Anda di halaman 1dari 12

VISKOSITAS FLUIDA

(Laporan Kelompok Praktikum Fisika Dasar)

KELOMPOK III
1. Andreas Februando N. (1814181026)
3. Inka Aprlia Sakinah (1814181014)
4. Maulidya Cahyani (1814181015)
5. Rani Maryani (1814181013)
6. Ridho Wijaya Saputra (1814181022)
7. Sinta Nara Bella (1814181011)

JURUSAN ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Viskositas Fluida

Hari/ Tanggal : Jum’at, 29 Maret 2019

Tempat : Laboratorium Fisika Dasar TEP

Jurusan : Ilmu Tanah

Fakultas : Pertanian

Kelompok : III (tiga)

Bandar Lampung, 29 Maret 2019


Mengetahui,
Asisten

Agustin Pratama Mahardika


NPM. 175407001
I. .PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) disebabkan adanya gesekan
antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kohesi pada zat cair tersebut.
Gesekan-gesekan inilah yang menghambat aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat
cair (viskositas) dinyatakan dengan suatu bilangan yang menentukan kekentalan
suatu zat cair. Hukum viskositas Newton menyatakan bahwa untuk laju perubahan
bentuk sudut fluida yang tertentu maka tegangan geser berbanding lurus dengan
viskositas.

Viskositas adalah gesekan interval, gaya viskos melawan gerakan sebagai fluida
relatif terhadap yang lain. Viscositas adalah alasan diperlukannya usaha untuk
mendayung perahu melalui air yang tenang, tetapi juga merupakan suatu alasan
mengapa dayung bisa bekerja. Efek viskos merupakan hasil yang penting dalam
pipa aliran darah. Pelumasan bagian dalam mesin fluida viskos cenderung melekat
pada permukaan zat yang bersentuhan dengannya.

Diantara salah satu sifat zat cair adalah kental (viskos) dimana zat cair memiliki
kekentalan yang berbeda-beda materinya, misalnya kekentalan minyak goreng
dengan kekentalan oli. Dengan sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia
otomotif yaitu sebagai pelumas mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang
dibutuhkan tiap-tiap mesin membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda.

Suatu zat memiliki kemampuan tertentu sehingga suatu padatan yang dimasukkan
kedalamnya mendapat gaya tekanan yang diakibatkan peristiwa gesekan antara
permukaan padatan tersebut dengan zat cair. Sebagai contoh, apabila kita
memasukkan sebuah bola kecil kedalam zat cair, terlihatlah kelereng tersebut mula-
mula turun dengan cepat kemudian melambat hingga akhirnya sampai didasar zat
cair. Bola kecil tersebut pada saat tertentu mengalami sejumlah perlambatan hingga
mencapai gerak lurus beraturan. Gerakan bola kecil menjelaskan bahwa adanya
suatu kemampuan yang dimiliki suatu zat cair sehingga kecepatan bola berubah.
Mula-mula akan mengalami percepatan yang dikarenakan gaya beratnya tetapi
dengan sifat kekentalan cairan maka besarnya percepatannya akan semakin
berkurang dan akhirnya nol. Pada saat tersebut kecepatan bola tetap dan disebut
kecepatan terminal. Hambatan-hambatan dinamakan sebagai kekentalan
(viskositas).

Akibaat viskositas zat cair itulah yang menyebabkan terjadinya perubahan yang
cukup drastis terhadap kecepatan kelereng. Aliran viskos, dalam berbagai masalah
keteknikan pengaruh viskositas pada aliran adaalh kecil, dan dengan demikian
diabaikan. Cairan kemudian dinyatakan sebagai tidak kental (invicid) atau
seringkali ideal dan diambil sebesar nol. Tetapi jika istilah aliran viskos dipakai, ini
berarti bahwa viskositas tidak diabaikan. Untuk benda homoogen yang dicelupkan
kedalam zat cair ada tiga kemungkinan yaitu, tenggelam, melayang, dan terapung.
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan agar praktikan dapat mengukur viskositas
berbagai jenis zat cair. Karena semakin besar nilai viskositas dari larutan maka
tingkat kekentalan larutan tersebut semakin besar pula.

1.2 Tujuan

Tujuan Praktikum Pendulum adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA

Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang
menetukan besarnya perlawanan terhadap gaya gesek. Semakin besar viskositas
fluida, maka semakin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam
zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antar molekul zat cair. Sedangkan
dalam gas, viskositas timbul sebagai akibat tumbukan antar molekul gas (Muhajir,
2011).

Sifat cairan sebagian besar ditentukan oleh resistensinya untuk mengalir, yang
dinamakan viskositas. Dalam istilah non sains, ada yang viskositas tinggi dan ada
air yang mempunyai viskositas rendah. Suatu fluida berviskositas rendah mengalir
dengan mudah dan membuat sedikit energi. Suatu fluida kental dapat menyekat
dengan baik, tetapi dapat merusak energy dan tekanan sekitar sistem (Andrew,
2003).

Untuk fluida yang mengencer akibat geseran viskositas nyatanya berkurang dengan
meningkatnya laju geseran. Semakin kuat fluida mengalami geseran, maka fluida
tersebut semakin encer. Viskositas hanya sedikit tergantung pada tekanan dan
biasanya pengaruh tekanan tersebut diabaikan. Viskositas dari zat cair berkurang
dengan kenaikan temperatur, sementara untuk gas peningkatan temperatur
menyebabkan peningkatan viskositas (Munson, 2004).

Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan


antar lapisan material, karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu
cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat.
Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik
antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair
maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda
(Martoharsono, 2006).

Zat cair maupun gas mempunyai viskositas hanya saja zat cair lebih kental (viscous)
daripada gas, dalam merumuskan persamaan-persamaan dasar mengenai aliran
yang kental akan jelas nanti, bahwa masalahnya mirip dengan masalah tegangan
dan regangan luncur di dalam zat padat. Salah satu macam alat untuk mengukur
viscositas zat-cair adalah viscometer (Sudarjo, 2008).

viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara
molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan
antara molekul. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang
merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu
jenis cairan yang mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang
rendah, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki
viskositas yang tinggi (Sarojo, 2009).
III. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Tumbukan dilakukan pada hari jum'at, 29 Maret 2019 pada pukul 15.50-
17.30 WIB di Laboratorium Fisika Dasar TEP, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

3.3 Cara Kerja

Cara kerja yang dilakukan pada saat percobaan adalah sebagai berikut:

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.2 Pembahasan

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum pendulum yaitu :


DAFTAR PUSTAKA

Andrew, P dan P. Gunawan. 2003. Hidrolika dan Pneumatika. Erlangga, Jakarta.

Muhajir, K. 2011. Pengaruh Viskositas Terhadap Aliran Fluida Gas-Cair melalui


Pipa Vertikal dengan Perangkat Lunak. Jurnal Kompetensi Teknik. Vol. 3, No. 1,
Hal. 31-34.
Munson. 2004. Mekanika Fluida. Erlangga, Jakarta.

Martoharsono. 2006. Fisika Dasar. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sarojo, Ganijanti Aby. 2006. Seri Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika.
Jakarta.

Sudarjo, Randy. 2008. Modul Praktikum Fisika Dasar I. Universitas Sriwijaya.


Inderalaya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai