Anatomi Sistem Rangka
Anatomi Sistem Rangka
Disusun Oleh :
Offering G
Kelompok 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Sel – sel otot seperti neuron dapat dirangsang secara kimiawi, listrik
dan mekanik untuk membangkitkan potensial aksi yang dihantarkan
sepanjang membran sel. Protein kontraktil aktin dan miosin yang
menghasilkan kontraksi pada otot terdapat dalam jumlah yang sangat besar.
Depolarisasi hasil motor neuron di neurotransmiter dibebaskan dari terminal
saraf. Neurotransmiter berdifusi melintasi sinaps dan mengikat ke situs
reseptor pada membran sel dari serat otot, ketika reseptor cukup banyak
dirangsang suatu potensial aksi dihasilkan.
Otot secara umum dibagi atas tiga jenis yaitu, otot jantung, otot rangka,
dan otot polos. Pada otot rangka gambaran garis lintangnya sangat jelas,
berkontraksi dengan adanya rangsang dari saraf, secara umum dikendalikan
oleh kehendak (volunter). Pada otot jantung juga terdapat pola garis lintang
tetapi membentuk sinsitium fungsional, berkontraksi secara ritmis karena
adanya sel–sel di miokardium yang menimbulkan impuls spontan. Sedangkan
pada otot polos tidak memperlihatkan gambaran garis lintang, otot polos dapat
di temukan hampir di semua alat visera yang berongga.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari rangka.
2. Mengetahui pengelompokan rangka pada manusia berdasarkan letak,
bentuk dan komponen penyusunnya.
3. Mengetahui hubungan antar tulang (persendian) pada manusia.
4. Mengetahui gangguan kelainan pada tulang manusia.
3
5. Mengetahui pengertian dari otot.
6. Mengetahui pengelompokan otot berdasarkan bentuk selnya.
7. Mengetahui gangguan pada sistem otot.
8. Mengetahui anatomi sistem rangka pada vertebrata yang lain seperti
pisces, aves, amphibi dan reptil.
BAB II
ISI
4
dilindungi oleh kulit dan otot disebut endoskeleton. Rangka pada manusia
memiliki fungsi sebagai berikut:
Memberikan bentuk pada tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh
Melindungi organ yang rusak (melindungi alat-alat tubuh pada saat badan
kita lemah)
Sebagai alat gerak pasif
Sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka
Menunjang tegaknya tubuh
Tempat pembentukan sel-sel darah
Sebagai tempat penimbunan atau penyimpanan mineral
Tempat pembentukan sumsum
2. Tulang Badan
5
Tulang-tulang pembentuk badan terdiri atas lima macam tulang,
yaitu tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, dan tulang
panggul.
a. Tulang belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi
untuk menompang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta
merupakan tempat pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang terdiri atas
33 ruas yaitu:
7 ruas tulang leher
12 ruas tulang punggung
5 ruas tulang pinggang
5 ruas tulang kelangkang
4 ruas tulang ekor
b. Tulang Dada
Tulang dada terdiri atas 3 bagian yaitu: bagian hulu, badan dan
taju pedang. Tulang dada berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang
rusuk bagian depan.
c. Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang yaitu: 7 pasang rusuk sejati, 3
pasang rusuk palsu dan 2 pasang rusuk melayang. Tulang rusuk sejati
melekat pada tulang punggung dan dada. Tulang rusuk palsu berhubung
dengan tulang belakang. Antara tulang dada, tulang punggung dan
tulang rusuk terdapat pada rongga. Rongga ini sebagai tempat jantung
dan paru-paru.
6
Gambar 2.3. Tulang Rusuk dan Tulang Dada pada Manusia
d. Tulang Bahu
Tulang gelang bahu terdiri atas tulang belikat yang berbentuk
segitiga pipih dan sepasang tulang serangka berbentuk seperti huruf S.
Tulang belikat mempunyai tonjolan yang disebut taju paruh bebek.
Tonjolan ini terletak dibagian belakang dan berhubungan dengan tulang
rusuk.
e. Tulang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas sepasang tulang usus yang
berguna untuk menopang usus, sepasang tulang duduk yang berguna
untuk menopang saat duduk, dan sepasang tulang kemaluan yang
mengguna untuk tempat menempelnya alat kemaluan.
7
Gambar 2.5. Tulang Panggul pada Manusia
8
Gambar 2.6. Tulang Anggota Gerak Atas pada Manusia
9
Gambar 2.7. Tulang Anggota Gerak Bawah
b. Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka
tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, tulang pipa, tulang
pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.
1. Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa.Tulang
ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya
adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan,tungkai, dan ruas-ruas
tulang jari. Di bagian ujung dalam tulang pipa berisi sumsum merah yang
berperan sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Tulang pipa dibagi
menjadi tiga bagian yaitu kedua ujung yang bresendian dengan tulang lain
(epifisis), bagian tengah( diafisis), dan antara epifisis dan diafisis terdapat
cakra epifisis.
10
Gambar 2.9. Tulang Pipa Pada Manusia
2. Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk
pendek dan bulat sehingga sering disebut sebagai ruas tulang. Tulang ini
bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu
menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan
tangan, telapak tangan, telapak kaki, pergelangan kaki, serta ruas-ruas
tulang belakang.
3. Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat, terdiri atas
lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalamnya berisi sumsum
merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan
sel darah putih. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun
11
tengkorak, tulang belikat, tulang panggul, tulang dahi, tulang rusuk, dan
tulang dada.
12
Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah
nukleus bening dan dua buah atau lebih nukleolus (anak inti sel).
2. Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang
antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat,
bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan
kalsium fosfat (Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam
tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah
yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Contoh tulang keras:
Tulang paha
Tulang lengan
Tulang betis
Tulang selangkang
13
sinkondrosis dan sinartrosis sinfibrosis. sinartrosis sinkondrosis
merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan
(kartilago).contohnya hubungan antar ruas tulang belakang dengan
hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada. Sedangkan, sinartrosis
sinfibrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut (fibrosa). Contohnya hubungan antar sendi tulang
tengkorak.
14
paha dengan tulang gelang panggul dan persendian antara tulang
lengan atas dengan tulang gelang bahu.
b. Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan satu arah. Contohnya persendian antara tulang paha
dengan tulang betis, dan persendian antara tulang lengan dengan
tulang hasta.
c. Sendi Putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan secara berputar atau rotasi. Contohnya persendian
antara tulang hasta dan pengumpil, serta antara tulang pemutar dan
tulang atlas yang menyebabkan kepala kita dapat berputar.
15
Gambar 2.17 Sendi putar
d. Sendi Geser
Sendi geser merupakan persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan bergeser, kedua ujung tulang permukaannya datar
atau rata. Contohnya persendian yang terdapat pada tulang-tulang
pergelangan tangan dan ruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan
terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda.
Contohnya persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan
serta antara tulang telapak tangan dan pergelangan tangan.
16
Gambar 2.18 sendi pelana
17
Gambar 2.20. Kelainan Tulang Punggung (Kifosis)
18
kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-
sel untuk memendek. Sel-sel tersebut sering disebut serabut-serabut otot.
Serabut-serabut otot disatukan oleh jaringan-jaringan ikat.
Fungsi Sistem Otot Rangka;
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi panas
a. Struktur Otot Pada Manusia
19
Jaringan otot secara langsung mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan
lain dapat pula bergerak, tetapi gerakannya kurang terintegrasi. Hanya
kumpulan sel-sel yang mampu menciptakan gerakan kuat melalui progres
kontraksi dengan gerakan searah dilaksanakn oleh otot.
Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut
otot.Selama perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui
peleburan ekor dengan ekor dari banyak sel menjadi struktur yang seperti
pipa. Hal ini yang menyebabkan mengapa serabut otot memiliki struktur yang
panjang dan memiliki banyak inti.
Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang disebut dengan
sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut dengan sarkoplasma, serta banyak
organel sel seperti mitokondria dan nucleus. Sarkolemna dicirikan dengan
banyaknya invaginasi seperti lubang yang meluas ke dalam sarkoplasma pada
sudut kanan sepanjang aksis sel. Di dalam sarkoplasma terdapat glikogen,
ATP, phosphocreatine, dan enzim-enzim glikolisis.
Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng disebut dengan
miofibril.Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan dengan miofibril
ini.Ketika myofibril diamati dengan mikroskop elektron, ditemukan adanya
pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian disebut pita A (anisotrop
atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat daerah yang
tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian pita A
yang lain, daerah ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua bagian
oleh garis Z yang tebal dan gelap. Sarkomer merupakan daerah antara dua
garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada jarak 1500 – 2300 nm
tergantung bagian yang berkontraksi.Otot merupakan alat gerak aktif yang
mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari
gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula
setelah berkontraksi.
20
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksas.
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot
anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-
otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher.Otot
punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh.Otot punggung berfungsi untuk
gerak-gerik tulang belakang.Otot perut terentang antara gelang panggul dan
rangka dada.Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
1. Bagian-bagian otot:
Sarkolema : merupakan membran yang melapisi suatu sel otot yang
fungsinya sebagai pelindung otot
Sarkoplasma : merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat
dimana miofibril dan miofilamen berada
Miofibril : merupakan serat-serat pada otot. Miofibril terbagi atas 2
macam, yakni :
Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan
pada otot rangka/otot lurik).
Miofilamen : merupakan benang-benang/filamen halus yang berasal
dari miofibril. Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang
disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin.
Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang
sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang)
maka miosin yang sedang bekerja.
21
kembali segar, diperlukan isturahat yang cukup. Otot dapat mengalami kram
atau kejang jika kadar garam natrium darah menurun. Hal ini dapat terjadi
jika otot mengalami kelelahan karena kontraksi yang terus menerus. Selain
itu, kejang dapat disebabkan oleh inrfeksi bakteri Clostridium tetani.
2. Otot Polos
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya
berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut
22
otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai
banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di
bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya
dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat
tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka
karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan
trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma.
Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi
secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.
3. Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun
atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu
dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang
terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot
tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi serabut
saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis,
teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat.
Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung. Kontraksi
dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan
mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot
jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang
tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.
23
Gambar 2.25. Otot Jantung Pada Manusia
24
Hipertrofi
Hipertrofil merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan
kuat. Hipertrofil disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter
serabut-serabut otot membesar.
Hernia abdominalis
Hernia abdominalis merupakan sobeknya dinding otot abdominalis
sehingga usus memasuki bagian sobekan tersebut.
Tetanus
Tetanus merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-
menerus berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus
disebabkan luka yang terinfeksi oleh bakteri clostridium tetani.
Distrofi otot
Distrofi otot merupakan penyakit kronis yang menyebabkan gangguan
gerak. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya cacat
genetik.
Miastenia gravis
Miastenia gravis merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah
dan menyebabkan kelumpuhan. Penyakit ini disebabkan oleh hormon
tiroid dan sistem imunitas yang tidak berfungsi dengan normal
1.8 Anatomi Sistem Rangka pada Pisces, Aves, Amphibi dan Reptil
1. Pisces
2. Aves
25
3. Amphibi
4. Reptil
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot
ini terdiri atas sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna,
sarkoplasma, dan miofibril.Miofibril memliliki struktur gelap (anisotrop/A)
dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap dan terang tersebut terdapat
miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal.Filamen tipis
merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin.Aktin dan
miosin merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi
otot, selain aktin dan miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang
mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan
troponin.
3.2 Saran
Dengan mempelajari makalah ini kiranya para pembaca dapat
mengerti tentang sistem gerak pada manusia, struktur dan fungsi bagian
rangka dan otot, serta dapat mengetahui perbedaan antara otot dan gerak.
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap akan adanya kritikan yang
bersifat membangun dari pembaca, agar dalam dalam penulisan makalah
selanjutnya penulis dapatmelakukannya dengan lebih baik lagi
27
DAFTAR PUSTAKA
Cooper, Geofrey and Robert E. Hausman. 2004. The Cell A Molecular Approach,
3th edition.
Dellmann, H. Dieter. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner. Jakarta: UI Press.
Karp, Gerald. 1984. Cell Biology, 2nded, McGraw-Hill Book Co., New York
Lodish et al. 1998.Molecular Cell Biology, 3rded, Scientific American Books, W.
H. Freeman and Co., New York
Murray, Robert K. 1999. Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Suryani, Yoni. 2004. Biologi Sel dan Molekuler. Yogyakarta: Penerbit JICA
USA : Sinauer Associates, Inc.
Wolfe, S.L. 1993. Molecular And Cellular Biology. Wadswordh Publising
Company Melmont, California.
28