Anda di halaman 1dari 34

Nama : Ni’matul Khoeriyah

Nim : 1811020011

Kelas : A

SISTEM KARDIOVASKULER

A. Pengertian Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh,
salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada
organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac
yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Sistem
kardiovaskuler bertugas mengedarkan darah ke seluruh tubuh dimana darah
mengandung oksigen dan nutrisi yang diperlukan sel/jaringan untuk metabolisme.
Sistem kardiovaskuler juga membawa sisa metabolisme untuk dibuang melalui organ-
organ eksresi.
B. Fungsi Sistem Kardiovaskular

Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah untuk memberikan oksigen ke


setiap sel. Darah menerima oksigen pada paru-paru (organ utama dari sistem
pernapasan) dan kemudian dipompa, oleh jantung keseluruh tubuh. Oksigen
kemudian berdifusi ke dalam sel, dan karbon dioksida, produk limbah respirasi
selular, bergerak dari sel ke dalam darah akan dikirimkan kembali ke paru-paru dan
dihembuskan. Setiap sel dalam tubuh membutuhkan oksigen, oksigen digunakan
dalam respirasi sel untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.Tanpa oksigen,
fermentasi asam laktat akan terjadi pada sel-sel Anda, yang hanya dapat
dipertahankan untuk jangka waktu singkat. Arteri membawa darah penuh oksigen
(“kaya oksigen”) dari jantung dan pembuluh darah mengembalikan miskin oksigen
kembali ke jantung.

C. Anatomi Jantung

 Organ berongga, berotot.

 Rongga toraks (dada) antara sternum dan vertebra.

 Dasar lebar di atas dan apeks di bawah kiri.

D. Struktur Jantung

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan:

1. Lapisan luar disebut epikardium atau perikardium.

Selaput yang mengitari jantung disebut pericardium, yang terdiri dari 2


lapisan:

 Perikardium Parietalis

Lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru.
 Perikardium Viseralis

Lapisan permukaan dari jantung itu sendiri yang disebut epikardiu.


Diantara ke-2 lapisan tersebut terdapat sedikit cairan pelumas yang
berfungsi untuk mengurangi gesekan yang timbul akibat gerak jantung
saat memompa. Cairan tersebut disebut cairan pericardium.

2. Lapisan tengah merupakan lapisan berotot, disebut miokardium.

3. Lapisan dalam disebut endokardium.

E. Ruang Jantung

Jantung terdiri dari empat ruang, dua ruang berdinding tipis disebut atrium
dan dua ruang berdinding tebal disebut ventrikel.

1. Atrium Kanan

Berfungsi menampung darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh


yang mengalir dari vena kava superior dan inferior serta sinus koronarius yang
berasal dari jantung sendiri. Kemudian darah dipompakan ke ventrikel kanan
dan selanjutnya ke paru-paru.

2. Atrium kiri

Berfungsi menerima darah yang kaya oksigen dari paru-paru melalui


empat buah vena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke ventrikel kiri dan
dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta.

3. Vetrikel Kanan

Berfungsi memompakan darah dari atrium kanan ke paru-paru melalui


vena pulmonalis.

4. Ventrikel kir
Berfungsi memompakan darah yang kaya oksigen dari atrium kiri ke
seluruh tubuh melalui aorta.

F. Bunyi Jantung

Selama gerakan jantung terdengar 2 macam suara, yang disebabkan


oleh katup-katup yang menutup. Bunyi pertama ketika menutupnya katup
atrioventrikel, bunyi yang panjang. Bunyi kedua ketika menutupnya katup
semilunar, bunyi yang pendek dan tajam. Kelainan katup disebut bunyi bising
(murmur).

G. Katup Jantung

 Darah mengalir satu arah.

 Gradien tekanan atas atau belakang katup besar, katup terbuka.

 Volume darah Ventrikel.

 Katup anteroventrikula.

 Katup AV kanan tricuspid (3 daun).

 Katup AV kiri bicuspid atau mitral (2 daun).

 Daun katup diikat oleh serabut fibrosa.

 Korda tindinae (mencegah katup berbalik).

 Otot papilaris (menarik ke bawah).

 Katup aorta atau pulmonalis (semilunar).

H. Rangka Fibrosa Katup Jantung

 4 cicin jaringan ikat.


 Memisahkan atrium dan ventrikel.

 Melekatnya otot jantung.

 Lapisan jantung: endotel, miokardium, epikardium.

I. Serat Otot Jantung

 Diskus interkalaris (penghubung antara sel otot jantung)→ serat


bercabang → impuls listrik potensial aksi → tereksistasi dan berkontraksi
(sisnsitum fungsional) → pompa jantung.

 Taut membran: Desmosom dan taut erat.

 Kantunf prakardium cairan perekardium.

J. Aktivitas Listrik Jantung

 Kontraksi (denyut) → Otoritmis sel otot jantung oleh potensial aksi


membran sel otot.

K. Sistem Konduksi / Hantaran Listrik Jantung

Sistem konduksi (listrik jantung) yang berperan dalam pencatatan pada EKG,
yang terdiri dari :
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel
dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls
(rangsangan listrik) dengan frekuensi 60 – 100 kali permenit kemudian menjalar
ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid.
Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih
rendah dan pada SA Node yaitu : 40 – 60 kali permenit. Oleh karena AV Node
mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang
mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan
dikeluarkan oleh AV Node
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1) Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2) Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke
cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
4. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari
sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel
akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang
secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 – 40 kali permenit.

Daftar Pustaka

https://www.dapurpendidikan.com/apa-fungsi-sistem-kardiovaskuler-pdf

https://dustygerbera.wordpress.com/2015/11/19/persarafan-dan-hantaran-listrik-
jantung/

https://id.scribd.com/presentation/402357695/9-Sistem-Kardiovaskuler
Nama : Dwi Marliana

Nim : 1811020012

Kelas : A

SISTEM KARDIOVASKULER

Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac
yang berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini
mencakup sistem sirkulasi darah yang terdiri dari jantung , komponen darah dan
pembuluh darah. Pusat peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung,
yaitu sebuah pompa berotot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-
100x/menit. Setiap denyut menyebabkan darah mengalir dari jantung, ke seluruh
tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri atas arteri, arteriol, dan kapiler
kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena.

Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi


fisiologi yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai
problematika berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang
membuat kita melakukan neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali
memahami anantomi fisiologi kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam
mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi dalam tubuh dalam proses kehidupan.

 TUJUAN

 Mampu memahami dan mengetahui letak dan posisi jantung pada tubuh
manusia.

 Mengenal lebih dalam organ-organ jantung dan katup-katupnya.


 Mengetahui anatomi-histologi pembuluh darah, serta komponen darah.

 MANFAAT

Makalah ini di buat agar meminimalisir kesalahan dalam tindakan praktik


keperawatan yang di sebabkan oleh ketidak pahaman dalam anatomi histologi dalam
sistem kardiovaskuler sehingga berpengaruh besar terhadap kehidupan pasien. Serta
1
menjadi acuan kita menjadi seorang perawat yang professional.

A. Anatomi dan Histologi Jantung


1. AnatomiJantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks


(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS –V) berada
di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan
bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di
sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yangterlindung oleh costae
tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar
250-350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:

a. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi


kosta III-I.

b. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.

c. Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta 2


pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.

d. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena


azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.

e. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.


Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping,
diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung
sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan
jantung adalah:

a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
agak turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan
membulat

c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan


mendorong bagian bawah jantung ke atas

d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh


posisi tubuh.

 Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:

1. Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung


yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II-
IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral.
Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk menjaga agar
gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.

a. Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:

1. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan
luar mencakup kedua atria.

2. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin


antrioventikuler sampai ke apeks jantung.

3. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium


dan ventrikel).

b. Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri
dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian
depan sinus vena kava.

 Bagian- bagian dari jantung:

a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan


pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh
atrium dekstra.

b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

 Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:

a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan


dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk
segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding
atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel
sinistra.

c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan


stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan
sebagian kecil ventrikel dekstra.
4
 Tepi jantung( margo kordis) yaitu:

a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis

b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah
muara vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

 Alur permukaan jantung:

a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis

b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula


sinistra berjalan kebawah menuju apeks kordis.

c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara


vena cava inferior menuju apeks kordis.

 Ruang-ruang jantung

Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:

1. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.

a. Muara atrium kanan terdiri dari:


a) Vena cava superior

b) Vena cava inferior

c) Sinus koronarius

d) Osteum atrioventrikuler dekstra

b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis

2. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum


atrioventrikel dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium

3. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula

4. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum


atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta.

