penambahan fasilitas perendaman beton setelah dicetak juga
sangat diperlukan.

5. Agar dilakukan pengawasan terhadap mutu material, terutama mengenai


kebersihan, terhadap bahan-bahan organis dan kandungan lumpur serta sifat-
sifat maupun jenisnya.

6. Kondisi pasir yang digunakan harus SSD (kering permukaan).

35
3.3 Lampiran

1. Pemeriksaan Berat Volume Agregat Halus

Berat cawan kosong volume cawan + pasir

Volume cawan + pasir

2. Pemeriksaan Berat Volume Agragat Kasar

36
Cawan + kerikil cawan kosong

Cawan + kerikil

37
3. Pemeriksaan Kadar Lumpur Pasir

Volume cawan kosong volume cawan + pasir

Volume cawan + pasir

4. Pemeriksaan Kadar Lumpur Kerikil

38
5. Pemerikaan Berat Jenis Pasir

6. Pemerikaan Berat Jenis Kerikil

7. Pemeriksaan Analisa Gradasi Pasir

8. Pemeriksaan Analisa Gradasi Kerikil

9. Uji Los Angles

10. Pemeriksaan Gradasi Campuran

39
11. Praktikum Pembuatan Beton

Penimbangan material pasir

40
41
42
12. uji slump

43
13. uji kuat tekan

1. Praktikum pertama

(7 hari) (14 hari)

(21 hari)

44
2. Praktikum kedua

(7 hari) (14 hari)

(21 hari)

45
3. Praktikum ketiga

(7 hari ) (14 hari)

(28 hari)

46
14. Anggota kelompok 4

1. Ahmad Jirjisul Ba’ist (5113415010)


2. Martias Anggraini P. A. (5113415012)
3. Mokh. Kharisma R. (5113415024)
4. Zaenanisa Nurul Latifah (5113415040)
5. Ilham Muhammad Habibi (5113415042)

47

Anda mungkin juga menyukai