1 Tahun 2016
134
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
135
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
136
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
137
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
138
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
Pada 10 tahun terakhir Sub-sektor Alfarabi, M.A. dkk. (2014) hal tersebut tidak
perkebunan secara umum menunjukkan berpengaruh nyata terhadap tingkat
peningkatan kontribusi terhadap PDRB kesejahteraan karena menurutnya hanya
Provinsi Jambi (Tabel 1). perubahan (peningkatan) share sektor
Tabel 1. Perkembangan dan industri yang berpengaruh signifikan
Pertumbuhan Kontribusi Sub-sektor terhadap penurunan kemiskinan sebagai
Perkebunan Secara Umun 10 Tahun indikator kesejahteraan (berpengaruh
Terakhir terhadap PDRB di Provinsi negatif. Sedangkan pergeseran sektor lain
Jambi. tidak berpengaruh signifikan terhadap
Pertumbuhan kemiskinan.
Kontribusi
No. Tahun kontribusi
(%) Gambaran Potensi Komoditas Unggulan
(%)
1 Kelapa Sawit dan Karet Berdasarkan
2005 11,07 -
Luas Lahan dan Produksi Periode 10
2 2006 13,16 2,09
3 2007 13,16 0
Tahu Terakhir Di Provinsi Jambi
4 2008 10,79 -2,37 Tanaman karet dan sawit masih
5 2009 13,35 2,56 merupakan komoditas perkebunan andalan
6 2010 16,13 2,78 di Provinsi Jambi dan diyakini menjadi
7 2011 16,23 0,1 penggerak ekonomi rakyat serta membuka
8 2012 16,31 0,08 peluang kerja. Dalam hal ini Indonesia
9 2013 16,4 0,09
10 2014 16,4 0 merupakan negara dengan lahan perkebunan
Tabel 1 menunjukkan bahwa ada karet terluas di dunia. Namun bila ditinjau
kecenderungan peningkatan kontribusi sub- dari segi produktivitas, Indonesia masih
sub-sektor perkebunan terhadap PDRB berada di bawah Thailand dan Malaysia.
Provinsi Jambi selama 10 tahun terakhir Berdasarkaan data Tabel 2 rata-rata luas
walaupun sempat mengalami penurunan lahan karet di Provinsi Jambi (646,707 ha)
pada tahun 2008, dengan nilai pertumbuhan lebih besar dari kelapa sawit (514,065 ha),
-2,37. Kondisi penurunan tersebut bertolak tetapi ternyata pertumbuhan luas lahan
belakang dengan laju pertumbuhan ekonomi kelapa sawit (5,7%) lebih besar
meningkat dari 6,8% menjadi 7,16% (BPS. dibandingkan karet (0,75%).
2014) Hal ini mengindikasikan bahwa Tabel 2. Perkembangan Luas Lahan
terdapat peningkatan kontribusi di sektor Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit di
selain sektor pertanian khususnya sub-sektor Provinsi Jambi Tahun 2005-2014.
Pertum- Pertum-
perkebunan. Terdapat dua periode yang Th
L. Lahan
buhan L.
L. Lahan
buhan L.
menunjukkan pertumbuhan yang stagnan (ha) (ha)
Lahan (%) Lahan (%)
(0%) yaitu pada periode tahun 2006-2007 Karet Kelapa Sawit
dan 2013-1014. Untuk lebih jelas ilustrasi ‘05 622,192 403,467
perkembangan kontribusi sub-sektor
‘06 630,211 1.29 422,888 4.81
perkebunan dapat terlihat pada Gambar di ‘07 636,907 1.06 448,899 6.15
bawah ini. ‘08 644,943 1.26 484,137 7.85
20 ‘09 645,145 0.03 489,384 1.08
‘10 649,404 0.66 513,959 5.02
15 ‘11 653,160 0.58 532,293 3.57
‘12 657,299 0.63 589,340 10.72
10 ‘13 662,213 0.75 593,433 0.69
5 ‘14 665,595 0.51 662,846 11.70
± 646,707 0.75 514,065 5.73
0 Tabel 3. Perkembangan Produksi dan
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
139
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
‘13 323,271 922 1.571,535 3,024 selama 10 tahun terakhir, dengan rata-rata
‘14 318,348 922 936,595 3,204 kontrubusi 14,3 per tahun.