2. Histologi Jantung

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium dan


epikardium. Endokardium, merupakan bagian dalam dari atrium dan ventrikel.
Endokarium homolog dengan tunika intima pada pembuluh darah. Endokardium
terdiri dari endotelium dan lapisan subendokardial. Endotelium pada endokardium
merupakan epitel selapis pipih dimana terdapattight/occluding junction dan gap
junction.
5
Lapisan subendokardial terdiri dari jaringan ikat longgar. Di lapisan
subendokardial terdapat vena, saraf, dan sel purkinje. Miokardium, terdiri dari otot
polos. Miokardium pada ventrikel kiri lebih tebal dibandingkan pada ventrikel kanan.
Sel otot yang khusus pada atrium dapat menghasilkan atriopeptin, ANF (Atrial
Natriuretic Factor), kardiodilatin dan kardionatrin yang berfungsi untuk
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Miokardium terdiri dari 2 jenis
serat otot yaitu serat kondukdi dan serat kontraksi. Serat konduksi pada jantung
merupakan modifikasi dari serat otot jantung dan menghasilkan impuls. Serat
konduksi terdiri dari 2 nodus di dinding atrium yaitu nodus SA dan AV, bundle of His
dan serat purkinje.

Serat purkinje merupakan percabangan dari nodus AV dan terletak di


subendokardial. Sel purkinje mengandung sitoplasma yang besar, sedikit miofibril,
kaya akan mitokondria dan glikogen serta mempunyai 1 atau 2 nukleus yang terletak
di sentral. Serat kontraksi merupakan serat silindris yang panjang dan bercabang.
Setiap serat terdiri hanya 1 atau 2 nukleus di sentral. Serat kontraksi mirip dengan
otot lurik karena memiliki striae.

Sarkoplasmanya banyak mengandung mitokondria yang besar. Ikatan antara


dua serat otot adalah melalui fascia adherens, macula adherens (desmosom), dan gap
junctions. Epikardium terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium viseral, lapisan
subepikardial dan perikardium parietal.Perikardium viseral terdiri dari mesothelium
( epitel selapis pipih). Lapisan subepikardial terdiri dari jaringan ikat longgar dengan
pembuluh darah koroner, saraf serta ganglia. Perikardium parietal terdiri dari
mesotelium dan jaringan ikat.

B. Anatomi Histologi Pembuluh Darah

a. Anatomi Pembuluh Darah

Selain alat pemompa, darah juga memerlukan pembuluh untuk dapat beredar
ke seluruh tubuh. Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan
berdiameter antara 0,01 mm hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu
arteri, vena, dan kapiler. Ketiga pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu
dengan lainnya dan membentuk suatu sistem. Perhatikan Gambar 5.11 dan gambar
5.12.

6
6
6
1) Pembuluh Darah Arteri (Pembuluh Nadi)

Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh tubuh disebut aorta.
Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik kanan menuju paru-paru
disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya oksigen, kecuali arteri
pulmonalis mengandung darah kaya karbondioksida

Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil yang disebut


arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya
berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang - cabang ini disebut kapiler.

2) Pembuluh Darah Vena (Pembuluh Balik)


7

Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung. Vena 2


bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih kecil

2
yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau paru-
paru dikenal dengan vena kava.

Vena mengandung banyak darah kaya karbon dioksida, kecuali vena


pulmonalis mengandung banyak oksigen. Vena merupakan pembuluh berdinding
lebih tipis, kurang elastis, dan lubang pembuluh lebih besar daripada arteri. Pembuluh
ini mempunyai beberapa katup untuk mencegah agar darah tidak berbalik arah

3) .Pembuluh Darah Kapiler

Kapiler merupakan pembuluh darah berukuran kecil sebagai perpanjangan


arteri dan vena. Dinding sel pembuluh ini bersifat permeabel sehingga cairan tubuh
dan zat-zat terlarut dapat keluar masuk melalui dinding selnya. Selain itu, juga terjadi
pertukaran oksigen, karbon dioksida, zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi
dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler.

Beberapa pembuluh kapiler mempunyai lubang berukuran sempit sehingga sel


darah merah dapat rusak jika melewatinya. Diameter pembuluh ini dapat
berubahubah. Kapiler dapat menyempit karena pengaruh temperatur lingkungan yang
rendah dan membesar bila ada pengaruh temperatur lingkungan yang tinggi serta
bahan kimia, seperti histamin.

Meskipun ukuran arteriole dan kapiler lebih kecil dibandingkan dengan arteri
dan vena, tetapi jumlah volume darah secara keseluruhan lebih besar di arteriole dan
kapiler. Volume darah di dalam kapiler 800 kali volume darah di dalam arteri dan
vena.

b. Histologi Pembuluh darah

Histologi pembuluh darah di bedakan menjadi 3 komponen yaitu tunica


intima, tunica media, dan tunica adventitia. Berikut adalah penjabaran dari ke tiga
komponen tersebut adalah.
Tunica intima. merupakan lapisan yang kontak langsung dengan darah.
Lapisan ini dibentuk terutama oleh sel endothel.

Tunica media. Lapisan yang berada diantara tunika media dan adventitia,
disebut juga lapisan media. Lapisan ini terutama dibentuk oleh sel otot polos dan and
jaringan elastic.

Tunica adventitia. Merupakan Lapisan yang paling luar yang tersusun oleh
jaringan ikat.

C. Hematopoiesis dan Komponen Darah


8
a) Hematopoiesis

Hematopoiesismerupakan proses pembentukan komponen sel darah, dimana


terjadi proliferasi, maturasi dan diferensiasi sel yang terjadi secara serentak.
Proliferasi sel menyebabkan peningkatan atau pelipatgandaan jumlah sel, dari satu sel
hematopoietik pluripotent menghasilkan sejumlah sel darah. Maturasi merupakan
proses pematangan sel darah, sedangkan diferensiasi menyebabkan beberapa sel
darah yang terbentuk memiliki sifat khusus yang berbeda-beda.

Proses yang terjadi bisa lebih jelas dilihat melalui gambar di bawah ini :
9

Hematopoiesis pada manusia terdiri atas beberapa periode :

1. Mesoblastik

Dari embrio umur 2 – 10 minggu. Terjadi di dalam yolk sac. Yang dihasilkan adalah
HbG1, HbG2, dan Hb Portland.

2. Hepati

Dimulai sejak embrio umur 6 minggu terjadi di hati Sedangkan pada limpa
terjadi pada umur 12 minggu dengan produksi yang lebih sedikit dari hati. Disini
menghasilkan Hb.
3. Mieloid

Dimulai pada usia janin 20 minggu terjadi di dalam sumsum tulang, kelenjar
limfonodi, dan timus. Di sumsum tulang, hematopoiesis berlangsung seumur hidup
terutama menghasilkan HbA, granulosit, dan trombosit. Pada kelenjar limfonodi
terutama sel-sel limfosit, sedangkan pada timus yaitu limfosit, terutama limfosit T.
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya
adalah asam amino, vitamin, mineral, hormone, ketersediaan oksigen, transfusi darah,
dan faktor- faktor perangsang hematopoietik.

b) Komponen Darah

Darah manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk
padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan. Jika darah disentrifugasi, maka
darah akan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian paling bawah adalah sel-sel
darah merah, lapisan di atasnya adalah lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel
darah putih. Sedangkan, lapisan paling atas adalah plasma darah.

a. Sel-sel darah

Sel-sel darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel
darah putih, dan keping-keping darah. Sel-sel darah ini cukup besar sehingga dapat
diamati dengan mikroskop biasa.
10
1) Sel darah merah (eritrosit)

Dari ketiga macam sel darah, sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak.
Pada wanita normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³
darah. Sedangkan, pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah setiap mm³.
Selain itu, jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh ketinggian tempat seseorang
hidup dan kesehatan seseorang. Sel-sel darah merah mempunyai bentuk cakram
bikonkaf dengan diameter 7,5 μm, ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.
Bentuk bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan
plasma darah. Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada, dan
tulang belakang. Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu hemoglobin yang berperan
mengikat oksigen sehingga membentuk oksihemoglobin (HbO2). Jangka hidup sel-
sel darah merah kira-kira 120 hari. Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan
oleh sel-sel fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan
kembali. Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi pigmen
empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.

2) Sel darah putih (leukosit)

Sel darah putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap. Fungsi
umum dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi. Umur leukosit dalam
sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari. Berdasarkan granula yang dikandung
sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel darah putih bergranula
(granulosit) dan sel darah putih yang tidak bergranula (agranulosit). Leukosit yang
bergranula, contohnya eusinofil (2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan neutrofil (60 - 70
%). Sedangkan, leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan
monosit (3 - 8 %).

Neutrofil dan monosit melindungi tubuh dengan cara melakukan endositosis


terhadap partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlah eusinofil akan meningkat
jika tubuh mengidap cacing-cacing parasit. Basofil berperan dalam reaksi alergi
dengan membentuk sel mast. Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan
antibodi.

Semua sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000 - 10.000 sel setiap mm³ darah.
Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh bisa meningkat mencapai 30.000.
11
Jumlah leukosit yang melebihi jumlah normal ini disebut leukopeni. Sedangkan,
jumlah leukosit yang kurang dari jumlah normal disebut leukositosis.
Contoh keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah
leukimia atau kanker darah. Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan
fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.

3) Keping-keping darah (trombosit)

Keping-keping darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar
(megakariosit) dalam sum-sum tulang. Trombosit berbentuk seperti cakera atau
lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur hanya 8 - 10
hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000 - 400.000 keping-
keping darah. Trombosit memiliki peranan dalam pembekuan darah. Dengan skema
pembekuan darah sebagai berikut:

b. Plasma darah

Plasma darah ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel


darah. Komponen terbesar dari plasma darah adalah air yang mengandung albumin,
bhan pembeku darah, immunoglobin(antibodi), hormon, protein, dan garam. Dalam
plasma darah terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang beraneka ragam. Molekul-
molekul ini meliputi glukosa yang bekerja sebagai sumber utama energi untuk sel-sel
dan asam amino. Selain molekul makanan, juga terdapat sisa metabolisme sel.
Vitamin-vitamin dan hormon juga terdapat dalam plasma darah. Sejumlah ion,
misalnya Na+ dan Cl– terdapat dalam plasma darah. Kira-kira 7 % plasma terdiri atas
molekul-molekul protein, seperti fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan
darah.

D. Kepentingan Mempelajari System Sirkulasi Darah dalam Keperawatan Gigi


berkalitan dengan kondisi klinis. 12

Personal hygine dibutuhkan dalam memelihara kebersihan dan kesehatan fisik


seseorang, begitupula dengan kesehatan gigi dan mulut. Seorang perawat gigi harus
bisa merawat pasien yang terkena penyakit yang berkaitan dengan jantung dan
sirkulasi darah, rata-rata dari mereka jarang memperhatikan kondisi kebersihan gigi
.contohnya pada penderita jantung coroner dan pada ibu hamil. Akibatnya banyak
kuman yang berkembang biak pada gigi dan mulut, sehingga terjadinya infeksi pada
rongga mulut. Pada ibu hamil yang terkena karies ditemukan bakteri Streptococcus
Mutans, bakteri tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah,
dan selanjutnya dapat mencapai jantung dan menyebabkan gangguan pada jantung
ibu hamil.

Untuk itu pentingnya kita memperlajari sistem sirkulasi darah adalah


bagaimana cara kita memberi perawatan terhadap pasien yang terkena penyakit
jantung dan sirkulasi darah, yang kemudian berhubungan dengan kondisi kebersihan
gigi mereka.

Daftar pustaka

https://www.academia.edu/8624128/Sistem_kardiovaskuler

Nama : NovandaniSetyo N

NIM : 1811020013

Kelas : 2A
SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruhan jaringan tubuh yang diperlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardiovaskuler memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh,
salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi.

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks


(superior-posterior:C-11) berada di bawah dan basis (anterior-inferior ICS-V) berada
di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan
bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat system kardiovaskuler terletak di
antara vertebrata dan torakal. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa di bawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Jantung difiksasi pada
tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utamaya itu paru
yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari bawah, pembuluh
darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah berpindah.
Faktor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah :

 Umur, pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun
ke bawah.

 Bentuk rongga dada. Perubahan bentuk torak yang menetap (TBC) menahan batas
jantung menurun sehingga pada asmatoraks melebar dan membulat.
 Letak diafragma. Jika terjadi penekanan diafragma ke atas akan mendorong
bagian bawah jantung ke atas. Perubahan posisi tubuh. Proyeksi jantung normal
dipengaruhi oleh posisi tubuh.

Otot jantung terdiri dari 3 yaitu:

1. Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus


jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpuss terni dan
rawaniga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal
dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk
menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.

2. Tengah/ miokardium

Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:

 Otot atria, sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan
dalam mencaku pserabut-serabut berbentukl ingkaran dan lapisan luar mencakup
kedua atria.

 Otot ventrikuler, membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler


sampai ke apeks jantung.

 Otot atrioventrikuler, dinding pemisah antara serambi dan bilik (atrium dan
ventrikel).

3. Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang terdiri
dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan bagian
depan sinus vena kava.
Fungsi umum otot jantung yaitu:

1. Sifat ritmisitas/otomatis

Secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.

2. Mengikutihukumgagalatautuntas

Impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung
akan berkontraksi maksimal.

3. Tidak dapat berkontraksi tetanik.

4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa
darah dari jantung. Tujuannya adalah sistemik tubuh, kecuali arteri pulmonalis
yang membawa darah menuju paru untuk dibersihkan dan mengikat oksigen.
Arteriter besar yang ada dalam tubuh adalah aorta, yang keluar langsung dari
ventrikel kiri jantung.

Arteri pulmonalis membawa darah yang kotor mengandung banyak


karbondioksida sehingga warnanya kebiru-biruan dari bilik kanan keparu-paru. Di
paru-paru karbondioksida tersebut akan ditukar dengan oksigen sehingga darah yang
kotor menjadi segar kaya oksigen berwarna merah cerah kembali kejantung melalu
vena pulmonalis menuju atrium kiri, yang kemudian akan masuk ke dalam ventrikel
kiri. Jadi arteri pulmonalis ini membawa darah ke paru dalam rangka difusi respirasi,
bukan untuk menghidupi paru.

Aorta membawa darah yang dipompa oleh ventrikel kiri keseluruh tubuh.
Darah yang dialirkan arteri adalah darah segar kaya oksigen. Aorta kemudian akan
bercabang-cabang untuk mendarahi/menghidupi: jantung (akoronarius), otak
(akarotis), ekstremitas atas (asubklavia kanan dan kiri), paru (abronkialis), hepar
(ahepatika), ginjal (arenalis), usus dan peritonium (amesenterika), vertebra
(avertebralis), ekstremitas bawah (afemoralis), genitourinaria, dan berbagai cabang
lainnya.

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju
jantung. Darahnya banyak mengandung karbondioksida. Umumnya terletak dekat
permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak
elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup
sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.
Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika vena
terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/8624128/sistem_kardiovaskuler

https://id.m.wikipedia.org/wiki/sistem_peredaran_darah

Nama : Inayah Putri Laras

Nim : 1811020014

Kelas : A
SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskular, juga dikenal sebagai sistem peredaran darah, adalah


sistem dari tubuh yang terdiri dari jantung, darah, dan pembuluh darah. Sistem
kardiovaskular bertanggung jawab untuk mengangkut darah. Mengingat sistem
kardiovaskular menggerakkan darah ke seluruh tubuh, sel-sel akan menerima oksigen
dan nutrisi. Karbon dioksida dan limbah lainnya dikeluarkan dari tubuh juga. Kata
kardiovaskular berasal dari kardia kata Yunani yang berarti “jantung” dan vasculum
kata latin yang berarti “pembuluh kecil.”

Dalam sistem yang kompleks ini, jantung bertindak sebagai pompa, memaksa
darah untuk bergerak melalui tubuh dengan relaksasi sehingga lebih banyak darah
dapat masuk ke tiap ruangan-ruangannya. Mayoritas darah terdiri dari plasma, cairan
berair penuh dengan protein. Kurang dari setengahnya darah terdiri dari trombosit
dan sel darah merah dan putih. Trombosit membantu darah untuk membeku jika
seseorang menderita luka atau perdarahan.

Sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskular karena


pembuluh darah dan darah adalah penting untuk kesehatan yang baik. Sistem
kardiovaskular adalah sebagai pekerja keras tubuh, terus menerus bergerak untuk
mendorong darah ke sel. Jika sistem penting ini berhenti bekerja, tubuh akan
mati.Jantung berkontraksi lebih dari 100.000 kali sehari karena mendorong darah
melalui pembuluh darah. Saat berkontraksi, memaksa darah ke dalam aliran darah.
Darah mengangkut nutrisi dari sistem pencernaan dan oksigen dari paru-paru ke sel-
sel tubuh. Kemudian darah membawa produk limbah yang dikeluarkan oleh ginjal
dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh paru-paru.

Jantung adalah otot seukuran kepalan tangan dan dibagi menjadi empat ruang
atau kamar. Kamar ini adalah atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel
kiri. Selama proses peredaran darah, darah memasuki atrium kanan jantung. Ketika
jantung berkontraksi, darah bergerak melalui katup dari atrium kanan ke ventrikel
kanan. Darah kemudian mengalir melalui katup jantung lain ke paru-paru. Di sinilah
darah mengambil oksigen. Pada titik ini, darah mengalir ke atrium kiri jantung dan
melalui katup ke ventrikel kiri, yang mana ia kemudian mengalir melalui katup ke
aorta. Setelah meninggalkan aorta, darah melakukan perjalanan ke bagian tubuh
lainnya, membawa nutrisi dan oksigen yang sangat dibutuhkan tiap sel-sel tubuh.Saat
masalah muncul dalam sistem kardiovaskular, seseorang menderita penyakit jantung.
Lebih dari 60 jenis penyakit jantung dapat menyebabkan masalah kesehatan yang
serius. Penyakit umum termasuk stroke atau penyakit jantung. Beberapa kondisi
seperti penyakit jantung bawaan yang hadir ketika seseorang lahir, penyakit
kardiovaskular lainnya berkembang secara bertahap ketika seorang individu tumbuh
menjadi dewasa.

Faktor resiko yang tidak dapat mengontrol, yaitu:


 Usia: Semakin tuaseseorang, semakin besar kesempatan mereka mengembangkan
penyakit kardiovaskuler.
 Jenis kelamin: Pria di bawah usia 64 jauh lebih mungkin untuk meninggal karena
penyakit jantung koroner dibandingkan wanita, meskipun perbedaan jenis
kelamin menurun sesuai dengan usia.
 Genetika : Riwayat keluarga penyakit kardiovaskular meningkatkan kesempatan
seseorang mengembangkan penyakit jantung.

Faktor risiko yang dapat mencangkup banyaknya faktor gaya hidup, yaitu :

1. Merokok tembakau : Berhenti merokok atau tidak pernah memulai merokok


adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

2. Diabetes : Diabetes dapat menyebabkan perubahan tubuh, seperti kadar


kolesterol tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular.
3. Kadar kolesterol tinggi: Tinggi jumlah “kolesterol jahat,” meningkatkan risiko
penyakit kardiovaskular.

4. Obesitas : Memiliki persentase yang sangat tinggi dari lemak tubuh, terutama
jika kebanyakan lemak ditemukan pada tubuh bagian atas, daripada pinggul
dan paha, meningkatkan risiko secara signifikan.

5. Tekanan darah tinggi : Jika jantung dan pembuluh darah harus bekerja lebih
keras dari biasanya, ini menempatkan sistem kardiovaskular dalam tekanan.

6. Kurangnya aktivitas fisik : aktivitas aerobik, membantu menjaga jantung


Anda sehat. Untuk mengurangi risiko penyakit, Anda harus aktif selama
minimal 60 menit sehari, lima hari seminggu.

7. Kebiasaan makan yang buruk : Makan sebagian besar makanan yang tidak
memiliki banyak nutrisi selain lemak atau karbohidrat menyebabkan kadar
kolesterol tinggi, obesitas, dan penyakit kardiovaskular.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.timesindonesia.co.id/read/150031/3/20170612/051851/pengertian-
fisiologi-sistem-kardiovaskular/

Nama : Afan Luhung Pribadi

Nim : 1811020015

Kelas : A
SISTEM KARDIOVASKULER

1. Pengertian Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari


jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan
mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak
mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh,
salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat
terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada
organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan
mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
Jantung Sebagai Pusat Kardiovaskuler dan Sistem kardiovaskuler

2. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem
kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast.
Angioblast ini timbul dari :

a. Mesoderm : splanknikus & chorionic

b. Merengkim : yolk sac dan tali pusat

c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah

Dalam awal perkembangannya yaitu pada minggu ketiga, tabung jantung


mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian pericardial dan IEC dan atap
katup uning telur sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan membujur
endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung
primordial. Jantung tubular bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang
menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba.
Pada janin, proses peredaran darah melalui plasenta.

3. Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler


Anatomi Jantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks


(superior-posterior:C-II) berada di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V)
berada di atas. Pada basis jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik
atas dan bawah dan pembuluh balik. Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler
terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh
costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat
memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang dewasa sekitar
250 350 gram. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:

1. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi


kosta III-I.

2. Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.

3. Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,


brongkus dekstra dan bronkus sinistra.

4. Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena


azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
5. Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.


Penyokong jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping,
diafragma menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung
sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan
jantung adalah:

1. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah

2. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun
batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat

3. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong


bagian bawah jantung ke atas

4. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi


tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

https://sainsmini.blogspot.com/2015/08/pengertian-dan-penjelasan-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai