Anda di halaman 1dari 2

Diskusi 6

Untuk mengawali diskusi kita kali ini, berikut pertanyaan saya, Strategi apa yang dilakukan
dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang sehingga mereka bisa mengungguli
para pesaingnya terutama dari negara-negara Eropa dan Amerika? Tks

Catatan: Apabila menggunakan sumber referensi, mohon ditulis lengkap yaitu nama penulis,
tahun, judul sumber, nama penerbit, halaman .

Jawaban :

Salah satu Strategi yang digunakan oleh Perusahaan Jepang agar bisa bersaing bahkan dapat
mengalahkan perusahaan-perusahaan Eropa dan Amerika adalah Konsep Kaizen.

Istilah kaizen atau Just in Time ini kerap kali digunakan sebagai salah satu strategi perbaikan
dalam manajemen kualitas dan alternatif manajemen yang selama ini didominasi oleh negara barat
dan Amerika, namun dalam perkembangannya sistem manajemen ini mendapat perhatian para
analis manajemen setelah melihat perkembangan yang pesat ekonomi Jepang yang kerap kali
merepotkan hegemoni Amerika dalam percaturan ekonomi global. Kaizen bukan jalan pintas
melainkan proses yang berjalan secara terus menerus untuk menciptakan hasil yang diinginkan.

Kata Kaizen (baca: kai-seng), secara harafiah Kai = merubah dan Zen = lebih baik. Secara
sederhana pengertian kaizen adalah usaha perbaikan berkelanjutan untuk menjadi lebih baik dari
kondisi sekarang. Ada juga orang yang menyebutnya dengan istilah Kaizen Teian yang artinya:
"Kaizen" berarti "perbaikan terus-menerus", sementara "teian" artinya "sistem". Jadi, Kaizen Teian
artinya adalah suatu sistem perusahaan yang komprehensif yang dilakukan dalam rangka perbaikan
terus menerus untuk mencapai kondisi yang lebih baik dari hari ini,sehingga bisa membawa napas
baru dalam setiap perusahaan/organisasi.

Tujuan dan Keuntungan Penerapan Kaizen

Tujuan dan Keuntungan setelah menerapkan Aktivitas Strategi Kaizen antara lain :

1. Menghindari biaya yang tersembunyi yang berasal dari 7 pemborosan (seven waste)
dalam proses Produksi
2. Memberikan nilai tambah pada operasional produksi sehingga dapat meningkatkan
kualitas produk dengan biaya terendah dan memperpendek waktu pengiriman kepada
pelanggan.
3. Dapat melakukan perubahan dalam waktu yang relatif singkat dan biaya yang rendah.

Kaizen bukan hanya meng-identifikasikan proses-proses yang perlu diperbaiki atau


ditingkatkan, tetapi juga melakukan evaluasi terhadap prosedur dan standarisasi pekerjaan
yang telah ada ataupun menetapkan Standar baru dalam pekerjaan.

Standarisasi pada penerapan Kaizen

Untuk mendukung Penerapan Strategi Kaizen, diperlukan standarisasi dalam proses produksi
maupun prosedur kerja. Berikut ini adalah beberapa hal yang penting untuk melakukan
Standarisasi :
Standarisasi Teknik atau Metode Proses Pengerjaan
(Standard Work Technique)

Setelah melakukan perbaikan terhadap suatu proses, maka diperlukan standarisasi terhadap
proses pengerjaan maupun alat-alat dan metode pengerjaannya sehingga dapat melakukan
prediksi terhadap waktu pengerjaan dan dapat diteruskan kepada pekerja lainnya dengan
metode pekerjaan yang sama.

Standarisasi Siklus Waktu Pengerjaan


(Standard Cycle Time)

Perlu diadakan perhitungan terhadap siklus waktu dalam mengerjakan suatu proses sehingga
dapat mengetahui proses mana yang perlu dilakukan perbaikan. Contoh daripada Siklus
waktu antara lain adalah waktu pemasangan komponen, waktu melakukan Inspeksi, waktu
loading Mesin, waktu penyolderan dan bahkan waktu transportasi seperti jalan menuju proses
tertentu maupun waktu peletakan komponen kedalam kotak komponen. Siklus waktu kerja
harus kurang dari atau sama dengan Takt Time suatu proses. Jika Siklus waktu lebih dari
Takt Time yang ditentukan, maka harus melakukan pendistribusian ulang beban kerja agar
terjadi keseimbangan (Balance).

Standarisasi Urutan Kerja


(Standard Work Sequence)

Untuk dapat mempertahankan Siklus Waktu Pengerjaan, diperlukan standarisasi urutan dan
metode kerja sehingga semuanya mengerjakan hal yang sama meskipun Orang (pekerja) dan
Mesinnya berbeda-beda. Perlu diingat bahwa Strategi Kaizen adalah peningkatan yang
dilakukan secara terus-menerus sehingga Standarisasi yang ditentukan tersebut akan
dievaluasi lagi untuk perbaikan selanjutnya.

Standarisasi Jumlah WIP (Produk dalam Process)


(Standard WIP)

Kadang-kadang suatu tahap proses produksi memerlukan jumlah minimum untuk


melanjutkan ke proses berikutnya seperti memerlukan waktu pendinginan ataupun
pemanasan yang lama sehingga memerlukan penyimpanan sejumlah unit untuk melanjutkan
proses berikutnya.

Oleh Karena itu, perlu ditentukan jumlah WIP yang diharuskan saat menunggu proses
selanjutnya. Jika terjadi kelebihan atau kekurangan WIP, maka hal ini menandakan adanya
permasalahan yang perlu diselidiki dalam siklus waktu ataupun metode kerja.

Referensi :

- https://www.academia.edu/10757217/PENERAPAN_KAIZEN_DALAM_PERUSAHAAN
- https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kaizen-dalam-meningkatkan-kualitas-dan-
produktivitas/

Anda mungkin juga menyukai