± 287,959 803 1.299,340 3,341 Berdasarkan data yang ada terlihat
Catatan: rataan pertumbuhan produksi karet peningkatan luas lahan baik pada karet
10 th terakhir = 3% per tahun rataan maupun kelapa sawit maka ini
pertumbuhan produksi kelapa sawit 10 th mengindikasikan adanya proses alih fungsi
terakhir = 6% per tahun lahan, maka disarankan agar pemerintah
Perbedaan kontribusi Sub-sektor turut memantau proses tersebut yang
perkebunan periode 10 tahun terakhir di berkaitan dengan penggunaan lahan yang
Provinsi Jambi. disesuaikan dengan perencanaan yang telah
Kontribusi merupakan besarnya digariskan sehingga menjamin keberlanjutan
sumbangan sub-sektor tertentu terhadap pembangunan.
PDRB Provinsi Jambi. Data Tabel 4 DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa adanya peningkatan Adiwiganda, R. 1995. Pertemuan Teknis
kontribusi sub-sektor perkebunan Karet. Pusat Penelitian Karet, Medan.
Tabel 4. Perhitungan χ2. Alfarabi, M.Andri, M.Syurya Hidayat,
Kontribusi perkebunan 10 Selamet Rahmadi.2014. Perubahan
Tahun
tahun terakhir terhadap
Nilai χ2
Struktur Ekonomi dan Dampaknya
PDRB Provinsi Jambi Terhadap emiskinan di Provinsi
(%)
2005 11.07 0.647993
Jambi. Jurnal Perspektif Pembiayaan
2006 13.16 0.061616 dan Pembangunan Daerah Vol. 1 No.
2007 13.16 0.061616 3, Januari-Maret 2014 . ISSN: 2338-
2008 10.79 0.773641 4603
2009 13.35 0.039051 Badan Pengawas Keuangan Pemerintah,
2010 16.13 0.294794
2015. Undang-undang Republik
2011 16.23 0.32443
2012 16.31 0.349162 Indonesia No. 18 Tahun 2004
2013 16.4 0.37807 Tentang Perkebunan.
2014 16.4 0.37807 www.bpkp.go.id/uu/filedownload/2/3
Rataan 14.3 0.330844 9/224.bpkp Di akses tanggal 3
terhadap PDRB Provinsi Jambi. Hasil Februari 2016
analisis statistik menunjukkan bahwa ada Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, 2014.
perbedaan kontribusi sub-setor perkebunan Perkembangan Pembanngan Provinsi
secara umum terhadap PDRB Provinsi Jambi.
Jambi selama 10 tahun terakhir, dengan Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, 2015.
rata-rata kontrubusi 14,3 per tahun. Tabel Provinsi Jambi Dalam Angka. Jambi
perhitungan χ2dapat dilihat pada Tabel 4. Dinas Perkebunan Propinsi Jambi. 2015.
Nilai χ2 (0.330844) lebih keci dari Nilai Luas Areal, Produksi dan
χ2(9;5%) (16,919) sehingga menolak hipotesis Produktivitas Tanaman Kelapa
nol. Sawit Provinsi Jambi Tahun 2004
SIMPULAN DAN SARAN sampai Tahun 2014.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat Dinas Perkebunan Propinsi Jambi. 2015.
disimpulkan bahwa kontribusi sub-sektor Luas Areal, Produksi dan
perkebunan terhadap PDRB Provinsi Jambi Produktivitas Tanaman Karet
selama 10 tahun terakhir ada kecenderungan Provinsi Jambi Tahun 2004 sampai
meningkat walaupun mengalami penurunan Tahun 2014.
pada tahun 2008. Rata-rata luas lahan karet Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2015.
(646,707 ha) lebih besar dari kelapa sawit PDB Perikanan Triwulan I 2015.
(514,065 ha), dengan pertumbuhan luas http://kkp.go.id/assets/uploads/2015/0
lahan kelapa sawit (5,7%) lebih besar 5/PDB-perikanan-tw1-
dibandingkan karet (0,75%). Rata-rata 2015.pdf.Diakses tanggal 30 Januari
produktivitas karet 803 kg/ha lebih rendah 2016.
dari rata-rata produktivitas karet di Malaysia Lubis, A.U. 2000. Kelapa Sawit Di
(1,3 ton/ha) dan Thailand (1,9 ton/ha), Indonesia. Pusat Penelitian
sedangkan produkktivitas kelapa sawit 3,341 Perkebunan Marihat Pematang
ton per ha masih bisa ditingkatkan untuk Siantar. Medan.
mendekati produktivitas ideal yaitu 6 ton per Sadjad, S. 1996.Agronomi Umum.
ha. Produksi kelapa sawit (6% per tahun) Departemen Agronomi, Fakultas
tumbuh lebih besar dibandingkan dengan Pertanian Institut Pertanian Bogor,
karet (3% per tahun). Terdapat perbedaan Bogor.
kontribusi sub-setor perkebunan secara
umum terhadap PDRB Provinsi Jambi
140
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.1 Tahun 2016
141
Kajian Komoditas Unggulan Sub-Sektor Perkebunan di Provinsi Jambi