Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

NAMA : VERLIA NURYANTI


NIM : 030382855
UPBJJ-UT JEMBER

1. Jelaskan Definisi dan pembagian hukum pidana!


Jawaban : Definisi Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang
menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk ke dalam tindak pidana, serta
menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya.
Pembagian hukum pidana :
1) Hukum Pidana Materiil dan Hukum Pidana Formil
Pembagian hukum pidana menjadi hukum pidana materiil dan formil secara
tegas dikatakan oleh van Hamel, “….. hukum pidana biasanya juga meliputi
pemisahan dua bagian, yang materiil dan yang formal. Hukum pidana materiil
menunjuk pada asas-asas dan ketentuan-ketentuan yang menetapkan pidana
bagi yang melanggarnya ; yang formal mengenai bentuk dan jangka waktu yang
mengikat penegakan hukum materiil…..” (Van Hamel, 1913: 4).
2) Hukum Pidana Dalam Arti Objektif Dan Dalam Arti Subjektif
Selain pembagian hukum pidana menjadi hukum pidana materiil dan hukum
pidana formil, pembagian hukum pidana yang lain, adalah hukum pidana objektif
dan hukum pidana subjektif. Hazewinkel Suringa mendefinisikan hukum pidana
objektif yang juga disebut sebagai jus poenale sebagai perintah dan larangan
yang pelanggaran pidana terhadap larangan dan norma tersebut diancam pidana
oleh badan yang berhak; ketentuan-ketentuan mengenai upaya-upaya yang
dapat digunakan jika norma itu dilanggar yang disebut sebagai hukum
penitentiaire tentang hukum dan sanksi dan aturan aturan yang menentukan
kapan dan dimana berlakunya norma tersebut.
3) Hukum Pidana Umum Dan Hukum Pidana Khusus
Pembagian hukum pidana yang lain adalah hukum pidana umum dan hukum
pidana khusus. Hukum pidana umum adalah hukum pidana yang ditujukan dan
berlaku untuk semua warga Negara sebagai subjek hukum tanpa membeda-
bedakan kualitas pribadi subjek hukum tertentu. Materiil hukum pidana umum
ini bersumber pada KUHP dan formil hukum pidana umum bersumber pada
KUHAP. Selain hukum pidana umum ini, ada juga yang disebut sebagai hukum
pidana khusus. Pembagian hukum pidana khusus dapat didasarkan atas dasar
subjek hukumnya maupun atas dasar pengaturannya.
4) Hukum Pidana Nasional, Hukum Pidana Lokal dan Hukum Pidana Internasional
Hukum pidana nasional ini meliputi hukum pidana materiil dan hukum pidana
formil, baik hukum pidana umum maupun hukum pidana khusus. Hukum
nasional ini oleh Dewan Perwakilan Rakyat bersama Presiden. Bentuk hukum
dari hukum pidana nasional adalah undang-undang. Sedangkan hukum pidana
lokal adalah hukum pidana yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
bersama-sama dengan Gurbenur, Bupati dan Walikota. Bentuk hukum pidana
lokal dimuat dalam peraturan daerah dan hanya berlaku bagi daerah tersebut
saja. Hukum pidana internasional yang bertolak dari perkembangan zaman
bahwa terdapat perbuatan-perbuatan yang dilarang yang kekuatan berlakunya
tidak hanya dipertahankan oleh kedaulatan suatu negara tetapi juga
dipertahankan oleh masyarakat internasional.
5) Hukum Pidana Tertulis Dan Hukum Pidana Tidak Tertulis
Pembagian hukum pidana menjadi hukum pidana tertulis dan hukum pidana
tidak tertulis jarang ditemukan karena sifat dan karakter hukum pidana pada
dasarnya haruslah tertulis. Hal ini didasarkan pada asas legalitas tertulis dalam
hukum pidana dengan salah satu makna yang terkandung dalam asas legalitas
tersebut adalah prinsip lex scripta yang berarti aturan pidana haruslah tertulis.
Pembagian hukum pidana menjadi hukum pidana tertulis dan hukum pidana
tidak tertulis didasarkan pada bentuk atau wadahnya.

