Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal disetujui:
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal usulan
Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Pengujian Mutu Benih untuk
mendapatkan Sertifikat Mutu Benih Kakao (Theobroma cacao L.) di BSPMBTP
Provinsi Jawa Barat”. Terwujudnya proposal usulan praktik kerja lapangan ini
merupakan salah satu persyaratan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
Terimakasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Abdul Qadir, MSi selaku
Koordinator Program Keahlian Teknologi Industri Benih dan juga kepada
Ahmad Zamzami, SP, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
saran dan masukan dalam penyelesaian proposal ini. Tidak lupa kepada orang tua
dan teman-teman yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian
proposal usulan praktik kerja lapangan ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal usulan praktik kerja
lapangan ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis memohon
dukungan melalui kritik dan saran dalam memperbaiki kekurangan. Semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang-orang yang membutuhkan
sebagaimana mestinya.
DAFTAR TABEL i
1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
1.3 Manfaat 2
2 TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Botani Kakao 2
2.2 Mutu Benih dan Pengujian Benih 3
2.3 Pembangunan Kebun Induk dan Kebun Entres 3
2.4 Tahapan Sertifikasi Benih Kakao (Theobroma cacao L.) 5
2.5 Pelabelan Benih 12
3 METODE KERJA 13
3.1 Waktu dan Tempat 13
3.2 Metode Pelaksanaan 13
4 RENCANA KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 15
DAFTAR PUSTAKA 16
DAFTAR TABEL
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan ini
adalah:
1. Menambah ilmu pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa baik secara teoritis
maupun praktis terkait sertifikasi benih kakao (Theobroma cacao L.).
2
1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan praktik kerja lapangan adalah:
1. Manfaat bagi mahasiswa adalah dapat menyelesaikan karya ilmiah sebagai
tugas akhir untuk memperoleh gelar ahli madya.
2. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap profesional dalam lingkungan kerja.
3. Meningkatkan mutu dan relevansi kurikulum dunia pendidikan dengan dunia
kerja.
4. Manfaat bagi balai adalah dapat membangun relasi dengan perguruan tinggi
menambah sumber rekrutmen tenaga kerja baru dari perguruan tinggi bagi
balai yang bersangkutan.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Tabel 4 Ketentuan pengambilan contoh benih (isi wadah > 100 kg)
Berat Lot Benih Jumlah Contoh Primer yang diambil
167.000 – 200.000 Minimal 5 contoh primer
200.001 – 1.200.000 1 contoh primer tiap 120.000 butir, minimal 5 contoh
primer
1.200.001 – 1 contoh primer tiap 200.000 butir, minimal 10 contoh
8.000.000 primer
Lebih dari 8.000.001 1 contoh primer tiap 280.000 butir, minimal 40 contoh
primer
Catatan : 1 butir kakao = 2,5 – 3 gram (semua variatas kecuali Sul 1). Menurut RSNI,
contoh kerja = 440 butir, 1 kemasan = 500 butir
7
Tabel 5 Standar mutu benih kakao dalam bentuk biji (biji/true seed)
No. Kriteria Standar
1. Varietas/klon Bina/anjuran
Varietas/klon
2. Asal Biji Dari Kebun Induk yang ditetapkan oleh Instansi yang
berwenang
3. Mutu Genetis
Kemurnian Murni klon anjuran dengan kemurnian 100%
4. Mutu Fisiologis
Daya Minimal 80%
Kecambah
Kadar Air 30 sampai dengan 40%
5. Mutu Fisik
Benih utuh Kondisi biji tidak cacat/rusak, minimal 98%
Kesehatan Bebas OPT
Benih
6. Perlakuan Benih direndam dalam larutan fungisida 0,5 s.d 1 %
selama 5 s.d 10 menit
7. Waktu Maksimal 7 hari setelah panen
pengujian Maksimal 2 hari setelah prosessing
Sumber : Kepmentan nomor 314/Kpts/KB.020/10/2015
d. Prosedur pembuatan laporan hasil pengujian
PBT pelaksana pengujian membuat laporan hasil pengujian sesuai contoh pada
format 9 kepada Kepala UPT pusat/ UPTD perbenihan perkebunan.
e. Penerbitan Sertifikat
Laporan hasil pengujian digunakan sebagai dasar penerbitan sertifikat oleh
UPT Pusat / UPTD perbenihan perkebunan.
a. Label untuk benih dalam bentuk biji berisi nomor sertifikat, nomor label,
jenis tanaman dan varietas, kelas benih, keterangan mutu/hasil uji
laboratorium, berat/volume benih, masa akhir edar benih, nama dan alamat
produsen;
b. Label untuk benih dalam bentuk biji berkecambah berisi nomor sertifikat,
nomor label, jenis tanaman dan varietas, kelas benih, jumlah kecambah,
masa berlaku label, nama dan alamat produsen;
c. Label untuk benih dalam dalam polibeg berisi jenis tanaman dan varietas,
nomor sertifikat, nomor label, kelas benih, keterangan mutu/spesifikasi
benih/bibit, masa berlaku label, nama dan alamat produsen;
d. Label untuk benih dalam bentuk entres jenis tanaman dan varietas, nomor
sertifikat, nomor label, kelas benih, nomor penetapan kebun, jumlah
entres, tanggal pengiriman, tujuan pengiriman, masa berlaku label untuk
jenis tertentu, nama dan alamat produsen.
4. Standar ukuran label sebagai berikut:
a. Label untuk benih dalam bentuk biji, biji berkecambah dan entres dengan
kelas benih sebar berukuran 9,5 cm dan 10 cm;
b. Label untuk benih dalam polibeg/siap tanam dengan kelas benih sebar
berukuran panjang 3,5 cm dan lebar 15,5 cm.
5. Standar warna label sebagai berikut:
a. Label untuk benih unggul dengan kelas benih sebar berwarna biru muda;
b. Label untuk benih unggul lokal dengan kelas benih sebar berwarna hijau
muda.
6. Label dipasang pada kemasan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Benih pala dalam bentuk biji, biji berkecambah dan entres dipasang pada
setiap kemasan;
b. Benih pala dalam polibeg/siap tanam dipasang di bagian batang pada
setiap invidu benih.
7. Label dipasang oleh produsen benih dan PBT melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pemasangan label.
3 METODE KERJA
3.2.2 Diskusi
Diskusi dilakukan dengan pembimbing di lapang serta staf lain yang terkait
dengan sertifikasi benih. Diskusi dilakukan untuk mendapatkan informasi serta
wawasan mahasiswa, serta dapat membantu memecahkan kasus atau masalah
yang terkait dengan sertifikasi benih.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan dilaksanakan di BSPMBTP Provinsi Jawa Barat selama sembilan minggu,
dengan rencana kegiatan disajikan pada tabel berikut.
2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengenalan balai dan kondisi Mengetahui gambaran umum tentang balai dan
lapangan pekerjaan apa yang akan dilakukan
2 Praktik langsung pengujian Mengetahuidan terampil dalam praktik pengujian
laboratorium benih benih kakao
3 Pengamatan proses pengujian Mengetahui variabel yang akan diamati dalam
laboratorium benih pengujian benih
4 Mendapatkan berbagai informasi dan
Wawancara dan diskusi memecahkan masalah terkait dengan kegiatan
pengujian
5 Studi pustaka Mendapatkan referensi tentang menyusun karya
ilmiah
6 Analisis data Mendapatkan ringkasan hasil olahan data yang
akan digunakan untuk dibahas dalam tugas akhir
7 Penyusunan laporan Mengukur pemahaman penulis selama Praktik
Kerja Lapangan (PKL)
Catatan : Jadwal kegiatan bisa berubah mengikuti kegiatan dari balai
15
16
DAFTAR PUSTAKA