OLEH:
Kelompok 13
DOSEN PENGAMPU :
Vivi Triana SKM, MPH
Puji syukur kita sampaikan kepadaAllah SWT yang telah memberikan rahmat dan
anugerah-Nya kepada pemakalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Tidak lupa kelompok ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular yaitu Ibu Vivi Triana, SKM.,MPH. dan teman-teman yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Juga kepada pihak-pihak lain yang tidak bisa
kami sebutkan satu per satu.
Makalah ini sebenarnya masih jauh dari kata sempurna. sehingga jika ada saran
maupun kritik yang bersifat membangun. dengan senang hati kami menerima lapang dada
dan memperbaikinya agar lebih sempurna. Semoga makalah yang kami buat ini dapat
bermanfaat bagi siapapun.
Kelompok 13
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
A. Kesimpulan .............................................................................................. 15
B. Saran .......................................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang sering sekali terjadi disekitar kita.
Meskipun telah banyak sistem keamanan pada kendaraan yang sengaja dirancang oleh pihak
industri kendaraan untuk mengurangi tingkat terjadinya kecelakaan, namun kecelakaan tetap
saja tidak dapat dihindari. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu
lintas, diantaranya adalah faktor cuaca, kendaraan, kondisi jalan maupun kebiasaan
pengendara kendaraan.
Secara garis besar kecelakaan lalu lintas dapat terjadi di darat, udara dan laut. Sekitar 3,5
juta jiwa manusia di dunia terenggut tiap tahunnya akibat kecelakaan dan kekerasan. Pada
tahun 1998, menurut catatan Jasa Raharja, korban yang meninggal, cacat atau luka sekitar
36.000 jiwa. Tahun 1992 menjadi 40.500 jiwa korban KL; lebih 100 kejadian perhari.
Kecelakaan dapat saja terjadi pada setiap saat dan di mana saja. Namun kecelakaan lalu lintas
itu lebih sering terjadi pada keadaan manusia bergerak atau berlalu lintas. Dan lalu lintas
terjadi hampir pada setiap detik kehidupan manusia dan terjadi di mana-mana.
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
mempengaruhi semua sector kehidupan. Pada tahun 2002 diperkirakan sebanyak 1,18 juta
orang meninggal karena kecelakaan. Angka kecelakaan ini merupakan 2,1% dari kematian
global, dan merupakan indicator penting dalam status kesehatan. (Yusherman, 2008).
Di Indonesia, sebagian besar (70%) korban kecelakaan lalu lintas adalah pengendara
sepeda motor dengan golongan umur 15-55 tahun dan berpenghasilan rendah, dan cedera
kepala merupakan urutan pertama dari semua jenis cedera yang dialami korban kecelakaan.
Proporsi disabilitas (ketidak mampuan) dan angka kematian karena kecelakaan masih cukup
tinggi yaitu sebesar 25% dan upaya untuk mengendalikannya dapat dilakukan melalui tata
laksana penanganan korban kecelakaan di tempat kejadian kecelakaan maupun setelah
sampai di sarana pelayanan kesehatan. (Yusherman, 2008)
Dampak ekonomi karena kecelakaan lalu lintas meliputi biaya perawatan kesehatan
yang lama, kehilangan pencari nafkah, kehilangan pendapatan karena kecacatan yang secara
bersama menyebabkan keluarga korban menjadi miskin dan hal ini biasanya terjadi di negara-
negara yang tingkat ekonominya rendah sampai sedang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah:
1. Bagaimana definisi dari cedera dan kecelakaan lalu lintas?
2. Bagaimana epidemiologi kejadian kecelakaan lalu lintas?
3. Bagaimana klasifikasi kecelakaan lalu lintas?
4. Apa faktor risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas?
5. Apa penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas?
6. Bagaimana upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
1. Diketahui definisi dari cedera dan kecelakaan lalu lintas
2. Diketahui epidemiologi kejadian kecelakaan lalu lintas
3. Diketahui klasifikasi kecelakaan lalu lintas
4. Diketahui faktor risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas
5. Diketahui penyakit yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas
6. Diketahui upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang cedera dan kecelakaan lalu lintas.
BAB II
PEMBAHASAN
Korban kecelakaan lalu lintas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disebutkan
dalam Pasal 93 ayat (2), antara lain;
a. Korban mati
Korban mati (Fatality),sebagaimana dimaksud di atas adalah korban yang pasti mati
sebagai akibat kecelakaan lalu lintas dalam jangka waktu paling lama 30 hari setelah
kecelakaan tersebut.