2. Jelaskan Definisi, Objek dan tujuan ilmu hukum pidana!


Jawaban :
1) Definisi ilmu hukum pidana adalah ilmu pengetahuan mengenai suatu bagian
khusus dari hukum, yakni pidana.
2) Objek ilmu hukum pidana, Objek ilmu hukum pidana adalah aturan-aturan
pidana positif yang berlaku disuatu negara.
3) Tujuan ilmu hukum pidana adalah untuk mengetahui objektivitas dari hukum
pidana positif.
3. Jelaskan Tugas, Tujuan dan Fungsi Hukum Pidana!
Jawaban :
Tugas Hukum Pidana:
 Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan sampai melakukan perbuatan yang
tidak baik (aliran klasik)
 Untuk mendidik orang yang telah pernah melakukan perbuatan tidak baik
menjadi baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan lingkungan (aliran
modern).
 Jadi dapat disimpulkan tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi
masyarakat.

Tujuan Hukum Pidana :


Tujuan hukum pidana, menurut para ahli :
a. Memenuhi rasa keadilan (Wirjono Prodjodikoro)
b. Melindungi masyarakat / sosial defence (Tirtaadmidjaya)
c. Melindungi kepentingan individu (HAM) dan kepentingan masyarakat dengan
negara (Kanter dan Sianturi)
d. Menyelesaikan konflik (Barda Nawaai)

Fungsi Hukum Pidana :

Menurut Sudarto, 1990: 11-12)

 Fungsi yang umum : Hukum pidana merupakan salah satu bagian dari hukum,
oleh karena itu fungsi hukum pidana juga sama dengan fungsi hukum pada
umumnya, yaitu untuk mengatur hidup kemasyarakatan atau untuk
menyelenggarakan tata dalam masyarakat;
 Fungsi yang khusus bagi hukum pidana adalah untuk melindungi kepentingan
hukum terhadap perbuatan yang hendak memperkosanya (rechtsguterschutz)
dengan sanksi yang berupa pidana yang sifatnya lebih tajam jika dibandingkan
dengan sanksi yang terdapat pada cabang hukum lainnya. Dalam sanksi pidana
itu terdapat suatu tragic (suatu yang menyedihkan) sehingga hukum pidana
dikatakan sebagai „mengiris dagingnya sendiri‟ atau sebagai „pedang bermata
dua‟, yang bermakna bahwa hukum pidana bertujuan untuk melindungi
kepentingan-kepentingan hukum (misalnya: nyawa, harta benda, kemerdekaan,
kehormatan), namun jika terjadi pelanggaran terhadap larangan dan perintahnya
justru mengenakan perlukaan (menyakiti) kepentingan (benda) hukum si
pelanggar. Dapat dikatakan bahwa hukum pidana itu memberi aturan-aturan
untuk menaggulangi perbuatan jahat. Dalam hal ini perlu diingat pula, bahwa
sebagai alat social control fungsi hukum pidana adalah subsidair,[8] artinya
hukum pidana hendaknya baru diadakan (dipergunakan) apabila usaha-usaha
lain kurang memadai.

Menurut Adami Chazawi menyebutkan bahwa sebagai bagian dari hukum publik
maka hukum pidana berfungsi :

1) Melindungi kepentingan hukum dari perbuatan atau perbuatan-


perbuatan yang menyerang atau memperkosa kepentingan hukum
tersebut
2) Memberi dasar legitimasi bagi negara dalam rangka negara menjalankan
fungsi perlindungan atas berbagai kepentingan hukum
3) Mengatur dan membatasi kekuasaan negara dalam rangka negara
melaksanakan fungsi perlindungan atas kepentingan hukum

4. Jelaskan Tujuan Pidana!

Jawaban :
Tujuan Pidana (Menurut literatur Inggris R3D) :

a) Reformation, yaitu memperbaiki atau merehabilitasi penjahat menjadi


orang baik dan berguna bagi masyarakat.
b) Restraint, yaitu mengasingkan pelanggar dari masyarakat sehingga timbul
rasa aman masyarakat
c) Retribution, yaitu pembalasan terhadap pelanggar karena telah
melakukan kejahatan
d) Deterrence, yaitu menjera atau mencegah sehingga baik terdakwa
sebagai individual maupun orang lain yang potensi menjadi penjahat
akan jera atau takut untuk melakukankejahatan, melihat pidana yang
dijatuhkan kepada terdakwa.

Anda mungkin juga menyukai