Tinjauan pustaka bukanlah proses meringkas setiap artikel yang telah ditinjau oleh seorang
penulis karya ilmiah. Tinjauan pustaka dilakukan dengan cara membuat analisis kritis hubungan
antara artikel-artikel jurnal dari karya para peneliti sebelumnya, dan hubungannya dengan riset si
peneliti itu sendiri. Tinjauan pustaka dapat ditulis secara terpisah atau menjadi satu artikel
tersendiri, atau dapat juga digunakan untuk menjadi kerangka teoritis atau rasional pada suatu
penelitian. Tinjauan pustaka merupakan bagian dari proposal penelitian dan sering kali menjadi
sebuah bab tersendiri dalam tesis atau disertasi. Secara umum, tujuan dari tinjauan pustaka adalah
untuk menganalisis secara kritis bagian dari artikel jurnal melalui proses meringkas,
mengklasifikasi dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Dalam buku yang ditulis oleh Emi Emilia (2008, hal 158-170) yang berjudul Menulis Tesis dan
Disertasi, dijelaskan beberapa fungsi kajian pustaka, unsur-unsur yang terdapat dalam kajian
pustaka, dan proses menulis kajian pustaka.
Memperlihakan kedalaman pengetahuan yang dimiliki oleh penulis, sehingga pembimbing atau
editor jurnal nasional atau internasional akan mengetahui kepakaran yang dimiliki oleh peneliti
tersebut.
Menunjukkan lama waktu yang sudah ditekuni oleh peneliti dalam topik yang ditelitinya. Karena
hakekatnya, pustaka yang padat dan mutakhir menurut Pearce (2005) dalam bukunya How to
Examine a Thesis merupakan bukti yang meyakinkan bahwa peneliti telah benar-benar serius
mengkaji bidang penelitiannya dan menghabiskan waktu membaca topik di bidang penelitian
tersebut.
Menunjukkan bahwa peneliti benar-benar paham secara komprehensif tentang teori yang
digunakan dalam penelitiannya.
Mengapresiasi hasil karya orang lain dan memberikan penghargaan kepada para peneliti yang telah
bekerja sebelum kita dan bahwa hasil karya mereka telah mengilhami cara berpikir kita.
Memutuskan bahwa penelitian kita asli atau untuk mengidentifikasi adanya celah dalam bidang
yang kita teliti.
Memberikan contoh rancangan penelitian yang telah digunakan oleh peneliti sebelumnya dalam
mencari jawaban terhadap permasalahan yang diteliti.
Salah satu kesulitan dalam menulis tinjauan pustaka adalah bagaimana menyeimbangkan
secara tepat dan benar antara penggunaan kutipan karya orang lain dan komentar atau evaluasi dari
peneliti. Kesalahan yang sering terjadi adalah kita menulis pustaka secara berlebihan tanpa
memikirkan dengan kritis apakah pustaka tersebut cocok dengan teori dan topik penelitian kita.
Seharusnya saat seorang peneliti mengkaji pustaka yang dibacanya, ia harus memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut, pustaka itu : (1) Berkaitan dengan teori yang mendasari penelitian
yang ditulisnya; (2) Menjelaskan dengan mantap apa yang menjadi aspek dari penelitian yang
dilakukannya; (3) Sesuai dengan bidang penelitian yang akan kita laksanakan dan teori yang
dipilih harus berkaitan dengan topik penelitian yang kita teliti; (4) Dalam mengutip atau
memparafrasa, meringkas dan mensintesis karya orang lain, kita harus tidak lupa memberikan
penghargaan dengan cara menyebutkan sumber yang kita kutip tersebut secara tepat; (5)
Mengembangkan argumentasi yang kuat dan saling berkaitan secara rasional; dan (6) Menjelaskan
konteks penelitian saat ini baik secara nasional, regional maupun internasional.
1. Mencatat: Peneliti mencatat semua data yang terdapat dalam asal informasi misalnya: intisari,
pengarang, tahun terbit, halaman, kota tempat diterbitkan, dan nama penerbitnya.
2. Mengikhtisar: Peneliti harus memahami intisari makna isi buku atau sumber bacaaan yang
bertalian dengan penelitian yang dilakukan. Mengikhtisar bertujuan untuk meringkas isi dari suatu
pustaka.
3. Mensintesis: Peneliti menyatukan dan membandingkan semua sumber bacaaan yang telah dikutip
dalam klasifikasi topik yang relevan.
4. Menganalisis secara umum: Peneliti memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil dengan
tujuan agar terlihat hubungan yang jelas antara bagian-bagian tersebut. Contohnya analisis
mengenai perkembangan isu topik penelitian tersebut dari waktu ke waktu, temuan penting yang
diperoleh dari penelitian sebelumnya, teknik pengumpulan data dan analisis data, temuan penting
dari penelitian tersebut, dan apa yang membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitan saat
ini yang akan diteliti dari segi teori, konsep, metodologi atau empirik.
5. Menganalisis secara tajam: Peneliti melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil karya
penelitian sebelumnya dan juga hasil karya peneliti sendiri. Gunakan argumentasi yang kuat serta
dukungan bukti-bukti data yang kuat saat mengkritik secara konstruktif.
Cara Menulis Daftar Pustaka Secara Umum
Untuk cara penulisan daftar pustaka, ada beberapa hal yang mesti Anda perhatikan saat akan menulis
daftar pustaka, mulai dari susunan tulisan, cara penulisan nama dan lain sebagainya. Berikut cara
menulis daftar pustaka yang baik dan benar.
1. Struktur penulisan dalam daftar pustaka harus diawali dengan Nama Penulis, Tahun Terbit,
Judul , Kota Penerbit dan yang terakhir adalah Nama Penerbit.
2. Setelah penulisan Nama, Tahun , Judul dan Penerbit akhiri dengan menggunakan tanda titik
(.) dan setelah Nama Kota Penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
3. Jika nama pengarang mempunyai 2 suku kata atau lebih. Maka dalam penulisan namanya
dibalik dengan syarat antara kata pertama dan kedua di beri tanda koma (,). Contoh: nama
pengarang adalah Abdul Khadir maka di daftar pustaka ditulis: Khadir, Abdul.
4. Jika nama penulis terdiri dari 3 suku kata atau lebih. Maka nama yang terakhir diletakan
didepan dan diikuti tanda koma (,). Contoh: Yudhoyono, Susilo Bambang.
5. Jika pengarangnya ada 2 orang, maka hanya nama pengarang yang pertama yang dibalik ,
lalu antara nama pengarang yang pertama dan kedua di beri kata ‘dan’.
6. Susunan penulisan daftar pustaka harus berurutan dari A-Z sesuai dengan huruf di awal dari
Nama Penulis.
7. Untuk penulisan nama, gelar akademis, gelar keagamaan, dan sebagainya tidak
dicantumkan. Contoh: Dian Sastro, M. Pd cukup ditulis: Sastro, Dian.
8. Cara penulisan daftar pustaka dibedakan tiap sumbernya, misal dari internet, buku, jurnal
atau yang lainya.
Berikut beberapa contoh penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan sumber atau rujukan yang
digunakan.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dari Buku
Rendra, Siti, Budiawan dan Sugeng. 2016. Panduan Pelatihan IM. Bandung: Desamedia.
Sugeng, R.W., dan Rizal Chairi. 2002. Kisah Perjuangan. Jakarta: Indo Media.
Husein, Hasan. dkk. 2007. Kumpulan Doa-Doa. Edisi Kedua. Jakarta.
Bagus, Yadi. 2011. Cara Internet Gratis, Harian Malang. Malang: Media Pustaka. (5
Januari 2011)
Yuli, Yanti. 2011. “Cara Mudah Menjahit Pakaian”, Kompas, Rabu, 15 Februari 2011.
Jakarta.
Nama penulis, diikuti dengan tahun pada sampul, judul tugas/skripsi/tesis, pernyataan tugas
akhir/skripsi, pernyataan tidak diterbitkan, fakultas, nama perguruan tinggi, kota tempat perguruan
tinggi.
Deny S. 2004. Pengaruh Kuman Salmonella terhadap Kesehatan Tubuh. Tugas Akhir.
Tidak di terbitkan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta.
Damayanti S. 2011. Ciri-Ciri Kanker Serviks. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya : Malang.
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari ensiklopedia atau kamus sama halnya dengan daftar
pustaka pada umumnya.
Pratama, Deny. 2017. Cara Menulis Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar.
https://carabermanfaat.com/cara-menulis-daftar-pustaka. Diakses 11 April 2017.
Daftar Pustaka dari Peraturan Pemerintah atau Keputusan Presiden
Penanggung jawab dari dokumen ini adalah pemerintah Indonesia, maka dapat ditulis dengan
Republik Indonesia atau Pemerintah Indonesia atau Cukup Indonesia saja.
Republik Indonesia. 1991. Undang-Undang No. 23 Tahun 1991 tentang Penataan Ruang.
Lembaran Negara RI Tahun 1991, No. 114. Sekretariat Negara. Jakarta.
Republik Indonesia. 1998. Undang-Undang No. 21 Tahun 1998 tentang Pemerintahan
Daerah. Lembaran Negara RI Tahun 1998, No. 50. Sekretariat Negara. Jakarta.
PENULUSURAN LITERATUR
Sulistiyo-Basuki (1992) mengatakan bahwa penentuan kata kunci adalah suatu kata/istilah
penting untuk digunakan sebagai titik akses dalam penelusuran informasi yang terkandung dalam
bahan pustaka.
Penelusuran literatur di perpustakaan fokus pada penelusuran informasi teks, berupa koleksi atau
bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan. Selain itu, penelusur juga harus memiliki
pengetahuan dan keterampilan khusus, serta strategi yang tepat dalam menggunakan database
penelusuran yang disediakan perpusta-kaan. Strategi dalam penelusuran sangat penting karena:
Teknik Penelusuran
Secara umum ada dua jenis penelusuran/pencarian infomasi di database online, yaitu penelusuran
umum (general search) dan penelusuran lanjutan/canggih (advance search). Perbedaannya, yaitu:
1. Penelusuran umum :
Pencarian berbasis topik/subjek literatur (bersifat umum)
Belum menetapkan judul spesifik
Belum menetapkan jenis/format literatur
Baru mengenal database/fitur penelusuran
2. Penelusuran lanjutan :
Pencarian berbasis kata kunci (keywords)
Jenis literatur (bersifat spesifik)
Sudah menetapkan judul, bahasa, tipe file, dan tahun terbit literatur
Sudah sering melakukan penelusuran dengan teknik lanjutan di berbagai database