Korban luka berat (Serious Injury),sebagaimana dimaksud di atas adalah korban yang
karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat dalam jangka waktu 30 hari
sejak terjadi kecelakaan.
Korban luka ringan (Light Injury),sebagaimana dimaksud di atas adalah korban yang
tidak masuk dalam pengertian korban mati dan korban lika serius. Secara teknis
kecelakaan lalu lintas didefinisikan sebagai suatu kejadian yang disebabkan oleh banyak
faktor yang tidak sengaja terjadi (Random Multy Factor Event). Dalam pengertian secara
sederhana, bahwa suatu kecelakaan lalau lintas terjadi apabila semua faktor keadaan
tersebut secara bersamaan pada satu titik waktu tertentu bertepatan terjadi. Hal ini berarti
memang sulit meramalkan secara pasti dimana dan kapan suatu kecelakaan akan terjadi.
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian kecelakaan lalu lintas darat yang tidak terduga
dan tidak diinginkan. Kecelakaan dikelompokkan menjadi 3 bentuk kecelakaan yaitu :
(Gempur Santoso, 1999)
Teori perubahan perilaku menyatakan bahwa perubahan dapat terjadi apabila terjadi
motivasi untuk berubah. Salah satu cara untuk menimbulkan motivasi pada seseorang ialah
dengan melibatkannya ke dalam suatu aktivitas. Aktivitas demikian disebut sebagai keadaan
anteseden. Keadaan ini dapat memberi stimulasi, sehingga terjadi partisipasi. Partisipasi
selanjutnya menimbulkan interaksi antar anggota masyarakat sehingga timbul pertanyaan-
pertanyaan pada dirinya sehingga timbul kesadaran tentang keadaan dirinya tersebut, atau
terjadi realisasi.
Kesadaran atau realisasi inilah yang kemudian menimbulkan keinginan ataupun dorongan
untuk berubah, yakni merubah keadaannya yang jelek menjadi baik; keadaan inilah yang
menunjukkan motif pada diri seseorang telah terbentuk. Atas dasar perubahan inilah akan
terjadi perubahan perilaku. Dengan demikian usaha kesehatan lingkungan pun perlu
didukung oleh usaha pendidikan kesehatan. (Bank Dunia, 1989;Juli Soemirat Slamet, 2006;
WHO, 1985)
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi faktor resiko kecelakaan lalu lintas
dari faktor manusia, yaitu :
A. Kesimpulan
Cedera kecelakaan lalu lintas adalah suatu cidera yang di di alami seseorang akibat
kecelakaan yang terjadi dijalan. Cidera yang dimaksud kematian, luka berat, dan luka ringan
yang tidak disengaja.
Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan, sepanjang tahun itu terjadi sedikitnya
57.726 kasus kecelakaan di jalan raya. Artinya, dalam setiap 9,1 menit sekali terjadi satu
kasus kecelakaan. Dari seluruh kecelakaan yang terjadi di jalan raya, faktor kelalaian manusia
(human error) memiliki kontribusi paling tinggi yaitu mencapai antara 80-90 persen
dibandingkan faktor ketidaklaikan sarana kendaraan yang berkisar antara 5-10 persen.
Keselamatan lalu lintas merupakan suatu program untuk menurunkan angka kecelakaan
beserta seluruh akibatnya, karena kecelakaan mengakibatkan pemiskinan terhadap keluarga
korban kecelakaan.
Program Keselamatan: mempengaruhi pengguna jalan, peningkatan keselamatan kendaraan,
peningkatan jalan lalu lintas, penanganan korban,asuransi, ilmu pengetahuan/riset yang
berhubungan.
Penyakit-penyakit Yang Diakibatkan Oleh Kecelakaan Lalu Lintas:Trauma kaki,
cedera kepala, cedera jaringan lunak, kerusakan tubuh bagian dalam
B. Saran
Kelalaian pengguna jalan adalah faktor utama yang menyebabkan kecelakaan dijalan
raya, sehingga sosialisasi kesadaran berkendara harus dimulai sejak dini, dimanakesadaran
berkendara harus ditanamkan mulai dari lingkungan rumah dan sekolah. Selainitu,
pemerintah hendaknya lebih tanggap terhadap tingginya angka kejadian kecelakaanlalu
lintas yang banyak lebih berakhir dengan cedera, kecacatan, bahkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA